Sebenarnya
jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal
sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki
biasa. Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang
dari pangkal ekor sampai leher.
Tetapi,
secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada
umumnya. Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah
akuarium, ikan mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan
mas).
Dan,
keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk
strainnya yang jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini,
di negeri China telah banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki
ini.
Bahkan
seorang ilmuwan China, yaitu Shisan Chen mengatakan bahwa sampai sekarang ada
sekitar 126 strain baru yang benar-benar lain dari aslinya. Dan, memang negara
China dan Jepang adalah dua negara yang paling getol menciptakan strain baru
berbagai macam ikan.
Tak perlu dibahas ikan koki seperti apa. Hampir
semua orang sudah mengenalnya, termasuk jenis-jenisnya. Karena ikan ini banyak
dijual di toko-toko ikan hias dan juga penjual ikan hias di pinggiran jalan,
bahkan penjual asongan. Yang perlu
diketahui adalah budidayanya. Karena tidak semua orang tahu, terutama
pembenihannya.
Beda jantan dan betina
Jantan dan betina ikan koki dapat dibedakan dengan
melihat tanda-tanda pada tubuhnya. Jantan dicirikan dengan tubuh lebih langsing
dari betina dan memiliki sirip dada yang kasar di bagian belakangnya, dengan
bentuk seperti gundukan pasir. Jantan yang matang kelamin akan keluar cairan
berwarna putih susu, bila dipijit ke arah lubang kelamin.
Sedangkan betina bertubuh lebih gendut dan
memiliki sirip dada yang halus di bagian belakangnya. Kemudian betina yang
sudah bertelur dan matang gonad perutnya terasa lembek, bila diraba, berbeda
sekali dengan betina yang belum matang gonad. Induk jantan dan betina harus
sudah berumur 6 bulan.
Pematangan gonad
Pematangan gonad dilakukan di akuarium. Caranya,
siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan
selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan
hidup selama pematangan gonad; masukan 10 ekor induk; beri pakan berupa pelet
kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah jentik
nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.
Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak semen.
Caranya, siapkan sebuah bak semen ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 50
cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik
aerasi; masukan 40 – 50 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing
darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan
dan betina dipelihara terpisah.
Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak
fibreglass. Caranya, Caranya, siapkan sebuah bak fibreglass ukuran panjang 1 m,
lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm dan biarkan mengalir selama pematangan gonad; masukan 20 – 25 ekor induk;
beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin
bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan
akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2
hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup
selama pemijahan; masukan sebuah alat penempel telur berupa ijuk (kakaban kecil)
atau 3 rumpun eceng gondok; masukan 1 ekor induk betina; masukan 2 ekor induk
jantan; biarkan memijah. Pemijahan biasanya terjadi pada tengah malam hingga
pagi hari.
Pemijahan bisa juga dilakukan di bak fibreglass.
Caranya, siapkan sebuah fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50
cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik
aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; pasang hapa halus dengan ukuran yang
sama dengan fibreglass; masukan ijuk atau dua buah kakaban kecil; masukan 5
ekor induk betina; masukan juga 10 ekor induk jantan; biarkan memijah dengan
sendirinya. Pemijahan ini juga biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi
hari.
Penetasan dan pendederan I
Penetasan dilakukan di akuarium pemijahan.
Caranya, tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat
pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan masukan
kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup selama
penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari. Setelah
menetas, kakaban atau tanaman air diangkat.
Pada budidaya ikan koki, penetasan umumnya
dilanjutkan dengan pendederan I, dengan perlakuan pemberian pakan. Dua hari
setelah menetas atau ketika larva mulai berenang diberi pakan berupa emulsi
kuning telur yang sudah direbus (1/4 bagian) hingga umur 9 hari (kuning telur
rebus yang disaring dengan kain halus). Setelah umur 10 hari diberi pakan
berupa cacing rambut atau dapnia yang sudah disaring. Panen dilakukan setelah
satu bulan.
Penetasan bisa dilakukan di bak fibreglass
pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali
ke tempat pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan
masukan kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup
selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari.
Pada penetasan di fibreglass juga dilanjutkan dengan pendederan I, dengan
perlakuan yang sama.
Pendederan II
Pendederan II dilakukan di akuarium lain. Caranya,
siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan
selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan
biarkan hidup selama pendederan; masukan 50 ekor benih koki yang berasal dari
pendederan I dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing
darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah
satu bulan; seleksi ukurannya.
Pendederan III
Pendederan III dilakukan di akuarium lain.
Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm;
keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi
dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 30 ekor benih koki yang berasal
dari pendederan II dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau
cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen
setelah satu bulan; seleksi ukurannya.
Pembesaran
Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran
panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air
setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama
pendederan; masukan 20 ekor benih koki yang berasal dari pendederan III dan
sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia
yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah dua bulan; seleksi
ukurannya. Ikan koki hasil dari pembesaran berukuran 5 – 7 cm dan sudah bisa
dijual.
0 comments:
Post a Comment