BAB I
PENDAHULUAN
Budidaya merupakan suatu kegiatan untuk mengembangbiakkan atau memelihara ikan dan memanen hasilnya di dalam suatu lingkungan yang terkontrol. Didalam Kegiatan budidaya diperlukan wadah sebagai tempat untuk memelihara ataupun mengembangbiakkan ikan. Kolam merupakan salah satu wadah yang sering digunakan dalam kegiatan budidaya ini.
Kolam adalah lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Ada beberapa Kolam yang kita kenal, namun pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai “Kolam yang terbuat dari Tanah”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Kolam Tanah
Kolam tanah merupakan tempat atau wadah budidaya yang paling tua yang digunakan oleh manusia, untuk wadah pembudidayaan ikan hampir di seluruh penjuru dunia.
Kolam tanah adalah kolam yang seluruhnya terbuat dari tanah. Kolam ini merupakan lahan yang dibajak dan kemudian dilakukan proses pengkapuran sampai dimasukannya air, sehingga kolam ini siap untuk digunakan dalam kegiatan budidaya ini.
1.2 Organisme Yang Hidup Dalam Kolam Tanah
Dalam kolam tanah terdabat berbagai organisme yang hidup, yaitu sebagai berikut :
1. Ikan
2. Plankton ( FitoPlankton & ZooPlankton)
3. Cacing
4. Keong
5. Lumut
6. katak, etc.
1.3 Konstruksi kolam
Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor.
Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam.
Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai :
a. Pematang Kolam.
Langkah-langkah pembuatan pematang sebagai beriku
1. Tanah yang akan dipergunakan untuk lokasi perkolaman harus¬lah dibersihkan dari rumput, batuan dan segala macam kotoran organik maupun anorganik.
2. Pemasangan propil yaitu rangka bambu untuk mempermudah pembuatan bentuk pematang yang dikehendaki.
3. Tanah bagian atas setebal 15-20 cm yang biasanya merupakan lapisan humus digali dan dikumpulkan di suatu tempat. Ini dimaksudkan agar lapisan tanah yang subur dapat dipergunakan sebagai dasar kolam nantinya. Lagipula apabila tanah digali biasanya lapisan tanah yang subur ini justru akan menyebabkan kebocoran kolam apabila ikut tertimbun sebagai pernatang.
4. Supaya lebih memberikan jaminan kekuatan kolam, alangkah baiknya di tanah yang akan dijadikan pematang dibuat galian dengan kedalaman 50 cm dan lebar 50 cm sebagai poros atau sumbu pematang.
5. Kemudian ditimbun tanah baru dari hasil penggalian tanah yang akan dijadikan kolam.
Agar tanah tidak longsor maka bagian atas pernatang sebaiknya ditanarni rumput. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor. Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam 20 cm dari permukaan dasar kolam.
Bentuk pematang yang biasa dibuat dalam kolam budidaya ikan ada dua bentuk yaitu berbentuk trapesium sama kaki dan bentuk trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang sedangkan bentuk pematang trapesium tidak sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan untuk pematang bentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m, jika kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar pematang pada bagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 4 m pada kedalaman kolam 1 m.
b. Dasar Kolam Dan Saluran
Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter (Gambar 2.18).
Cara pengukuran yang mudah untuk mengetahui kemiringan dasar kolam adalah dengan menggunakan selang air yang kecil. Pada masing-masing ujung pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air ditempatkan sebatang kayu atau bambu yang sudah diberi ukuran, yang paling bagus meteran, kemudian selang kecil yang telah berisi air direntangkan dan ditempatkan pada bambu, kayu atau meteran. Perbedaan tinggi air pada ujungujung selang itu menunjukkan perbedaan tinggi tanah/ kemiringan dasar kolam.
Saluran didalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan.
c. Pintu Air
Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya.
Pada kolam tanah pintu pemasukan dan pengeluaran air dibuat dari bambu atau pipa paralon. Bentuk pintu pemasukan diletakkan sejajar dengan permukaan tanggul sedangkan pintu pengeluaran dapat dibuat dua model yaitu pertama sama dengan pintu pemasukkan dengan ketinggian sesuai dengan tinggi air kolam dan kedua dibuat dengan model huruf L.
