Nama daerah dari ikan tawes ini adalah wader atau putihan, selama ini nama spesiesnya puntius javanicus dan puntius goniotatus , dan masuk dalam genus puntius.
Ikan Tawes
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Puntius
Spesies : Puntius javanicus
Ikan ini memiliki ciri-ciri , badan memanjang, pipih kesamping (kopressed), bentuk punggung merupakan busur, tinggi badan 1 : 2,4 - 2,6 kali panjang standar. Mocong runcing, mulut terletak di ujung terminal (tengah) kecil dan mempunyai dua pasang sungut yang sangat kecil.
Permulaan sirip punggung berhadapan dengan sisik garis rusuk yang kesepuluh sirip punggung berbentuk seperti jari-jari. Sirip dubur bercagak, permulaan sirip ini berhadapan dengan sisik line lateralis ke-19, sirip ekor bercagak dalam dengan lobus membulat, sisik garis rusuk (line lateralis) berjumlah 29-31.
Sisik berwana putih keperak-perakan, di bagian punggungya warna lebih gelap sedangkan dibagian perut berwarna lebih putih , dasar sisik kelabu sampai gelap.
Minimal ada 4 jenis ikan tawes yang pernah ditemukan diperairan, meskipun masih ada beberapa diantaranya yang sulit ditemukan karena populasinya tidak begitu banyak, selain jarang masyarakat yang membudidayakanya, kehadiranya atau keberadaanya sering di abaikan. Namun ada juga jenis-jenis yang sudah sangat umum dan banyak ditemukan diperairan karena juga sudah bisa dibudidayakan oleh masyarakat. Malah jenis-jenis inilah yang menjadi bentu umum ikan tawes.
Adapun keempat jenis ikan tawes tersebut dapat disebutkan antara lain:
Tawes Biasa
Ikan ini memiliki sisik yang berwarna kelabu dan sudah menjadi bentuk umum dari tawes yang yang sering di budidayakan di masyarakat. Tawes ini dengan mudah ditemukan pada para petani ikan diseluruh indonesia, misalnya, jakarta, jawa barat, jawa tengah ,(Ngrajek,Muntilan), dan lain-lain tempat.
Tawes Bule
Ikan ini memiliki sisik albino, dan jarang terdapat diperairan umum maupun dikolam-kolam masyarakat, namun ikan ini diduga mulai ada sejak tahun 1936.
Tawes Silap
Tawes silap mempunyai sisik yang berwarna putih kelabu, seperti tawes biasa, namun sisik yang berwarna putih ini bercampur dengan sisik yang berwarna keperakan, sehngga sulit membedakan ikan tawes silap ini dengan ikan tawes biasa. Seperti halnya ikan tawes bule , ikan tawes silap ini pun jarang ditemukan.
Tawes Kumpay
Seperti halnya ikan mas kumpay, ikan tawes kumpay mempunyai sirip dada dan sirip ekor yang relatif panjang. Ikan ini berwarna putih kelabu dan jarang ditemukan di kolam petani maupun di perairan umum.
Kebiasaan Hidup Ikan Tawes Di Alam
Ikan tawes ini pada alam aslinya merupakan ikan penghuni sungai yang biasanya bearus deras. Ikan ini mempunyai ketahanan hidup diair payau hingga 7 permil. Sebagai buktinya, ikan ini berkembang pesat di cengkareng (jakarta), yang dikenal berair asin sehingga ikan ini sangat cocok ontuk di pelihara diwaduk-waduk, kolam dengan air agak asin, dan sawah. Pada penebaran bibit ikan didaerah jawa tengah, waduk gajah mungkur misalnya, ikan tawes dipilih sebagai ikan yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan biak.
Kebiasaan Makan Ikan Tawes
Banyak orang yang menyangka ikan tawes ini sebagai ikan pemakan segala, ini mungkin dikarenakan ikan ini dapat menerima makanan dalam bentuk apapun. Namun kalau kita telusuri lebih jauh akan ketahuanlah bahwa ikan sungai ini lebih banyak memakan tumbuhan-tumbuhan air seperti hydrilla verticillata Ipresl dan ceratophyllum demersum L, dan lain-lainya.
Ikan dewasa juga sering di temukan memakan daun-daunan tanaman darat seperti daun singkong, rumput-rumputan lunak. Larva memakan alga bersel satu (unicellular) dan Zoo Plankton yang halus. Sedangkan ikan dan benih-benih dan ikan dewasa memakan tumbuhan air , dengan melihat kebiasaan makan bahwa ikan tawes tergolong sebagai herbivora dan bukan omnivore.
