Cara Budidaya Udang
bisa dibilang cukup mudah, selain itu budidaya udang windu ini juga sangat
menjanjikan keuntungannya. Kamu tertarik untuk memulai bisnis budidaya udang
air tawar ini? Kalau iya, silahkan disimak baik-baik cara yang benar dalam
budidaya udang windu air tawar agar menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Budidaya udang windu
dan vaname sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan di tambak air payau. Dengan
menerapkan sistem tradisional dan semiintensif, budidaya udang windu dan vaname
juga bisa dilakukan pada tambak air tawar. Ketut Sugama, Kepala Pusat Riset
Perikanan Budidaya-BRKP dalam makalahnya mengatakan, udang bisa hidup dalam
kisaran kadar garam yang sangat lebar, antara 0,5 ppt sampai 45 ppt.
Tak sekadar bisa,
budidaya udang di air tawar ini juga mempunyai keunggulan, terutama untuk
mengurangi risiko udang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dan
bakteri yang banyak menginfeksi perairan air payau. “Salahsatu latarbelakangnya
memang untuk mengurangi risiko penyakit,” ujar Achmad Sudradjat, peneliti dari
Pusat Riset Perikanan Budidaya.
Dengan latarbelakang
tersebut, tak mengherankan jika pengembangan budidaya udang di air tawar ini
pun telah banyak dilakukan secara serius di luar negeri, seperti Thailand,
Amerika dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin dengan tingkat
keberhasilan yang cukup memuaskan.
Jika ingin memulai
bisnis Budidaya Udang Windu Air Tawar yang perlu diperhatikan tentunya lokasi
budidayanya sendiri. Kita tidak boleh sembarang dalam memilih lokasi budidaya
udang air tawar ini, karena nanti akan berdampak tidak maksimalnya budidaya
udang kita. Oke, untuk lokasi budidaya udang windu air tawar yang dianjurkan
yaitu seperti berikut ini :
Selama ini agroindustri
udang selalu identik dengan air laut dan payau. Udang putih (banana
prawn/shrimp, Penaeus merguiensis) maupun udang windu (jumbo tiger
prawn/shrimp, Penaeus monodon) yang
paling banyak dikonsumsi masyarakat, memang merupakan satwa laut. Berkat
teknologi modern, pembudidayaannya sudah bisa dilakukan secara massal di tambak
air payau. Udang putih, biasanya tidak pernah dibudidayakan secara khusus.
Selain merupakan hasil tangkapan nelayan dari laut, udang putih adalah hasil
ikutan dari budidaya bandeng dan udang windu di tambak. Sementara udang windu
sendiri, berhasil dibiakkan secara massal setelah diketemukan teknologi ablasi
(pemencetan salah satu mata), hingga udang bisa dipijahkan di dalam kolam.
Teknologi ini pulalah yang kemudian juga digunakan untuk memijahkan udang air
tawar atau lazim disebut sebagai udang galah (giant river prawn, Macrobrachium
resenbergii de Man).
Lokasi yang cocok untuk
tambak udang adalah pada daerah dengan suhu rata-rata 26-28 derajat C. Tanah
yang ideal untuk tambak udang adalah yang bertekstur liat atau liat berpasir,
karena dapat menahan air. Tanah dengan tekstur ini mudah dipadatkan dan tidak
pecah-pecah. Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur liat berdebu atau lumpur
berpasir, dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20%. Tanah tidak boleh porous
(ngropos).
Jenis perairan yang
dikehendaki oleh udang adalah air payau atau air tawar tergantung jenis udang
yang dipelihara. Daerah yang paling cocok untuk pertambakan adalah daerah
pasang surut dengan fluktuasi pasang surut 2-3 meter.
