Pembangunan pertanian dan perikanan secara alami yang ramah
lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang
aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
Pembangunan pertanian dan perikanan alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian
organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, Prof Dr.
Teruo Higa dari negara jepang memperkenalkan
konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut.
Teknologi EM-4 ini
telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan
pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi
penggunaan bahan organik oleh tanaman dan ikan.
Bokashi
dalam bahasa Indonesia artinya bahan organik yang telah difermentasikan atau
bahan orgaik yang kaya sumber kehidupan. Pada pembuatan bokashi sebagai salah
satu pupuk organik, bahan EM-4
meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Bokashi adalah
istilah dari negara Jjepang dan sudah akrab dengan telinga Indonesia, Yang
disebut Bokashi adalah pupuk organik yang dibuat dengan campuran bahan komposer,
Bokashi
terdiri dari beberapa macam, yaitu:
Bokashi jerami, Bokashi Pupuk Kandang, Bokashi Pupuk Kandang – Arang,
Bokashi Pupuk Kandang – Tanah, dan Bokashi Ekspres 24 Jam.
Semuanya
merupakan pupuk organik yang proses pembuatanya di proses dengan bahan
Probiotik atau dekomposes agar bahan organik menjadi segera siap untuk
memperbaiki tanah pertanian maupun dasar tsmbak atau kolam ikian.
Unsur
Hara adalah senyawa organik dan anorganis
yang ada didalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah unsur hara sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang tanaman dan ikan. Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka
dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara mikro yaitu sumber makanan yang diperlukan dalam jumlah yang relatif
sedikit namun sangat penting dan mutlak diperlukan oleh tanaman sebagai
makanan. Pada hal ini mikro banyak diperoleh dari bahan organik yang ada pada
tanah.
Nutrien
adalah semua unsur dan senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan melalui
proses fotosintesis dan berada dalam material organic. Nutrien sendiri dibagi menjadi
2 yaitu :
a.
Makronutrien adalah nutrient yang tersebar dilautan dan
konsentrasinya melebihi 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini melimpah
dilautan. Contoh : C, N, P, O, Si, Mg, K, Na.
b.
Mikronutrien adalah nutrient yang tersebar dilaut dan konsentrasinya
kurang dari 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini penyebrannya terbatas
atau sedikit dilaut. Contoh : Fe,Cu, Mn, Ze.
Senyawa
Fe dibutuhan oleh makhluk hidup namun jika berlebihan mengakibatkan blooming
alga. Elemen makro esensial adalah C. Elemen mikro esensial adalaha N, P, Si.
Fitoplankton mendapatkan nutrien dari air laut yang sudah mengandung nutrien
yang cukup lengkap.
Namun
pertumbuhan fitoplankton dengan kultur dapat mencapai optimum dengan
mencampurkan air laut dengan nutrien yang tidak terkandung dalam air laut
tersebut. Nutrien tersebut dibagi menjadi makronutrien dan mikronutrien,
makronutrien meliputi nitrat dan fosfat. Makronutrien yang berupa nitrat dan
fospat merupakan pupuk dasar yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Nitrat
adalah sumber nitrogen yang penting bagi fitoplankton baik di air laut maupun
di air tawar. Bentuk kombinasi lain dari nitrogen seperti amonia, nitrit, dan
senyawa organik dapat dapat digunakan apabila kekurangan nitrat. Mikronutrien
organik merupakan kombinasi dari beberapa vitamin yang berbeda-beda. Vitamin
tersebut antara lain B12, B1 dan Biotin. Mikronutrien tersebut digunakan
fitoplankton untuk berfotosintesis Disamping cahaya, fitoplankton juga sangat
tergantung dengan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhannya. Nutrisi-nutrisi
ini terutama makronutrisi seperti nitrat, fosfat atau asam silikat, yang
ketersediaannya diatur oleh kesetimbangan antara mekanisme yang disebut pompa
biologis dan upwelling pada air bernutrisi tinggi dan dalam.
Dalam
daur fosfor, banyak interaksi yang terjadi antara tumbuh-tumbuhan dan hewan,
antara senyawa organik dan anorganik, dan antara kolom air dan permukaan serta
substrat. Misalnya, beberapa jenis hewan membebaskan sejumlah besar fosfor
terlarut dalam kotorannya. Fosfor ini kemudian terlarut dalam air sehingga
tersedia bagi tumbuh-tumbuhan.
Siklus Makro
Nutrien (N dan P)
Daur
bahan organik di laut sama dengan daur organik di lingkungan air tawar dan di
darat. Karbon bersama-sama dengan zat hara seperti fosfor dan nitrogen melalui
proses fotosintesis menghasilkan jaringan tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan
hewan. Keduanya akan menghasilkan zat organik jika mereka mati. Jika mereka
membusuk maka akan dihasilkan bahan mentah untuk memulai daur organik lagi.
