Menu masakan di
Indonesia khususnya masakan di Jawa sangat akrab dengan sambal terasi, bumbu masakan
tradisional Indonesia, bumbu masakan yang satu ini memang sudah tidak asing
lagi.
Pemakaian terasi bermanfaat
untuk memberi rasa gurih dengan aromanya yang khas, samabal untuk berbagai
masakandengan terasi yang enak akan menaikan cita rasa masakan tersebut. Terasi
dihasilkan dari fermentasi udang, jembret atau rebon yang diolah dengan bumbu -
bumbu lain. Bentuknya padat dengan tekstur agak kasar dan berwarna cokelat
keunguan. Ciri khas terasi adalah aromanya yang agak tajam dan rasanya gurih.
Terasi banyak
diproduksi di daerah pesisir Jawa, ada sebuah kawasan di Juwana Pati, Bangka
paling populer dengan terasi yang sangat enak karena memakai udang dan rebon
segar. Hasil pembuatan terasi dengan berbagai merek dagang maupun tidak.
Biasanya dijual dalam
bentuk bulat atau segi empat panjang, dibungkus daun pisang, plastik atau
kertas. Kadang, ada juga jenis terasi yang berbentuk butiran kasar dan dikemas
dalam botol plastik. Ada juga jenis terasi matang yang sudah dipanggang dalam
oven.
Anda yang ingin membuat
terasi sendiri, caranya sangatlah gampang. Bahan - bahan yang dibutuhkan,
diantaranya :
Terasi yang banyak
diperdagangkan di pasaran pada umumnya berbahan baku ikan maupun udang. Terasi
ikan umumnya dibuat dari jenis ikan yang harganya relatif murah dan tidak
terlalu digemari oleh masyarakat untuk dikonsumsi secara langsung dan memiliki
jumlah yang cukup banyak. Terasi dari ikan merupakan hasil fermentasi garam
dari ikan atau campuran keduanya, yang dalam proses fermentasi dari terasi,
protein akan terhidrolisis menjadi
turunannya, salah satu
asam amino adalah asam glutamat
yang diperoleh dari hasil fermentasi dan berfungsi menambah cita rasa terasi.
Ikan atau Udang
Untuk terasi ikan
biasanya menggunakan ikan kecil - kecil dan sejenisnya, yang harus dibuang
kepalanya terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Adapun jika akan
membuat terasi udang maka rebon dapat digunakan. Terasi merupakan
produk awetan ikan atau rebon yang telah diolah melalui proses pemeraman atau
fermentasi, penggilingan atau penumbukan dan penjemuran yang berlangsung selama
+ 20 hari. Produk terasi tersebut ditambahkan garam yang berfungsi sebagai
bahan pengawet.
Pada umumnya terasi
yang enak dibuat dari udang-udang kecil yang berwarna putih kelabu dengan sirip
kemerah-merahan (biasa disebut rebon). Namun, karena rebon tidak dapat
diperoleh sepanjang tahun, terasi lebih sering dibuat dari ikan. Terasi ikan
sering dibuat dari ikan-ikan kecil seperti teri (Stolephorus spp.)
Terasi yang
bermutu menurut Adawiyah (2007) berwarna
gelap, tidak terlalu keras dan lembek. Dengan kandungan protein15-20%, terasi
sangat baik sebagai penyedap rasa masakan. Terasi umumnya terbuat dari udang
kecil (rebon) dan dari ikan kecil atau teri. Bahan lainnya adalah tepung
terigu, tepung beras dan tepung lainnya. Bahan-bahan campuran inilah yang
selanjutnya menentukan mutu dan citarasa dari terasi yang dihasilkan. Proses
pembuatan terasi dilakukan secara fermentasi. Selama fermentasi protein
dihidrolisis menjadi turunan-turunannya, seperti pepton, peptida dan asam-asam
amino. Fermentasi juga menghasilkan amonia, yang menyebabkan terasi berbau
merangsang. Di dalam masakan, terasi digunakan sebagai penyedap dan menimbulkan
citarasa.
Garam
Dalam pembuatan terasi,
garam ini mempunyai manfaat ganda yaitu :
1. Sebagai pemantap
cita rasa terasi.
2. Sebagai bahan
pengawet (pada konsentrasi 20 % ; 2 ons per kg bahan baku).
Pengolahan Terasi Ikan
Cara pengolahan terasi
secara tradisional yaitu bahan mentah berupa rebon, udang atau ikan kecil-kecil
dicuci terlebih dahulu kemudian dilakukan proses penjemuran. Setelah kering,
ditumbuk halus, untuk hasil yang baik dapat ditambah garam selama ditumbuk.
Garam ditambahkan sedikit saja agar tidak terlalu asin, tetapi cukup memberi
rasa (Hadiwiyoto, 1993).
Prinsip proses
fermentasi adalah adanya enzim proteolitik pada tubuh ikan dan mikroba karena
penggunaan konsentrasi garam yang tinggi. Hasil penguraian protein ini adalah
peptida asam amino dan komponen cita rasa (Hobbs and Hodgkin, 1982).
