Ikan cucut memiliki gigi yang banyak, tajam dan runcing serta berbaris condong kedalam sehingga mangsa yang sudah di terkamnya susah untuk melepaskan diri. Cucut hidup di paisan air bagian atas atau permukaan air. Ikan cucut merupakan pemakan ikan segala sesuatu yang bisa dimakan (omnivora). Makanan ikan cucut tidak terbatas mulai dari ikan kecil, ikan besar, kepiting, cumi-cumi, penyu, duyung dan segala sisa makanan yang dibuang oleh kap al kelaut. Ikan cucut bahkan mampu memakan jenisnya sendiri (kanibalisme).
Klasifikasi Ikan Cucut
Adapun kalsikasi ikan cucut adalah sebagai berikut menurut Last dan Stevens, (1994) :
Kingdom : Animalia
Phylum ; Chordata
Sub Fillum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Sub Kelas : Elasmobranchii
Sub Ordo ; Euselachii
Ordo : Carcharhiniiformes
Famili : Carchahinidae
Genus ; Rhizoprionodon
Spesies : Rhizoprionodon acutus
Nama Inggris ; Milk shark
Nama local : Hiu Pisangan
Morfologi Ikan Cucut
Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap (2003), mengatakan ikan cucut memiliki ciri morfologi antara lain :
Beberapa ikan cucut hampir mempunyai bentuk tubuh yang relatif sama yaitu fusiform, kecuali beberapa famili seperti famili Rhinidae, Rhynchobatidae, Sphymidae dan Squantinidae.
Bentuk kepala meliputi : panjang kepala, bentuk moncong, bentuk mulut, besar dan kecil mata, letak mata, gigi, ada tidaknya spirakel, dan ada tidaknya labial furrow.
Bentuk sirip meliputi bentuk sirip (kerucut atau membulat) panjang dan lebar sirip, keberadaan sirip (dorsal (1,2), pectoral, anal dan caudal fin), jarak antara sirip, dan lain sebagainya.
Ada tidaknya anterior dan inner margin ikan cucut pada sirip, panjang predorsal, panjang precaudal ada tidaknya precaudal pit dan lain sebagainya.
Ikan cucut salah satu penghuni laut yang cukup dikenal dan disegani para nelayan Ikan ini mempunyai indera pencium yang sangat tajam, melebihi indera penglihatan dan indera pendengaran sehingga dapat mengetahui posisi mangsanya dengan tepat. Semua jenis ikan cucut bersifat car- nivora artinya he wan pemakan daging. Akan tetapi ada kecenderungan ikan ini bersifat omnivora, karena dalam kenyataan ikan ini memakan semua jenis makanan, termasuk kaleng-kaleng bekas dan botol- botol plastik. Cucut berukuran relatif besar, umumnya memanfaatkan ikan termasuk juga cumi-cumi sebagai makanan utamanya, se- lain itu cucut juga memakan burung laut, zooplankton, penyu dan nekton. Nama lain dari cucut adalah "hiu". Istilah cucut dan hiu sesungguhnya mempunyai arti yang sama. Ikan ini termasuk dalam kelas Elasmobranchii yang berarti ikan bertulang rawan. Diduga di dunia terdapat sekitar 250 - 300 jenis ikan cucut, 29 jenis di anta-ranya telah diketahui hidup di perairan Indonesia. Beberapa contoh nania cucut yang terdapat di perairan Indonesia antara lain adalah hiu botol (Squalus acanthias), hiu kepala niartil (Sphyrna sp), hiu anjing (Squalus sp), hiu malani dan sebagainya.
SEBARAN DAN PERIKANAN CUCUT
Cucut atau hiu dapat hidup di berbagai tempat, ada yang hidup di perairan laut dalam, di permukaan atau di perairan dang- kal. Penangkapan hiu umumnya dilakukan dengan pancing (handline), rawai (long line), jaring insang (gill net), pukat (trawl) dan dapat juga dengan pancing tonda. Penang- kapan hiu di Indonesia setiap tahun mening- kat jumlahnya.
