Bagan merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Menurut Subani (1972), di Indonesia bagan diperkenalkan pada awal tahun 1950 dan sekarang telah banyak mengalami perubahan. Bagan pertama sekali digunakan oleh nelayan Makassar dan Bugis di Sulawesi Selatan, kemudian nelayan daerah tersebut membawanya kemana-mana dan akhirnya hampir dikenal di seluruh Indonesia. Dilihat dari bentuk dan cara pengoperasiannya bagan dibagi menjadi tiga macam, yaitu bagan tancap, bagan rakit dan bagan perahu. Ada beberapa jenis alat tangkap.
1. Pukat Udang (Shrimp
Trawl)
Pukat udang adalah
jenis jaring berbentuk kantong dengan sasaran tangkapannya udang. Jaring
dilengkapi sepasang (2 buah) papan pembuka mulut jaring (otter board) dan
Turtle Excluder Device/TED, tujuan utamanya untuk menangkap udang dan ikan
dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya menyapu dasar perairan dan hanya
boleh ditarik oleh satu kapal motor
2. Pukat Ikan (Fish
Net)
Pukat Ikan atau Fish
Net adalah jenis penangkap ikan berbentuk kantong bersayap yang dalam
operasinya dilengkapi (2 buah) papan pembuka mulut (otter board), tujuan
utamanya untuk menangkap ikan perairan pertengahan (mid water) dan ikan
perairan dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya ditarik melayang di atas
dasar hanya oleh 1 (satu) buah kapal bermotor.
3. Pukat Kantong (Seine
Net)
Pukat Kantong adalah
alat penangkapan ikan berbentuk kantong yg terbuat dari jaring & terdiri
dari 2 (dua) bagian sayap, badan dan kantong jaring. Bagian sayap pukat kantong
(seine net) lebih panjang dari pada bagian sayap pukat tarik (trawl). Alat
tangkap ini digunakan untuk menangkap berbagai jenis ikan pelagis, dan
demersal. Pukat Kantong terdiri dari Payang, Dogol dan Pukat Pantai.
4. Pukat Cincin (Purse
Seine)
Pukat cincin atau
jaring lingkar (purse seine) adalah jenis jaring penangkap ikan berbentuk empat
persegi panjang atau trapesium, dilengkapi dengan tali kolor yang dilewatkan
melalui cincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring (tali ris bawah),
sehingga dengan menarik tali kolor bagian bawah jaring dapat dikuncupkan
sehingga gerombolan ikan terkurung di dalam jaring.
]aring Insang (Gillnet)
Jaring insang adalah
alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring empat persegi panjang, yang
mempunyai ukuran mata jaring merata. Lembaran jaring dilengkapi dengan sejumlah
pelampung pada tali ris atas dan sejumlah pemberat pada tali ris bawah. Ada
beberapa gill net yang mempunyai penguat bawah (srampat/selvedge) terbuat dari
saran sebagai pengganti pemberat. Tinggi jaring insang permukaan 5-15 meter
& bentuk gill net empat persegi panjang atau trapesium terbalik, tinggi
jaring insang pertengahan 5-10 meter dan bentuk gill net empat persegi panjang
serta tinggi jaring insang dasar 1-3 meter dan bentuk gill net empat persegi
panjang atau trapesium. Bentuk gill net tergantung dari panjang tali ris atas
dan bawah.
Jaring Angkat (Lift
Net)
Jaring angkat adalah
alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring persegi panjang atau bujur
sangkar yang direntangkn atau dibentangkan dengan menggunakn kerangka dari
batang kayu atau bambu (bingkai kantong jaring) sehingga jaring angkat
membentuk kantong.
7. Pancing (Hook and
Lines)
Pancing adalah alat
penangkapan ikan yang terdiri dari sejumlah utas tali dan sejumlah pancing.
Setiap pancing menggunakan umpan atau tanpa umpan, baik umpan alami ataupun umpan
buatan. Alat penangkapan ikan yang termasuk dalam klasifikasi pancing, yaitu
rawai (long line) dan pancing.
8. Perangkap (Traps)
Perangkap adalah alat
penangkapan ikan berbagai bentuk yang terbuat dari jaring, bambu, kayu dan
besi, yangg dipasang secara tetap di dasar perairan atau secara portable (dapat
dipindahkan) selama jangka waktu tertentu. Umumnya ikan demersal terperangkap atau
tertangkap secara alami tanpa cara penangkapan khusus.
0 comments:
Post a Comment