Pengolahan
hasil perikanan merupakan salah satu proses pengolahan untuk menambah nilai
jual produk dan kesehatan produk. Ada beberapa cara pengolahan hasil yang sudah
dikuasai para pengolah diantaranya adalah dengan pemindangan.
Salah
satu sifat penting dari produk perikanan ( ikan ) adalah cepat rusak dan mudah
membusuk karena memiliki kadar air yang cukup tinggi ( 80% ) merupakan media
yang cocok untuk pertumbuhan microorganisme / bakteri sehingga tidak dapat
ditahan terlalu lama dalam beberapa jam saja bila tidak ada perlakuan yang
tepat ikan cepat menurun mutunya. Akibat dari sifat ini maka harga produk
perikanan sering merosot harganya lebih-lebih pada saat produksi melimpah. Sesuai dengan
visi misi Kementerian Kelautan dan Perikanan akan meningkatkan sektor
pengolahan hasil perikanan, maka dilapangan menjadi semakin semangat karena
ikan pindang akan diangkat sebagai primadona.
Satu usaha yang dapat kita lakukan untuk
mempertahankan atau tetap menjaga kualitas dan nilai harga jual yaitu dengan melakukan
proses pengolahan hasil perikanan yang bersih dan sehat, diantaranya adalah melakukan pemindangan
ikan diharapkan agar ikan dapat sampai ketangan konsumen masih keadaan mutu
yang baik dan sebagai bahan pangan yang bersih dan sehat (savety produck), serta dengan harga
jual akan dicapai lebih tinggi.
Adapun tujuan utama proses
pengolahan pemindangan ikan adalah :
a.
Mencegah / memperlambat proses pembusukan terutama pada
saat produksi melimpah. Khusus untuk wilayah pesisir yaitu hasil penangkapan pada
musim ikan bulan juli dan Agustus.
b.
Menambah nilai jual produk mentah menjadi bahan olahan.
c.
Mempertahankan kualitas / mutu dan meningkatkan harga
jual ikan.
d.
Meningkatkan pendapatan bakul ikan.
e.
Membuat nilai tambah sehingga dapat meningkatkan
penjualan
f.
Memperhatikan unsur kesehatan dan kebersihan ikan.
1. Bahan baku.
Segala jenis ikan dari berbagai ukuran dapat dipindangkan tetapi yang
umum selalu digunakan adalah :
Jenis ikan Kembung,
Lemuru, Sero, Banyar, Bandeng, Tongkol, Layang,
Cakalang, Manyung, Pari dan jenis ikan lainnya
2. Bahan tambahan
Garam, bumbu kalau
perlu
3. Bahan pembantu
Air bersih ,
es, bahan bakar minyak tanah, Kayu bakar, gas elpiji
4. Peralatan
Pisau, meja
menata bahan pemindangan, tong alumunium / kawah, Tungku / kompor, Tangki
minyak, Besek / naya, Ancak,
Bak pencuci
harus tersedia dengan air bersih yang tersedia, Tali, Gayung dll. Juga
penggunaan air bersih untuk masak pindang yang bersih dan sehat.
5. Cara Pengolahan Pemindangan.
a. Persiapan
Bahan baku
ikan dimasukkan bak pencuci dibersihkan dengan air bersih, tersedia air bersih
dari sumber air maupun PAM, ikan yang berkualitas dan ukurannya .
Semua peralatan
kerja disiapkan dalam keadaan bersih.
b. Pencucian I.
Ikan dicuci
dengan menggunakan air bersih yang dialirkan dalam bak pencuci sebanyak 2 kali,
syarat air bersih harus terpenuhi.
Tujuan
pencucian dengan air bersih yaitu untuk menghilangkan darah, lendir, dan
kotoran lainnya yang masih menempel pada ikan sampai bersih.
Ikan yang
sudah bersih direndam dengan air garam dan es selama + 15 menit dan diangkat.
6. Penyusunan ikan dalam besek/naya.
Ikan yang
sudah bersih dimasukan dalam bak persiapan penataan.
Penataan ikan
per besek/naya 3-5 ekor sesuai disesuaikan dengan ukuran dan dengan permintaan
pasar.
Ikan tertata
dalam besek/naya diberi garam sebanyak 10-15% dari berat ikan dan deberi
slemekan dari daun pisang, jangan dari kertas koran.
Besek yang
berisi ikan ditata dengan menumpuk besek diatas besek lainnya bersap tiga,
setiap 12 besek diikat tali rafia dijadikan satu.
Besek yang
sudah diikat ditata diatas ancak, setiap ancak berisi 16 ikat besek.
7. Perebusan.
Besek ikan
diancak yang diikat dimasukan dalam tong alumunium/tempat perebusan berisi air bersih
yang sudah mendidih dan diberi pemberat batu agar tidak terapung.
Lama perebusan
8-10 menit kemudian diangkat.
Tanda-tanda
ikan yang telah masak.
a. Daging
bagian ekor retak.
b. Bau
ikan tidak amis.
c. Mata
berwarna putih susu.
d. Tidak
rusak karena busuk
8. Pencucian II.
Besek ikan
dalam ancak dibuka diangin anginkan kemudian disiram air garam mendidih dengan
tujuan untuk menghilangkan buih-buih garam sehabis perebusan dan kotoran lainya
yang menempel pada ikan sehingga warna ikan terlihat putih bersih dan
mengkilat.
9. Penirisan
Besek ikan
diangkat dari ancak ditata dan ditipiskan dirak – rak penirisan atau dimeja yang
bersih dan terbuka dengan posisi miring.
Tujuan
penirisan, air garam pada ikan hilang (tuntas) sampai ikan dingin.
Lama penirisan
+ 1 jam.
10. Semua
proses pembuatan pindang harus memenuhi unsur higuene dan sanitasi dari
kesehatan yaitu semua pekerjaan dalam persiapan pengolahan dilaksanakan diatas
meja dari bahan stainles stail, pekerjaan tidak boleh dilantai dan air bekas
dibuang dengan pralon ke tempat limbah.
11. Pengangkutan dan pemasaran.
Besek ikan hasil
pemindangan siap diangkut dan dipasarkan
dengan transportasi. Proses penataan harus bersih jangan dicampur dengan
bahan lainnya.
Setiap truk
dapat mengangkut 16.800 besek ikan (1400 ikat).
Daerah pemasaran
a. Jawa
Tengah : Semarang, Magelang,
Wonosobo, Solo, Klaten dan sekitarnya.
b. DIY : Bantul, Sleman.
c. Jawa
Timur : Surabaya, Malang,
Pasuruhan, Jombang dan sekitarnya.
d. Jawa
Barat : Bogor, Bandung
,Tasikmalaya.
Cara menghitung biaya produksi
pemindangan adalah dengan mencatat biaya diantaranya :
1. Biaya
tetap (Fix cost)
Biaya tempat
pembuatan
Biaya
peralatan
2. Biaya
tidak tetap (variable)
Biaya bahan
baku ikan
Biaya besek
Biaya tali
Garam dan
bumbu
transportasi
Saran saran
1. Bahan
yang dipergunakan jangan hanya dari ikan hasil tangkapan dari laut, karena waktu
musim barat diantara bulan Januari – Juni bahan baku ikan sulit didapat,
sehingga membeli bahan baku ikan dipabrik dengan harga yang lebih mahal, kadang
harga tidak terjangkau, maka perlu bahan dari hasil budidaya.
2. Menajlin
hubungan kerjasama dengan kelompok lainya.
3. Bentuk
kelompok yang solid sehingga bisa mengadakan pemupukan modal dari anggota dan
membuat akses kerjasama dengan perbankan, agar jangan sampai kekurangan permodalan.
4. Kelompok
harus merintis Bankable agar dalam pemasaran yang biasanya pembayaran dilakukan
dengan cara dihutang, 3 –5 kali pengiriman barang baru dibayar tidak menjadikan
hambatan.
5. Coba
berbagai ikan jenis air tawar untuk dipindang agar mendukung perkembangan usaha
budidaya ikan air tawar yang ada.
0 comments:
Post a Comment