MANFAAT IKAN CUCUT
Tidak seperti jenis he wan lain, hampir seluruh tubuh cucut dimanfaatkan, mulai dari daging, bisa hati, tulang-tulang sampai pada siripnya tidak ada yang dibuang.
Dibandingkan dengan jenis ikan lain, maka ikan cucut merupakan ikan yang serba guna. Hampir semua bagian tubuhnya mulai dari ujung kepala sampai ujung ekornya dapat dimanfaatkan, juga termasuk "jeroan" atau organ dalamnya. Bagian tubuh yang terpenting yang mempunyai nilai ekonomi penting (paling tinggi) adalah sirip dan hati- nya. Bagian-bagian yang lain merupakan bagian yang kurang begitu penting ditinjau dari segi komersial saat ini. Akan tetapi sebetulnya dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, agar bernilai guna tinggi.
Daging Cucut
Secara umum daging ikan cucut mem- punyai nilai gizi yang cukup baik, yaitu rata-rata mengandung 20 % protein, 1,5 % mineral dan 0,3 %lemak (WAHYUNI1986). Walaupun kandungan proteinnya tinggi, te- tapi sampai saat ini daging cucut belum da- pat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan adanya kendala berupa kandung- an ureanya yang sangat tinggi, sehingga da- lam pengolahan dagingnya mudah rusak dan berbau pesing (amoniak). Ikan bertulang rawan seperti halnya ikan cucut ini, niemang mempunyai kandungan urea yang cukup tinggi, yaitu antara 2 - 2 , 5 %. Sedangkan ikan bertulang keras, seperti sehari-hari kita makan, hanya mengandung sekitar 0,05 %. Setelah ikan mati, maka urea yang terkandung di dalam daging ikan diubah oleh enzim urease membentuk senyawa karbondioksida dan amonia. Selain mempunyai kadar urea yang tinggi ikan bertulang rawan juga mengandung trimetilamin oksida (TMAO) yang tinggi, yaitu antara 500 - 1500 ing/100 gram. TMAO selanjutnya akan diuraikan oleh aktivitas mikroba menjadi trimetilamin (TMA) yang mempunyai bau seperti anomia.
Kandungan urea ikan cucut dapat dihilangkan dengan beberapa cara, yaitu : pencucian dengan air dingin secara berulang- ulang, perendaman dengan larutan garam, perendaman dalam larutan asam, atau peren- daman dalani suasana basa. Dengan menu- runnya kadar urea, maka hilanglah hambatan dalani memanfaatkan daging cucut, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber protein yang murah. Kurangnya pengetahuan tentang cara menghilangkan bau inilah yang menyebab- kan daging ikan cucut selama ini tidak disu- kai oleh masyarakat, Beberapa daerah di Indonesia Bagian Timur, cucut ditangkap hanya untuk diambil hati dan siripnya saja, sedangkan daging dan bagian-bagian lainnya dibuang begitu saja.
Para nelayan Indonesia menangkap ikan cucut hanya untuk mendapatkan dagingnya saja, kemudian diolah menjadi ikan asin atau sebagian kecil ada juga yang dipindang (terutama di daerah Jawa barat), sedangkan hatinya belum mereka manfaatkan, karena mereka pada umumnya belum tahu cara-cara pengolahan serta manfaatnya. Beberapa tempat misalnya di pelabuhan Ratu (Jawa Barat) ada juga nelayan yang telah mengolah hati cucut dengan cara dan peralatan yang sangat sederhana. Sudah tentu dengan cara yang demikian mutu minyak yang dihasilkan jauh dari apa yang telah disyaratkan. Hati ikan cucut memerlukan penanganan yang khusus, sebab kan- dungan lemak hati ikan cucut ini cukup tinggi, yang mengakibatkan oksidasi mudah terjadi, sehingga hati cucut ini cepat sekali membusuk.
