Indonesia
adalah negara kepulauan dan negara maritim yang mempunyai wilayah lautan lebih
luas dari daratan. Indonesia merupakan salah satu prudusen ikan dan hasil laut
dunia. Hampir 90% produksi ikan Indonesia dipasarkan di dalam negeri dan
sebagian kecil di ekspor. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani
terbaik dan mempunyai berbagai manfaat bagi kesehatan. Pada awal 1970-an,
muncul bukti bahwa asupan ikan mempunyai pengaruh penting bagi kesehatan.
Sebagian besar penelitian difokuskan pada manfaat makan ikan untuk melawan
penyakit jantung dan akibat kematian yang disebabkan olehnya. Sampai saat ini,
sudah lebih dari 5.000 publikasi penelitian yang mengungkapkan manfaat ikan
bagi kesehatan jantung.
IKAN DAN PENYAKIT JANTUNG
Penyakit
jantung koroner merupakan penyebab utama kematian dan cacat di Australia.
Penyakit jantung disebabkan oleh banyak faktor individu seperti genetika, gaya
hidup maupun pola makan. Berkaitan dengan pola makan, banyak ahli yang telah
melakukan penelitian tentang manfaat makan ikan untuk mengurangi risiko
penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian, orang yang mengkonsumsi ikan
memiliki ketahanan hidup setengah lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang
tidak makan ikan. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tingkat risiko
penyakit jantung tertinggi terjadi pada laki-laki yang sama sekali tidak
mengkonsumsi ikan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa makan ikan satu atau
dua kali seminggu secara substansial menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Salah
satu penelitian tertua yang telah dilakukan oleh dua orang peneliti Denmark
pada tahun 1970 menemukan fakta bahwa orang Eskimo meskipun banyak mengkonsumsi
makanan berlemak tinggi, memiliki kasus kematian akibat Penyakit jantung
Koroner (PJK) yang rendah. Hal ini disebabkan karena orang Eskimo mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi ikan. Data dari Reutershealth mengungkapkan selain kaya
protein, ikan juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan menyehatkan
jantung. Menurut Dr. William Harris dari Universitas South Dakota, orang
Amerika lebih banyak terkena penyakit penyumbatan aliran darah serta jantung
koroner dibandingkan dengan negara Jepang karena orang Jepang biasa
mengkonsumsi mengkonsumsi ikan. Kandungan omega 3 pada ikan dapat menyembuhkan penyumbatan
di aliran darah secara otomatis dan memperkecil risiko terkena penyakit jantung
koroner dan berbagai penyakit lainnya. Pola makan orang Jepang juga
berpengaruh, karena masakan Jepang biasanya disajikan secara mentah atau rebus
dan masakan Jepang sedikit menggunakan minyak goreng atau mengandung lemak.
PENCEGAHAN SEKUNDER PENYAKIT
JANTUNG KORONER
Setelah
seseorang mengalami serangan jantung, sangatlah penting untuk mencegah
terjadinya serangan jantung kembali. Pencegahan untuk mengurangi risiko ini
disebut pencegahan sekunder. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi ikan. Dalam sebuah percobaan klinis terkontrol terbukti bahwa
orang yang sembuh dari serangan jantung dan mengkonsumsi ikan dua atau tiga
kali seminggu dapat mengurangi sepertiga angka kematian setelah dua tahun.
Dalam percobaan lain, dengan suplemen lemak omega-3 dari seafood total kematian
berkurang sebesar 20%, kematian akibat penyakit jantung berkurang 30%, dan
kematian mendadak berkurang sebesar 45%.
Dalam
sebuah studi, diet Mediterania yang mengkonsumsi ikan 47 gram per hari lebih
efektif dalam melindungi terhadap risiko kematian mendadak akibat serangan
jantung dibandingkan dengan diet rendah lemak. Konsumsi ikan dapat mencegah
penyakit jantung melalui mekanisme sebagai berikut mengurangi serum
trigliserida, mengoptimalkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah, dan
mengurangi jantung berdetak tidak beraturan.
Diet
kolesterol dan kolesterol darah
Banyak
peneliti sebelumnya mengatakan bahwa asupan kolesterol akan menyebabkan
tingginya kolesterol darah dan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit
jantung. Hal ini khususnya terjadi jika yang dikonsumsi adalah asam lemak
jenuh. Namun demikian ternyata, hanya 15% dari populasi yang mengalami
peningkatkan kolesterol darah lebih dari 10%. Ada sejumlah faktor seperti
gender, umur dan distribusi lemak tubuh yang dapat mempengaruhi cara tubuh
menangani kolesterol dari makanan. Disamping itu, komposisi asam lemak dari
makanan akan sangat mempengaruhi peningkatan kolesterol dalam darah. Ada dua
jenis asam lemak yang dapat meningkatkan kolesterol darah yaitu lemak jenuh
(kebanyakan dari makanan hewani, seperti daging) dan trans lemak mono-tak jenuh
(diproduksi oleh hidrogenasi minyak nabati). Kolesterol dalam tubuh diangkut
oleh Low-Density Lipoproteins (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL).
Kolesterol
LDL akan disimpan di bagian dinding pembuluh darah dan akumulasi LDL dapat
menyebabkan kerusakan jaringan dan menyumbat arteri. Jika hal ini terjadi pada
arteri jantung (arteri koroner) akan menyebabkan serangan jantung sehingga
kolesterol LDL dianggap kolesterol buruk/ jahat, meskipun tidak semuanya buruk
karena tubuh memerlukan beberapa kolesterol LDL untuk metabolism tubuh.
Sebaliknya, kolesterol HDL dianggap kolesterol baik karena HDL membantu
menghilangkan kolesterol LDL dari tubuh. Kolesterol tinggi, LDL tinggi dan HDL
rendah merupakan faktor penyebab risiko penyakit jantung. Tingginya trigliserid
dalam kondisi tersebut merupakan faktor pengali lebih lanjut terhadap risiko
serangan jantung.
LDL
dapat mengalami reaksi kimia oksidasi, yang diperkuat oleh reaktif molekul
tertentu yang biasanya diproduksi sebagai bagian dari sistem pertahanan dan
sebagai produk sampingan dari proses metabolisme yang memanfaatkan oksigen.
Oksidasi LDL dapat menyebabkan pengerasan dan kerusakan pembuluh darah arteri.
Oksidasi LDL tampaknya dipengaruhi oleh jenis lemak yang kita makan dan
diminimalisir oleh asupan anti oksidan dari berbagai makanan. Strategi untuk
dapat mengurangi gangguan jantung koroner adalah mengganti lemak jenuh dengan
lemak omega-6, mengurangi jumlah makanan lemak jenuh dan mengganti lemak jenuh
dengan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 terutama dari seafood yang
secara alami juga mengandung antioksidan seperti vitamin E, karotenoid dan
co-enzim Q10.
Seafood
dikombinasikan dengan buah-buahan dan sayuran
Anti-oksidan
seperti vitamin C, E, beta karoten dan senyawa tertentu yang ditemukan dalam
buah-buahan dan sayuran sangat penting dalam melindungi tubuh terhadap proses
oksidasi. Jumlah anti-oksidan dalam tubuh dapat memimalisir terjadinya oksidasi
lemak seafood yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan
manfaat omega-3 dan omega-6 maka harus dikombinasikan dengan anti oksidan. Atas
dasar tersebut maka untuk meningkatkan asupan anti-oksidan, asupan seafood
dapat dikombinasikan dengan makanan yang kaya anti oksidan seperti buah-buahan
dan sayuran. Pendekatan diet umum untuk menurunkan kolesterol darah adalah
membatasi asupan kolesterol kurang dari 300 miligram per hari dan mengurangi
asupan lemak dari makanan, terutama lemak jenuh hewani. Jika orang memiliki
kolesterol darah tinggi, asupan dibatasi menjadi kurang dari 200 miligram per
hari. Namun demikian diet rendah lemak ini dikawatirkan akan mengurangi tingkat
HDL pelindung, oleh karena itu, untuk menurunkan kolesterol darah sebaiknya
bukan diet rendah lemak tetapi diet rendah lemak jenuh dan dikombinasikan
dengan mengkosumsi asam lemak omega 3 dan anti oksidan.
