Di
alam aslinya Ikan Karper hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air
lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 200
C derajat sampai 250 C. Ikan Karper termasuk hewan Omnnivora atau pemakan
segala sehingga di alam makanan Ikan Karper berupa daun-daunan, lumut, serangga,
cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya Ikan Karper lingkungan
pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Biasanya,
tanda-tanda pemijahan sudah terjadi sekitar pukul 20.00-22.00 yaituadanya
aktivitas ikan jantan yang mengejar-ngejar induk betina.Sesekali akan terdengar
suara berkecipak karena induk betina ini menyembul kepermukaan air. Induk
betina yang dikejar*kejar biasanya akan lebih sering melewatiair di bawah
kakaban, terkadang malah menyembul dari bawah kakaban.Setelah puas
berkejar-kejaran, induk betina ini akan mengeluarkan telur-telurnya dibawah
kakaban. Telur tersebut langsung disemprot dengan sperma induk jantan.Induk
tersebut melakukan penijahan tetap dalam posisi berkejar-kejaran.Telur-telur
akan dengan mudah terlihat menempel di kakaban karena warna telur ini kuning
cerah. Ada telur yang menggerombol dalam kakaban tersebut, ada pula yangmerata,
tidak bertumpuk. Bila kakaban telah terisi penuh oleh telur, sedangkan
ikan-ikan tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti
sebaiknyakakaban diangkat dan diganti dengan yang barn. Setelah selesai memijah,
ikanharus cepat diangkat untuk dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk
karenasering kali induk akan memakan telur-telurnya sendiri.
E.
Penetasan Telur
Telur-telur
kemudian ditetaskan dalam hapa, yaitu kantong berbentuk balok denganukuran 1 M
X 1 M X 2 m yang terbuat dari kain trilin. Hapa ini direntangkan dalamkolam
pemijahan atau kolam lain dengan patok bambu pada bagian tengah danmenempel
pematang di bagian pinggirnya.Banyaknya hapa disesuaikan dengan jumlah kakaban
yang ada telurnya. Kakabantersebut diatur di atas bambu batangan sepanjang 2 m.
Di atas kakaban dipasangbambu belah yang berada di kiri-kanan bambu pertama
yang dipasang di bawahkakaban. Kemudian, di atas bambu belah ini ditempatkan
gedebok pisang untukmenenggelamkan kakaban lebih kurang 10 cm.Pada saat
penetasan telur, aliran air dijaga tetap stabil dan jangan sampai
berhentikarena telur-telur tersebut membutuhkan air yang kaya oksigen dan
stabil suhunya.Setelah 2 hari, telur akan mulai menetas. Penetasan biasanya
tidak berlangsungsekaligus tetapi bertahap, sesuai dengan pengeluaran
telurnya.Larva ikan yang barn menetas belum membutuhkan pakan tambahan dari
luarkarena masih menyimpan pakan dalam tubuhnya berupa kuning telur (yolk
sack).Selama memakan kuning telurnya, alat-alat pencernaan benih muda ini
akanterbentuk sempurna sehingga siap menerima pakan dari luar. Namun, bukan
berartibenih ini dapat diberi pakan sembarangan. Pakan yang diberikan harus
sesuaidengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, pakan yang paling cocok bagi
benihyang telah habis kuning telurnya adalah plankton yang diperoleh dengan
pemupukandasar kolam.
F.
Pendederan
Setelah
5 hari atau paling lambat seminggu semenjak telur menetas, benih ikan iniharus
dipindahkan ke kolam pendederan. Pemindahan ini harus dilakukan denganhati-hati.
Sebelum memindahkan benih, kakaban yang yang sudah tidak adatelurnya ini
diangkat dengan terlebih dahulu menggerakkan secara naik-turun di
dalam
air agar tidak ada benih yang terbawa.Kemudian, salah satu sisi hapa yang
terpendek dilipat perlahan*lahan sehinggaruangnya menyempit. Setelah dirasa
cukup, benih-benih yang terkumul tersebutdiciduk dengan mempergunakan gelas
yang bersih. Pencidukan ini dilakukanmengikutsertakan sebagian airnya untuk
menghindari stres pada benih-benih yangmasih lemah. Untuk memindahkannya, dapat
menggunakan ember plastik ataubaskom yang permukaannya lebar.Pemindahan ini
harus dilakukan pada saat suhu air masih rendah, yaitu pagi hariatau sore hari.
Pemasukan benih dengan cara memasukkan ember plastik ataubaskom tersebut ke
dalam air kolam, lalu secara perlahan digulingkan agar airnyabercampur dan
benihnya akan keluar dengan sukarela.Kolam yang digunakan untuk mendederkan
benih ikan mas ini harus dipersiapkanbersamaan dengan kegiatan pemijahan ikan
mas. Tujuannya agar pada waktumemindahkan benih, kolam tersebut sudah
siap.Persiapan yang perlu dilakukan adalah pengeringan dasar kolam untuk
memperbaikikualitas kolam dan pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami ikan.
Pemupukancukup dengan menggunakan pupuk organik (kotoran ayam) dengan dosis
1kg/m2 .Bila ada tempat-tempat yang becek yang tidak dapat kering, dapat
digunakan kapurtohor untuk mematikan bibit ikan bugs dan penyakit yang ada.
Banyaknya kapuryang digunakan tergantung kebutuhan, yaitu disesuaikan dengan
luas tanah yangtidak dapat kering. Setelah pemupukan, air dimasukkan ke dalam
kolam.Seminggu kemudian kolam tersebut sudah siap digunakan. Namun, tidak
jarangbenih ikan yang tidak dikehendaki sudah duluan masuk ke dalam kolam
pendederansehingga pintu pemasukan harus dipasang saringan yang halus. Akan
lebih baik, bilaair dapat melewati bak filter sehingga lebih terjamin
kebersihannya.Air kolam pendederan pertama ini sebaiknya setinggi 40 cm di
bagian tengah (rata-rata) karena benih yang masih lemah tidak kuat berada pada
dasar kolam yangdalam. Kolam pendederan ikan mas setiap, harinya harus
dimasukkan airsecukupnya untuk menjaga agar kualitas air tetap baik, terutama
kandunganoksigen mencukupi untuk perkembangan benih-benih ikan tersebut. Pada
pintupemasukan dan pengeluaran air harus dipasang dari kasa nyamuk atau
bahanlainnya untuk menjaga benih-benih ikan mas ini ke luar.Pendederan pertama
biasanya selama satu bulan karena kolam sudah kurangmampu lagi menyediakan
pakan alami ikan mas. Oleh karena itu, benih-benih ikanini harus dipindahkan ke
kolam lain yang tersedia pakan alaminya. Namunsebenarnya, gejala kekurangan
plankton di kolam pendederan ini sudah mulai sejaklo benih ditebarkan di kolam.
Kekurangan pakan ini masih dapat ditanggulangidengan pemberian pakan tambahan seperti
dedak, tepung kedelai, dan lainsebagainya.Setelah sebulan maka benih-benih
harus dipenen untuk dapatdipindahkan ke kolamlain yang telah dipersiapkan
dengan pengeringandan pemupukan. Pemanenan inidilakukan juga dengan maksud
untuk mengetahui jumlah benih yang yang dihasilkanoleh induk yang
dipijahkan.Pendederan kedua dilakukan dengan penebaran ikan yang berukuran 2-3
cm ke
dalam
kolam yang telah dipersiapkan dengan kepadatan setiap meter per seginyaantara
4-6 ekor. Bila lugs kolam yang digunakan sebagai tempat pendederan keduaini 600
m2 maka benih yang dapat ditebarkan antara 2.400-3.600 ekor benih.