Sirip ikan cucut
Sirip dari semua jenis ikan cucut mempunyai nilai komersial tinggi sebagai bahan makanan, kecuali jenis ikan "Nurse Shark" Gynglymastoma cirratum (BEAUMARIAGE 1968; KREUZER and AHMED 1978). Jenis ikan cucut ini siripnya tidak mengandung gelatine, oleh karena itu tidak mempu- nyai nilai komersial untuk dimanfaatkan sebagai makanan. Sirip cucut sangat disukai oleh bangsa-bangsa Tionghoa, Jepang, Filipi- na sebagai sup ("fins soup") dengan harga yang cukup tinggi. Ada 4 (empat) golongan ikan cucut menurut tingkatan harga dari siripnya, yaitu :
1. Tingkat paling mahal, adalah sirip cucut darijenis-jenis :
- cucut martil (Sphyrna sp.).
- cucut mako (Isurus).
- cucut biru (Prionace).
2. Tingkat utama (grade 1), adalah sirip cucut dari jenis-jenis:
- cucut putih (Carcharodon sp.).
—cucut thresher (Alopias sp.).
3. Tingkat sedang (grade 2), adalah sirip cucut darijenis-jenis:
- cucut moncong putih (Carcharhinus sp.).
- cucut macan (Galeocerdo).
4. Tingkat bawah (grade 3), adalah sirip cucut darijenis-jenis:
- cucut-cucut yang masih muda/kecil.
Selain dari jenisnya, harga sirip cucut juga ditentukan oleh ukuran sirip itu sendiri. Satu set sirip cucut lengkap yang siap untuk dijual terdiri dari 2 sirip dada, sirip punggung I dan II serta 1 sirip kaudal. Sirip cucut me- rupakan bahan sup yang lezat. Setelah dio- lah, sirip-sirip ini akan membentuk serat- serat kolagen yang menyerupai bihun. Indonesia telah mengekspor sirip cucut ke- ring yang umumnya berasal dari daerah Sula- wesi Selatan, Irian Jaya, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Jakarta ke berbagai negara, seperti : Malaysia, Hongkong, Singa- pura. Berawal dari tahun 1983 hingga tahun 1986 ekspor ikan cucut telah meningkat dari 333.713 kg. (atau senilai 6.000.301$ U.S.) meningkat menjadi 429.248 kg. (atau senilai 1.033.711 $ U.S.). Sayangnya hingga saat ini ekspor tersebut baru dilaku- kan dalam bentuk sirip kering. Diharapkan dengan sedikit sentuhan tekhnologi, kita dapat mengekspornya dalam bentuk serpih- an-serpihan menyerupai bihun yang siap untuk dibuat masakan (sup) sehingga mempunyai nilai tambah yang lebih baik.
Kulit Ikan Cucut
Kulit ikan cucut merupakan bahan yang penting dibandingkan kulit-kulit lain yang berasal dari laut. Kulit ikan cucut dimanfaatkan menjadi kulit tersamak. Kulit tersaniaknya digolongkan sebagai kulit yang istimewa (special leather) (KREUZER & AHMED 1978). Di Indonesia, penelitian penyamakan kulit ikan cucut telah dilaku- kan oleh YUNIZAL & NASRAN (1982), yang mengatakan bahwa secara organolep- tik kulit nientah yang langsung dimasak memberikan hasil kulit termasuk yang cukup baik, yaitu catnya rata, mengkilap, sedikit mengkerut serta lunak. Sedangkan persya- ratan niutu kimia dari kulit tersamak mem- berikan hasil yang memenuhi standar mutu kulit sapi, seperti halnya hasil samakan kulit hewan lain, hasil samakan kulit hewan cucut dapat juga dibuat barang-barang in- dustri kulit, seperti tas, sepatu, dompet, dan lain-lainnya. Salah satu produk dari kulit ikan cucut adalah "broso leather" dimana sisiknya tidak dihilangkan, tetapi diproses sampai mengkilap, biasanya dipakai sebagai pelengkap busana bagi wanita. Kulit semacam ini tergolong sebagai jenis kulit yang mahal.
Minyak Hati Ikan Cucut
Hati ikan cucut banyak mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan telah lama diketahui. Minyak hati ikan cucut yang umurnnya dikenal adalah sebagai sumber vitamin A. Pada saat ini hanya sejumlah kecil saja dari minyak hati ikan cucut ini dipergunakan di dalam industri tekstil, industri cat, serta sebagai minyak pelumas untuk alat-alat atau mesin dengan jumlah gesekan serta panas yang terbatas. Dean cucut dari jenis-jenis tertentu minyak hatinya dapat dipakai sebagai bahan obat, yaitu antara lain Galeus glaucus (black shark), Isurus glaucus (pako shark), Muste- lus manazo (smooth-hound shark), Sphyr- nidae (hammerhead shark).
Gigi Ikan Cucut
Cucut yang tumbuh sempurna dapat menghasilkan ± 150 gigi yang baik, Gigi-gigi yang memenuhi standar untuk dijual, pan- jangnya sekitar 1,5 inci dan biasanya yang baik ialah gigi dari jenis mako. Gigi ikan cucut dapat dioiah menjadi perhiasan (asessori) seperti kalung, gelang, anting, cincin, kancing baju dan sebagainya. Sedang- kan tulangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat dan bahan baku farmasi. Ususnya dapat dioiah menjadi bahan baku pembuat insulin, juga organ ini dapat dipero- leh enzini protease yang banyak dimanfaat- kan dalam industri pangan dan non pangan.
Sumber Squalene
Squalene adalah suatu hasil ekstraksi minyak hati ikan cucut penghuni perairan laut dalam (antara 600 - 1000 m). Hal ini diperkirakan bahwa squalene sangat dibutuhkan oleh ikan yang bersangkutan guna melengkapi fungsi biologisnya sehubungan dengan kehidupan mereka di perairan laut
dalam. Jenis cucut yang mempunyai kan- dungan squalene yang cukup tinggi adalah dari marga Cetorhinus. Squalene dapat di- pergunakan secara luas dalam industri far- masi, industri kosmetika, industri bahan- bahan lamia, pabrik cat dan sutera tiruan. Squalene merupakan suatu bentuk senyawa yang tidak stabil, dengan rumus kimia C30H50. Senyawa ini harus diproses lagi dengan jalan "hydrogenasi" yang dapat me- rubah senyawa squalene yang tidak stabil menjadi senyawa yang stabil yaitu C30H62 dan lebih dikenal sebagai "perhydrosqua- lene". Squalene atau persqualene (C30H62) merupakan senyawa kimia hidrokarbon- siklis serta mempunyai ikatan molekul tunggal. Bahan ini dalam industri kosmetika dapat dipergunakan sebagai bahan penghalus kulit.
Penyakit kekurangan vitamin A pada anak-anak pra sekolah merupakan masalah yang sangat serius di Indonesia (ABDUR- RACHMAN & SALEH 1976). Ini merupakan hal yang sangat tragis sekali, karena sebenarnya alam negeri kita kaya akan bahan-bahan sumber vitamin A, patut disa- yangkan bahwa sampai saat ini belum banyak perhatian diarahkan untuk memanfaat- kan bahan-bahan sumber vitamin A seperti "Cod Liver Oil" dan sebagainya. Salah satu sumber vitamin A yang perlu mendapat perhatian ialah minyak hati ikan. Minyak hati ikan ini dengan mudah diperoleh dari jenis-jenis ikan tertentu yang banyak ter- dapat di perairan Indonesia. Salah satu jenis ikan yang mempunyai prospek sangat baik sebagai penghasil minyak hati ikan ialah ikan hiu (shark).
Ikan cucut adalah ikan yang relatif mudah ditangkap dan terdapat dalam jum- lah yang cukup besar di perairan Indonesia (ABDURACHMAN&SALEH1976). Adapun jenis-jenis ikan cucut yang banyak tertangkap antara lain ialah : hiu martil (Hammerhead shark atau Zygaena sp.), hiu caping (Galeorphynus australis), hiu gergaji (Lamnanasus), hiu parang (Alopias vulpinus) dan hiu biru (Prionace glauca). Hati dari jenis cucut ini mempunyai kadar minyak antara 20 — 60 %, sedangkan kandung-an vitamin A pada minyak yang dihasilkan antara 2.000 - 153.000 i.u. (RAHARDJO 1974 dalam ABDURACHMAN & SALEH 1976).
Klasifikasi Ikan Cucut
Adapun kalsikasi ikan cucut adalah sebagai berikut menurut Last dan Stevens, (1994) :
Kingdom : Animalia
Phylum ; Chordata
Sub Fillum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Sub Kelas : Elasmobranchii
Sub Ordo ; Euselachii
Ordo : Carcharhiniiformes
Famili : Carchahinidae
Genus ; Rhizoprionodon
Spesies : Rhizoprionodon acutus
Nama Inggris ; Milk shark
Nama local : Hiu Pisangan
Morfologi Ikan Cucut
Dinas Perikanan dan Kelautan Cilacap (2003), mengatakan ikan cucut memiliki ciri morfologi antara lain :
Beberapa ikan cucut hampir mempunyai bentuk tubuh yang relatif sama yaitu fusiform, kecuali beberapa famili seperti famili Rhinidae, Rhynchobatidae, Sphymidae dan Squantinidae.
Bentuk kepala meliputi : panjang kepala, bentuk moncong, bentuk mulut, besar dan kecil mata, letak mata, gigi, ada tidaknya spirakel, dan ada tidaknya labial furrow.
Bentuk sirip meliputi bentuk sirip (kerucut atau membulat) panjang dan lebar sirip, keberadaan sirip (dorsal (1,2), pectoral, anal dan caudal fin), jarak antara sirip, dan lain sebagainya.
Ada tidaknya anterior dan inner margin ikan cucut pada sirip, panjang predorsal, panjang precaudal ada tidaknya precaudal pit dan lain sebagainya.
Ikan cucut salah satu penghuni laut yang cukup dikenal dan disegani para nelayan Ikan ini mempunyai indera pencium yang sangat tajam, melebihi indera penglihatan dan indera pendengaran sehingga dapat mengetahui posisi mangsanya dengan tepat. Semua jenis ikan cucut bersifat car- nivora artinya he wan pemakan daging. Akan tetapi ada kecenderungan ikan ini bersifat omnivora, karena dalam kenyataan ikan ini memakan semua jenis makanan, termasuk kaleng-kaleng bekas dan botol- botol plastik. Cucut berukuran relatif besar, umumnya memanfaatkan ikan termasuk juga cumi-cumi sebagai makanan utamanya, se- lain itu cucut juga memakan burung laut, zooplankton, penyu dan nekton. Nama lain dari cucut adalah "hiu". Istilah cucut dan hiu sesungguhnya mempunyai arti yang sama. Ikan ini termasuk dalam kelas Elasmobranchii yang berarti ikan bertulang rawan. Diduga di dunia terdapat sekitar 250 - 300 jenis ikan cucut, 29 jenis di anta-ranya telah diketahui hidup di perairan Indonesia. Beberapa contoh nania cucut yang terdapat di perairan Indonesia antara lain adalah hiu botol (Squalus acanthias), hiu kepala niartil (Sphyrna sp), hiu anjing (Squalus sp), hiu malani dan sebagainya.
SEBARAN DAN PERIKANAN CUCUT
Cucut atau hiu dapat hidup di berbagai tempat, ada yang hidup di perairan laut dalam, di permukaan atau di perairan dang- kal. Penangkapan hiu umumnya dilakukan dengan pancing (handline), rawai (long line), jaring insang (gill net), pukat (trawl) dan dapat juga dengan pancing tonda. Penang- kapan hiu di Indonesia setiap tahun mening- kat jumlahnya.
MANFAAT IKAN CUCUT
Tidak seperti jenis he wan lain, hampir seluruh tubuh cucut dimanfaatkan, mulai dari daging, bisa hati, tulang-tulang sampai pada siripnya tidak ada yang dibuang.
Dibandingkan dengan jenis ikan lain, maka ikan cucut merupakan ikan yang serba guna. Hampir semua bagian tubuhnya mulai dari ujung kepala sampai ujung ekornya dapat dimanfaatkan, juga termasuk "jeroan" atau organ dalamnya. Bagian tubuh yang terpenting yang mempunyai nilai ekonomi penting (paling tinggi) adalah sirip dan hati- nya. Bagian-bagian yang lain merupakan bagian yang kurang begitu penting ditinjau dari segi komersial saat ini. Akan tetapi sebetulnya dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, agar bernilai guna tinggi.