Orang
dengan risiko penyakit jantung koroner sering disarankan untuk jarang makan
udang-udangan (udang, kepiting, lobster) karena makanan ini mengandung
kolesterol tinggi. Saran ini sebenarnya tidak bijaksana, karena perlu dicatat
bahwa tiram, kerang, kepiting dan kerang banyak mengandung lemak omega-3 yang
cocok untuk menurunkan kolesterol darah. Tentunya hasilnya akan lebih optimal
bila dikombinasikan dengan mengurangi asupan lemak jenuh. Selain itu, kandungan
lemak omega-3 dari udang-udangan tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap
penyakit jantung.
Peggunaan
seafood bersama dengan diet rendah lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol
HDL dan mengurangi trigliserida. Oleh karena itu, penggunaan seafood lebih
cocok untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner daripada diet rendah
lemak sendiri.
JIKA Anda tidak suka
makan ikan karena berbau amis, Anda harus mempertimbangkannya lagi. Ikan
memberikan berbagai manfaat kesehatan dari otak hingga jantung Anda.
Untuk mendapatkan
manfaat dari ikan secara maksimal, Departemen Pertanian Amerika Serikat (United
States Department of Agriculture atau USDA) merekomendasikan makan delapan ons
ikan setiap pekan. Cara mudah mendapatkan semua manfaat ikan dengan mengganti dua
porsi daging setiap pekan dengan ikan.
Berikut beberapa
manfaat memakan ikan, seperti dilansir Sheknows.
Mengontrol berat badan,
ikan merupakan makanan yang rendah lemak dan sumber lemak berkualitas tinggi.
Makan ikan ketika makan malam akan membantu Anda merasa kenyang tanpa menimbun
lemak. Caranya dengan tidak digoreng, tapi dikukus, dibakar, atau dibuat sup.
KESEHATAN
JANTUNG
Dalam sebuah studi pada
2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, peneliti menemukan
bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang makan
ikan dua kali sepekan, 36% lebih rendah daripada mereka yang makan ikan sedikit
atau tidak sama sekali. Ikan merupakan sumber penting dua asam lemak omega-3,
yaitu eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA). Omega-3
membantu menurunkan tekanan darah yang akan membantu Anda menjaga kesehatan
jantung. Karena tubuh tidak memproduksi omega-3, maka kita perlu mendapatkannya
melalui makanan yang dimakan, contohnya ikan.
FUNGSI
OTAK YANG LEBIH BAIK
Omega-3 juga dapat
menjaga otak Anda dalam kondisi prima. Omega-3 yang ditemukan dalam ikan dapat
menurunkan risiko ADHD, depresi, dan demensia. Selain itu, sebuah penelitian
yang dipresentasikan pada 2011 dalam Radiological Society of North America
menunjukkan bahwa mengonsumsi dua porsi ikan setiap pekan dapat mencegah
penyakit Alzheimer.
MENURUNKAN
KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA
Ikan air dingin dapat
membantu menurunkan trigliserida atau lemak darah. Dengan mengganti dua porsi
daging dengan ikan, Anda mengganti sumber tinggi lemak jenuh dengan protein.
Untuk mendapatkan manfaat penurunan kolesterol dan trigliserida secara
maksimal, pilihlah ikan air dingin, seperti salmon, trout, sarden atau tiram.
MENCEGAH
PENYAKIT
Dalam studi Harvard
yang sama, para peneliti menemukan bahwa angka kematian secara keseluruhan di
antara orang dewasa yang makan ikan dua kali sepekan 17% lebih rendah
dibandingkan dengan orang dewasa yang makan ikan sedikit atau tidak sama
sekali. Makan ikan dapat mencegah sejumlah penyakit lainnya, seperti
peradangan, kanker tertentu, dan arthritis.
nice informasinya
ReplyDeletehttp://oplosanumpan.xyz
Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...
ReplyDeleteKami menjual aneka Kapur :
- Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
- Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
- Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
- Zeolite .
- Bentonite .
- Dolomite dll.
Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.