Banyak
dari sifat umum fosfor serupa dengan nitrogen. Tetapi banyak pula perbedaan
antara keduanya. Nitrogen memegang peranan kritis dalam daur organik dalam
menghasilkan asam-asam amino yang membuat protein. Dalam daur nitrogen,
tumbuh-tumbuhan menyerap nitrogen anorganik dalam salah satu bentuk gabungan
atau sebagai nitrogen molekuler. Tumbuh-tumbuhan ini membuat protein yang
kemudian dimakan hewan dan diubah menjadi protein hewan. Jaringan organik yang
mati diurai oleh berbagai jenis bakteri, termasuk didalamnya bakteri pengikat
nitrogen yang mengikat nitrogen molekuler menjadi bentuk-bentuk gabungan (NO2,
NO3, NH4).
Manfaat Bokashi :
1.
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam maupun
perikanan.
2.
Kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih tinggi dan
lengkap dibandingkan dengan pupuk kompos.
3.
Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat.
4.
Peningkatan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan
seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat dll.
5.
Akan mempercepat tumbuhnya plankton pada kolam perikanan.
6.
Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan
tanaman.
Bila bokashi dimasukan ke dalam tanah,
bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif
untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur
hara bagi tanaman.
Manfaat EM-4
1.
Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
2.
Meningkatkan ketersediaan unsur hara makro maupun mikro
yang dibutuhkan oleh ikan maupun tumbuhan, serta menekan aktivitas hama dan
mikroorganisme pathogen.
3.
Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman dan
ikan.
4.
Mempercepat proses fermentasi bahan-bahan organik dari
limbah tanaman maupun ternak pada pembuatan bokashi.
5.
Bisa diberikan langsung dituangkan pada kolam ikan agar
terjadi proses penguraian sisa-sisa pakan dan bahan yang lain.
1. Bokashi
Jerami
Bahan-Bahan:
- Jerami 200 kg termasuk berbagai rumput dipotong kurang lebih 10 cm
- Katul/dedak 10 kg
- Sekam padi 200 kg
- Gula pasir 10 sendok makan
- EM-4 200 ml atau 20 sendok makan
- Air 20 liter
- Sediakan tempat pembuatanya yang teduh.
Pembuatan:
Jerami bersama rumput-rumputan
tersebut, ditambah katul dan sekam padi, dicampur rata menjadi adonan. Gula pasir, EM-4 dan air dicampur rata, lalu disiramkan perlahan-lahan ke
adonan. Kemudian adonan dikepal dengan tangan hingga kering. Adonan dibungkus dengan plastik selama 4 hari
dan jangan lupa mengkontrol suhunya setiap hari. Bila suhunya lebih dari 50 oC maka adonan harus
didinginkan kembali. Adonan disimpan
dalam ruangan terbuka namun tidak boleh terkena sinar matahari maupun
hujan. Setelah 4 hari disimpan, barulah
dapat digunakan.
Dosis
Pemakaian:
Untuk tanaman palawija
sebanyak satu genggam dicampur dengan tanah.
Untuk tanaman keras (misalnya:
rambutan, mangga, jambu, dan lain-lain) diberikan satu minggu sebelum
tanam. Untuk tanaman sayuran seperti cabe,
tomat, dan lain-lain, makin banyak diberikan makin baik.
Untuk
kolam ikan pemberian bokashi dilakukan sebagai pupuk dasar, yang diberikan pada
waktu pengeringan dan pengolahan dasar kolam, dan berdampak pada penumbuhan
plankton di kolam ikan.
2. Bokashi
Pupuk Kandang
Bahan-Bahan:
- Pupuk kandang 300 kg
- Katul/dedak 10 kg
- Sekam padi 10 kg
- Gula pasir 10 sendok makan
- EM-4 200 ml atau 20 sendok makan
- Air 20 liter
Cara
pembuatan: sama dengan pembuatan Bokashi Jerami.
3. Bokashi
Pupuk Kandang – Tanah
Bahan-Bahan:
- Tanah 20 bagian
- Pupuk kandang 10 bagian
- Arang/Sekam/Serbuk Gergaji 10 bagian
- Dedak 10 bagian
- Gula pasir 5 sendok makan
- EM-4 10 sendok makan
- Air secukupnya.
Cara
pembuatan: sama dengan pembuatan Bokashi Jerami.
4. Bokashi
Pupuk Kandang – Arang
Bahan-Bahan:
- Pupuk kandang 200 kg
- Dedak 10 kg
- Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg
- Gula pasir 10 sendok makan
- EM-4 200 ml atau 20 sendok makan
- Air 20 liter.
Cara pembuatan: sama dengan pembuatan Bokashi Jerami.
5. Bokashi
Ekspres ( 24 jam)
Bahan-Bahan:
- Jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau apa saja yang dapat difermentasi 200 kg
- Bokashi Jerami atau Bokashi Pupuk Kandang Arang maupun Tanah yang sudah jadi sebanyak 20 kg
- Dedak 20 kg
- Gula pasir 5 sendok makan
- EM-4 10 sendok makan
- Air secukupnya.
Cara
pembuatan: Jerami kering, Bokashi yang sudah jadi dan
dedak dicampur secara merata. Larutan
EM-4 disiramkan perlahan-lahan seperti perlakuan pada jerami atau pupuk kandang
dengan air. Setelah 24 jam disimpan,
dapat digunakan untuk tanaman.
0 comments:
Post a Comment