Sejarah
ikan Karper/Mas ada yang mengatakan ikan ini berasal dari Sungai Danube dan
Laut Hitam dan ada juga yang mengatakan dari China dan Rusia. Perkembangan di
Indonesia Ardiwinata (1971) ikan Karper dikenal pertama kali di Galuh (Ciamis)
Jawa Barat.
Ikan
Karper (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk
dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas
Teleostrei. Ikan Karper sudah lama dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik
di dunia. Diantara jenis ikan air tawar Ikan Karper merupakan ikan yang paling
populer dii masyarakat. Selain dikenal dengan nama Ikan Mas, ikan ini dikenal
dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak
dikenal ras persilangan antara lain Ikan Karper merah, Si Nyonya, Taiwan,
Majalaya, Punten, kaca, Kumpai dan lain-lain.
Di
alam aslinya Ikan Karper hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air
lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 200
C derajat sampai 250 C. Ikan Karper termasuk hewan Omnnivora
atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan Karper berupa daun-daunan,
lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya Ikan Karper
lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Model
budi daya Ikan Karper bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air
deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi.
Makanan dalam budi daya Ikan Karper juga bermacam-macam mulai dari pemberian
pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan
adalah kualitas air pada media untuk budi daya Ikan Karper seperti PH air yang
harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan bebas
dari kandungan zat kimia berbahaya.
Usaha
Pembibitan Ikan Karper
Peluang
usaha budidaya Ikan Karper dapat dipilih sesuai kondisi dan keinginan. ada
beberapa peluang usaha dalam budi daya Ikan Karper ini yaitu pembibitan dan
pembesaran Ikan Karper untuk keperluan konsumsi. Dalam hal ini apayang menjadi
pembahasan kali ini adalah Pembibitan Ikan Karper.
Usaha
Pembibitan Ikan Karper
Agar
usaha budidaya ikan Karper berhasil maka banyak faktor yang sangat menentukan
keberhasilan antara lain ;
1. Persiapan
kolam.
2. Mempergunakan
bibit yang berkualitas.
3. Pengelolaaan
air yang baik
4. Pengelolaan
hama dan penyakit
5. Penganan
panen danpaska panen.
Pembahasan
pada kali ini fokus pada pembibitan ikan Karper yang di awali dari persiapan
induk ikan Karper yang baik.
Persiapan induk Ikan Karper
Syarat-syarat
induk yang baik:
-
Induk betina 1,5 – 3 tahun (minimum 1,5 kg/ekor) dan induk jantan umur 6 bulan
ke atas (minimum 0,5 kg/ekor).
-
Badan tidak cacat, termasuk sirip-sirip.
-
Sisik besar dan letaknya teratur
-
Kepala relatif kecil dibandingkan tinggi badan, umumnya punya tubuh yang besar
sehingga akan banyak telurnya.
-
Pangkal ekor normal (pangkal ekor lebih panjang dibandingkan tingginya), lebar
dan tebal menggambarkan sifat yang kuat serta cepat tumbuh.
-
Tanda matang kelamin induk betina : gerakannya lamban, perutnya membesar/buncit
ke arah belakang, jika diraba terasa lunak, lubang anus agak
membengkak/menonjol, bila perut diurut (striping) perlahan kearah anus akan
keluar cairan kuning kemerahan. Untuk induk jantan gerakannya lincah, badannya
langsing, jika perut distriping akan keluar cairan sperma berwarna putih
seperti susu dari lubang kelamin.
Induk
Ikan Karper yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah
antara jantan dan betina. Pemberian pakan yang berkualitas berupa pellet dengan
kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan Ikan Karper sebanyak 3% per bobot
biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Karper betina yang
diseleksi sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot
>2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg.
Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut
kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka Ikan Karper
tersebut jantan.
Ciri-ciri Ikan Karper betina yang siap
pijah atau matang gonad adalah:
-
Pergerakan ikan lamban
-
Pada malam hari sering meloncat-loncat
-
Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
-
Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
Sedangkan
ciri-ciri untuk Ikan Karper jantan
gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma) dari lubang
kelamin bila dipijit.
Pemijahan Ikan Karper
Dalam
proses pemijahan Ikan Karper, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan
perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan Karper akan memijah
secara alami atau dengan rangsangan hormon sintetis Ovaprim.. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam pemijahan Ikan Karper adalah :
1.
Pemijahan pada kolam bak/ permanen.
-
Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
-
Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
-
Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran
4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
-
Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk
yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m.
2.
Persiapan pada kolam alam untuk pemijahan/ pada kolam tanah
-
Persiapan pembersihan kolam tanah.
- Penglahan
tanah dasar kolam dengan pembajakan dan pemberian pupuk kandang kotoran ayam ±
20 sak sesuai dengan kesuburan tanah.
