Saturday, February 7, 2015

POTENSI DAN DISTRIBUSI IKAN CUCUT

February 07, 2015 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment
Hiu yang tak berbahaya ini adalah ikan ini adalah salah satu jenis cucut yang biasa tertangkap nelayan di India, Pakistan, Malaysia dan Thailand; kemungkinan juga di bagian lain dari wilayah sebarannya. Ikan ini ditangkap dengan menggunakan berbagai macam jaring dan pancing. Cucut ini umum didapat di lepas pantai Kalimantan dan juga merupakan bagian kecil dari tangkapan nelayan Australia.
Dagingnya biasa dikonsumsi orang, hatinya merupakan sumber minyak vitamin tinggi-potensi. Sejauh ini belum ada data ilmiah yang memadai mengenai status populasinya di alam, meskipun beberapa laporan dan survei pasar memberikan indikasi adanya penurunan populasi di kebanyakan tempat, kecuali Australia.Keberlanjutan usaha penangkapan ikan sangat ditentukan oleh ketersediaan stock (tersedianya) komoditas yang bersangkutan. Ketersediaan dan keberadaan stock suatu komoditas disuatu perairan ,dipengaruhi oleh perilaku dan pola pikir manusia dalam menerapkan system pengelolaan yang kelak dipilih. Pilihan terhadap system pengelolaan sumberdaya perikanan yang dapat menjamin usaha penangkapan yang berkelanjutan di masa datang , perlu mencermati komponen mana yang sudah mendesak dieliminasi , ditinjau kembali atau bahkan dihapus dari penerapan yang kurang berdayaguna tinggi selama ini. Kegiatan penangkapan sumber daya perikanan dimasa lalu cenderung bersifat eksploitatif. Sejalan dengan dianutnya system pengelolaan dengan menggunakan pendekatan produksi (production approach). System pengelolaan itu telah berdampak pada penurunan populasi beberapa jenis komoditas perikanan yang tergolong andalan komoditas ekspor seperti : tuna dan udang dan juga cucut (elasmobrachi). 
Cucut (Elasmobranchii) di Indonesia merupakan salah satu sumberdaya perikanan ekonomis penting, baik sebagai komoditas ekspor maupun untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Cucut adalah hewan jenis ikan yang mempunyai banyak manfaat, disamping merupakan bahan makanan juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik, obat-obatan dan asesoris seperti tas dan sepatu. Hampir seluruh bagian tubuh cucut dapat dimanfaatkan, mulai dari sirip dan minyak hati sampai daging, tulang, kulit dan mata.
Dewasa ini, perkembangan perdagangan cucut dunia telah memacu meningkatnya pemanfaatan sumberdaya cucut di beberapa negara produsen termasuk Indonesia. Hal ini telah diantisipasi adanya penurunan populasi apabila terjadi penangkapan berlebih, oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang baik agar dapat menjaga kelestarian dan kesinambungan sumberdayanya.
Semakin intensifnya penangkapan ikan cucut menyebabkan ikan cucut rentan terhadap jumlah populasinya di perairan Indonesia sehingga haruslah menjadi pemikiran bagi semua pihak (Departemen Kelautan dan Perikanan serta pengusaha) untuk menyusun suatu pengelolaan yang tepat melalui Nasional Plan of Action (NPOA) untuk kelestarian spesies cucut sehingga tidak mengalami kemusnahan karena tekanan penangkapan. Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap International Plan of Action (IPOA) untuk konservasi beberapa jenis ikan cucut yang telah disusun oleh FAO. 
Data ini memperlihatkan pertumbuhan perikanan Indonesia masih berkembang cukup baik terutama sector budidaya, namun di sektor penangkapan pertumbuhan makin rendah karena akibat overfishing dan musim yang mulai tidak menentu akibat Global Warming.
Tabel pertumbuhan perikanan Indonesia (Sumber : KKP)..
No
Tahun
2004
2005
2006
2007
1.
Prod Budidaya (Ton)
1,468,610
2,163,674
2,682,596
3,088,800
2.
Prod Penangkapan (Ton)
4,651,121
4,705,868
4,769,160
4,940,000
3.
Total Produksi (Ton)
6,119,731
6,869,542
7,451,756
8,028,800

Potensi perikanan kita masih terbuka dan pemanfaatannya masih minim. Namun jika kita melihat lebih jauh, ternyata di sektor penangkapan pemanfaatan sudah mencapai 65% dan beberapa daerah dilaporkan sudah over fishing, namun di sektor budidaya pemanfaatan baru mencapai 5 % saja. Dari beberapa laporan dan kegiatan Departemen Kelautan dan Perikanan. Di Perikanan Budidaya, pemerintah mencoba mengembangkan industri yang menyerap tenaga kerja, perikanan berskala mikro, pengembangan kawasan budidaya, produksi induk dan benih unggul dan lainnya. Di Perikanan Tangkap, pemerintah menerapkan kegiatan pemacuan stock ikan, memaksimalkan rumpon, perbaikan ekositem laut dan pembrantasan ilegal fishing.
A.      Biodiversitas Jenis
Pelabuhanratu (Jawa Barat) merupakan salah satu daerah produsen cucut di terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Keanekaragaman jenisnya cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya seperti Cilacap (Jawa Tengah) dan Prigi (Jawa Timur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Palabuhan ratu terdapat 28 spesies (12 famili), sedangkan di Cilacap dan Prigi masing-masing 30 spesies dan 5 spesies. Dibandingkan dengan hasil temuan Gloerfelt–Tarp dan Kailola (1984), di perairan selatan Indonesia dan barat laut Australia yang menghasilkan 73 spesies dari 8 famili, maka biodiversitas cucut di Palabuhanratu lebih tinggi. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Sainsbury, Kaiola dan Leiland (1985) menunjukkan 30 spesies cucut yang terdapat di perairan bagian barat Australia. Ahmad (1998) mengemukakan bahwa di perairan Malaysia telah ditemukan 48 spesies cucut dari 12 famili. Jenis cucut yang mempunyai spesies terbanyak adalah famili Carcharhinidae. Jenis cucut ini di Palabuhanratu ada 19 spesies, sedangkan di perairan Australia ada 29 spesies (Tarp dan Kailola, 1984). 
Dari seluruh spesies hasil pengamatan terdapat 10 spesies dominan yaitu : Odontaspis ferox, Carcharhinus amblyrhynchos, Sphyrna lewini, C. sorrah, Centrophorus moluccensis, C. hemiodon, Alopias pelagicus, Sphyrna Zygaena, C. plumbeus, C. brevipinna. Nelayan setempat telah menggunakan nama lokal bagi beberapa spesies yang sudah diketahui.
B.      Perkembangan Hasil Tangkapan
Penangkapan cucut dapat dilakukan sepanjang tahun. Hasil tangkapan tahunan berfluktuasi naik turun, yang tertinggi diperoleh pada tahun 1998 (159.59 ton) dan yang terendah pada tahun 1997 (29.23 ton). Dilihat dari hasil tangkapan bulanan rata-rata selama 8 (delapan) tahun, diketahui bahwa hasil tangkapan tinggi (lebih dari 5 ton) terjadi pada bulan-bulan Februari, Maret, Mei, April, Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober.
C.      Kegiatan Penanganan Ikan Cucut di Tempat Pendaratan Ikan
Komoditas perikanan dikenal sebagai bahan pangan yang tergolong mudah dan cepat mengalami penurunan mutu (parishable food). Hal ini sebagai salah satu alasan bahwa penanganan ikan cucut dan ikan-ikan lainnya langsung dilaksanakan secepat mungkin oleh para pekerja perikanan dimasing-masing TPI. Secara teknis,kegiatan penangan dan pengolahan produk-produk perikanan harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan mutu produk. Hal ini merupakan syarat utama yang harus diperhatiakan oleh para pelaku pengilahan ikan.
Di Pelabuhan Ratu , sejak dini hari (sekitar pk.5.30-11.00 siang)  tiap harinya. Ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI)merupakan modal dasar bagi berlangsungnya kegiatan penanganan hasil tangkapan yang didaratkan disana.
Apabila kapal tangkap milik nelayan merapat dermaga ikan, maka buruh –buruh darat segera menyongsong kapal dan langsung bekerja memindahkan sambil memilah-milah /menyortir jenis-jenis tangkapan ke dalam keranjang-keranjang ikan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk jenis ikan cucut berukuran besar (lebih dari 100 kg/ekor)ditimbang dulu baru dikumpulkan di ssuatu tempat, menanti penanganan selanjutnya oleh pimilik ikan tersebut .
Komoditas cucut yang didaratkan di kawasan TPI dengan ukuran besar berkisar antara 30 kg – 50 kg/ekornya. Setelah ditimbang , kepala ikan cucut langsung dipotong dan dijual ditempat. Dari setiap kepla ikan cucut ,akan dipotomgpotong menjadi ukuran kecil-kecil kemudian dari potongan yang ada di tumpuk-tumpuk menjadi tumpukan kecil-kecil, tiap tumpukan potongan kepala cucut berjumlah antara 8-10 potong. Penjualan tumpukan kepala ikan cucut dilakukan di tempat. Pembeli/konsumen dari ikan cucut ini , adalah pengolah ikan asin skala kecil.

1 comment:

  1. salam kenal pak saya sakti ali, dari rajaikanfillet.com di jakarta, semoga bisa bekerjasama.

    Thanks

    ReplyDelete