Kebiasaan Berkembang Biak
Ikan tawes di kenal sebagai ikan yang mudah berkembang biak di alam, oleh karenanya tidak sulit juga mengembangkanya dikolam pemeliharaanya. Ikan ini dialam pada umumnya berbiak pada awal musim hujan, saat permukaan air naik yang menibulkan rangsangan karena adanya bau tanah, namun demikian ikan ini mudah dikawinkan disetiap saat tanpa mengenal musim dengan terlebih dulu melakukan manipulasi lingkungan.
Dialam ikan ini mulai matang kelamin pada umur yang relatif muda sekitar satu tahun, pada ikan jantan kematangan kelamin terjadi lebih cepat, yaitu sekitar 6-8 bulan. Ikan ini dapat dikembangkan tanpa mengalami kesulitan pada tempat berketinggian tidak lebih dari 1.100 m dari permukaan air lau, namun dari penelitian lebih jauh diperoleh keterangan bahwa ikan ini sangat jika dibiakan pada tempat dngan ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl.
Jika akan melakukan pemijahan, ikan ini tidak memerlukan alat bantu khusus untuk mempercepat proses pemijahan atau pun untuk melindungi tlur-telurnya. Ini dikarenakan ikan tawes mempunyai telur yang bersifat demersal atau melayang didasar kolam. Sama sekali tidak berperekat seperti halnya telur ikan mas, maka bila air kolam tersebut kita gerakan telur ikan tawes yang tengelam di dasar kolam akan kembali melayang. Karena sifat telurnya yang demikian itu, maka untuk pemijahan ikan tawes secara terkontrol yang mempergunakan rangsangan exstra kalenjar hipofisa , telur-telurnya biasanya diteteskan pada corong penetasan yang dilengkapi dengan aliran air dari bawahnya, cara itu tidak lain untuk menjaga agar telur-telur ikan tawes tetap mengapung dan tidak terkumpul didasarnya yang menyebabkan tlurnya membusuk.
Memilih Induk Ikan Tawes
Meskipun ikan tawes tersebut sudah diketahui bisa dipijahkan pada umur 6 bulan untuk jantan dan setahun untuk ikan betina, namun sebaiknya mempergunakan induk yang berumur lebih dari sepuluh bulan untuk jantan dan 14 bulan untuk betina. Induk jantan yang di pergunakan untuk pemijahan sebaiknya jangan terlalu tua dan tidak terlalu sering dikawinkan, sebagai batas yang ideal maka sebaiknya induk betina tidak lebih 6 kali perkawinan. Ikan yang sudah tua biasanya berwarna kusam, tidak becahaya sisiknya, selain harus cerah sisiknya pun harus tersusun dengan teratur dan relatif besar, jangan ada cacat pada badanya, sebab dikhawtirkan akan menularkan pada keturunanya. Sebaiknya dipilih induk yang gesit gerakanya yang menandakan badannya sehat.
Selain harus berbadan sehat persyaratan bentuk tubuh pun harus dipenuhi bagi ikan yang akan memasuki kolam pemijahan. Badan dilihat punggunya harus tinggi terlihat kokoh , dan tak terlihat adanya tulang yang bengkok atau cacat pada bagian insang, bentuk kepala membulat dan panjang dengan lubang anus terletak jauh di belakang, ini biasanya terlihat pada induk betina yang sudah matang gonad , ditambah lagi perut betina ini biasaya membulat jika sudah dipenuhi dengan telur, tingkah induk betina yang matang telur biasanya jinak sedangkan induk jantan sebaliknya , gesit, galak, sedikit garang dan terlihat enerjik.
Untuk membedakan induk jantan dan betina ikan tawes selain perbedaan bentuk perut bagi yang sudah matang gonad dapat juga dengan meraba pipi ikan yang akan dijadikan induk. Induk jantan mempunyai pipi yang kasar sedangka induk betina mempunyai pipi yang halus.
Ikan jantan yang telah matang gonad akan mengeluarkan cairan berwarna putih seperti santan yang tidak lain adalah sperma, apabila kita mengurutnya dari arah perut kelubang dubur. Sedangka induk betina yang sudah matang gonad akan menunjukan bentuk badan jelek karena mengembangya perut selain kearah samping juga kearah perlepasan. Selain itu juga pada lubang gental berwarna kmerah-merahan atau terdapat bintik merah sebelah belakangnya. Kalau kita menyepatkan diri untuk meraba perutnya ikan matang kelamin biasanya perutnya kenyal dan tidak mengembang.
Mengingat wilayah Indonesia yang memiliki sumber air dan juga beragam jenis ikan konsumsi yang melimpah, menjadi peluang usaha di bidang perikanan di indonesia yang sangat besar. Ikan tawes adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat. Pada intinya, kegiatan usaha di bidang perikanan yakni meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. Di sini kita akan membicarakan tentang kegiatan yang pertama, yaitu proses produksi. Oleh sebab itu, teknik budidaya ikan tawes akan kita pelajari di sini.
Panen Ikan Tawes Konsumsi
Bagi yang ingin membudidayakan ikan tawes sangatlah penting untuk memahami cara budidaya ikan ini dengan baik. Cara budidaya yang benar akan menentukan hasil panen yang kita dapatkan. Berikut ini kami akan memberikan beberapa informasi penting terkait bagaimana cara beternak ikan tawes, mulai dari proses pembenihan, pembesaran, hingga waktu panen tiba.
Proses Pembenihan Ikan Tawes
Sebetulnya kita bisa langsung membeli bibit ikan tawes yang telah siap untuk dibesarkan di kolam-kolam kita, akan tetapi bagi Anda yang ingin mempelajari cara pembenihan atau pembibitan ikan tawes, berikut informasinya. Langkah yang pertama yaitu kita mulai dengan memilih induk jantan dan betina ikan tawes yang baik. Indukan-indukan yang telah siap untuk dipijahkan yakni induk jantan yang telah berusia satu tahun dan induk betina yang telah berusia satu setengah tahun. Atau jika kita kesulitan menentukan umur ikan, maka kita bisa melihat bagian kelaminnya apakah sudah matang atau siap.
Induk-induk yang telah dipilih selanjutnya dimasukan ke dalam kolam pemijahan. Jumlah perbandingan induk jantan dan betina di dalam kolam pemijahan yaitu kurang lebih 50 ekor induk jantan dan 25 ekor induk betina. Setelah itu induk akan bertelur di sekitar kolam, kemudian telur akan menetas kira-kira setelah 3 hari kemudian. Selanjutnya anak-anak ikan tawes tetap kita pelihara di kolam tersebut hingga berusia sekitar tiga minggu.
Pengambilan Benih Ikan Tawes
Proses selanjutnya di dalam teknik beternak ikan tawes yaitu memindahkan benih yang telah siap. Setelah berumur 21 hari, benih-benih selanjutnya akan dideder di dalam kolam khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan dilakukan dengan menebar benih ke kolam yang telah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kurang lebih 20 ekor per meter kubik.
Selanjutnya benih-benih tersebut bisa kita jual ataupun kita pindah ke kolam-kolam lain untuk kita besarkan sendiri. Biasanya jika benih yang didapat sangat banyak sedangkan kolam pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil sebagian untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual. Itulah cara ternak ikan tawes dari sisi pembenihan. Selanjutnya akan kita lanjutkan ke proses pembesaran ikan tawes.
Pemeliharaan Ikan Tawes di Kolam Pembesaran
Benih yang sudah siap untuk dibesarkan panjang ukuran tubuhnya yaitu sekitar 5 cm sampai 8 cm. Kita bisa langsung memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap dibesarkan dengan tingkat kepadatan kira-kira 4 ekor ikan per meter kubik. Perlu dicermati agar jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan mempengaruhi hasil panen yang akan di dapat.
Selanjutnya kita memelihara ikan dengan cara memberi pakan secara teratur maupun merawat kebersihan kolam. Kita harus selalu memastikan bahwa air di dalam kolam mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Selain itu kita juga perlu melancarkan proses sirkulasi air agar ikan tidak mudah terkena penyakit.
Pakan tambahan yang biasa diberikan untuk proses pembesaran ikan tawes sehingga memenuhi kriteria ukuran sebagai ikan konsumsi yaitu daun-daun, dedak, singkong, kangkung, dan lain-lain. Ketika memberi makan, kita akan melihat kerakusan ikan tawes yang dengan cepat akan menyambar makanan yang kita berikan. Masa panen dilakukan biasanya ketika ikan telah berumur 6 bulan.
Ikan Tawes
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Puntius
Spesies : Puntius javanicus
Ikan ini memiliki ciri-ciri , badan memanjang, pipih kesamping (kopressed), bentuk punggung merupakan busur, tinggi badan 1 : 2,4 - 2,6 kali panjang standar. Mocong runcing, mulut terletak di ujung terminal (tengah) kecil dan mempunyai dua pasang sungut yang sangat kecil.
Permulaan sirip punggung berhadapan dengan sisik garis rusuk yang kesepuluh sirip punggung berbentuk seperti jari-jari. Sirip dubur bercagak, permulaan sirip ini berhadapan dengan sisik line lateralis ke-19, sirip ekor bercagak dalam dengan lobus membulat, sisik garis rusuk (line lateralis) berjumlah 29-31.
Sisik berwana putih keperak-perakan, di bagian punggungya warna lebih gelap sedangkan dibagian perut berwarna lebih putih , dasar sisik kelabu sampai gelap.
Minimal ada 4 jenis ikan tawes yang pernah ditemukan diperairan, meskipun masih ada beberapa diantaranya yang sulit ditemukan karena populasinya tidak begitu banyak, selain jarang masyarakat yang membudidayakanya, kehadiranya atau keberadaanya sering di abaikan. Namun ada juga jenis-jenis yang sudah sangat umum dan banyak ditemukan diperairan karena juga sudah bisa dibudidayakan oleh masyarakat. Malah jenis-jenis inilah yang menjadi bentu umum ikan tawes.
Adapun keempat jenis ikan tawes tersebut dapat disebutkan antara lain:
Tawes Biasa
Ikan ini memiliki sisik yang berwarna kelabu dan sudah menjadi bentuk umum dari tawes yang yang sering di budidayakan di masyarakat. Tawes ini dengan mudah ditemukan pada para petani ikan diseluruh indonesia, misalnya, jakarta, jawa barat, jawa tengah ,(Ngrajek,Muntilan), dan lain-lain tempat.
Tawes Bule
Ikan ini memiliki sisik albino, dan jarang terdapat diperairan umum maupun dikolam-kolam masyarakat, namun ikan ini diduga mulai ada sejak tahun 1936.
Tawes Silap
Tawes silap mempunyai sisik yang berwarna putih kelabu, seperti tawes biasa, namun sisik yang berwarna putih ini bercampur dengan sisik yang berwarna keperakan, sehngga sulit membedakan ikan tawes silap ini dengan ikan tawes biasa. Seperti halnya ikan tawes bule , ikan tawes silap ini pun jarang ditemukan.
Tawes Kumpay
Seperti halnya ikan mas kumpay, ikan tawes kumpay mempunyai sirip dada dan sirip ekor yang relatif panjang. Ikan ini berwarna putih kelabu dan jarang ditemukan di kolam petani maupun di perairan umum.
Kebiasaan Hidup Ikan Tawes Di Alam
Ikan tawes ini pada alam aslinya merupakan ikan penghuni sungai yang biasanya bearus deras. Ikan ini mempunyai ketahanan hidup diair payau hingga 7 permil. Sebagai buktinya, ikan ini berkembang pesat di cengkareng (jakarta), yang dikenal berair asin sehingga ikan ini sangat cocok ontuk di pelihara diwaduk-waduk, kolam dengan air agak asin, dan sawah. Pada penebaran bibit ikan didaerah jawa tengah, waduk gajah mungkur misalnya, ikan tawes dipilih sebagai ikan yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan biak.
Kebiasaan Makan Ikan Tawes
Banyak orang yang menyangka ikan tawes ini sebagai ikan pemakan segala, ini mungkin dikarenakan ikan ini dapat menerima makanan dalam bentuk apapun. Namun kalau kita telusuri lebih jauh akan ketahuanlah bahwa ikan sungai ini lebih banyak memakan tumbuhan-tumbuhan air seperti hydrilla verticillata Ipresl dan ceratophyllum demersum L, dan lain-lainya.
Ikan dewasa juga sering di temukan memakan daun-daunan tanaman darat seperti daun singkong, rumput-rumputan lunak. Larva memakan alga bersel satu (unicellular) dan Zoo Plankton yang halus. Sedangkan ikan dan benih-benih dan ikan dewasa memakan tumbuhan air , dengan melihat kebiasaan makan bahwa ikan tawes tergolong sebagai herbivora dan bukan omnivore.
Kebiasaan Berkembang Biak
Ikan tawes di kenal sebagai ikan yang mudah berkembang biak di alam, oleh karenanya tidak sulit juga mengembangkanya dikolam pemeliharaanya. Ikan ini dialam pada umumnya berbiak pada awal musim hujan, saat permukaan air naik yang menibulkan rangsangan karena adanya bau tanah, namun demikian ikan ini mudah dikawinkan disetiap saat tanpa mengenal musim dengan terlebih dulu melakukan manipulasi lingkungan.
Dialam ikan ini mulai matang kelamin pada umur yang relatif muda sekitar satu tahun, pada ikan jantan kematangan kelamin terjadi lebih cepat, yaitu sekitar 6-8 bulan. Ikan ini dapat dikembangkan tanpa mengalami kesulitan pada tempat berketinggian tidak lebih dari 1.100 m dari permukaan air lau, namun dari penelitian lebih jauh diperoleh keterangan bahwa ikan ini sangat jika dibiakan pada tempat dngan ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl.
Jika akan melakukan pemijahan, ikan ini tidak memerlukan alat bantu khusus untuk mempercepat proses pemijahan atau pun untuk melindungi tlur-telurnya. Ini dikarenakan ikan tawes mempunyai telur yang bersifat demersal atau melayang didasar kolam. Sama sekali tidak berperekat seperti halnya telur ikan mas, maka bila air kolam tersebut kita gerakan telur ikan tawes yang tengelam di dasar kolam akan kembali melayang. Karena sifat telurnya yang demikian itu, maka untuk pemijahan ikan tawes secara terkontrol yang mempergunakan rangsangan exstra kalenjar hipofisa , telur-telurnya biasanya diteteskan pada corong penetasan yang dilengkapi dengan aliran air dari bawahnya, cara itu tidak lain untuk menjaga agar telur-telur ikan tawes tetap mengapung dan tidak terkumpul didasarnya yang menyebabkan tlurnya membusuk.
Memilih Induk Ikan Tawes
Meskipun ikan tawes tersebut sudah diketahui bisa dipijahkan pada umur 6 bulan untuk jantan dan setahun untuk ikan betina, namun sebaiknya mempergunakan induk yang berumur lebih dari sepuluh bulan untuk jantan dan 14 bulan untuk betina. Induk jantan yang di pergunakan untuk pemijahan sebaiknya jangan terlalu tua dan tidak terlalu sering dikawinkan, sebagai batas yang ideal maka sebaiknya induk betina tidak lebih 6 kali perkawinan. Ikan yang sudah tua biasanya berwarna kusam, tidak becahaya sisiknya, selain harus cerah sisiknya pun harus tersusun dengan teratur dan relatif besar, jangan ada cacat pada badanya, sebab dikhawtirkan akan menularkan pada keturunanya. Sebaiknya dipilih induk yang gesit gerakanya yang menandakan badannya sehat.
Selain harus berbadan sehat persyaratan bentuk tubuh pun harus dipenuhi bagi ikan yang akan memasuki kolam pemijahan. Badan dilihat punggunya harus tinggi terlihat kokoh , dan tak terlihat adanya tulang yang bengkok atau cacat pada bagian insang, bentuk kepala membulat dan panjang dengan lubang anus terletak jauh di belakang, ini biasanya terlihat pada induk betina yang sudah matang gonad , ditambah lagi perut betina ini biasaya membulat jika sudah dipenuhi dengan telur, tingkah induk betina yang matang telur biasanya jinak sedangkan induk jantan sebaliknya , gesit, galak, sedikit garang dan terlihat enerjik.
Untuk membedakan induk jantan dan betina ikan tawes selain perbedaan bentuk perut bagi yang sudah matang gonad dapat juga dengan meraba pipi ikan yang akan dijadikan induk. Induk jantan mempunyai pipi yang kasar sedangka induk betina mempunyai pipi yang halus.
Ikan jantan yang telah matang gonad akan mengeluarkan cairan berwarna putih seperti santan yang tidak lain adalah sperma, apabila kita mengurutnya dari arah perut kelubang dubur. Sedangka induk betina yang sudah matang gonad akan menunjukan bentuk badan jelek karena mengembangya perut selain kearah samping juga kearah perlepasan. Selain itu juga pada lubang gental berwarna kmerah-merahan atau terdapat bintik merah sebelah belakangnya. Kalau kita menyepatkan diri untuk meraba perutnya ikan matang kelamin biasanya perutnya kenyal dan tidak mengembang.
