Persiapan awal :
1)
Persiapan
pembelian terpal ukuran 4 X 6 atau 6 X 8 untuk pembuatan wadah budidaya Patin.
2)
Dasar tanah
diratakan, di beri pasir atau jerami,
plastik terpal disesuaikan dengan kebutuhan panjang dan lebar kolam, diatur
dijahit, pasang ajir atau tiang bambu untuk memperkuat kolam sebagai batas
kolam.
3)
Minimal
kepemilikan kolam 2 buah kolam Patin, bertujuan untuk di sortir 10 hari atau 2
minggu sekali.
4)
Jenis-jenis
Patin di Indonesia:
Jenis-jenis ikan patin menurut Khairuman, Amd dan Ir. Dodi Sudenda (Budi
Daya Patin Secara Intensif, 2002) antara lain :
a. Patin lokal dengan nama ilmiah
Pangasius spp. Salah satu jenis populer yang berpeluang menjadi komoditas
ekspor adalah patin jambal (Pangasius
djambal Bleeker) yang hidup di sungai-sungai besar di Indonesia. Jenis
lain adalah Patin kunyit yang hidup di
sungai-sungai besar di Riau.
- Pangasius Polyuranodo (ikan juaro), Pangasius macronema (ikan rios, riu, lancang), Pangasius micronemus (wakal, rius caring), Pangasius nasutus (pedado) dan Pangasius nieuwenbuissii (ikan lawang) yang penyebarannya hanya di Kalimantan Timur.
- Patin bocourti yang terdapat di perairan umum di Vietnam dan merupakan komoditas ekspor ke Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara Asia.
- Patin siam dengan nama latin Pangasius hypopthalmus adalah patin bangkok atau lele bangkok lantaran asalnya dari Bangkok (Thailand).
Budidaya ikan patin lokal di Indonesia sudah
mulai dirintis sejak tahun 1985, setelah Balai Penelitian Perikanan Air Tawar
berhasil mengembangkan belum disebarluaskan kepada masyarakat. Sampai tahun
1991 produksi ikan patin diperoleh dengan cara penangkapan di perairan umum
Sumatera dan Kalimantan dengan menggunakan peralatan tradisional seperti
jaring, pancing, sero, bubu dan lain-lain. Dengan cara penangkapan tersebut,
produksi ikan patin sangat terbatas. Disamping itu meningkatnya aktivitas
pembangunan yang merusak lingkungan menyebabkan kualitas lingkungan perairan
umum tidak selamanya dapat dipertahankan sehingga ikan patin terancam punah.
Syarat hidup ikan Patin ;
a. Patin dapat hidup di daerah rendah sampai daerah
dataran tinggi hingga ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Pada
air yang kualitasnya rendah dapat tahan karena mempunyai alat pernafasan dari
oksigen udara bebas.
e.
Teknik
budidaya :
a. Persiapan air dalam kolam diisi dan di tunggu
sampai tumbuh plankton berwarna hijau.
b. Setelah air berwarna hijau baru penebaran benih
ukuran 5 – 8 cm dengan cara memasukan benih beserta bungkus plastiknya sampai
ngembun dan baru dibuka kemudian.
c. Setelah 2 - 3 hari baru diberi pakan cruemble
(pellet yang dihancurkan) sebanyak 3 – 5 % dari berat total Patin, pemberian
pakan pagi dan sore bila perlu tambahan pada malam hari, pakan diberikan 3 kali
sehari.
d. Perlua sirkulasi air pada malam hari sebagai
penambah oksigen.
e. Karena ikan patin termasuk kanibal perlu diadakan
sortasi 10 – 15 hari sekali agar ukuran patin dalam kolam seragam.
f.
Dilakukan
pemanenan sesuai ukuran permintaan pasar.
Saran saran
1)
Sebaiknya
benih Patin yang ditebar ukuranya yang agak besar hasil agar lebih tahan dan
kuat ± 8 -11 mm
2) Catat dan perhitungkan
besarnya komponen biaya produksi agar nantinya dapat dianalisis untung ruginya.
3)
Pemberian pakan crumble yang berkualitas agar merata dan dipertimbangkan kondisi ukuran ikan
Patin bisa efisien dalam penggunaan biaya pakan dengan catatan ;
a. Tepat jenis pakan ikan patin yang diberikan.
b. Tepat waktu pemberian pakan ikan
c. Tepat ukuran dalam pemberian pakan berapa besar ikan dan berapa banyaknya.
0 comments:
Post a Comment