Di
antara beberapa sumber protein hewani yang ada, ikan mempunyai prospek yang
sangat cerah untuk dikembangkan sebagai sumber protein murah. Hal ini dimungkinkan
karena Indonesia memiliki areal
perikanan laut lebih dari 3 juta km yang merupakan 70% dari luas teritorial
Indonesia dengan potensi perikanan sekitar
6 juta ton per tahun. Sampai saat ini yang
telah dimanfaatkan baru
sekitar satu juta ton per tahun (WAHYUNI1986).
Ikan
cucut salah satu penghuni laut yang cukup dikenal dan disegani para nelayan Ikan
ini mempunyai indera pencium yang
sangat tajam, melebihi indera penglihatan dan indera pendengaran sehingga dapat
mengetahui posisi mangsanya dengan tepat. Semua jenis ikan cucut bersifat car-
nivora artinya he wan pemakan daging. Akan tetapi ada kecenderungan ikan ini
bersifat omnivora, karena dalam kenyataan ikan ini memakan semua jenis makanan,
termasuk kaleng-kaleng bekas dan botol- botol plastik. Cucut berukuran relatif
besar, umumnya memanfaatkan ikan termasuk juga cumi-cumi sebagai makanan utamanya,
se- lain itu cucut juga memakan burung laut, zooplankton, penyu dan nekton.
Nama lain dari cucut adalah "hiu". Istilah cucut dan hiu sesungguhnya mempunyai
arti yang sama. Ikan ini termasuk dalam kelas Elasmobranchii yang berarti ikan
bertulang rawan. Diduga di dunia terdapat sekitar 250 - 300 jenis ikan cucut,
29 jenis di anta-ranya telah diketahui
hidup di perairan Indonesia. Beberapa contoh nania cucut yang terdapat di
perairan Indonesia antara lain adalah hiu botol (Squalus acanthias), hiu kepala
niartil (Sphyrna sp), hiu anjing (Squalus sp), hiu malani dan sebagainya.
SEBARAN
DAN PERIKANAN CUCUT
Cucut
atau hiu dapat hidup di berbagai tempat, ada yang hidup di perairan laut dalam,
di permukaan atau di perairan dang- kal. Penangkapan hiu umumnya dilakukan
dengan pancing (handline), rawai (long line), jaring insang (gill net), pukat
(trawl) dan dapat juga dengan pancing tonda. Penang- kapan hiu di Indonesia
setiap tahun mening- kat jumlahnya.
MANFAAT
IKAN CUCUT
Tidak
seperti jenis he wan lain, hampir seluruh tubuh cucut dimanfaatkan, mulai dari
daging, bisa hati, tulang-tulang sampai pada siripnya tidak ada yang dibuang.
Dibandingkan
dengan jenis ikan
lain, maka ikan cucut merupakan ikan yang serba guna. Hampir semua
bagian tubuhnya mulai dari ujung kepala sampai ujung ekornya dapat
dimanfaatkan, juga termasuk "jeroan" atau organ dalamnya. Bagian
tubuh yang terpenting yang mempunyai nilai ekonomi penting (paling tinggi)
adalah sirip dan hati- nya. Bagian-bagian yang lain merupakan bagian yang
kurang begitu penting ditinjau dari segi komersial saat ini. Akan tetapi
sebetulnya dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, agar bernilai guna tinggi.
Daging
Cucut
Secara
umum daging ikan cucut mem- punyai nilai gizi
yang cukup baik,
yaitu rata-rata mengandung
20 % protein, 1,5 %
mineral dan 0,3 %lemak (WAHYUNI1986). Walaupun kandungan proteinnya tinggi, te-
tapi sampai saat ini daging cucut belum da- pat dimanfaatkan secara optimal.
Hal ini disebabkan adanya kendala berupa kandung- an ureanya yang sangat
tinggi, sehingga da- lam pengolahan dagingnya mudah rusak dan berbau pesing
(amoniak). Ikan bertulang rawan seperti halnya ikan cucut ini, niemang
mempunyai kandungan urea yang cukup tinggi,
yaitu antara 2 - 2 , 5 %.