- Pemasangan
Hafa pada kolam pemijahan
-
Pemberian Enceng gondok yang telah dipotong daunnya tinggal batang bawah dan
bonggol tanpa daun sebagai pengganti Kakaban.
-
Memasukan air yang bebas dari pestisida dan logam berat.
Persiapan
pemijahan :
- Pada
sore hari memasukkan induk Ikan Karper jantan dan betina siap pijah. Jumlah
induk Ikan Karper betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan
luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Bisa 1 : 10 artinya induk
betina 1 ekor berbanding dengan induk jantan 10 ekor. Kebutuhan biasanya 1 Ha
induk betina 5 s/d 10 ekor dan jantan 50 s/d 100 ekor jantan.
-
Induk betina ± 2 Kg bobotnya, sedangkan induk jantan bisa ± 2,5 ons. Menurut
teorinya satu Induk Ikan Karper betina dipasangkan dengan 2 atau tiga Ikan
Karper jantan, pada prakteknya bisa sampai banding 10 ekor jantan.
-
Air dikocorkan untuk menambah oksigen dari tengah malam sampai fajar dan fajar
telah terjadi pemijahan, telurnya nempel pada bonggol Enceng gondok.
Aktivitas
ikan jantan yang mengejar-ngejar induk betina.Sesekali akan terdengar suara
berkecipak karena induk betina ini menyembul kepermukaan air. Induk betina yang
dikejar-kejar biasanya akan lebih sering melewati air di bawah kakaban,
terkadang malah menyembul dari bawah kakaban. Setelah puas berkejar-kejaran,
induk betina ini akan mengeluarkan telur-telurnya dibawah kakaban. Telur
tersebut langsung disemprot dengan sperma induk jantan.Induk tersebut melakukan
penijahan tetap dalam posisi berkejar-kejaran.Telur-telur akan dengan mudah
terlihat menempel di kakaban karena warna telur ini kuning cerah. Ada telur
yang menggerombol dalam kakaban tersebut, ada pula yang merata, tidak bertumpuk.
Setelah selesai memijah ikan harus cepat diangkat untuk dikembalikan ke kolam
pemeliharaan induk karena sering kali induk akan memakan telur-telurnya
sendiri.
-
Setelah pemijahan induk betina dan jantan dimabil dan dipisah pada kolam
indukan.
Penetasan
Telur
Telur-telur
kemudian ditetaskan, pada saat penetasan telur kualitas air dijaga tetap stabil
telur tersebut membutuhkan air yang kaya oksigen dan stabil suhunya. Setelah 2
hari, telur akan mulai menetas. Penetasan biasanya tidak berlangsung sekaligus tetapi
bertahap, sesuai dengan pengeluaran telurnya.Larva ikan yang baru menetas belum
membutuhkan pakan tambahan dari luar karena masih menyimpan pakan dalam
tubuhnya berupa kuning telur (yolk sack). Selama memakan kuning telurnya,
alat-alat pencernaan benih muda ini akanterbentuk sempurna sehingga siap
menerima pakan dari luar. Namun, bukan berartibenih ini dapat diberi pakan
sembarangan. Pakan yang diberikan harus sesuaidengan yang dibutuhkannya. Oleh
karena itu, pakan yang paling cocok bagi benihyang telah habis kuning telurnya
adalah plankton yang diperoleh dengan pemupukan dasar kolam.
- Setelah
telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur Ikan Karper akan menetas menjadi
larva, beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan
cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet
Pockphan 88 di seleb.
Pendederan Ikan Karper
Setelah
larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan Ikan Karper, bisasanya
dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam
semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan
10 – 20 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam
selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber
makanan alami Ikan Karper tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur
100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa
tepung pelet atau pelet yang telah digiling halus.
Pada
usia telah mencapai 3 minggu bibit Ikan Karper siap dipanen dengan ukuran 1 Kg
isi ± 100 ekor bibit. Apabila di pasarkan harga 1 Kg berkisar Rp.25.000,00 s/d
Rp.30.000,00 disamping itu juga dibesarkan dan dipelihara pada kolam pembesaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K dan Khairuman, 2003. Penanggulangan
ikan Mas dan Koi. Agromedia.Jakarta
------- 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan
Konsumsi.Agromedia. Jakarta
------- 1999. SNI 01-6133-1999. Produksi Ikan
mas (Cyprinus carpio Linnaes) strain Majalaya kelas benih sebar. Badan
Standardisasi Nasional
------- 1999. SNI 01-6130-1999. Produksi Ikan
mas (Cyprinus carpio Linnaes) strain Majalaya kelas Induk Pokok (Parent Stock).
Badan Standardisasi Nasional
0 comments:
Post a Comment