1.4 Parameter Kualitas Air
Dalam kegiatan budidaya, parameter kualitas air sangat penting. begitu pula pada kegiatan budidaya yang menggunakan kolam tanah. Berikut ini parameter kualitas air dalam kolam tanah :
• pH : 6 – 7 ppt
• Suhu : 28 – 30 °C
• Oksigen Terlarut : 30,13 mg/L
• Salinitas : 1,5
• Kekeruhan : 2,5 m/L
Selain parameter diatas, ada beberapa parameter juga yang harus diperhatikan, yaitu bau, warna, persaingan, dan lain – lain.
1.2 Rumusan Masalah
Demi mendapatkan pembahasan yang maksimal, adapun rumusan masalah yang mendasari dalam pembuatan makalah ini.
Apa pengertian dari pengapuran ?
Apa pengertian dari pemupukan ?
Bagaimana cara pengapuran pada media kolam ?
Bagaimana cara pemupukan pada media kolam ?
Bagaimana hubungan pengapuran dan pemupukan ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini sekaligus mewakili tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami hubungan dan seberapa pentingnya dilakukan pengapuran dan pemupukan pada awal budidaya.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengapuran
Pengapuran merupakan persiapan kolam yang digunakan untuk mematikan hama dan parasit ikan, stabilisator pH tanah dan air, menaikkan alkalinitas, kesadahan dan ketersediaan unsur P. kebutuhan kapur CaCo3 pada kolam budidaya dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Rounded Rectangle: pH akhir – pH awal x 0,16 0,1
2.2 Pengertian Pemupukan
Pemupukan kolam pada prinsipnya adalah untuk menyuburkan air, dengan terbentuknya pakan alami dan pupuk dapat menjaga kesetimbangan air agar fluktuasi komponen perairan tidak besar. Kesuburan perairan ditandai dengan air yang telah berwarna hijau cerah. Kegiatan pemupukan bertujuan antara lain :
1. Penumbuhan phytoplankton dan zooplankton
2. Menciptakan suhu, pH yang konstan dengan indikasi perubahan warna air hijau cerah
3. Menciptakan keseimbangan ekosistem bio aquatic yang berfungsi sebagai penyediaan pakan alami untuk starter maupun bakteri dekomposer.
2.3 Cara Pengapuran
Pengapuran kolam budidaya dilakukan dengan cara disebar merata dipermukaan tanah dasar kolam. Setelah disebar tanah dasar kolam dibalik dengan cangkul sehingga kapur bisa lebih masuk ke dalam lapisan tanah dasar. Pengapuran untuk kolam semen dan terpal dilakukan dengan cara dinding kolam dan dasar terpal di kuas dengan kapur yang telah dicampur air. Kapur yang sering digunakan adalah kapur pertanian atau dolomite dengan dosis 60g/m2. Pengapuran kolam dilakukan untuk menaikkan pH tanah dan membunuh bibit penyakit.
2.4 Cara Pemupukan
Cara pemupukan dengan pupuk kandang dapat dilakukan dengan cara disebar pada dasar kolam maupun dionggokkan di beberapa tepi kolam dengan menggunakan karung.
Cara pemupukan dengan TSP dan Urea dengan cara pupuk ditebar dan disebarkan di tanah dasar kolam, hasil dari pemupukan dapat dilihat pada perubahan warna air kolam hijau dan hijau kecoklatan.
2.5 Hubungan Pengapuran Dan Pemupukan
Hubungan pengapuran dan pemupukan sangat erat dan berkaitan karena kedua aspek tersebut dapat meningkatkan produktivitas budidaya, kedua aspek ini memiliki perbedaan yang sangat siknifikan tetapi tujuan utama dari pengapuran dan pemupukan adalah meningkatkan produktivitas, jika kita melakukan persiapan lahan/kolam budidaya sebaiknnya kita melakukannya dengan baik dan menguasai teori terlebih dahulu, contohnya pada petani yang hanya modal nekad saja mereka tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam berbudidaya, untuk itu dalam berbudidaya di dahulukan pengapuran dibanding pemupukan, kita sudah membahas pengapuran itu bertujuan untuk membasmi bibit penyakit bahkan dapat memperbaiki pH dan unsur-unsur yang tidak berguna menjadi berguna, sedangkan pemupukan bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan unsur hara untuk menciptakan pakan alami bagi ikan. Jika dalam berbudidaya didahulukan pemupukan dibanding pengapuran maka hasil nya tidak efektif, bukan berarti keduanya tidak penting bahkan jika salah satu aspek ini di abaikan produktivitas dalam siklus budidaya tidak akan maksimal.
III. PENUTUP
Penutup
Demikian dengan terlesainya pembuatan makalah ini penulis berharap para pembaca dapat memahami bagaimana pentingnya persiapan kolam budidaya khususnya pengapuran dan pemupukan, dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dan memperbaiki sangat diharapkan penulis. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, dapat kami simpulkan, bahwa wadah dalam kegiatan budidaya sangat penting. Begitu juga Kolam Tanah, wadah ini sangat membantu dalam kegiatan budidaya karena perawatannya tidak terlalu sulit. Selain itu juga parameter kualitas air juga harus dikelola dengan baik.
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan sesuatu pekerjaan harus adanya dasar atau tujuan pasti yang akan dicapai, dalam suatu pekerjaan harus fokus dan bersungguh-sungguh jika ingin memperoleh hasil yang maksimal.
Ilustrasikan sama hal nya dalam dunia perikanan, dalam dunia perikanan harus mempunyai suatu niat dan pondasi untuk mencapai tujuan yang pasti. Suatu pembudidaya tidak hanya mempunyai bekal teori yang memadai tetapi harus mempunyai suatu system atau manajemen yang baik dalam berbudidaya khususnya budidaya perikanan.
Pada suatu siklus budidaya cukup banyak cara dan tahapan-tahapan yang dapat ditempuh guna memdapatkan hasil yang maksimal, contoh pembersihan kolam budidaya, pengeringan, pengapuran, pemupukan hinga akhir budidaya berlangsung harus memperhatikan tahapan-tahapan tersebut. Pengapuran dan pemupukan itu penting. Untuk itu penulis ingin membahas bagaimana eratnya hubungan pengapuran dan pemupukan dalam mempersiapkan media budidaya.
PENDAHULUAN
Budidaya merupakan suatu kegiatan untuk mengembangbiakkan atau memelihara ikan dan memanen hasilnya di dalam suatu lingkungan yang terkontrol. Didalam Kegiatan budidaya diperlukan wadah sebagai tempat untuk memelihara ataupun mengembangbiakkan ikan. Kolam merupakan salah satu wadah yang sering digunakan dalam kegiatan budidaya ini.
Kolam adalah lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Ada beberapa Kolam yang kita kenal, namun pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai “Kolam yang terbuat dari Tanah”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Kolam Tanah
Kolam tanah merupakan tempat atau wadah budidaya yang paling tua yang digunakan oleh manusia, untuk wadah pembudidayaan ikan hampir di seluruh penjuru dunia.
Kolam tanah adalah kolam yang seluruhnya terbuat dari tanah. Kolam ini merupakan lahan yang dibajak dan kemudian dilakukan proses pengkapuran sampai dimasukannya air, sehingga kolam ini siap untuk digunakan dalam kegiatan budidaya ini.
1.2 Organisme Yang Hidup Dalam Kolam Tanah
Dalam kolam tanah terdabat berbagai organisme yang hidup, yaitu sebagai berikut :
1. Ikan
2. Plankton ( FitoPlankton & ZooPlankton)
3. Cacing
4. Keong
5. Lumut
6. katak, etc.
1.3 Konstruksi kolam
Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor.
Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam.
Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai :
a. Pematang Kolam.
Langkah-langkah pembuatan pematang sebagai beriku
1. Tanah yang akan dipergunakan untuk lokasi perkolaman harus¬lah dibersihkan dari rumput, batuan dan segala macam kotoran organik maupun anorganik.
2. Pemasangan propil yaitu rangka bambu untuk mempermudah pembuatan bentuk pematang yang dikehendaki.
3. Tanah bagian atas setebal 15-20 cm yang biasanya merupakan lapisan humus digali dan dikumpulkan di suatu tempat. Ini dimaksudkan agar lapisan tanah yang subur dapat dipergunakan sebagai dasar kolam nantinya. Lagipula apabila tanah digali biasanya lapisan tanah yang subur ini justru akan menyebabkan kebocoran kolam apabila ikut tertimbun sebagai pernatang.
4. Supaya lebih memberikan jaminan kekuatan kolam, alangkah baiknya di tanah yang akan dijadikan pematang dibuat galian dengan kedalaman 50 cm dan lebar 50 cm sebagai poros atau sumbu pematang.
5. Kemudian ditimbun tanah baru dari hasil penggalian tanah yang akan dijadikan kolam.
Agar tanah tidak longsor maka bagian atas pernatang sebaiknya ditanarni rumput. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor. Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam 20 cm dari permukaan dasar kolam.
Bentuk pematang yang biasa dibuat dalam kolam budidaya ikan ada dua bentuk yaitu berbentuk trapesium sama kaki dan bentuk trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang sedangkan bentuk pematang trapesium tidak sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan untuk pematang bentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m, jika kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar pematang pada bagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 4 m pada kedalaman kolam 1 m.
b. Dasar Kolam Dan Saluran
Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter (Gambar 2.18).
Cara pengukuran yang mudah untuk mengetahui kemiringan dasar kolam adalah dengan menggunakan selang air yang kecil. Pada masing-masing ujung pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air ditempatkan sebatang kayu atau bambu yang sudah diberi ukuran, yang paling bagus meteran, kemudian selang kecil yang telah berisi air direntangkan dan ditempatkan pada bambu, kayu atau meteran. Perbedaan tinggi air pada ujungujung selang itu menunjukkan perbedaan tinggi tanah/ kemiringan dasar kolam.
Saluran didalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan.
c. Pintu Air
Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya.
Pada kolam tanah pintu pemasukan dan pengeluaran air dibuat dari bambu atau pipa paralon. Bentuk pintu pemasukan diletakkan sejajar dengan permukaan tanggul sedangkan pintu pengeluaran dapat dibuat dua model yaitu pertama sama dengan pintu pemasukkan dengan ketinggian sesuai dengan tinggi air kolam dan kedua dibuat dengan model huruf L.
1.4 Parameter Kualitas Air
Dalam kegiatan budidaya, parameter kualitas air sangat penting. begitu pula pada kegiatan budidaya yang menggunakan kolam tanah. Berikut ini parameter kualitas air dalam kolam tanah :
• pH : 6 – 7 ppt
• Suhu : 28 – 30 °C
• Oksigen Terlarut : 30,13 mg/L
• Salinitas : 1,5
• Kekeruhan : 2,5 m/L
Selain parameter diatas, ada beberapa parameter juga yang harus diperhatikan, yaitu bau, warna, persaingan, dan lain – lain.
1.2 Rumusan Masalah
Demi mendapatkan pembahasan yang maksimal, adapun rumusan masalah yang mendasari dalam pembuatan makalah ini.
Apa pengertian dari pengapuran ?
Apa pengertian dari pemupukan ?
Bagaimana cara pengapuran pada media kolam ?
Bagaimana cara pemupukan pada media kolam ?
Bagaimana hubungan pengapuran dan pemupukan ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini sekaligus mewakili tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami hubungan dan seberapa pentingnya dilakukan pengapuran dan pemupukan pada awal budidaya.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengapuran
Pengapuran merupakan persiapan kolam yang digunakan untuk mematikan hama dan parasit ikan, stabilisator pH tanah dan air, menaikkan alkalinitas, kesadahan dan ketersediaan unsur P. kebutuhan kapur CaCo3 pada kolam budidaya dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Rounded Rectangle: pH akhir – pH awal x 0,16 0,1
2.2 Pengertian Pemupukan
Pemupukan kolam pada prinsipnya adalah untuk menyuburkan air, dengan terbentuknya pakan alami dan pupuk dapat menjaga kesetimbangan air agar fluktuasi komponen perairan tidak besar. Kesuburan perairan ditandai dengan air yang telah berwarna hijau cerah. Kegiatan pemupukan bertujuan antara lain :
1. Penumbuhan phytoplankton dan zooplankton
2. Menciptakan suhu, pH yang konstan dengan indikasi perubahan warna air hijau cerah
3. Menciptakan keseimbangan ekosistem bio aquatic yang berfungsi sebagai penyediaan pakan alami untuk starter maupun bakteri dekomposer.
2.3 Cara Pengapuran
Pengapuran kolam budidaya dilakukan dengan cara disebar merata dipermukaan tanah dasar kolam. Setelah disebar tanah dasar kolam dibalik dengan cangkul sehingga kapur bisa lebih masuk ke dalam lapisan tanah dasar. Pengapuran untuk kolam semen dan terpal dilakukan dengan cara dinding kolam dan dasar terpal di kuas dengan kapur yang telah dicampur air. Kapur yang sering digunakan adalah kapur pertanian atau dolomite dengan dosis 60g/m2. Pengapuran kolam dilakukan untuk menaikkan pH tanah dan membunuh bibit penyakit.
2.4 Cara Pemupukan
Cara pemupukan dengan pupuk kandang dapat dilakukan dengan cara disebar pada dasar kolam maupun dionggokkan di beberapa tepi kolam dengan menggunakan karung.
Cara pemupukan dengan TSP dan Urea dengan cara pupuk ditebar dan disebarkan di tanah dasar kolam, hasil dari pemupukan dapat dilihat pada perubahan warna air kolam hijau dan hijau kecoklatan.
2.5 Hubungan Pengapuran Dan Pemupukan
Hubungan pengapuran dan pemupukan sangat erat dan berkaitan karena kedua aspek tersebut dapat meningkatkan produktivitas budidaya, kedua aspek ini memiliki perbedaan yang sangat siknifikan tetapi tujuan utama dari pengapuran dan pemupukan adalah meningkatkan produktivitas, jika kita melakukan persiapan lahan/kolam budidaya sebaiknnya kita melakukannya dengan baik dan menguasai teori terlebih dahulu, contohnya pada petani yang hanya modal nekad saja mereka tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam berbudidaya, untuk itu dalam berbudidaya di dahulukan pengapuran dibanding pemupukan, kita sudah membahas pengapuran itu bertujuan untuk membasmi bibit penyakit bahkan dapat memperbaiki pH dan unsur-unsur yang tidak berguna menjadi berguna, sedangkan pemupukan bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan unsur hara untuk menciptakan pakan alami bagi ikan. Jika dalam berbudidaya didahulukan pemupukan dibanding pengapuran maka hasil nya tidak efektif, bukan berarti keduanya tidak penting bahkan jika salah satu aspek ini di abaikan produktivitas dalam siklus budidaya tidak akan maksimal.
III. PENUTUP
Penutup
Demikian dengan terlesainya pembuatan makalah ini penulis berharap para pembaca dapat memahami bagaimana pentingnya persiapan kolam budidaya khususnya pengapuran dan pemupukan, dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dan memperbaiki sangat diharapkan penulis. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, dapat kami simpulkan, bahwa wadah dalam kegiatan budidaya sangat penting. Begitu juga Kolam Tanah, wadah ini sangat membantu dalam kegiatan budidaya karena perawatannya tidak terlalu sulit. Selain itu juga parameter kualitas air juga harus dikelola dengan baik.
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan sesuatu pekerjaan harus adanya dasar atau tujuan pasti yang akan dicapai, dalam suatu pekerjaan harus fokus dan bersungguh-sungguh jika ingin memperoleh hasil yang maksimal.
Ilustrasikan sama hal nya dalam dunia perikanan, dalam dunia perikanan harus mempunyai suatu niat dan pondasi untuk mencapai tujuan yang pasti. Suatu pembudidaya tidak hanya mempunyai bekal teori yang memadai tetapi harus mempunyai suatu system atau manajemen yang baik dalam berbudidaya khususnya budidaya perikanan.
Pada suatu siklus budidaya cukup banyak cara dan tahapan-tahapan yang dapat ditempuh guna memdapatkan hasil yang maksimal, contoh pembersihan kolam budidaya, pengeringan, pengapuran, pemupukan hinga akhir budidaya berlangsung harus memperhatikan tahapan-tahapan tersebut. Pengapuran dan pemupukan itu penting. Untuk itu penulis ingin membahas bagaimana eratnya hubungan pengapuran dan pemupukan dalam mempersiapkan media budidaya.
,Izinkan Saya Mbah Agus Darma Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Agus Darma memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei,Dll maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Agus Darma Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 500.000 Paket 3D Sebesar Rp. 700.000 Paket 4D Sebesar Rp. 1.000.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0823-8738-4409 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0823-8738-4409
ReplyDelete