Monday, July 28, 2014

MENGENAL IKAN BAWAL AIR TAWAR ( Colossoma macropomum )

July 28, 2014 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Ikan bawal bintang atau yang di kenal dengan merek dagang silver pompano, merupakan ikan itroduksi baru dan telah berkembang di Indonesi, Amerika, Taiwan dan Malaysia. Bawal gan harga ikan kakap dan kerapu. Peluang pasar ikan bawal bintang cukup besar baik di pasar lokal maupun untuk di ekspor. Oleh karena itu, upaya pengembangan usaha budidaya bawal bintang masih terbuka untuk dikembangkan dalam berbagai skala usaha.
Dalam pengelolaan kegiatan pembenihan ikan bawal bintang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi pemilihan lokasi, kualitas air, sarana pembenihan, pemilihan induk dan pemeliharaan larva.
Morfologi Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) dan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii)
Klasifikasi dan tatanama ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Filum    
: Chordata

Subfilum 
: Craniata

Kelas
 : Pisces

Subkelas
: Neopterigii

Ordo
 : Cypriniformes

Subordo 
: Cyprinoidea

Famili 
: Characidae

Genus 
: Colossoma

Species 
: Colossoma macropomum

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, serta perut putih abu-abu dan merah (Saint-paul dalam Supriatna 1998). Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memilki dua buah sirip punggung yang letaknya agak bergeser ke belakang. Sirip perut dan sirip dubur terpisah, sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal. Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki bibir bawah menonjol dan memiliki gigi besar serta tajam untuk memecah bibi-bijian atau buah-buahan yang ditelannya. Lambung ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) berkembang baik dan memiliki 43-75 buah pyloric caeca. Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki insang permukaan, sehingga permukaan pernapasannya lebih luas dari pada jenisikan lain. Permukaan pernapasan yang luas ini memungkinkan ikan bawal (Colossoma macropomum) air tawar mampu bertahan hidup pada perairan yang memiliki kandungan oksigen rendah. Pada kondisi perairan dengan kandungan  oksigen terlarut kurang dari 0,5 mg O2/l masih memungkinkan ikan ini dapat bertahan selama beberapa jam (Djarijah 2001). 
Dari arah samping, tubuh ikan bawal tampak membulat (lonjong) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk stenoid, di mana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada ikan bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu (Arie 2000). Kepala ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) berukuran kecil yang terletak di ujung kepala tetapi agak sedikit ke atas. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie 2000).
Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) atau lebih dikenal dengan sebutan tambaqui adalah ikan introduksi yang berasal dari Amerika Latin, terutama dari Brazil. Ikan ini merupakan ikan yang potensial untuk dibudidayakan karena berbagai kelebihannya. Ikan ini mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang tinggi (hingga 90%) dan dapat dipelihara dalam kolam dengan kepadatan yang tinggi. Ikan bawal air tawar hidup bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya tenang, terutama saat masih dalam kondisi benih. Di habitat asalnya, ikan ini ditemukan di sungai Orinoco di Venezuela dan sungai Amazon di Brazil (Arie 2000). Di dalam negeri sendiri ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) mulai digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, terutama di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari keempat provinsi tersebut, Jawa Barat dapat dikatakan sebagai pelopor karena di provinsi inilah ikan bawal tawar pertama kali dikembangkan. Dalam satu musim tidak kurang 500 juta ekor benih dijual ke berbagai provinsi di Indonesia. Indonesia juga mengekspor ikan bawal dalam ukuran kecil atau sebagai ikan hias ke negara Hongkong dan Amerika. Sampai saat ini baru sekitar 10 % dari seluruh permintaan dapat dipenuhi (Arie 2000).