Parameter fisik:
suhu/temperatur=26-30 derajat C; kadar garam/salinitas=0- 35 permil dan
optimal=10-30 permil; kecerahan air=25-30 cm (diukur dengan secchi disk). Parameter
kimia: pH=7,5-8,5; DO=4-8 mg/liter; Amonia (NH3). Nah untuk tambak budidaya
udang windu sendiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil budidaya
bisa maksimal yaitu :
Tahan terhadap damparan
ombak besar, angin kencang dan banjir. Jarak minimum pertambakan dari pantai
adalah 50 meter atau minimum 50 meter dari bantara sungai.
Lingkungan tambak
beserta airnya harus cukup baik untuk kehidupan udang sehingga dapat tumbuh
normal sejak ditebarkan sampai dipanen.
Tanggul harus padat dan
kuat tidak bocor atau merembes serta tahan terhadap erosi air.
Desain tambak harus sesuai dan mudah untuk
operasi sehari-hari, sehingga menghemat tenaga.
Sesuai dengan daya dukung lahan yang
tersedia.
Menjaga kebersihan dan kesehatan hasil
produksinya.
Saluran pemasuk air terpisah dengan
pembuangan air.
Lokasi budidaya udang
air tawar sudah ditentukan dan syarat sudah mencukupi, selanjutnya yaitu
menyiapkan benih udang windu untuk dibudidayakan. Benur/benih udang bisa
didapat dari beli di tempat pembenihan (Hatchery) atau dari alam.
Di alam terdapat dua
macam golongan benih udang windu (benur) menurut ukurannya, yaitu :
a) Benih yang masih
halus, yang disebut post larva.
Terdapat di tepi-tepi
pantai. Hidupnya bersifat pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air. Warnanya
coklat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus atau sedikit melengkung
seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornya membentang
seperti kipas.
b) Benih yang sudah
besar atau benih kasar yang disebut juvenil.
Biasanya telah memasuki
muara sungai atau terusan. Hidupnya bersifat benthis, yaitu suka berdiam dekat
dasar perairan atau kadang menempel pada benda yang terendam air. Sungutnya
berbelang-belang selangseling coklat dan putih atau putih dan hijau kebiruan.
Badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. Pangkal kaki
renang berbelang-belang kuning biru.
Perlakuan dan Perawatan
Benih
1. Cara
Pengipukan/pendederan benur di petak pengipukan
Petak terbuat dari daun kelapa atau daun
nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik matahari atau hujan.
Benih yang baru datang, diaklitimasikan
dulu
Kepadatan pada petak Ini 1000-3000 ekor.
Pakan yang diberikan berupa campuran telur ayam rebus dan daging udang atau
ikan yang dihaluskan.
Pakan tambahan berupa pellet udang yang
dihaluskan. Pemberian pelet dilakukan sebanyak 10-20 % kali jumlah berat benih
udang per hari dan diberikan pada sore hari.
2. Cara Pengipukan di
dalam Hapa
Hapa adalah kotak yang dibuat dari jaring
nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan
kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1,5 m, tinggi 0,5-1 m.
Kepadatan benur di dalam hapa 500-1000
ekor/m 2 .
Pakan benur dapat berupa kelekap atau
lumut-lumut dari petakantambak di sekitarnya.
Lama pemeliharaan benur dalam ipukan 2-4
minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
Jaring sebagai dinding hapa harus
dibersihkan seminggu sekali.
Hapa sangat berguna bagi petani tambak,
yaitu untuk tempat aklitimasi benur, atau sewaktu-waktu dipergunakan menampung
ikan atau udang yang dikehendaki agar tetap hidup.
3. Cara pengangkutan:
Pengangkutan menggunakan kantong plastik:
Kantong plastik yang berukuran panjang 40
cm, lebar 35 cm, dan tebal 0,008 mm, diisi air 1/3 bagian dan diisi benih 1000
ekor.
Kantong plastik tersebut dimasukkan dalam
kotak kardus yang diberi styrofore foam sebagai penahan panas dan kantong
plastik kecil yang berisi pecahan-pecahan es kecil yang jumlahnya 10% dari
berat airnya. Benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat C selama 10 jam
perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
Jumlah benih yang dapat diangkut antara
500-700 ekor/liter. Selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematiannya sekitar 6%.