Sedangkan ikan bertulang keras, seperti sehari-hari kita makan,
hanya mengandung sekitar 0,05 %. Setelah ikan mati, maka urea
yang terkandung di dalam daging ikan diubah oleh enzim urease membentuk senyawa
karbondioksida dan amonia. Selain mempunyai kadar urea yang tinggi ikan
bertulang rawan juga mengandung trimetilamin oksida (TMAO) yang
tinggi, yaitu antara
500 - 1500 ing/100 gram. TMAO
selanjutnya akan diuraikan oleh aktivitas mikroba menjadi trimetilamin (TMA)
yang mempunyai bau seperti anomia.
Kandungan
urea ikan cucut dapat dihilangkan dengan beberapa cara, yaitu : pencucian
dengan air dingin secara berulang- ulang, perendaman dengan larutan garam,
perendaman dalam larutan asam, atau peren- daman dalani suasana basa. Dengan
menu- runnya kadar urea, maka hilanglah hambatan dalani memanfaatkan daging
cucut, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber protein yang murah. Kurangnya
pengetahuan tentang cara menghilangkan bau inilah yang menyebab- kan daging
ikan cucut selama ini tidak disu- kai oleh masyarakat, Beberapa daerah di
Indonesia Bagian Timur, cucut ditangkap hanya untuk diambil hati dan siripnya
saja, sedangkan daging dan bagian-bagian lainnya dibuang begitu saja.
Para
nelayan Indonesia menangkap ikan cucut hanya untuk mendapatkan dagingnya saja,
kemudian diolah menjadi ikan asin atau sebagian kecil ada juga yang dipindang
(terutama di daerah Jawa barat), sedangkan hatinya belum mereka manfaatkan,
karena mereka pada umumnya belum tahu cara-cara pengolahan serta manfaatnya.
Beberapa tempat misalnya di pelabuhan Ratu (Jawa Barat) ada juga nelayan yang
telah mengolah hati cucut dengan cara dan peralatan yang sangat sederhana.
Sudah tentu dengan cara yang demikian mutu minyak yang dihasilkan jauh dari apa
yang telah disyaratkan. Hati ikan cucut memerlukan penanganan yang khusus,
sebab kan- dungan lemak hati ikan cucut ini cukup tinggi, yang mengakibatkan
oksidasi mudah terjadi, sehingga hati cucut ini cepat sekali membusuk.
Sirip
ikan cucut
Sirip
dari semua jenis ikan cucut mempunyai nilai komersial tinggi sebagai bahan
makanan, kecuali jenis ikan "Nurse Shark" Gynglymastoma cirratum (BEAUMARIAGE 1968;
KREUZER and AHMED 1978). Jenis ikan cucut ini siripnya tidak mengandung
gelatine, oleh karena itu tidak mempu- nyai nilai komersial untuk dimanfaatkan
sebagai makanan. Sirip cucut sangat disukai oleh bangsa-bangsa Tionghoa,
Jepang, Filipi- na sebagai sup ("fins soup") dengan harga yang cukup
tinggi. Ada 4 (empat) golongan ikan cucut menurut tingkatan harga dari
siripnya, yaitu :
1.
Tingkat paling mahal, adalah sirip cucut darijenis-jenis :
- cucut martil (Sphyrna sp.).
- cucut mako (Isurus).
- cucut biru (Prionace).
2.
Tingkat utama (grade 1),
adalah sirip cucut dari jenis-jenis:
- cucut putih (Carcharodon sp.).
—cucut
thresher (Alopias sp.).
3.
Tingkat sedang (grade 2), adalah sirip cucut darijenis-jenis:
- cucut
moncong putih (Carcharhinus sp.).
- cucut macan (Galeocerdo).
4.