Komponen cita rasa yang terdapat pada terasi dapat
dijabarkan sebagai berikut ini: Asam lemak yang bersifat volatil menyebabkan
bau keasaman, sedangkan amonia dan amin menyebabkan bau anyir. Senyawa belerang
sederhana seperti sulfida, merkaptan, dan disulfida menyebabkan bau yang
merangsang pada terasi. Senyawa-senyawa karbonil besar sekali kemungkinannya
dapat memberikan bau khusus yang terdapat pada hasil-hasil perairan yang
diawetkan dengan cara pengeringan, penggaraman, atau dengan cara fermentasi. Senyawa-senyawa
volatil yang terdapat dalam terasi
berasal dari lemak melalui proses oksidasi dan karena
adanya aktivitas
mikroba.Kandungan karbonil volatil
merupakan kandungan senyawa
volatil yang terbesar diantara komponen volatil lainnya. senyawa tersebut
merupakan senyawa yang sangat menentukan citarasa dari terasi (Adawiyah, 2007).
Kandungan padatan
(protein, garam, kalsium, dan sebagainya) terasi udang sekitar 27-30%, air
57-70%, dan garam 15-20%. Sedangkan terasi yang dibuat dari ikan kandungan
protein 20-45%, kadar air 35-50%, garam 10-25% dan komponen lemak dalam jumlah
kecil sedangkan kandungan vitamin B-12 cukup tinggi. Salah satu manfaat makanan
hasil fermentasi yang sejak awal tahun 1960 dibuktikan oleh tim peneliti di
lingkungan Laboratorium Mikrobiologi ITB. Yaitu dalam proses pembuatan, terasi
ikan dihasilkan sejumlah vitamin, khususnya B-12. Bila mengkonsumsi terasi
dalam jumlah terbatas seperti sambal.(Adawiyah, 2007).
Pewarna
Bahan pewarna ini
diperlukan untuk memperbaiki penampilan produk terasi ; sebaiknya
digunakan pewarna yang diizinkan
penggunaannya oleh pemerintah (Standar Industri Indonesia/Sll).
Kantong Plastik
Dibuat rangkap dua,
yang pertama bagian dalam untuk melindungi terasi sekaligus menahan bau agar
tidak menyebar. Adapun yang kedua bagian luar digunakan untuk menyempurnakan
bungkusan pertama sekaligus untuk menuliskan merek.
Alat Yang Dibutuhkan
Timbangan
Timbangan duduk,
timbangan kue, ataupun timbangan gantung bisa digunakan sesuai dengan jumlah bahan.
Bak Plastik
Wadah plastik berguna
untuk tempat pencucian bahan baku terasi.
Kalo
Kalo merupakan alat
penyaring yang terbuat dari bambu, ini berguna untuk meniriskan bahan terasi
setelah dicuci.
Alat Penghancur
Dalam jumlah yang kecil
digunakan lumpang dan alu, dan jika dalam jumlah yang besar dapat menggunakan
mesin penggiling, sebagai alat penghancur sekaligus sebagai alat pencampur dan
pelumatan.
Tempat Fermentasi
Karena adonan terasi
mengandung kadar garam yang tinggi, maka tempat adonan ini harus terbuat dari
bahan anti karat, misalnya bak yang terbuat dari bahan plastik yang ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Tempat Penjemuran
Perangkat penjemur
dapat dibuat dari anyaman bambu ukuran 0,6 x 1 m yang dialasi dengan plastik
ataupun plat aluminium. Perangkat penjemur tersebut disangga dengan rak
penyangga yang terbuat dari bambu utuh yang ditancapkan dalam tanah dengan
ukuran 0,8 x 10 m, yang diatur dalam jarak 1 meter antara satu dengan lainnya.
Kain Saring
Kain ini diperlukan
untuk membungkus bahan adonan terasi dalam proses fermentasi. Dengan
pembungkusan ini diharapkan adonan tersebut tidak tercemar oleh debu dan
kotoran lain. Namun sirkulasi udara tetap berjalan dengan lancar melalui pori -
pori kain, sehingga proses fermentasi tidak terhambat.
Manfaat dari terasi itu
sendiri, selain menambah rasa gurih dalam bumbu masakan, dibuat sambal atau
pelengkap bumbu kuah hidangan. Juga memberi aroma udang yang kuat dalam masakan
daerah.
Dalam penggunaanya
sebelum dipakai, sebaiknya terasi dipotong, lalu dikukus, sangrai atau dibakar
diatas bara api hingga aromanya keluar dan matang. Campurkan langsung dalam
bumbu atau tambahkan dalam bumbu tumisan.
Agar tahan lama dan
tidak menebarkan bau tajam. Sebaiknya simpan terasi dalam wadah bertutup dalam
keadaan mentah atau matang.
Kualitas terasi bisa
dilihat dari harganya. Terasi yang
berkualitas bagus harganya relatif lebih mahal.
Pada saat membeli, periksa
kemasan terasi, pilih yang terbungkus daun pisang atau plastik dalam keadaan
utuh kemasannya dan tidak ada bagian
yang rusak.
Ciri-ciri terasi yang
enak :
1.
Bahan baku terasi yang enak dari rebon
udang kecil-kecil dan baru beraroma segar khas udang atau rebon.
2.
Jika trasi yang enak tidak berbau aroma
busuk atau kurang sedap berarti
kualitasnya sudah turun atau kurang bagus.
0 comments:
Post a Comment