Untuk menurunkan suhunya bisa menggunakan
es batu.
4. Waktu Penebaran
Benur
Sebaiknya benur ditebar
di tambak pada waktu yang teduh.
Pemeliharaan dan
pembesaran benih udang windu
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk
mendorong pertumbuhan makanan alami, yaitu:
kelekap, lumut,
plankton, dan bentos.
Pemberian Pakan
Makanan untuk tiap
periode kehidupan udang berbeda-beda. Makanan udang
yang dapat digunakan
dalam budidaya terdiri dari:
1. Makanan alami:
Burayak tingkat nauplius, makanan dari
cadangan isi kantong telurnya.
Burayak tingkat zoea, makanannya plankton
nabati, yaitu Diatomaeae (Skeletonema, Navicula, Amphora, dll) dan
Dinoflagellata (Tetraselmis, dll).
Burayak tingkat mysis, makanannya plankton
hewani, Protozoa, Rotifera, (Branchionus), anak tritip (Balanus), anak kutu air
(Copepoda), dll.
Burayak tingkat post larva (PL), dan udang
muda (juvenil), selain makanan di atas juga makan Diatomaee dan Cyanophyceae
yang tumbuh di dasar perairan (bentos), anak tiram, anak tritip, anak
udanng-udangan (Crustacea) lainnya, cacing annelida dan juga detritus (sisa
hewan dan tumbuhan yang membususk).
Udang dewasa, makanannya daging binatang
lunak atau Mollusca (kerang, tiram, siput), cacing Annelida, yaitut cacing
Pollychaeta, udang-udangan, anak serangga (Chironomus), dll.
Dalam usaha budidaya, udang dapat makan
makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, dan
bentos.
2. Makanan Tambahan
Makanan tambahan
biasanya dibutuhkan setelah masa pemeliharaan 3 bulan. Makanan tambahan
tersebut dapat berupa:
Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah.
Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah,
ketam, siput, dan udang-udangan.
Kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak
yang lain. Kulit kerbau dipotong-potong 2,5 cm 2 , kemudian ditusuk sate.
Sisa-sisa pemotongan katak.
Bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
Makanan anak ayam.
Daging kerang dan remis.
Trisipan dari tambak yang dikumpulkan dan
dipech kulitnya.
3. Makanan Buatan
(Pelet):
Takaran Ransum Udang
dan Cara Pemberian Pakan:
Udang diberi pakan 4-6 x sehari sedikit
demi sedikit.
Jumlah pakan yang diberikan kepada benur
15-20% dari berat tubuhnya per hari.
Jumlah pakan udang dewasa sekitar 5-10% berat
tubuhnya/ hari.
Pemberian pakan dilakukan pada sore hari
lebih baik.
Nah, yang terakhir
yaitu proses panen Udang Windu Air Tawar. Udang dipanen disebabkan karena
tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen
emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari,
dengan size normal rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika
udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik
putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.
Udang yang dipanen
dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih,
licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang
pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil
dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang
tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat
menjadi merah/rusak.
Oke, itu tadi sedikit
Cara Budidaya Udang Windu Air Tawar yang bisa kami bagikan. Owh ya, sebaiknya
jika ingin memulai budidaya udang windu ini. Carilah orang yang sudah sukses
dalam budidaya udang ini, lalu mintalah bimbingan agar usaha budidaya udang
windu kita juga sukses seperti mereka. Oke selamat memulai usaha budidaya udang
windu air tawar.
Kamu Suka?
16
Berikan Komentarmu :
Posting yang sangat bermanfaat pak
ReplyDeletesaya mau menanyakan, apakah udang windu sendiri dapat dibudidayakan di air tawar murni?
Terimakasih
Salam Sukses
Arif slpaquaculture.com
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan bio aqua untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro