Saturday, June 29, 2013

BOKASHI PUPUK ORGANIK BAGI PERIKANAN

June 29, 2013 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Pembangunan pertanian dan perikanan secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun. Pembangunan pertanian dan perikanan alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa dari negara jepang memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM-4 ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman dan ikan.
Bokashi dalam bahasa Indonesia artinya bahan organik yang telah difermentasikan atau bahan orgaik yang kaya sumber kehidupan. Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM-4 meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Bokashi adalah istilah dari negara Jjepang dan sudah akrab dengan telinga Indonesia, Yang disebut Bokashi adalah pupuk organik yang dibuat dengan campuran bahan komposer, Bokashi terdiri dari beberapa macam, yaitu:  Bokashi jerami, Bokashi Pupuk Kandang, Bokashi Pupuk Kandang – Arang, Bokashi Pupuk Kandang – Tanah, dan Bokashi Ekspres 24 Jam.
Semuanya merupakan pupuk organik yang proses pembuatanya di proses dengan bahan Probiotik atau dekomposes agar bahan organik menjadi segera siap untuk memperbaiki tanah pertanian maupun dasar tsmbak atau kolam ikian.
Unsur Hara adalah senyawa  organik dan anorganis yang ada didalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung  dalam tanah unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman dan ikan. Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara mikro yaitu sumber makanan yang diperlukan dalam jumlah yang relatif sedikit namun sangat penting dan mutlak diperlukan oleh tanaman sebagai makanan. Pada hal ini mikro banyak diperoleh dari bahan organik yang ada pada tanah.
Nutrien adalah semua unsur dan senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan melalui proses fotosintesis dan berada dalam material organic. Nutrien sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :
a.      Makronutrien adalah nutrient yang tersebar dilautan dan konsentrasinya melebihi 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini melimpah dilautan. Contoh : C, N, P, O, Si, Mg, K, Na.
b.      Mikronutrien adalah nutrient yang tersebar dilaut dan konsentrasinya kurang dari 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini penyebrannya terbatas atau sedikit dilaut. Contoh : Fe,Cu, Mn, Ze.
Senyawa Fe dibutuhan oleh makhluk hidup namun jika berlebihan mengakibatkan blooming alga. Elemen makro esensial adalah C. Elemen mikro esensial adalaha N, P, Si. Fitoplankton mendapatkan nutrien dari air laut yang sudah mengandung nutrien yang cukup lengkap.
Namun pertumbuhan fitoplankton dengan kultur dapat mencapai optimum dengan mencampurkan air laut dengan nutrien yang tidak terkandung dalam air laut tersebut. Nutrien tersebut dibagi menjadi makronutrien dan mikronutrien, makronutrien meliputi nitrat dan fosfat. Makronutrien yang berupa nitrat dan fospat merupakan pupuk dasar yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Nitrat adalah sumber nitrogen yang penting bagi fitoplankton baik di air laut maupun di air tawar. Bentuk kombinasi lain dari nitrogen seperti amonia, nitrit, dan senyawa organik dapat dapat digunakan apabila kekurangan nitrat. Mikronutrien organik merupakan kombinasi dari beberapa vitamin yang berbeda-beda. Vitamin tersebut antara lain B12, B1 dan Biotin. Mikronutrien tersebut digunakan fitoplankton untuk berfotosintesis Disamping cahaya, fitoplankton juga sangat tergantung dengan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhannya. Nutrisi-nutrisi ini terutama makronutrisi seperti nitrat, fosfat atau asam silikat, yang ketersediaannya diatur oleh kesetimbangan antara mekanisme yang disebut pompa biologis dan upwelling pada air bernutrisi tinggi dan dalam.
Dalam daur fosfor, banyak interaksi yang terjadi antara tumbuh-tumbuhan dan hewan, antara senyawa organik dan anorganik, dan antara kolom air dan permukaan serta substrat. Misalnya, beberapa jenis hewan membebaskan sejumlah besar fosfor terlarut dalam kotorannya. Fosfor ini kemudian terlarut dalam air sehingga tersedia bagi tumbuh-tumbuhan.
Siklus Makro Nutrien (N dan P)
Daur bahan organik di laut sama dengan daur organik di lingkungan air tawar dan di darat. Karbon bersama-sama dengan zat hara seperti fosfor dan nitrogen melalui proses fotosintesis menghasilkan jaringan tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan hewan. Keduanya akan menghasilkan zat organik jika mereka mati. Jika mereka membusuk maka akan dihasilkan bahan mentah untuk memulai daur organik lagi.
Banyak dari sifat umum fosfor serupa dengan nitrogen. Tetapi banyak pula perbedaan antara keduanya. Nitrogen memegang peranan kritis dalam daur organik dalam menghasilkan asam-asam amino yang membuat protein. Dalam daur nitrogen, tumbuh-tumbuhan menyerap nitrogen anorganik dalam salah satu bentuk gabungan atau sebagai nitrogen molekuler. Tumbuh-tumbuhan ini membuat protein yang kemudian dimakan hewan dan diubah menjadi protein hewan. Jaringan organik yang mati diurai oleh berbagai jenis bakteri, termasuk didalamnya bakteri pengikat nitrogen yang mengikat nitrogen molekuler menjadi bentuk-bentuk gabungan (NO2, NO3, NH4).
Manfaat Bokashi :
1.     Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam maupun perikanan.
2.     Kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih tinggi dan lengkap dibandingkan dengan pupuk kompos.
3.     Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat.
4.     Peningkatan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat dll.
5.     Akan mempercepat tumbuhnya plankton pada kolam perikanan.
6.     Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman.
    Bila bokashi dimasukan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman.

Manfaat EM-4
Manfaat pupuk bokashi antara lain :
1.      Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
2.     Meningkatkan ketersediaan unsur hara makro maupun mikro yang dibutuhkan oleh ikan maupun tumbuhan, serta menekan aktivitas hama dan mikroorganisme pathogen.
3.     Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman dan ikan.
4.     Mempercepat proses fermentasi bahan-bahan organik dari limbah tanaman maupun ternak pada pembuatan bokashi.
5.     Bisa diberikan langsung dituangkan pada kolam ikan agar terjadi proses penguraian sisa-sisa pakan dan bahan yang lain.

1.    Bokashi Jerami

Bahan-Bahan:
  • Jerami 200 kg termasuk berbagai rumput dipotong kurang lebih 10 cm
  • Katul/dedak 10 kg
  • Sekam padi 200 kg
  • Gula pasir 10 sendok makan
  • EM-4 200 ml atau 20 sendok makan
  • Air 20 liter
  • Sediakan tempat pembuatanya yang teduh.

Pembuatan: 
Jerami bersama rumput-rumputan tersebut, ditambah katul dan sekam padi, dicampur rata menjadi adonan.  Gula pasir, EM-4 dan air dicampur  rata, lalu disiramkan perlahan-lahan ke adonan.  Kemudian adonan dikepal  dengan tangan hingga kering.  Adonan dibungkus dengan plastik selama 4 hari dan jangan lupa mengkontrol suhunya setiap hari.  Bila suhunya lebih dari 50 oC maka adonan harus didinginkan kembali.  Adonan disimpan dalam ruangan terbuka namun tidak boleh terkena sinar matahari maupun hujan.  Setelah 4 hari disimpan, barulah dapat digunakan.

Dosis Pemakaian: 
Untuk tanaman palawija sebanyak satu genggam dicampur dengan tanah.  Untuk tanaman keras (misalnya:  rambutan, mangga, jambu, dan lain-lain) diberikan satu minggu sebelum tanam.  Untuk tanaman sayuran seperti cabe, tomat, dan lain-lain, makin banyak diberikan makin baik.
Untuk kolam ikan pemberian bokashi dilakukan sebagai pupuk dasar, yang diberikan pada waktu pengeringan dan pengolahan dasar kolam, dan berdampak pada penumbuhan plankton di kolam ikan.

2.    Bokashi Pupuk Kandang

Bahan-Bahan:
  • Pupuk kandang 300 kg
  • Katul/dedak 10 kg
  • Sekam padi 10 kg
  • Gula pasir 10 sendok makan
  • EM-4 200 ml atau 20 sendok makan
  • Air 20 liter
 Cara pembuatan:  sama dengan pembuatan Bokashi Jerami.
 
3.    Bokashi Pupuk Kandang – Tanah

Bahan-Bahan:
  • Tanah 20 bagian
  • Pupuk kandang 10 bagian
  • Arang/Sekam/Serbuk Gergaji 10 bagian
  • Dedak 10 bagian
  • Gula pasir 5 sendok makan
  • EM-4 10 sendok makan
  • Air secukupnya.
Cara pembuatan:  sama dengan pembuatan Bokashi Jerami.

4.    Bokashi Pupuk Kandang – Arang

Bahan-Bahan:
  • Pupuk kandang 200 kg
  • Dedak 10 kg
  • Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg
  • Gula pasir 10 sendok makan
  • EM-4 200 ml atau 20 sendok makan
  • Air 20 liter.
 Cara pembuatan:  sama dengan pembuatan Bokashi Jerami.

5.    Bokashi Ekspres ( 24 jam)

Bahan-Bahan:
  • Jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau apa saja yang dapat difermentasi  200 kg
  • Bokashi Jerami atau Bokashi Pupuk Kandang Arang maupun Tanah yang sudah jadi sebanyak 20 kg
  • Dedak 20 kg
  • Gula pasir 5 sendok makan
  • EM-4 10 sendok makan
  • Air secukupnya.

Cara pembuatan:  Jerami kering, Bokashi yang sudah jadi dan dedak dicampur secara merata.  Larutan EM-4 disiramkan perlahan-lahan seperti perlakuan pada jerami atau pupuk kandang dengan air.  Setelah 24 jam disimpan, dapat digunakan untuk tanaman.  



0 comments:

Post a Comment