Ikan bawal bintang termasuk ikan predator perenang cepat. Pada saat juvenil ikan hidup bergerombol didaerah muara sungai dan berkarang namun setelah besar hidup soliter di daerah karang maupun laut lepas. Bawal bintang berbentuk sangat gepeng dan ramping (much compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh bagian lateral dan ventral berwarna putih keperakan sedangkan bagian dorsal abu-abu kehijauan. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan, dengan dilengkapi gigi beludru halus (feliform teeth). Permukaan tubuh ditutupi sisik kecil bertipe sisir (stenoid), dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melengkung mengikuti profil punggung. Ikan dewasa (matang gonad) berukuran lebih dari 1 kg dengan panjang lebih dari 25 cm. Ukuran dewasa biasanya berumur sekitar 3 tahun. Ikan bawal bintang memilki nama asing yaitu Pompanoo Silver (Hartanto dkk., 2009). 1. Lokasi
Pemilihan lokasi budidaya merupakan hal pertama yang harus diperhatikan. pemilihan lokasi pembenihan yang baik dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembenihan ikan bawal bintang. Adapun persyaratan lokasi yang akan dijadikan tempat pembenihan antara lain :
- Terdapat sumber air laut yang memadai
- Secara teknis jauh dari daerah industri dan sungai besar
- Terdapat akses jalan masuk dan aliran listrik PLN.
- Pemasukan sumber air laut berjarak 100 meter dari pasang surut terendah.
2. Kualitas Air
Air laut yang akan digunakan sebagai air baku media hidup telah mengalami proses fertilisasi dan sterilisasi. Kisaran suhu air laut untuk pemeliharaan benih bawal bintang antara 28 -32 0C. Sedangkan suhu optimalnya adalh 30 0C, pH air 6,5 – 8,5, oksigen terlarut > 6 mg/l (PPM), kadar amoniak (NH3) < 0,01 mg/l (PPM), serta kadar garam 29 – 35 ppt.
3. Wadah Pemeliharaan
Benih Pemeliharaan bawal bintang dilakukan di dalam bangunan (indoor hatchery) sebagai tempat meletakan wadah/bak untuk pemeliharaan benih. Kontruksi bak terbuat dari bahan beton, semen atau fiberglass. Kapasitas untuk masing-masing bak sebesar 6 ton. Disamping wadah pemeliharaan benih bawal bintang terdapat juga wadah untuk pakan alami dengan kapasitas 200-250 liter per unit.
4. Sarana Produksi Benih
• Induk Bobot induk jantan dan betina sebesar 2 kg per ekor. Perbandingan antara induk jantan dan betina adalah 1 : 1. Padat tebar induk adalah 1 ekor per m2.
• Pakan Pakan induk dan benih yang berupa pelet haruslah dengan kadar protein > 40% . Sedangkan untuk pakan alami yang dugunakan adalah artemia dan plakton (Chlorella, Tetraselmis dan Rotifera) serta jambret.
• Peralatan penunjang. Peralatan yang akan digunakan sebagai sarana penunjang dalam kegiatan pembenihan ikan bawal bintang terdiri dari termometer, ember, baskom, gayung, selang plastik, saringan, plankton net, serok, timbangan, aerasi dan instalasinya.
5. Proses Produksi Benih
• Pemeliharaan Induk
Proses pemijahan ikan bawal bintang dapat dilakukan dengan baik pada suhu 26-31 oC, PH 6,5 – 7,5. Proses pemijahan secara alami menghasilkan telur 100.000 butir/ekor induk. Penetasan telur dilakuakn dalam media air dengan suhu > 30 0C, ketinggian air dalam wadah 30-40 cm. Padat penebaran telur 60-100 butir/liter dengan masa inkubasi 22 – 30 jam yang selanjutnya akan menjadi larva dengan tingkat penetasan 70-80%.
• Pemeliharaan Larva
Kualitas air untuk media pemeliharaan dengan suhu 28-320C, Ph 6,5 – 7,5, ketinggian air media 125-175 cm dalam wadah pemeliharaan. Larva ikan bawal bintang diberikan pakan sebesar 5% dari biomass enam kali per hari. Selama waktu pemeliharaan 30 hari larva akan berubah menjadi benih ikan dengan ukuran size panen 1 -3 cm per ekor.
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan

0 comments:

Post a Comment