PENDAHULUAN
Penyediaan
benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting
dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi.
Usaha
pembenihan banyak dilakukan di Kabupaten Magelang, seperti di Desa Paremono
Kecamatan Mungkid oleh karena didukung ketersediaan air cukup baik musim
kemarau maupun penghujan. Disamping itu usaha pembenihan dirasa lebih
rnenguntungkan karena waktu yang digunakan relatif singkat kurang lebih 3
minggu - 1 bulan, serta pemasarannya pun mudah.
Pembenihan
ikan tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di
sawah dan pembenihan di hapa. Ikan tawes adalah jenis ikan air
tawar yang berwarna putih abu-abu, albino, berwarna abu-abu dengan bercak
perak, dan ikan tawes dengan sirip perut relatif panjang. Ikan tawes merupakan
salah ssatu jenis ikan herbivora. Pemijahan ikan tawes dapat dilakukan secara
alami dan buatan. Induk yang digunakan dalam pemijahan mempunyai berat sekitar
300--500 g/ekor dan umur kematangan gonadnya 8--12 bulan. Jumlah telur yang
dapat dihasikan sekitar 1000 butir/gram berat badan. Umumnya induk betina dapat
menghasilkan telur hingga 20.000 butir/ekor/ Induk, pada umur produksi 2-3
tahun dengan berat 1 kg bisa menjapai jumlah telur 700.000 butir / induk.
Ikan
tawes dalam habitat aslinya adalah ikan yang berkembang biak di sungai dan rawa
– rawa dengan lokasi yang disukai adalah perairan dengan air yang jernih dan
terdapat aliran air, mengingat ikan ini memiliki sifat biologis yang
membutuhkan banyak oksigen. Jika ditempatkan dalam air yang miskin oksigen ia
dengan mudahnya mati.
1. PEMILIHAN INDUK
1) Untuk mendapatkan benih yang
berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk
yang baik dengan ciri-ciri : a. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat
ke pangkal ekor
b. Kepala relatif lebih kecil dan
meruncing
c. Sisik-sisiknya besar dan teratur
d. Pangkal ekor lebar dan kokoh
2) Pada umumnya ikan tawes jantan mulai
dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur
kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang
kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda sebagai berikut : a. Induk
betina
- Perutnya mengembang kearah genetal
(pelepasan) bila diraba lebih lembek
- Lubang dubur berwarna agak
kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
- Bila perut diurut dari arah kepala ke
anus akan keluar cairan kehitamhitaman.
b. lnduk jantan
- Bila perut diurut dari arah kepala ke
anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
- Tutup insang bila diraba terasa kasar
1.
Ciri-ciri Indukan Betina ikan Tawes :
Letak lubang dubur terletak relatif lebih
dekat ke pangkal ekor
Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
Sisik-sisiknya besar dan teratur
Pangkal ekor lebar dan kokoh
Perutnya mengembang kearah genetal
(pelepasan) bila diraba lebih lembek
Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
Tutup insang bila diraba lebih licin
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus
akan keluar cairan kehitam- hitaman.
2.
Ciri-ciri Indukan jantan ikan Tawes :
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus
akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
Tutup insang bila diraba terasa kasar
2. PERSIAPAN KOLAM
1) Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus
merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk
pemijahan, kolam dikeringkan.
2) Perbaikan pematang dan dasar kolam
dibuat saluran memanjang ( caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran
air dengan lebar 40 cm dan dalamnya
20-30 cm.
3. PELEPASAN INDUK
1) Induk ikan tawes yang telah terpilih
untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan
dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2) Setelah diberok kemudian induk ikan
dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
3) Pemasukan induk ke kolam pada saat air
mencapai kurang lebih 20 cm
4) Jumlah induk yang dilepas induk betina
25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5) Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00
air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
6) Biasanya induk ikan tawes memijah pada
pukul 19.00-22.00
7) Induk yang akan memijah biasanya pada
siang hari sudah mulai berkejarkejaran di sekitar tempat pemasukan air.
4. PENETASAN TELUR
1) Setelah induk ikan tawes bertelur, air
yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan
dilakukan di kolam pemijahan juga
2) Pagi hari diperiksa bila ada
telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal
disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
3) Telur ikan tawes biasanya menetas semua
setelah 2-3 hari
4) Dari ikan hasil penetasan dipelihara di
kolam tersebut selama kurang lebih 21
hari.
5. PEMUNGUTAN HASIL BENIH IKAN
1) Panen dilakukan pada pagi hari
2) Menyurutkan/mengeringkan kolam
3) Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
4) Benih ditampung di hapa yang telah
ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
5) Benih lersebut selanjutnya dipelihara
lagi di kolam pendederan atau dijual.
6. PENDEDERAN
1) Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3
hari
2) Perbaikan pematang, pembuatan
caren/saluran
3) Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian
dipupuk dengan Urea & SP 36 1 0 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2
tergantung kesuburannya.
4) Setelah kolam dipupuk kemudian diairi
setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi
sedikit sampai kedalaman 50 cm
5) Kemudian benih ditebar di kolam
pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
6) Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3
minggu - 1 bulan.
7) Selanjutnya dapat dipanen dan hasil
benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
0 comments:
Post a Comment