Daging Cucut
Secara umum daging ikan cucut mem- punyai nilai gizi yang cukup baik, yaitu rata-rata mengandung 20 % protein, 1,5 % mineral dan 0,3 %lemak (WAHYUNI1986). Walaupun kandungan proteinnya tinggi, te- tapi sampai saat ini daging cucut belum da- pat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan adanya kendala berupa kandung- an ureanya yang sangat tinggi, sehingga da- lam pengolahan dagingnya mudah rusak dan berbau pesing (amoniak). Ikan bertulang rawan seperti halnya ikan cucut ini, niemang mempunyai kandungan urea yang cukup tinggi, yaitu antara 2 - 2 , 5 %. Sedangkan ikan bertulang keras, seperti sehari-hari kita makan, hanya mengandung sekitar 0,05 %. Setelah ikan mati, maka urea yang terkandung di dalam daging ikan diubah oleh enzim urease membentuk senyawa karbondioksida dan amonia. Selain mempunyai kadar urea yang tinggi ikan bertulang rawan juga mengandung trimetilamin oksida (TMAO) yang tinggi, yaitu antara 500 - 1500 ing/100 gram. TMAO selanjutnya akan diuraikan oleh aktivitas mikroba menjadi trimetilamin (TMA) yang mempunyai bau seperti anomia.
Kandungan urea ikan cucut dapat dihilangkan dengan beberapa cara, yaitu : pencucian dengan air dingin secara berulang- ulang, perendaman dengan larutan garam, perendaman dalam larutan asam, atau peren- daman dalani suasana basa. Dengan menu- runnya kadar urea, maka hilanglah hambatan dalani memanfaatkan daging cucut, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber protein yang murah. Kurangnya pengetahuan tentang cara menghilangkan bau inilah yang menyebab- kan daging ikan cucut selama ini tidak disu- kai oleh masyarakat, Beberapa daerah di Indonesia Bagian Timur, cucut ditangkap hanya untuk diambil hati dan siripnya saja, sedangkan daging dan bagian-bagian lainnya dibuang begitu saja.
Para nelayan Indonesia menangkap ikan cucut hanya untuk mendapatkan dagingnya saja, kemudian diolah menjadi ikan asin atau sebagian kecil ada juga yang dipindang (terutama di daerah Jawa barat), sedangkan hatinya belum mereka manfaatkan, karena mereka pada umumnya belum tahu cara-cara pengolahan serta manfaatnya. Beberapa tempat misalnya di pelabuhan Ratu (Jawa Barat) ada juga nelayan yang telah mengolah hati cucut dengan cara dan peralatan yang sangat sederhana. Sudah tentu dengan cara yang demikian mutu minyak yang dihasilkan jauh dari apa yang telah disyaratkan. Hati ikan cucut memerlukan penanganan yang khusus, sebab kan- dungan lemak hati ikan cucut ini cukup tinggi, yang mengakibatkan oksidasi mudah terjadi, sehingga hati cucut ini cepat sekali membusuk.
Sirip ikan cucut
Sirip dari semua jenis ikan cucut mempunyai nilai komersial tinggi sebagai bahan makanan, kecuali jenis ikan "Nurse Shark" Gynglymastoma cirratum (BEAUMARIAGE 1968; KREUZER and AHMED 1978). Jenis ikan cucut ini siripnya tidak mengandung gelatine, oleh karena itu tidak mempu- nyai nilai komersial untuk dimanfaatkan sebagai makanan. Sirip cucut sangat disukai oleh bangsa-bangsa Tionghoa, Jepang, Filipi- na sebagai sup ("fins soup") dengan harga yang cukup tinggi. Ada 4 (empat) golongan ikan cucut menurut tingkatan harga dari siripnya, yaitu :
1. Tingkat paling mahal, adalah sirip cucut darijenis-jenis :
- cucut martil (Sphyrna sp.).
- cucut mako (Isurus).
- cucut biru (Prionace).
2. Tingkat utama (grade 1), adalah sirip cucut dari jenis-jenis:
- cucut putih (Carcharodon sp.).
