Pada dasarnya hewan ini
adalah sejenis ikan, walupun tidak seperti ikan-ikan yang lain yang harus hidup
didalam air, namun untuk ikan jenis yang satu ini lebih suka hidup didalam
lumpur terutama disawah dengan cara membuat gorong-gorong kecil sebagai tempat
hidupnya. Ikan apakah ini dan jawabannya adalah belut sawah (Monopterus albus) yang tentunya buat
anda semua tidak asing karena ikan ini juga sering dijajakan dipasar yang
kemudian diolah menjadi bermacam-macam masakan.
Belut yang pada
dasarnya habitat aslinya adalah disawah sekarang juga sudah banyak yang
membudidayakannya, karena semakin banyaknya permintaan belut yang akan diolah
menjadi sebuah camilan kering yaitu keripik. Walaupun ketika masih hidup ikan
ini cukup menakutkan bagi sebagian orang, namun ketika sudah menjadi keripik
sebagian besar orang akan hilang ketakutannya dan akan menjadi sebaliknya
karena akan lahab untuk menyantabnya.
Tidak mengherankan
memang jika sebagian besar orang akan sangat suka dengan jenis keripik ini,
karena keripik belut memiliki rasa yang sangat gurih, bahkan menariknya banyak
yang berpendapat jika belut sendiri adalah salah satu jenis ikan tawar yang
paling nikmat untuk dijadikan masakan apapun.
Khasiat dan manfaat
daging belut bagi kesehatan serta kandungan gizinya. Belut (Monopterus albus),
hewan licin berbentuk seperti ular ini menjadi obyek kesenangan makanan manusia
yang daging nya kaya nutrisi dan berdaya guna. Namun dibalik penampilannya yang
kurang menarik, bahkan sementara orang jijik melihatnya, belut merupakan
makanan unggulan yang sangat lezat dan kaya berbagai zat gizi. dan kegunaannya.
Salah satu keunggulannya, kaya hormon kalsitonin, yang berfungsi untuk
memelihara kekurangan/kesehatan tulang. Selain itu, belut juga memiliki
berbagai khasiat untuk kesehatan. Seperti Khasiat Belut untuk Bayi, untuk
Lelaki (Laki-laki) dan khasiat dan manfaat untuk Wanita.
Di Indonesia terdapat
tiga jenis ikan belut, yaitu belut sawah (Monopterus
albus Zuieuw), belut rawa (Synbranchus
bengalensis Mc. Clell), dan belut bermata sangat kecil (Macrotema caligans Cant). Belut sawah merupakan jenis yang paling
dikenal di Indonesia, sedangkan belut rawa jumlahnya terbatas sehingga kurang
begitu dikenal. Jenis Belut lainnya ada Belut Laut.
Panjang seekor belut
sangat bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut
marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m.
Kebanyakan budi daya
belut dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi. Dilihat dari komposisi gizinya,
belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram
daging. Nilai energi belut jauh lebih tinggi dibandingkan telur (162 kkal/ 100
gram tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 gram).
Nilai protein pada
belut (18,4 g/ 100 g daging) setara dengan protein daging sapi (18,8 g/ 100g),
tetapi lebih tinggi dari protein telur (12,8 g/100 g). Seperti jenis ikan
lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat
cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia
lanjut.
Leusin berguna untuk
perombakan dan pembentukan protein otot. Asam glutamat sangat diperlukan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja
neurotransmitter.
Tingginya kadar asam
glutamat pada belut menjadikan belut berasa enak dan gurih. Dalam proses
pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa monosodium glutamat
(MSG).
Kandungan arginin (asam
amino nonesensial) pada belut dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan
manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). HGH ini yang
akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di
tubuh. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi
menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Belut kaya akan zat
besi (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan
daging (2,8 mg/ 100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi
kebutuhan tubuh akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan
tubuh untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah,
letih, dan lesu.
Zat besi berguna untuk
membentuk hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke. seluruh jaringan
tubuh. Oksigen tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengoksidasi karbohidrat,
lemak, dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Itulah yang
menyebabkan gejala utama kekurangan zat besi adalah lemah, letih, dan tidak
bertenaga. Zat besi juga berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Belut juga kaya akan
fosfor. Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa kehadiran fosfor,
kalsium tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu, konsumsi fosfor hares
berimbang dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas
dari osteoporosis. Di dalam tubuh, fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat
umumnya (sekitar 80 persen) berada dalam tulang dan gigi.
Fungsi utama fosfor
adalah sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan
karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA
serta penyerapan dan pemakaian kalsium. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu
lebih banyal dibandingkan saat-saat tidak mengandung, terutama untuk
pembentukan tulang janinnya. Jika asupan fosfor kurang, janin akan mengambilnya
dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu.
Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan.
Kandungan vitamin A
yang mencapai 1.600 SI per 100 g membuat belut sangat baik untuk digunakan
sebagai pemelihara sel epitel. Selain itu, vitamin A juga sangat diperlukan
tubuh untuk pertumbuhan, penglihatan, dan prows reproduksi.
Belut juga kaya akan
vitamin B. Vitamin B umumnya berperan sebagai kofaktor dari suatu enzim,
sehingga enzim dapat berfungsi normal dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin B
juga sangat penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk
protein, hormon, dan sel darah merah.
Meskipun mempunyai
nilai gizi yang tinggi, kandungan lemak pada belut juga cukup tinggi, yaitu
mencapai 27 g per 100 g. Lebih tinggi dibandingkan lemak pada telur (11,5 g/100
g) dan daging sapi (14,0 g/100 g).