Mengingat wilayah Indonesia yang memiliki sumber air dan juga beragam jenis ikan konsumsi yang melimpah, menjadi peluang usaha di bidang perikanan di indonesia yang sangat besar. Ikan tawes adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat. Pada intinya, kegiatan usaha di bidang perikanan yakni meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. Di sini kita akan membicarakan tentang kegiatan yang pertama, yaitu proses produksi. Oleh sebab itu, teknik budidaya ikan tawes akan kita pelajari di sini.
Panen Ikan Tawes Konsumsi
Bagi yang ingin membudidayakan ikan tawes sangatlah penting untuk memahami cara budidaya ikan ini dengan baik. Cara budidaya yang benar akan menentukan hasil panen yang kita dapatkan. Berikut ini kami akan memberikan beberapa informasi penting terkait bagaimana cara beternak ikan tawes, mulai dari proses pembenihan, pembesaran, hingga waktu panen tiba.
Proses Pembenihan Ikan Tawes
Sebetulnya kita bisa langsung membeli bibit ikan tawes yang telah siap untuk dibesarkan di kolam-kolam kita, akan tetapi bagi Anda yang ingin mempelajari cara pembenihan atau pembibitan ikan tawes, berikut informasinya. Langkah yang pertama yaitu kita mulai dengan memilih induk jantan dan betina ikan tawes yang baik. Indukan-indukan yang telah siap untuk dipijahkan yakni induk jantan yang telah berusia satu tahun dan induk betina yang telah berusia satu setengah tahun. Atau jika kita kesulitan menentukan umur ikan, maka kita bisa melihat bagian kelaminnya apakah sudah matang atau siap.
Induk-induk yang telah dipilih selanjutnya dimasukan ke dalam kolam pemijahan. Jumlah perbandingan induk jantan dan betina di dalam kolam pemijahan yaitu kurang lebih 50 ekor induk jantan dan 25 ekor induk betina. Setelah itu induk akan bertelur di sekitar kolam, kemudian telur akan menetas kira-kira setelah 3 hari kemudian. Selanjutnya anak-anak ikan tawes tetap kita pelihara di kolam tersebut hingga berusia sekitar tiga minggu.
Pengambilan Benih Ikan Tawes
Proses selanjutnya di dalam teknik beternak ikan tawes yaitu memindahkan benih yang telah siap. Setelah berumur 21 hari, benih-benih selanjutnya akan dideder di dalam kolam khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan dilakukan dengan menebar benih ke kolam yang telah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kurang lebih 20 ekor per meter kubik.
Selanjutnya benih-benih tersebut bisa kita jual ataupun kita pindah ke kolam-kolam lain untuk kita besarkan sendiri. Biasanya jika benih yang didapat sangat banyak sedangkan kolam pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil sebagian untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual. Itulah cara ternak ikan tawes dari sisi pembenihan. Selanjutnya akan kita lanjutkan ke proses pembesaran ikan tawes.
Pemeliharaan Ikan Tawes di Kolam Pembesaran
Benih yang sudah siap untuk dibesarkan panjang ukuran tubuhnya yaitu sekitar 5 cm sampai 8 cm. Kita bisa langsung memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap dibesarkan dengan tingkat kepadatan kira-kira 4 ekor ikan per meter kubik. Perlu dicermati agar jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan mempengaruhi hasil panen yang akan di dapat.
Selanjutnya kita memelihara ikan dengan cara memberi pakan secara teratur maupun merawat kebersihan kolam. Kita harus selalu memastikan bahwa air di dalam kolam mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Selain itu kita juga perlu melancarkan proses sirkulasi air agar ikan tidak mudah terkena penyakit.
Pakan tambahan yang biasa diberikan untuk proses pembesaran ikan tawes sehingga memenuhi kriteria ukuran sebagai ikan konsumsi yaitu daun-daun, dedak, singkong, kangkung, dan lain-lain. Ketika memberi makan, kita akan melihat kerakusan ikan tawes yang dengan cepat akan menyambar makanan yang kita berikan. Masa panen dilakukan biasanya ketika ikan telah berumur 6 bulan.
0 comments:
Post a Comment