Tingkat bawah (grade
3), adalah sirip cucut
darijenis-jenis:
- cucut-cucut
yang masih muda/kecil.
Selain
dari jenisnya, harga sirip cucut juga ditentukan oleh ukuran sirip itu sendiri.
Satu set sirip cucut lengkap yang siap untuk dijual terdiri dari 2 sirip dada,
sirip punggung I dan II serta 1 sirip kaudal. Sirip cucut me- rupakan bahan sup
yang lezat. Setelah dio- lah, sirip-sirip ini akan membentuk serat- serat
kolagen yang menyerupai bihun. Indonesia telah mengekspor sirip cucut ke- ring
yang umumnya berasal dari daerah Sula- wesi Selatan, Irian Jaya, Sulawesi
Utara, Sumatera Utara, dan Jakarta ke
berbagai negara, seperti : Malaysia, Hongkong, Singa- pura. Berawal dari tahun
1983 hingga tahun 1986 ekspor ikan cucut telah meningkat dari 333.713 kg. (atau
senilai 6.000.301$ U.S.) meningkat menjadi 429.248 kg. (atau senilai 1.033.711
$ U.S.). Sayangnya hingga saat ini ekspor tersebut baru dilaku- kan dalam bentuk
sirip kering. Diharapkan dengan sedikit sentuhan
tekhnologi, kita dapat mengekspornya dalam bentuk serpih- an-serpihan
menyerupai bihun yang siap untuk dibuat masakan (sup) sehingga mempunyai nilai
tambah yang lebih baik.
Kulit
Ikan Cucut
Kulit
ikan cucut merupakan bahan yang penting dibandingkan kulit-kulit lain yang
berasal dari laut. Kulit ikan cucut dimanfaatkan menjadi kulit tersamak. Kulit
tersaniaknya digolongkan sebagai kulit yang istimewa (special leather) (KREUZER
& AHMED 1978). Di Indonesia, penelitian penyamakan kulit ikan cucut telah
dilaku- kan oleh YUNIZAL & NASRAN (1982), yang mengatakan bahwa secara
organolep- tik kulit nientah yang langsung dimasak memberikan hasil kulit
termasuk yang cukup baik, yaitu catnya rata, mengkilap, sedikit mengkerut serta
lunak. Sedangkan persya- ratan niutu kimia dari kulit tersamak mem- berikan
hasil yang memenuhi standar mutu kulit sapi, seperti halnya hasil samakan kulit
hewan lain, hasil samakan kulit hewan cucut dapat juga dibuat barang-barang in-
dustri kulit, seperti tas, sepatu, dompet, dan lain-lainnya. Salah satu produk
dari kulit ikan cucut adalah "broso leather" dimana sisiknya tidak
dihilangkan, tetapi diproses sampai mengkilap, biasanya dipakai sebagai
pelengkap busana bagi wanita. Kulit semacam ini tergolong sebagai jenis kulit
yang mahal.
Minyak
Hati Ikan Cucut
Hati
ikan cucut banyak mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan
obat-obatan telah lama diketahui. Minyak hati ikan cucut yang umurnnya dikenal
adalah sebagai sumber vitamin A. Pada saat ini hanya sejumlah kecil saja dari
minyak hati ikan cucut ini dipergunakan di dalam industri tekstil, industri
cat, serta sebagai minyak pelumas untuk alat-alat atau mesin dengan jumlah
gesekan serta panas yang terbatas. Dean cucut dari jenis-jenis tertentu minyak
hatinya dapat dipakai sebagai bahan obat, yaitu antara lain Galeus glaucus
(black shark), Isurus glaucus (pako shark), Muste- lus manazo (smooth-hound
shark), Sphyr- nidae (hammerhead shark).
Gigi
Ikan Cucut
Cucut
yang tumbuh sempurna dapat menghasilkan ± 150 gigi yang baik, Gigi-gigi yang
memenuhi standar untuk dijual, pan- jangnya sekitar 1,5 inci dan biasanya yang
baik ialah gigi dari jenis mako. Gigi ikan cucut dapat dioiah menjadi perhiasan
(asessori) seperti kalung, gelang, anting, cincin, kancing baju dan sebagainya.