Di antara kelompok
ikan, belut digolongkan sebagai ikan berkadar lemak tinggi. Kandungan lemak
pada belut hampir setara dengan lemak pada daging babi (28 g/100 gram). Menurut
publikasi yang dikeluarkan oleh Singapore General Hospital, belut termasuk
makanan berkolesterol tinggi dan wajib untuk diwaspadai.
Walaupun kadar lemaknya
tinggi, belut tidak perlu dihindari dalam pola makan kita. Bagaimanapun, lemak
memegang peran penting sebagai somber kelezatan, sumber energi, penyedia asam
lemak esensial, dan tentu saja sebagai pembawa vitamin min larut lemak (A, D, E
dan K).
Pada lemak ikan
terdapat vitamin D yang cukup tinggi, yaitu 10 kali lipat dibandingkan bagian
dagingnya dan 50 kali lipat vitamin D yang terdapat pada susu. Vitamin D sangat
berguna bagi tubuh untuk membantu penyerapan kalsium dan menghalanginya dad
proses resorpsi (pelepasan kalsium dad tulang).
Upaya untuk mengurangi
kadar lemak pada belut adalah dengan cara dipanggang di atas bara api. Proses
pemanggangan akan menyebabkan lemak mencair dan keluar dari daging belut,
menetes ke bara api. Sebaiknya belut tidak diolah dengan cara digoreng, agar
kadar lemaknya tidak bertambah banyak.
Seperti pada jenis ikan
lain, belut juga mengandung asam lemak omega 3. Kadar omega 3 pada lemak ikan,
termasuk belut, sangat bervariasi tetapi berkisar antara 4,48 persen sampai
dengan 11,80 persen. Kandungan omega 3 pada ikan, tergantung kepada jenis,
umur, ketersediaan makanan, dan daerah penangkapan.
Dan hasil penelitian,
diketahui bahwa bagian tubuh ikan memiliki lemak dengan komposisi omega 3 yang
berbeda-beda. Kadar omega 3 pada bagian kepala sekitar 12 persen, dada 28
persen, daging permukaan 31,2 persen, dan isi rongga perut 42,1 persen
(berdasarkan berat kering).
Keripik belut sendiri
pada dasarnya juga cukup sederhana mengolahnya, yaitu dengan cara digoreng yang
dilapisi oleh adonan tepung dengan bumbu rempah. Berdasarkan dari sumber yang
kami dapat produksi keripik belut yang terkenal adalah daerah Wates Yogyakarta
dan dijajakan untuk oleh-oleh khas daerah tersebut. Namun selain itu menurut
kami keripik belut juga banyak diproduksi diberbagai daerah lain hal ini
kemungkinan diimbangi dengan besarnya permintaan konsumen akan keripik belut
yang terkenal sangat nikmat dan gurih.
Sebagai ikan yang sudah
dibudidayakan tentunya akan semakin memudahkan kita untuk bisa membelinya
dipasar-pasar tradisional. Dan apabila anda memutuskan untuk mengolah belut
tersebut menjadi keripik, berikut adalah resep dan cara membuatnya.
Resep Keripik Belut
1kg belut upayakan
jangan ukuran yang terlalu besar
300 gram tepung terigu
100 gram tepung beras
9 siung bawang putih
3 sendok makan ketumbar
1 butir telur
5 cm kunyit
garam dan air
secukupnya
Cara membuat
Belut yang masih segar
direndam dalam kolam air es dan dibiarkan kaku sehingga tidak licin.
Dengan memakai batang
bambu yang ujungnya diberi silet, isi perut belut diambil sambil diberi kapur
dan air garam.
Bersihkan belut dari
kotorannya dengan cara dibelah bagian perut untuk dibuang isinya. Setelah isi
perut belut bersih, pukul-pukul badan belut terutama pada bagian tulangnya agar
sedikit hancur dengan menggunakan martil atau batu hitam yang keras lalu cuci
bersih.
Lumuri belut dengan
bumbu : garam, bawang putih, ketumbar serta penyedap rasa secukupnya yang sudah
dihaluskan. Setelah dibumbui, masukkan belut ke dalam kocokan telur dan
kemudian masukkan ke dalam tepung bumbu dengan cara ditekan-tekan supaya tepung
bisa melekat pada belut.
Setelah itu belut
disiapkan untuk digoreng. Proses penggorengan harus dengan kompor yang
minyaknya sudah benar benar panas ( kompor bertekanan ) agar minyaknya tidak
terlalu terserap oleh belut.
Pada tahap ini belut
digoreng tanpa tepung selama kurang lebih 5 menit hingga agak gelap matang
warnanya.
Setelah matang belut
dilumuri tepung. Adonan yang digunakan adalah campuran, tepung beras, terigu,
bawang putih, bawang merah, merica, dan ketumbar.
Lakukan penggorengan
kedua dengan minyak yang tidak terlalu panas. Goreng agar minyak merasuk
kedalam tepung. Lalu angkat.
Kemudian , belut
digoreng untuk yang ketiga kalinya sampai keripik belut benar benar matang (
garing ). Tiriskan keripik belut | kripik belut hingga dingin dan siap
disajikan. Demikian cara pembuatan atau resep keripik belut | kripik belut
Goreng ke dalam minyak
panas, hingga warna kecoklatan yang menandakan bahwa belut telah matang dan
terasa krispy.
Siapkan wadah toples,
ingat jangan ditutup dulu sebelum belut benar-benar dingin. Hal ini dilakukan
agar belut tidak mudah lembek. Bersihkan isi atau jeroan dari belut hingga
benar-benar bersih
0 comments:
Post a Comment