Sekam
padi adalah kulit buah padi berupa lapisan keras yang meliputi kariopsis,
terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan.
Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi
bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang
dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan
ternak, dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya
diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Di Indonesia, jumlah sekam
dapat mencapai 13,2 juta ton per tahun (Deptan, 2011).
Sekam
memiliki Bulk Density (BD) rendah dengan kadar abu tinggi, berkisar 18 sampai
22% (Bharadwaj, Wang, Sridhar, and Arunachalam, 2004). Menurut Houston (1972)
sekam padi mengandung 13.2-29.0% bahan inorganik, dimana komponen utama bahan
inorganik ini merupakan abu sekam padi yang sebagian besar tersusun dari silika
(SiO2). Hasil analisis komposisi kimia abu sekam padi disajikan pada Tabel 1.
Tabel
1. Komposisi kimia abu sekam
Komponen
|
% Berat
|
SiO2
|
86.90-97.30
|
K2O
|
0.58-2.50
|
Na2O
|
0.00-1.75
|
CaO
|
0.20-1.50
|
MgO
|
0.12-1.96
|
Fe2O3
|
0.00-0.54
|
P2O5
|
0.20-2.84
|
SO3
|
0.10-1.13
|
Cl
|
0.00-0.42
|
Sumber:
Houston (1972)
Hasil
analisis dari Sardi (2006) menunjukkan bahwa kandungan silika (SiO2) pada sekam
padi memiliki kandungan tertinggi setelah karbon (C). Ketika dibakar sekam
tidak mengalami penyusutan sampai suhu 200°C. kemudian menyusut dengan cepat
pada suhu 200-4000C, menyusut perlahan pada 400-800°C, dan pada
800°C keatas sudah tidak mengalami penyusutan. Hasil pengamatan Bharadwaj et
al. (2004) dalam Pyrolysis of Rice Husk memperlihatkan hasil Scanning Electron
Microscopic (SEM)
Penyusun
serat adalah silika, sedangkan matrik terdiri dari selulosa dan lignin. Pada
Gambar 2 adalah permukaan sekam padi yang dibakar pada suhu 850˚C yang
menunjukkan pori dan benjolan-benjolan yang cukup banyak.
2.2
Silika
Silika
merupakan istilah yang digunakan untuk campuran satu atom silikon dengan dua
atom oksigen. Hurlbut dan Klein (1977) menyatakan bahwa silika (SiO2)
diklasifikasikan kedalam kelas silikat, yaitu masuk dalam kelompok
tektosilikat. Silikat merupakan kelas mineral yang sangat besar dan kelompok
penting dari mineral. Silika di alam terdapat dalam dua bentuk, yaitu kristalin
dan non-kristalin (amorf). Kuarsa merupakan bentuk silika kristalin yang paling
umum dan berlimpah dalam sebagian besar jenis batuan, khususnya granit, batu
pasir, kuarsit, dan di dalam pasir. Kristobalit dan tridimit ditemukan dalam
batuan volkan. Sementara itu silika non-kristalin (amorf) ditemukan di alam
sebagai biogenik silika dan silika gelas yang berasal dari abu volkan.
Shelke,
Bhagade, dan Mandavgane (2010) menyebutkan bahwa silika dapat diperoleh dari
sekam padi. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa silika yang
terdapat pada arang sekam merupakan mesoporous silika (berdiameter 2-50 nm),
memiliki luas permukaan yang besar dan ukuran partikel yang kecil. Sedangkan
menurut Satish (1997) silika pada sekam padi merupakan silika non-kristalin dan
sebagian besar memiliki struktur microporous. Silika memiliki berbagai
kegunaan, seperti untuk bahan katalis, campuran pada tinta, bahan pengeras
beton, komponen deterjen dan sabun, serta sebagai unsur pengeras pada pembuatan
batu bata.
Menurut
Sardi (2006) silika yang dihasilkan dari abu sekam padi hasil pembakaran
merupakan silika amorf. Neethirajan, Gordon, dan Wang (2009) menyebutkan bahwa
akumulasi silika ini biasa disebut phytolits. Endapan dan penyusunan silika
terbentuk oleh evaporasi dan metabolsme air dalam tubuh tanaman. Akumulasi
silika terdapat pada sitoplasma dan vakuola pada sel tanaman. Silika pada
tanaman memiliki karakteristik membentuk benjolanbenjolan.
Neethirajan
et al. (2009) dalam Potential of silica bodies (phytoliths) for nanotechnology
menyatakan bahwa silika amorf dapat diperoleh dari pembakaran sekam padi,
jerami atau dari kulit luar buah-buahan. Silika amorf pada umumnya berukuran
antara 10-30 µm dan adakalanya berukuran sampai 200 µm. Silika pada sekam padi
dapat dipecahkan atau dilepaskan di dalam larutan yang mengandung alcohol
[NR4)8, (R=Me,CH2CH2OH), dan secara normal akan membentuk anion octasilicat.
Mengingat
komponen arang sekam padi yang mengandung sebagian besar silika dan tersebar
secara merata, maka jika silika tersebut dapat dilarutkan diharapkan akan
menghasilkan ruang kosong atau pori dalam jumlah besar sehingga luas permukaan
yang dihasilkan akan lebih besar. Proses serapan (absorpsi) akan meningkat
dengan semakin besarnya luas permukaan karena kontak antar permukaan satu
partikel dengan partikel lainnya semakin tinggi (Tan, 1998).
2.3
Arang Aktif (Activated Carbon)
Arang
aktif (Activated Carbon) adalah senyawa hasil pembakaran yang mengandung karbon
dan memiliki ruang pori, dimana ruang pori tersebut berukuran sangat kecil
(berdimensi atom) dan sulit digambarkan karena bentuknya sangat beragam.
Efektivitas karbon aktif sangat tergantung dengan porositasnya. Pori tersebut
terbentuk dari atom karbon yang saling berikatan sehingga membentuk celah
diantara iktan-ikatan tersebut (Marsh dan Fransisco, 2006).
Pada dasarnya seluruh bahan yang mengandung
karbon yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau bahan mineral dapat dirubah
menjadi arang aktif. Proses pembentukan arang aktif melalui dua tahap yaitu
karbonisasi kemudian diikuti tahap aktivasi. Pada tahap karbonisasi akan
menghasilkan arang aktif dengan daya absorban rendah, karena ruang pori yang
dihasilkan masih kecil. Selain itu juga
menghasilkan senyawa tar yang dapat menutup pori. Pada arang aktif
berbahan aktif kayu, bahan aktivasi yang sering digunakan antara lain asam
fosfat, seng klorida, dan kalium sulfida (Kurniadi dan Hasani, 1996).
Mengolah arang menjadi arang aktif pada
prinsipnya adalah membuka pori-pori arang agar menjadi luas. Arang aktif
disusun oleh atom karbon yang terikat secara kovalen dalam kisi heksagonal
dimana molekulnya berbentuk amorf yaitu merupakan pelat-pelat datar.
Konfigurasi molekul berbentuk pelat-pelat ini bertumpuk satu sama lain dengan
gugus hidrokarbon pada permukaannya. Dengan menghilangkan hidrogen dan bahan
aktif (gugus hidrokarbon), maka permukaan dan pusat aktif menjadi luas. Hal ini
mengakibatkan kemampuan absorben arang aktif juga semakin meningkat (BSN,
2011).
2.4
Jenis Karbon Aktif
Menurut
Manocha (2003) karbon aktif merupakan produk yang kompleks dan sulit untuk
diklasifikasikan berdasarkan perilaku, karakteristik permukaan, dan cara
pembuatannya. Namun, beberapa klasifikasi secara umum telah dibuat berdasarkan
karakteristik fisik karbon aktif.
2.4.1
Karbon aktif serbuk
Karbon
aktif serbuk umumnya diproduksi dari bahan baku yang mempunyai struktur yang
lemah. Jenis ini memiliki ukuran rata-rata 15 µm – 25 µm. Belakangan karbon aktif serbuk
digunakan pada pengolahan air untuk air minum dan air limbah. Biasanya karbon aktif
serbuk digunakan dalam fase cair yang berfungsi untuk memindahkan zat-zat
pengganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan.
2.4.2
Karbon aktif granul
Jenis
ini biasanya diproduksi dari bahan baku yang memiliki struktur keras seperti tempurung
kelapa, tulang, dan batubara. Ukuran partikel karbon aktif granul berbeda-beda
tergantung pada aplikasinya. Biasanya digunakan untuk proses pada fase gas yang
berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut, pemisahan, dan pemurnian gas. Untuk
aplikasi pada fase gas ukuran granul yang sering digunakan adalah 4 mm – 6 mm.
2.4.3
Karbon aktif fiber
Karbon
aktif fiber memiliki ukuran yang lebih kecil dari karbon aktif serbuk. Sebagian
besar memiliki ukuran diameter rata-rata 7 µm – 15 µm. Aplikasi karbon aktif
fiber biasanya digunakan dalam bidang perlakuan udara seperti penangkapan
larutan.
2.4.4
Karbon aktif molecular sieves
Aplikasi
utama karbon aktif jenis ini adalah pada proses pemisahan nitrogen dan oksigen
dalam udara. Karbon aktif molecular sieves merupakan suatu material yang
menarik sebagai model karbon aktif karena memiliki ukuran yang kecil dan
seragam.
2.5
Standar Kualitas Arang Aktif
Kualitas arang aktif tergantung dari jenis
bahan baku, teknologi pengolahan, cara pengerjaan, dan ketepatan penggunaannya.
Berbagai versi standar kualitas arang aktif telah dibuat oleh negara maju
seperti Amerika, Inggris, Korea, Jepang, dan Jerman. Indonesia telah membuat
standar mutu arang aktif menurut Standar Industri Indonesia yaitu SII 0258-79
yang direvisi menjadi SNI 06-3730-1995. Meskipun demikian, beberapa industri
atau instansi membuat persyaratan sendiri dalam menerima kualitas arang aktif
yang ditawarkan. Standar mutu arang aktif yang berkualitas disajikan pada Tabel
2.
Tabel 2. Standar mutu arang aktif
Jenis Pengujian
|
Persyaratan
|
Kadar Abu
|
Maksimum 2,5%
|
Kadar Air
|
Maksimum 10%
|
pH
|
6-8
|
Daya Serap Biru Metilena
|
Minimum 120 mg/g
|
Bagian yang tidak diperarang
|
Tidak Nyata
|
2.6 Kegunaan Arang Aktif
Arang
aktif merupakan material yang unik dan serbaguna, karena memiliki luas
permukaan yang besar dan derajat reaktivitas permukaan yang tinggi. Aplikasi
penting karbon aktif senantiasa digunakan untuk menghilangkan bau, warna, rasa,
dan zat-zat yang tidak diharapkan pada pengolahan air untuk air minum dan air
limbah pada industri, pemurnian gas pada lingkungan tertentu seperti industri
kimia dan industri makanan. Selain itu arang aktif juga digunakan dalam bidang
kedokteran untuk membasmi bakteri yang sudah diketahui jenisnya (Manocha,
2003).
Dalam
bidang farmasi, arang aktif digunakan untuk menyerap kotoran berupa koloid dan
berfungsi sebagai filter sehingga proses pemutihan pada waktu kristalisasi
dapat dipercepat. Dibidang kesehatan arang aktif berfungsi untuk menarik
senyawa beracun yang berasal dari makanan. Selain itu seiring dengan masuknya
abad komunikasi elektronik, penelitian arang aktif lebih difokuskan kepada
bidang karbon nano yang bersifat porous, suatu teknologi yang mempunyai prospek
dan nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan (BSN, 2011).
maaf pak, di Pati adakah yang sudah jual arang sekam padi jadi ukuran 30 mesh, 60 mesh, 100 mesh ?
ReplyDeleteterima kasih
apakah sekam bisa untuk pakan ternak?
ReplyDeleteKita punya banyak sekam padi ada yang perlu bisa hubungi saya 085773449001
ReplyDeletemanfaat buat batakonya apa?
ReplyDeletearang sekam memang mantap ... sangat bermanfaat toppp
ReplyDeleteterima kasih ... ternyata arang sekam dianggap lemah dalam mengikat air ya ... kukira kelembabab media tanam bisa terjaga dgn menggunakan arang sekam
ReplyDelete