Wednesday, September 2, 2015

PEMBUATAN MEDIA PENYULUHAN PERIKANAN

September 02, 2015 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
A. Persiapan Pembuatan Media Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
Beberapa pemikiran berkaitan dengan pembuatan media penyuluhan perikanan.
1. Pemanfaatan benda sesungguhnya yang bersumber dari perikanan di pedesaan sebagai media penyuluhan perikanan.
2. Penampilan lembaga-lembaga yang terkait dengan kegiatan penyuluhan perikanan misalnya Balai Benih ikan dan lain-lain, apabila penataan lingkungannya baik maka sekaligus dapat berfungsi sebagai percontohan/sebagai media penyuluhan perikanan.
3. Bahwa tidak semua media penyuluhan perikanan dapat dibuat sendiri oleh penyuluh, namun pembuatan media penyuluhan perikanan yang sederhana dan praktis untuk digunakan adalah perlu. Untuk itu Penyuluh Perikanan harus kreatif, mempunyai kemampuan dan keterampilan membuat media penyuluhan perikanan tersebut.
Beberapa petunjuk umum dalam persiapan pembuatan media penyuluhan Perikanan.
1. Memenuhi persyaratan media penyuluhan antara lain :
a. Adanya pesan yang jelas, menarik perhatian
b. Mudah dimengerti, mendorong untuk menerapkannya.
2. Keterampilan merancang antara lain:
a. membuat gambar,
b. sketsa,
c. grafik,
d. bagan, dan sebagainya.
3. Keterampilam menata gambar dengan memperhatikan.
a. Kesederhanaan , tonjolkan gambar/hal yang penting   saja.
b. Keseimbangan antara gambar dan kata-kata.
c. Keserasian/harmonis.
d. Menonjolkan pusat perhatian
e. Irama atau aliran gerak yang serasi.
f. Keterampilan menyusun naskah dan membuat skenario.
g. Naskah ilmiah semimpopuler, ilmiah populer dan tulisan populer.
h. Skenario pembuatan slide, rekaman dan lain-lain. Sebaiknya menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
i. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan antara lain
1) Alat gambar
2) Alat pembuat huruf, alat dan bahan khusus menurut jenis media penyuluhan yang akan dibuat.
B.  Media Cetak
1. Brosur
Brosur merupakan bentuk media penyuluhan tercetak dalam bentuk lembaran yang tersusun seperti bentuk buku. Jumlah halaman pada brosur sedikitnya 8 (delapan) halaman dan sebanyak-banyaknya  40 (empat puluh) halaman. Brosur berisi penyajian salah satu topik,  materi pokok disajikan secara sederhana akan tetapi lebih mendalam dari pada leaflet atau folder. Isi brosur dapat disertai dengan gambar, garafik, diagram dan foto untuk memperjelas arti yang tertulis dalam brosur.
Untuk menjadi media penyuluhan perikanan tercetak yang efektif, brosur hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut ini :
a. Berisi uraian yang berguna bagi sasaran didik.
Maksud membuat brosur agar dibaca sasaran didik, sebab didalam brosur tersurat pesan kepada sasaran. Agar sasaran didik mau membaca, maka isi brosur harus sesuatu yang berguna bagi sasaran didik.
b. Tidak berseri.
Walaupun sebuah brosur dapat disusun dengan brosur berikutnya (berseri), tetapi yang disajikan tiap brosur harus merupakan sesuatu uraian yang tidak berseri (tamat).
c. Jelas.
Sebuah brosur harus disusun sejelas-jelasnya, baik kalimat atau kata-katanya.
d. Singkat dan padat.
Brosur yang terlalu panjang, bertele-tele tidak menarik bagi sasaran penyuluhan. Karena sasaran penyuluhan memerlukan brosur yang singkat dan padat.
e. Ditulis secara populer, yaitu :
1) Menggunakan kalimat/kata-kata/istilah-istilah yang mudah dimengerti
2) Menggunakan kalimat-kalimat yang singkat tetapi jelas
3) Menuliskan tentang perihal yang menarik dan disajikan sesuai sasaran yang dituju
4) menghindari penggunaan istila-istilah ilimiah yang sukar dipahami.
f. Tulisan dilengkapi gambar-gambar dan atau foto untuk mengurangi salah tafsir atau salah paham.
g. Tulisan berisi fakta-fakta dan bahan-bahan terkini.
h. Mempunyai daya tarik, misalnya dengan penggunaan warna.
Tahapan-tahapan penulisan dalam membuat brosur, antara lain:
a. Menentukan kerangka isi.
Kerangka isi adalah rencana penulisannya kelak agar sisitematis. Dapat hanya berupa pokok-pokoknya saja atau dapat juga berupa rencana daftar isi. pada kerangka ini harus sudah tersusun urutannya, sesuai dengan urutan kegiatan yang sebenarnya, misalnya: tahapan pemijahan ikan yang dimulai dari seleksi induk dan diakhiri dengan penanganan telor.
b. Pengumpulan bahan.
Seringkali kita harus mengumpulkan berbagai tulisan, baik berupa laporan buku, ataupun majalah untuk menyusun suatu brosur. Sebab satu brosur isinya harus sesuatu yang sudah benar atau pasti. Misalnya, brosur tentang budidaya ikan lele, maka hal-hal yang dikemukakan dalam brosur itu harus yang sudah benar dan bukan masih dalam percobaan atau penelitian.
c. Mengisi kerangka.
Walaupun dirasa bahan-bahannya belum cukup, penulisan naskah harus tetap dimulai, mengisi kerangka yang telah kita siapkan.
d. Memeriksa dan menulisnya kembali
Brosur yang telah ditulis, diperiksa kembali sampai dengan dimengerti. Apabila masih membingungkan, dapat segera diperbaiki. Pada tahap ini sudah mulai direncanakan gambar-gambar atau dibuat sketsanya.
e. Konsultasi.
Konsultasi diperlukan apabila ada hal-hal yang masih meragukan.
f. Judul dan halaman muka.
Judul brosur harus menarik, singkat, sederhana, lengkap dan mencerminkan isi. Sedangkan halaman muka (cover) jangan terlalu penuh, bila halaman muka ada gambar maka huruf-huruf judul tidak menutup gambar, gambar mencerminkan isi dan perhatikan rasa keindahan.
Pada pembuatan brosur, standar teknis yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Bahan
1) Kertas yang digunakan dapat disesuaikan dengan ketersediaan dan kebutuhan.
2) Lembar cover sebaiknya lebih tebal dari kertas isi.
b. Bentuk Dan Ukuran
1) Berupa buku yang dijilid dengan jumlah halaman 8 – 40 halaman
2) Ukuran yang biasa dibuat 13.5 x 18 cm ukuran plano (60 x 90 m)
c. Sistematika dalam penyusunan brosur, meliputi:
1) Halaman pertama : judul, penerbit
2) Halaman kedua : daftar isi
3) Halaman ketiga dan seterusnya : uraian isi
4) Halaman terakhir : daftar pustaka atau sumber informasi
d. Materi pada brosur antar lain dapat berupa:
Materi bersifat teknologi produksi, ekonomi, sosial, dan kebijakan yang berkaitan dengan perikanan dalam bentuk uraian yang tuntas, yang dilengkapi gambar, foto, data atau diagram dengan mencantumkan sumbernya.
e. Huruf dan kalimat dalam pembuatan brosur sebagai berikut:
1) Ukuran huruf maksimal 12 point menggunakan huruf yang sederhana
2) Dalam satu kalimat tidak boleh lebih dari 13 kata
f. Identitas
Pada kulit muka ditulis judul, nama penerbit, dan tahun penerbitannya
2. Peta Singkap (Flip Chart)
Peta singkap adalah lembaran-lembaran kertas berisi gambar dan tulisan yang disusun secara berurutan, bagian atasnya disatukan sehingga mudah disingkap.
a. Tujuan
Menjelaskan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan perikanan secara sistematis.
b. Sasaran
Sekelompok pelaku utama kelautan dan perikanan dengan jumlah tidak lebih dari 30 (tiga puluh) orang.
c. Keunggulan
1) Dapat menjelaskan kepada hadirin, tanpa membelakangi
2) Bisa membangun cerita melalui gambar
3) Bisa menampilkan proses/kegiatan secara terpisah-pisah
4) Mudah digunakan tanpa bantuan peralatan lain
d. Kelemahan
1) Efektivitas penyajian tergantung dari kemampuan penyaji berimprovisasi
2) Penjelasan-penjelasan yang ada di belakang gambar
3) Biaya relatif mahal dibanding media penyuluhan cetak lainnya seperti folder dan leaflet
4) Tidak dapat digunakan untuk belajar mandiri
e. Standar Teknis
1) Bahan
Kertas disesuaikan dengan ketersediaan dan kebutuhan.
2) Ukuran
Ukuran kertas minimal A3 (29.7 x 42 cm) atau double folio. Semakin besar ukuran kertas maka semakin baik.
3) Isi Pesan
Tiap lembar peta singkap berisi satu ide
f. Penggunaan
1) Digunakan pada waktu penyelenggaraan kursus dan pertemuan lainnya baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan
2) Menggunakan standar yang dirancang khusus untuk berdirinya peta singkap
3) Penyaji berada di belakang gambar untuk membaca keterangan gambar
g. Prosedur Pembuatan Peta Singkap
1) Mulailah dengan satu gagasan yang dapat berupa satu tahapan dari proses satu sajian gambar dari objek tertentu.
2) Perhatikan hal-hal yang menonjol dari gagasan anda, pisahkan menjadi bagian-bagian dimana satu bagian memuat satu ide/gagasan.
3) Siapkan kertas atau kartu untuk menyusun bagian dari peta singkap
4) Gambarkan setiap bagian-bagian tadi dengan memberi jenis huruf, ukuran gambar dan warna yang akan digunakan
5) Perbesar gambar sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Susunlah menurut urutan-urutan dari materi yang akan disajikan.
3. Kartu Kilat (Flier Cards)
Kartu kilat adalah kartu-kartu yang disusun secara berurutan, masing-masing berisikan gambar. Dalam penggunaannya kartu tersebut diperlihatkan satu persatu. Kartu kilat digunakan dalam penyelenggaraan kursus, latihan dan pada penyelenggaraan Temu Lapang. Kartu kilat dibuat dari kertas tebal sebagai tempat menempelkan gambar/ilustrasi, ilustrasi dan tulisan sebaiknya menggunakan spidol atau cat air.
a. Tujuan:
1) Memusatkan perhatian sasasan pada topik pembicaraan
2) Membuat penyaji/penyuluh bisa mengontrol penyampaian materi yang diberikan.
b. Isi:
1) Setiap seri kartu kilat berisi satu materi secara tuntas
2) Setiap kartu kilat berisi gambar dan keterangan dan tidak diberi nomor untuk memudahkan penukaran bila urutan berubah.
3) Halaman muka berisi foto dan halaman belakang berisi keterangan gambar, tahun pembuatan dan penerbit.
c. Prosedur pembuatan Kartu Kilat
1) Tentukan satu topik  dengan satu gagasan .
2) Siapkan kertas untuk merancang gambar atau tulisan yang akan ditempel pada karton yang telah disiapkan ,
3) Urutkanlah gambar-gambar dengan susunan yang telah diberi nomor urut untuk memudahkan dalam pemakaian atau penggunaan
4. Poster
Poster adalah lembaran kertas yang berisikan pesan penyuluhan perikanan dalam bentuk gambar dan tulisan.
a. Tujuan
Untuk menyampaikan informasi tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan, agar tumbuh perhatian dan minat pada sasaran.
b. Sasaran
Pelaku utama perikanan dan keluarganya, serta masyarakat umum.
c. Keunggulan
1) Visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat dan langsung
2) Mampu menjangkau sasaran lebih banyak
3) Dapat ditempel di tempat yang strategi di mana saja
4) Mudah dan cepat dimengerti, termasuk oleh mereka yang buta huruf
d. Kelemahan
1) Untuk memperolah informasi yang lebih mendalam, memerlukan media penyuluhan lain
2) Tidak dapat menjamin tumbuhnya satu pengertian yang sama di antara sasaran
3) Mudah rusak, robek dan hilang
e. Standar Teknis
1) Bahan
a) Kertas dengan ketebalan lebih dari 100 gram dan tidak mudah robek
b) Untuk keperluan terbatas, poster dapat juga dibuat pada karton, papan, kain atau bahan lainnya
2) Ukuran
Minimal double folio (29.7 x 42 cm) sampai ukuran plano               (70 x 90 cm).
3) Huruf
a) Jangan menggunakan huruf hias, jenis huruf dalam satu kalimat harus sama
b) Penekanan pesan dapat dilakukan dengan penebalan dan pembesaran huruf
4) Materi
a) Berisi satu pesan
b) Berupa pemberitahuan, ajakan, peringatan
5) Isi Pesan
a) Gambar lebih besar dari tulisan
b) Gambar terlihat jelas dari jarak 5 (lima) meter
c) Menggunakan susunan kata yang menarik dan sederhana agar mudah dimengerti
d) Pesan utama tidak lebih dari 7 (tujuh) kata
6) Identitas, Terdiri Dari :
a) Produksi, tahun produksi
b) Logo (bila ada)
7) Penggunaan
Ditempelkan pada tempat strategis yang mudah dilihat dan dilalui   sasaran
8) Prosedur Pembuatan Poster
a) Tetapkan judul sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
b) Kumpulkan bahan materi
c) Buat konsep
d) Tentukan bahan poster dan ukuran poster
e) Buat Layout sesuai konsep
f) Gambarlah draf poster sesuai dengan rencana layout/tata ruang/penataan dengan memeperhatikan keseimbangan  bentuk /pola yang akan digunakan,
5.  Folder/Leaflet
Folder adalah lembaran kertas yang dilipat dua atau tiga lipatan yang berisi pesan penyuluhan dalam bentuk tulisan gambar (foto atau ilustrasi),
Sedangkan Leaflet adalah lembaran kertas lepas tidak dilipat yang berisi pesan penyuluhan perikanan dalam bentuk tulisan dan gambar (foto ilustrasi).
1)  Tujuan
Folder dan leaflet mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menyampaikan informasi atau penjelasan ringkas yang berkaitan dengan kegiatan kelautan dan perikanan.
2)  Sasaran
1)    Pelaku utama perikanan dan keluarganya, baik perorangan maupun kelompok
2)    Penyuluh dan petugas perikanan
3)  Keunggulan
1)    Bisa dibaca berulang kali
2)    Ringkas dan mudah dimengerti
3)    Bisa digunakan untuk belajar mandiri
4)    Mudah dibawa kemana-mana
5)    Biaya relatif murah
4)    Kelemahan
1)    Informasi yang disampaikan kurang mendalam
2)    Sasaran terbatas pada orang-orang yang bisa membaca
3)    Untuk memperdalam materi perlu bantuan media penyuluhan lain
5)    Standar Teknis
1)    Bahan
Kertas dengan ketebalan minimal 80 gram
2)    Ukuran
•  Folder: Kertas folio dilipat 3 dengan lebar lipatan 11 cm dan kertas kuarto/A4 dilipat 2 dengan lebar 14 cm
•  Leaflet: dengan ukuran kertas folio atau kuarto/A4
6) Materi
Teknologi produksi ekonomi, sosial, dan kebijakan yang berkaitan dengan perikanan.
7) Isi
a) Ringkas, berisi garis besar topik yang dibicarakan
b) Kalimat pendek dan bersifat instruksional
c) Bahasa mudah dimengerti
d) Hindari gambar-gambar/istilah-istilah/simbol-simbol yang terlalu rinci dan rumit yang sukar dimengerti
e) Huruf minimal berukuran 10 point
f) Jarak spasi antar baris dapat lebih dari satu
8) Penggunaan
1)    Diberikan secara langsung kepada pelaku utama pada pertemuan atau acara tertentu
2)    Diberikan kepada penyuluh sebagai bahan pendamping kelompok kelautan dan perikanan
9)    Prosedur Pembuatan Leaflet/Folder :
a)      Tentukan Judul/topik
b)      Buat kerangka/bagan berdasarkan materi yang dipilih
c)      Buat  konsep dasar
d)      Buat Layout sesuai usuran yang ditentukan
e)      Periksa kembali konsep dan lakukan revisi jika perlu
f)       Uji coba untuk mengetahui sejauhmana dapat memberikan informasi

0 comments:

Post a Comment