Sedang- kan tulangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat dan bahan baku
farmasi. Ususnya dapat dioiah menjadi bahan baku pembuat insulin, juga organ
ini dapat dipero- leh enzini protease yang banyak dimanfaat- kan dalam industri
pangan dan non pangan.
Sumber
Squalene
Squalene
adalah suatu hasil ekstraksi minyak hati ikan cucut penghuni perairan laut
dalam (antara 600 - 1000 m). Hal ini diperkirakan bahwa squalene sangat dibutuhkan
oleh ikan yang bersangkutan guna melengkapi fungsi biologisnya sehubungan
dengan kehidupan mereka di perairan laut
dalam.
Jenis cucut yang mempunyai kan- dungan squalene yang cukup tinggi adalah dari
marga Cetorhinus. Squalene dapat di- pergunakan secara luas dalam industri far-
masi, industri kosmetika, industri
bahan- bahan lamia, pabrik
cat dan sutera tiruan. Squalene merupakan suatu bentuk
senyawa yang tidak stabil, dengan rumus kimia C30H50. Senyawa ini harus
diproses lagi dengan jalan "hydrogenasi" yang dapat me- rubah senyawa
squalene yang tidak stabil menjadi senyawa yang stabil yaitu C30H62
dan lebih dikenal sebagai "perhydrosqua- lene". Squalene atau
persqualene (C30H62) merupakan senyawa kimia hidrokarbon-
siklis serta mempunyai ikatan molekul tunggal. Bahan ini dalam industri
kosmetika dapat dipergunakan sebagai bahan penghalus kulit.
Penyakit
kekurangan vitamin A pada anak-anak pra sekolah merupakan masalah yang sangat
serius di Indonesia (ABDUR- RACHMAN & SALEH 1976). Ini merupakan hal yang
sangat tragis sekali, karena sebenarnya alam negeri kita kaya akan bahan-bahan
sumber vitamin A, patut disa- yangkan
bahwa sampai saat
ini belum banyak perhatian
diarahkan untuk memanfaat- kan bahan-bahan sumber vitamin A seperti "Cod
Liver Oil" dan sebagainya. Salah satu sumber vitamin A yang perlu mendapat
perhatian ialah minyak hati ikan. Minyak hati ikan ini dengan mudah diperoleh
dari jenis-jenis ikan tertentu yang banyak ter- dapat di perairan Indonesia.
Salah satu jenis ikan yang mempunyai prospek sangat baik sebagai penghasil
minyak hati ikan ialah ikan hiu (shark).
Ikan
cucut adalah ikan yang relatif mudah ditangkap dan terdapat dalam jum- lah yang
cukup besar di perairan Indonesia (ABDURACHMAN&SALEH1976). Adapun jenis-jenis
ikan cucut yang banyak tertangkap antara lain ialah : hiu martil (Hammerhead shark
atau Zygaena sp.),
hiu caping (Galeorphynus australis),
hiu gergaji (Lamnanasus), hiu parang (Alopias vulpinus) dan hiu biru (Prionace glauca).
Hati dari jenis cucut ini
mempunyai kadar minyak antara 20 — 60
%, sedangkan kandung-an
vitamin A pada minyak yang dihasilkan
antara 2.000 - 153.000 i.u. (RAHARDJO 1974
dalam ABDURACHMAN & SALEH 1976).
Cucut atau hiu sangat rakus memakan semua jenis ikan setengah berat tubuhnya setiap harinya. jika dibiarkan akan menghabiskan ikan yg ditangkap nelayan. Sangat bagus sekali tulisan ini untuk mengolah ikan tsb, karena juga sangat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
ReplyDeleteJgn terpengaruh propaganda asing yang mempunyai tujuan agar para nelayan terus miskin. Terima kasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete