Luas laut yang
dimiliki, Indonesia baru bisa memanfaatkan sebagian kecilnya saja. Laut
bagaikan sebuah kotak harta karun yang terkunci rapat. Ilmu pengetahuan adalah
kunci untuk membuka harta karun itu. Bagi masyarakat Indonesia,khususnya pelaku
utama dan pelaku usaha pengetahuan tentang komoditas-komoditas perikanan laut
penting untuk diketahui. Pengetahuan itu akan menciptakan rasa memiliki (sense
of belonging) yang tinggi dan motivasi kuat untuk memanfaatkan. Salah satu
komoditas perikanan laut yang perlu diketahui dan banyak dimanfaatkan
potensinya adalah ikan tenggiri.
Nama umum bagi
sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Scomberomorus, suku Scombridae.
Ikan ini merupakan kerabat dekat tuna,
tongkol, madidihang, makerel dan kembung. Tenggiri merupakan jen Klasifikasi
ilmiah Kerajaan :
Animalia Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili :
Scombridae
Genus :
Scomberomorus
Ikan tenggiri mempunyai
morfologi tubuh yang cukup unik. Di bagian samping tubuhnya terdapat garis
lateral yang memanjang dari insang hingga akhir sirip dorsal kedua, sedangkan
pada punggungnya terdapat warna biru kehijauan. Garis pada bagian samping
menjadi ciri khas ikan tenggiri yang berbeda dengan ikan sejenis. Secara umum,
warna ikan tenggiri adalah perak keabu-abuan. Ikan tenggiri
(Scomberomorus commerson) adalah ikan laut yang termasuk dalam famili
scombridae. Ikan tenggiri dikenal pula
dengan nama spanish
mackerel, namun nama
tersebut berbeda-beda di
setiap daerah. Orang India menyebutnya ikan anjai, di Filipina lebih
dikenal dengan nama ikan dilis, dan di
Thailand akrab dengan
istilah ikan Thuinsi.
Ukuran ikan tenggiri
dapat mencapai panjang 240 cm dengan berat 70 kg. Usia dewasa tercapai
setelah 2 tahun atau ketika memiliki panjang tubuh 81-82 cm. Ikan tenggiri
betina ukurannya lebih besar dan usianya lebih panjang dibanding jantan. Ikan
tenggiri betina dapat hidup selama 11 tahun.
Di beberapa negara,
ikan tenggiri menjadi komoditas perikanan laut yang paling utama karena memiliki nilai komersial tinggi. Ikan tenggiri mempunyai morfologi tubuh yang cukup
unik. Di bagian samping tubuhnya terdapat garis lateral yang memanjang dari
insang hingga akhir sirip dorsal kedua, sedangkan pada punggungnya terdapat
warna biru kehijauan. Garis pada bagian samping menjadi ciri khas ikan tenggiri
yang berbeda dengan ikan sejenis. Ikan tenggiri tergolong ke dalam ikan laut
yang menyukai daerah laut dangkal. Bagian-bagian yang terdapat batu karang
(reef) merupakan habitat yang cocok bagi ikan tenggiri. Perairan yang memiliki
salinitas (salinity) rendah
dan kekeruhan (turbidity)
tinggi disukai pula
olehnya. Ikan tenggiri dapat
menetap pada suatu habitat dan terkadang bermigrasi ke tempat yang cukup jauh.
Pola migrasi ikan tenggiri sangat khas, karena bergantung kepada temperatur air
laut dan musim bertelur (spawning season). Jatuhnya musim bertelur ini
bervariasi di setiap habitat yang ditinggali.
Ikan tenggiri memiliki
sifat rakus (voracious) ketika makan dan mencari makan seorang diri (solitary).
Jenis makanannya adalah ikan-ikan kecil karena ikan tenggiri tergolong ke dalam
hewan karnivora. Ikan kecil jenis anchovy (semacam ikan haring) merupakan salah
satu makanan utama bagi ikan tenggiri, khususnya ikan tenggiri muda. Selain
itu, ikan tenggiri juga memakan beberapa jenis cumi-cumi
(squid) dan udang.
B.Daerah Penyebaran
Ikan tenggiri merupakan
jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang
digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah Pasifik
Barat dari Afrika Utara dan laut merah sampai ke perairan Indonesia,Australia,
Fiji ke utara sampai
ke perairan china
dan Jepang.Potensi penyebaran
ikan tenggiri di Indoneia hampir di seluruh perairan
Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara,Kalimantan Sulawesi,Maluku dan Irian. Iklim
yang paling cocok untuk ikan tenggiri adalah iklim tropis. Perairan laut yang
dimiliki Indonesia merupakan surga bagi ikan tenggiri. Selain di Indonesia,
ikan tenggiri dapat ditemukan pula di bagian utara Cina dan Jepang, bagian tenggara
Australia, bahkan Laut Merah. Kedalaman laut yang cocok bagi tenggiri adalah
sekitar 10-70 m dari permukaan laut.