—cucut thresher (Alopias sp.).
3. Tingkat sedang (grade 2), adalah sirip cucut darijenis-jenis:
- cucut moncong putih (Carcharhinus sp.).
- cucut macan (Galeocerdo).
4. Tingkat bawah (grade 3), adalah sirip cucut darijenis-jenis:
- cucut-cucut yang masih muda/kecil.
Selain dari jenisnya, harga sirip cucut juga ditentukan oleh ukuran sirip itu sendiri. Satu set sirip cucut lengkap yang siap untuk dijual terdiri dari 2 sirip dada, sirip punggung I dan II serta 1 sirip kaudal. Sirip cucut me- rupakan bahan sup yang lezat. Setelah dio- lah, sirip-sirip ini akan membentuk serat- serat kolagen yang menyerupai bihun. Indonesia telah mengekspor sirip cucut ke- ring yang umumnya berasal dari daerah Sula- wesi Selatan, Irian Jaya, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Jakarta ke berbagai negara, seperti : Malaysia, Hongkong, Singa- pura. Berawal dari tahun 1983 hingga tahun 1986 ekspor ikan cucut telah meningkat dari 333.713 kg. (atau senilai 6.000.301$ U.S.) meningkat menjadi 429.248 kg. (atau senilai 1.033.711 $ U.S.). Sayangnya hingga saat ini ekspor tersebut baru dilaku- kan dalam bentuk sirip kering. Diharapkan dengan sedikit sentuhan tekhnologi, kita dapat mengekspornya dalam bentuk serpih- an-serpihan menyerupai bihun yang siap untuk dibuat masakan (sup) sehingga mempunyai nilai tambah yang lebih baik.
Kulit Ikan Cucut
Kulit ikan cucut merupakan bahan yang penting dibandingkan kulit-kulit lain yang berasal dari laut. Kulit ikan cucut dimanfaatkan menjadi kulit tersamak. Kulit tersaniaknya digolongkan sebagai kulit yang istimewa (special leather) (KREUZER & AHMED 1978). Di Indonesia, penelitian penyamakan kulit ikan cucut telah dilaku- kan oleh YUNIZAL & NASRAN (1982), yang mengatakan bahwa secara organolep- tik kulit nientah yang langsung dimasak memberikan hasil kulit termasuk yang cukup baik, yaitu catnya rata, mengkilap, sedikit mengkerut serta lunak. Sedangkan persya- ratan niutu kimia dari kulit tersamak mem- berikan hasil yang memenuhi standar mutu kulit sapi, seperti halnya hasil samakan kulit hewan lain, hasil samakan kulit hewan cucut dapat juga dibuat barang-barang in- dustri kulit, seperti tas, sepatu, dompet, dan lain-lainnya. Salah satu produk dari kulit ikan cucut adalah "broso leather" dimana sisiknya tidak dihilangkan, tetapi diproses sampai mengkilap, biasanya dipakai sebagai pelengkap busana bagi wanita. Kulit semacam ini tergolong sebagai jenis kulit yang mahal.
Minyak Hati Ikan Cucut
Hati ikan cucut banyak mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan telah lama diketahui. Minyak hati ikan cucut yang umurnnya dikenal adalah sebagai sumber vitamin A. Pada saat ini hanya sejumlah kecil saja dari minyak hati ikan cucut ini dipergunakan di dalam industri tekstil, industri cat, serta sebagai minyak pelumas untuk alat-alat atau mesin dengan jumlah gesekan serta panas yang terbatas. Dean cucut dari jenis-jenis tertentu minyak hatinya dapat dipakai sebagai bahan obat, yaitu antara lain Galeus glaucus (black shark), Isurus glaucus (pako shark), Muste- lus manazo (smooth-hound shark), Sphyr- nidae (hammerhead shark).
Gigi Ikan Cucut
Cucut yang tumbuh sempurna dapat menghasilkan ± 150 gigi yang baik, Gigi-gigi yang memenuhi standar untuk dijual, pan- jangnya sekitar 1,5 inci dan biasanya yang baik ialah gigi dari jenis mako. Gigi ikan cucut dapat dioiah menjadi perhiasan (asessori) seperti kalung, gelang, anting, cincin, kancing baju dan sebagainya. Sedang- kan tulangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat dan bahan baku farmasi. Ususnya dapat dioiah menjadi bahan baku pembuat insulin, juga organ ini dapat dipero- leh enzini protease yang banyak dimanfaat- kan dalam industri pangan dan non pangan.
Sumber Squalene
Squalene adalah suatu hasil ekstraksi minyak hati ikan cucut penghuni perairan laut dalam (antara 600 - 1000 m). Hal ini diperkirakan bahwa squalene sangat dibutuhkan oleh ikan yang bersangkutan guna melengkapi fungsi biologisnya sehubungan dengan kehidupan mereka di perairan laut
dalam. Jenis cucut yang mempunyai kan- dungan squalene yang cukup tinggi adalah dari marga Cetorhinus. Squalene dapat di- pergunakan secara luas dalam industri far- masi, industri kosmetika, industri bahan- bahan lamia, pabrik cat dan sutera tiruan. Squalene merupakan suatu bentuk senyawa yang tidak stabil, dengan rumus kimia C30H50. Senyawa ini harus diproses lagi dengan jalan "hydrogenasi" yang dapat me- rubah senyawa squalene yang tidak stabil menjadi senyawa yang stabil yaitu C30H62 dan lebih dikenal sebagai "perhydrosqua- lene". Squalene atau persqualene (C30H62) merupakan senyawa kimia hidrokarbon- siklis serta mempunyai ikatan molekul tunggal. Bahan ini dalam industri kosmetika dapat dipergunakan sebagai bahan penghalus kulit.
Penyakit kekurangan vitamin A pada anak-anak pra sekolah merupakan masalah yang sangat serius di Indonesia (ABDUR- RACHMAN & SALEH 1976). Ini merupakan hal yang sangat tragis sekali, karena sebenarnya alam negeri kita kaya akan bahan-bahan sumber vitamin A, patut disa- yangkan bahwa sampai saat ini belum banyak perhatian diarahkan untuk memanfaat- kan bahan-bahan sumber vitamin A seperti "Cod Liver Oil" dan sebagainya. Salah satu sumber vitamin A yang perlu mendapat perhatian ialah minyak hati ikan. Minyak hati ikan ini dengan mudah diperoleh dari jenis-jenis ikan tertentu yang banyak ter- dapat di perairan Indonesia. Salah satu jenis ikan yang mempunyai prospek sangat baik sebagai penghasil minyak hati ikan ialah ikan hiu (shark).
Ikan cucut adalah ikan yang relatif mudah ditangkap dan terdapat dalam jum- lah yang cukup besar di perairan Indonesia (ABDURACHMAN&SALEH1976). Adapun jenis-jenis ikan cucut yang banyak tertangkap antara lain ialah : hiu martil (Hammerhead shark atau Zygaena sp.), hiu caping (Galeorphynus australis), hiu gergaji (Lamnanasus), hiu parang (Alopias vulpinus) dan hiu biru (Prionace glauca). Hati dari jenis cucut ini mempunyai kadar minyak antara 20 — 60 %, sedangkan kandung-an vitamin A pada minyak yang dihasilkan antara 2.000 - 153.000 i.u. (RAHARDJO 1974 dalam ABDURACHMAN & SALEH 1976).
kami sekeluarga tak lupa puji syukur kepada ALLAH S,W,T
ReplyDeletedan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan keputusan toto 4 angkah ((( 9607 )))alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di
0823 1333 6747,, insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 175
juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan…sendiri….
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1″Dikejar-kejar hutang
2″Selaluh kalah dalam bermain togel
3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus aza….AKI SOLEH akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D 3D 4D 5D 6D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: (((082313336747)))
INFO TOGEL KLIK DISINI
Atau Chat/Tlpn di WhatsApp (WA)
No WA Aki : 082313336747
INFO PESUGIHAN KLIK DISINI
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos
Matur nuwun
ReplyDeleteGambar ilustrasi nya salah jelas sekali bukan species hiu ini lebih ke keliakel needle fish
ReplyDelete