Pakantambahan yang diberikan biasanya dedak halus yang berasal dari
penggilingan padiatau dapat pula dicampurkan dengan tepung ikan. Lamanya
pendederan kedua inipun sebaiknya tidak lebih dari satu bulan karena bila
lebih, kolam tidal; dapatmenyediakan pakan alami secara optimal dan
efisien.Selain itu, pendederan kedua juga untuk memotong sikus hama dan
penyakit dari jasad-jasad pengganggu di kolam yang biasanya tumbuh dan
berkembangbersamaan dengan perkembangan benih ikan mas yang dipelihara.Benih
yang dihasilkan ini pun masih harus didederkan kembali untuk mendapatkanbenih
yang berukuran 5-8 cm. Semakin bertambah besar, kepadatan penebaran punharus
dikurangi. Oleh karena itu, pendederan ketiga dapat dilakukan dengankepadatan
yang relatif kecil, yaitu antara 3-4 ekor benih/m2. Bila pada pendederankedua
dalam kolam seluas 600 m2 dapat ditebarkan benih yang berukuran 2-3 cmsebanyak
2.400-3.600 ekor maka untuk pendederan ketiga ini jumlahnya dikurangimenjadi
1.800-2.400 ekor. Persiapan kolam dan perawatannya masih sama denganpendederan
terlebih dahulu. Pemasukan air pun masih diperlukan selama masapemeliharaan.
Hal tersebut untuk menjaga kualitas air (kadar oksigen terlarut) tetaptinggi
sehingga diharapkan benih akan tumbuh seperti yang diharapkan.
G.
Pembesaran
Benih
hasil pendederan ketiga ini (berukuran 5-8 cm) barn bisa dinikmati sebagaiikan
konsumsi (lank) setelah terlebih dulu disebarkan dalam kolam pembesaranselama
lebih kurang 4-6 bulan.Persiapan Wara dapat dilakukan seperti persiapan kolam
untuk pendederan.Pematang kolam harus diperkokoh lagi dengan menaikkan sebagian
tanah bagianpinggir kolam pada sisi dalam pematang. Hal ini penting untuk
dilakukan karena ikansuka mengaduk-aduk dasar kolam, khususnya pematang
dasar.Tentu saja dengan memperkuat pematang kolam, akan dapat
mengurangikehilangan ikan ini nantinya karena kebocoran dapat dengan mudah
dicegah. Tinggipermukaan air untuk pendederan sekitar 40-50 cm, sedang*kan
untuk pembesarandapat dipertinggi hingga mencapai 6o-8o cm atau disesuaikan
dengan daya tahanikan terhadap tekanan air. Ikan yang lebih besar tentunya akan
dapat lebih tahanterdapat tekanan air dibandingkan dengan benih ikan yang masih
kecil.Oleh karena itu, dengan kedalaman air 60-8o cm, ikan yang agak besar ini
dapatdengan mudah mencapai dasar kolam untuk mengambil pakannya.Penambahan
pakan tambahan yang kandungan proteinnya tinggi dapat berpengaruhbesar
terhadap, pertumbuhan badannya. Pada proses pembesaran ini biasanyadiberikan
pakan tambahan yang berupa pelet yang kadar proteinnya sekitar 40%.Pakan
diberikan berkisar 3-5% dari berat badan seluruh ikan yang ditebarkan.
Pakandiberikan pada waktu pagi dan sore hari di tempat yang sama. Dengan pemberianpakan
secara teratur, diharapkan kehilangan pakan tambahan dapat dihindarkansekecil
mungkin.Setelah 4-6 bulan, dari benih yang berukuran 5-8 cm akan dapat dipanen
ikan mas
yang
berukuran 40-60, g/ekor. Ikan -ikan yang berukuran sebesar biasanya cukup untuk
dijadikan teman nasi yang nikmat, tanpa harus memotong-motongnya.
Read
more:http://www.forumkami.net/forum-hewan/41263-cara-pemijahan-ikan-mas.html#ixzz1vGB7Y9xu
0 comments:
Post a Comment