Penyebaran ikan
tenggiri dapat dilihat pada Tabel 1.is ikan ekonomis penting.Klasifikasi ikan
tenggiri.
Perairan
|
Daerah Penyebaran
|
Darah tangkapan utama
|
Sumatera
|
Seluruh perairan
|
Aceh bag utara,timur, Sumatra
utara, sekitar
bengkalis,
*Perairan Bangka–
Belitung
*Perairan barat Sumatra
Utaran,Sumatra barat
barat,Bengkulu dan
lampung
|
Jawa dan Nusa
Tenggara
|
Seluruh perairan
|
Seluruh perairan pantai
jawa dan Madura,Selatan
Jawa Tengah,Bali.utara
Bali, Utara Lombok dsn
Sumbawa serta Utara
Flores
|
Kalimantan dan
Sulawesi
|
Seluruk Perairan
|
*Hampir semua perairan
pantai
Barat danSelatan
Kalimantan.
*Perairan teluk Palu
Sulawesi
selatan dan Sebagian perairan
Sulawesi utara
|
Maluku dan Irian
Jaya
|
Seluruh Perairan
|
Sebagian pantai barat
Halmahera,Perairan
selatan pulau Seram
Semua perairan
pantai Irian Barat dengan
sekitar daerah
kepala burung
|
Di beberapa
negara, ikan tenggiri
menjadi komoditas perikanan
laut yang paling utama karena memiliki nilai komersial tinggi
Ikan tenggiri dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan komersial dan rekreasional.
Dalam situs web Food and Agriculture Organization (FAO), jumlah penangkapan
ikan tenggiri terbesar di dunia pernah tercatat di Indonesia, diikuti Filipina,
Sri Langka, Yaman, dan Pakistan.
Ikan tenggiri biasanya
dipasarkan dalam keadaan segar atau beku. Sejumlah negara maju lebih menyukai
ikan tenggiri yang dipasarkan dalam bentuk potongan tipis (fillet) atau tanpa
tulang (boneless). Beberapa negara telah mengolah ikan tenggiri untuk dikemas
dalam kaleng (canned) seperti ikan sarden. Ikan tenggiri mengandung gizi yang
cukup tinggi. Kebutuhan protein hewani dapat dipenuhi dengan mengonsumsi ikan
ini. Filipina dan Jepang merupakan negara yang penduduknya paling banyak
mengonsumsi ikan. Indonesia dengan segenap potensi sumber daya maritim yang
dimiliki seharusnya mengikuti langkah serupa.
Untuk keperluan
kuliner, ikan tenggiri dapat dimasak dengan berbagai cara tergantung selera.
Ikan tenggiri pun dapat diolah menjadi bentuk makanan lain, tidak selalu
dimakan dalam bentuk ikan utuh. Cara pemasakan seperti memanggang (broiling),
menggoreng (frying), membakar (baking), dan pengasapan merupakan metode umum
yang digunakan untuk mengolah ikan tenggiri. Penangkapan ikan tenggiri di
Indonesia sebagian besar dilakukan secara sederhana dan tradisional
(artisanal). Artinya, ikan tenggiri menjadi komoditas andalan para nelayan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Populasi ikan tenggiri yang tinggi di Indonesia berpeluang memperbaiki
kesejahteraan para nelayan.Perdagangan ikan laut dipicu oleh permintaan
(demand) yang tinggi dari Hongkong,
Singapura, Taiwan dan Cina. Negara-negara tersebut
memberikan harga mahal untuk ikan
yang memiliki kesegaran (freshness), rasa (flavour), dan gizi (health-
promoting) yang baik. Khususnya untuk ikan tenggiri.
Semua jenis ikan
pelagis mempunyai persamaan yang umum yaitu mempunyai kandungan lemak yang
tinggi.Komposisi lemak yang unik dari ikan pelagis untuk di konsumsi yaitu
nutrisi esensial. Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa orang eskimo dan
masyarakat Jepang menunjukkan bahwa orang yang makan ikannya banyak , jarang
ditemukan penyakit koroner.
Daging ikan mengandung
protein berkualitas tinggi
dan vitamin yang sangat
berguna untuk pertumbuhan
dan ketahanan tubuh
.Semua ikan pelagis mengandung
omega 3.daging ikan
dikatagorikan sebagai white
meat (daging putih). Daging
ikan merupakan salah satu
produk pangan hewani
yang kontribusinya penting sebagai
sumber protein
Kandungan nilai gizi
ikan dapat dilihat pada Tabel 2.
No
|
Kandungan
|
Ikan
utuh
|
Ikan filet
|
1
|
Protein (%)
|
18-22
|
16-21
|
2
|
Lemak
(%)
|
0,2 – 5
|
0.2-2,5
|
3
|
Karbohidrat (%)
|
<5 span="">5>
|
<0 span="" style="letter-spacing: .05pt;">,0>5
|
4
Abu
(%)
1
– 3
1,2-1,5
5
Air (%)
60
– 80
66-81
Sumber Stansby, 1962
Tabel 3. Kandungan
asam amino pada Ikan
tenggiri.
No
|
Asam
Amino
|
Ikan
|
Susu
|
Telur
|
1
|
Lysine
|
8.8
|
8.1
|
6.8
|
2
|
Tryptophan
|
1.0
|
1.6
|
1.9
|
3
|
Histidine
|
2.0
|
2.6
|
2.2
|
4
|
Phenylalanine
|
3.9
|
5.3
|
5.4
|
5
|
Leucine
|
8.4
|
10.2
|
8,4
|
6
|
Isoleucine
|
6.0
|
7.2
|
7.1
|
7
|
Threonine
|
4.6
|
4.4
|
5.5
|
8
|
Metthionine cystein
|
4.0
|
4.3
|
3.3
|
9
|
Valine
|
6.0
|
7.6
|
8.1
|
Sumber
: Braekkan,1976
Disamping asam amino
essensial di dalam daging ikan terkandung juga mineral dan vitamin . Dalam
daging ikan yang berlemak mengandung
Vitamin A dan D, disamping juga untuk ikan yang tidak berlemak mengadung vitamin B. Kandungan mineral pada daging ikan
dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Kandungan mineral pada ikan tengiri
Mineral
|
Nilai rata rata (mg/100g)
|
Kisaran ( mg/100g)
|
Sodium
|
72
|
30-134
|
Kalium
|
278
|
19-502
|
Kalsium
|
79
|
19-881
|
Mangan
|
38
|
4.5-452
|
Fosfor
|
190
|
68-550
|
Sumber Murray and Burt,1969)
Ikan tenggiri ternyata
mengandung asam lemak tak jenuh omega 3. Asam lemak tak jenuh sangat penting
bagi pertumbuhan normal tubuh karena asam lemak esensial tidak dapat dibentuk
di dalam tubuh, dan harus dipenuhi dari diet.
Beberapa ikan hasil laut yang hidup diperairan dalam yang memiliki
tingkat aktifitas tinggi, mengkonsumsi plankton laut akan menghasilkan daging
dengan kandungan Omega 3.
Kandungan omega 3 yang
relatif tinggi seperti ikan salmon,gindara , tuna sardine dan Tenggiri. Minyak
ikan mengandung DHA (Docosa Hexaenoic Acid) yang sangat penting dalam
pertumbuhan otak serta perkembangan retina mata.Lemak pada perut ikan juga
mengandung omega 3 yang sangat berungsi
mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan kolesterol. Kandungan
asam lemak tidak jenuh Omega 3 dapat dilihat pada Tabel 5. Semua spesies ikan
pelagis mengandung asam lemak tak jenuh senagai sumber utama omega 3 hampir 3 g dari 100 g bahan baku., 18
spesies ikan pelagis diketahui mengandung omega 3 yang kadarnya relative tinggi
diantaranya adalah tenggiri, Tabel 5. Kandungan omega 3 pada
Ikan
Jenis ikan
|
Kandungan
Lemak
|
20:5 w-3
|
22:5w-3
|
22:6w-3
|
Total w-3
|
|
Tiram
|
1.3
|
0.2
|
Tr
|
0.2
|
0.5
|
|
Cuci –
cumi
|
1.7
|
0.1
|
Tr
|
0.3
|
0.5
|
|
Lobster
|
1.6
|
0.2
|
Tr
|
0.1
|
0,3
|
|
Kepiting
|
5.5
|
0.5
|
0.1
|
0.5
|
1.2
|
|
Udang
(rbs)
|
2.4
|
0.4
|
Tr
|
0.3
|
0.8
|
|
Herring
|
13.2
|
0.8
|
0.1
|
1.0
|
2.0
|
|
Tenggiri
|
16.1
|
0.7
|
0.1
|
1.1
|
2.0
|
|
Sardin
|
9.2
|
0.9
|
0.1
|
1.1
|
2.2
|
|
Tuna
|
4.6
|
0.3
|
0.1
|
1.1
|
1.6
|
|
Salmon
|
11.0
|
0.5
|
0.4
|
1.3
|
2.3
|
|
Minyak
gindara
|
100.0
|
9.0
|
1.0
|
9.0
|
20.0
|
|
0 comments:
Post a Comment