Tuesday, July 29, 2014

PENGUJIAN BENUR SECARA KASAT MATA

July 29, 2014 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Salah satu indikator yang mempengaruhi keberhasilan budidaya udang adalah kualitas benur yang ditebar. Benur yang dipilih haruslah benur yang sudah memenuhi syarat agar produksi yang didapat maksimal. Benur udang yang dipilih untuk dipelihara di tambak sebaiknya sudah melalui pengujian baik secara visual maupun secara mikroskopik. Benur yang yang berkualitas memiliki laju pertumbuhan yang cepat, survival rate (kelangsungan hidup) yang tinggi, mortalitas rendah, resisten (tahan) terhadap serangan penyakit, tahan terhadap perubahan lingkungan , mampu mengorvesi pakan dengan baik dan memiliki tingkat keseragaman yang tinggi. Sebelum dilakukannya pengujian secara mikroskopik, benur harus di uji secara kasatmata terlebih dahulu.
Berikut ini adalah beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mendapatkan benih udang yang baik.
1. Crustacea Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut: a.Struktur Tubuh Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 1)2 pasang antena 2)1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya 3)1 pasang maksilla 4)1 pasang maksilliped Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan. Cobalah perhatikan gambar di atas! Anda cari/tunjukkan organ struktur tubuh pada bagian kepala – dada dan perut. b.Sistem Organ 1)Sistem Pencernaan Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala. 2)Sistem Saraf Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai. 3)Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah. 4)Sistem Pernafasan Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. 5)Alat Reproduksi Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi. Itulah mengenai sistem organ Crustacea (udang). Cobalah ulangi lagi membacanya dan jawab pertanyaan berikut: 1)Sebutkan beberapa alat mulut pada bagian kepala udang! 2)Bagaimanakah sistem saraf dan sistem pernafasan udang? 3)Apakah ekdisis itu? c.Klasifikasi Crustacea Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut: 1)Entomostraca (udang tingkat rendah) Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu: a)Branchiopoda b)Ostracoda c)Copecoda d)Cirripedia 2)Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu: a)Isopoda b)Stomatopoda c)Decapoda Entomostraca (udang tingkat rendah) Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostraca antara lain : a)Branchiopoda Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis. Gambar 4. Contoh : Branchiopoda b)Ostracoda Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena. Gambar 5. Contoh Ostracoda c)Copepoda Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas. Gambar 6. Contoh Copecoda d)Cirripedia Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut. Gambar 7. Bernakel Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda. a)Isopoda Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama. Contoh: - Onicus asellus (kutu perahu) - Limnoria lignorum Keduanya adalah pengerek kayu. Gambar 8. Kutu Perahu b)Stomatopoda Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena. c)Decapoda (si kaki sepuluh) Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut. Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu: -Udang 1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan. 2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau. 3. Cambarus virilis (udang air tawar) 4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut. 5. Palaemon carcinus (udang sotong) Ketam 1. Portunus sexdentatus (kepiting) 2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp. 3. Parathelpusa maculata (yuyu) 4. Scylla serrata (kepiting) 5. Birgus latro (ketam kenari) Perhatikan gambar berikut ini! Gambar 9. Kelompok Malakostraca d) Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain: 1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting. 2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain: 1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda. 2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda. 3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam. Sekarang marilah kita pelajari kelas yang ke 2 yang termasuk ke dalam Arthropoda yaitu Arachnida.
Keseragaman
Benur yang bermutu baik memiliki ukuran yang seragam. Ukuran yang tidak seragam merupakan indikasi pertumbuhan yang tidak normal. Benur yang berukuran besar cenderung lebih kuat dalam memperebutkan makanan, sehingga memiliki peluang hidup yang lebih besar. Sedangkan yang berukuran kecil cenderung kalah dalam mendapatkan makanan sehingga pertumbuhannya semakin tertinggal dan cenderung mudah terinfeksi penyakit yang menyebabkan peluang hidupnya lebih kecil. selain itu, ukuran benur yang tidak seragam dapat menyebabkan peluang kanibal yang cukup besar. Benur yang memiliki ukuran yang seragam, tingkat kanibalnya kecil dan pertumbuhan yang tidak seragam dapat dihindari.
Warna Tubuh
Benur yang baik memiliki warna coklat transparan atau agak kehitaman. Warna seperti ini menunjukan konsistensi kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu, Perbedaan warna tersebut sangat berkaitan dengan jenis pakan yang digunakan serta pengaruh kondisi tempat pemeliharaan. Jangan memilih benur yang berwarna merah/ merah muda, kehijauan atau kebiruan karena benur dengan warna tersebut menandakan sedang mengalami stres, infeksi penyakit atau kekurangan makan. Benur yang sedimian memiliki survival rate yang rendah.
Ukuran
Ukuran benur yang siap ditebar dikolam minimal 11 mm. Benur yang baik memiliki bentuk tubuh yang ramping memanjang karena memiliki pertumbuhan yang lebih baik.
Tingkat Aktivitas
Benur yang sehat aktif berenang dan peka terhadap rangsangan dari luar. Benur akan meloncat bila ada rangsangan dari luar. Benur yang sehat akan berenang menentang arus, menempel didasar atau didinding jika air berputar. Sedangkan benur yang tidak aktif menunjukan benih tersebut tidak sehat atau mengalami stres. Benur seperti ini selalu dalam kondisi diam atau lemah sekalipun mendapatkan rangsangan.
Bentuk Tubuh
Benur yang baik memiliki bentuk tubuh yang lurus ketika berenang, sedang benur yang tidak sehat kelihatan bengkok.
Antena
Benur yang sehat memiliki antena yang utuh, lengkap dan tidak patah serta mempunyai ukuran yang panjang. Selain itu, antenanya bisa membuka dan menutup tapi lebih sering menutup rapat. Antena ini berfungsi sebagai alat sensor yang sangat penting untuk mencari makan, sehingga jika antenanya tidak utuh akan mempengaruhi kualitas benur tersebut. Jika antena I selalu membuka (berbentuk V) menandakan benur terinfeksi bakteri.
Kondisi Usus
Benur yang akan dipilih harus dilihat kondisi ususnya. Pengamatan isi usus ini akan memudahkan kita melihat kondisi benur dalam memangsa makanan. Isi usus benur yang terisi penuh menandakan benur tersebut aktif dalam mencari makan. Sebaliknya, usus yang kosong menandakan benur tersebut sakit atau stres.
Uropoda (Ekor)
Uropoda merupakan alat keseimbangan gerak pada benur. Uropoda yang membuka dan tidak mengalami nekrosis (cacat) menunjukan benih tersebut berkualitas baik. Selain itu, uropda yang sehat setidaknya membuka minimal 3 buah. Bila uropoda belum membuka berarti benur belum siap ditebar.
Kebersihan
Tubuh Benur yang sehat dan siap ditebar memiliki kondisi tubuh yang bersih dan mulus. Kondisi tubuh ini menunjukan bahwa adanya pergantian kulit (molting) yang sempurna dan menandakan benur mempunyai pertumbuhan yang cepat. Sebaliknya, jika kondisi benur tidak bersih dan tidak mulus menunjukan bahwa benur tersebut tidak sehat, sebab biasanya ditempeli oleh kotoran dan patogen.

0 comments:

Post a Comment