A. APA ITU Isis spp.?
Isis spp. atau yang
lebih dikenal dengan nama bambu laut merupakan salah satu jenis octocorallia
atau karang lunak yang hidup di perairan tropis indo-pasifik. Octocorallia
merupakan biota penyusun terumbu karang kedua sesudah karang batu yang
mempunyai peranan besar dalam menjaga kesinambungan ekosistem terumbu karang
dan sumber daya ikan.
Berikut ini
adalah klasifikasi Isis spp.:
·
Kingdom : Animalia
·
Phylum : Cnidaria/Coelenterata
·
Kelas : Anthozoa
·
Anak-Kelas : Octocorallia
·
Bangsa : Alcyonacea
·
Anak-Bangsa : Calcaxonia
·
Suku : Isididae
·
Marga : Isis
·
Jenis : Isis hippuris
·
Nama Umum : Bambu Laut
Bambu Laut (Isis
spp.) mempunyai deskripsi jenis sebagai berikut:
1. Koloni Isis spp. kelihatan
mirip dengan koloni kelompok akar bahar Rumpella sp., dan Hicksonella
sp. terutama pertumbuhan yang seperti semak dan permukaan koloni yang
halus;
2. Isis spp. memiliki
percabangan yang cenderung ke arah kanan, dan ujung atas koloni yang melengkung
seperti busur;
3. Ukuran dan bentuk cabang-cabang Isis
spp. lebih pendek dan ujung cabang lebih bulat, sedangkan Rumpella sp. dan
Hicksonella sp. memiliki cabang yang agak panjang;
4. Tekstur tubuh dan koloni Isis
spp. agak kaku dan hanya sedikit bergoyang bila kena ombak, sedangkan Rhumpella
sp. dan Hicsonella sp. lebih lentur dan melambai – lambai bila
datang arus atau ombak;
5. Pada umumnya, jenis Isis spp.,
bangsa Alcyonacea, anak bangsa Calcaxonia, memiliki bentuk
koloni seperti semak, muncul dari substrat, tumbuh tegak dengan medulla/axis
yang menyerupai batang pada tumbuhan dan binatang/polip yang hidup
berkoloni menyerupai kulit pohon yang mengelilingi axis;
6. Warna koloni kuning cerah, kuning
kehijauan atau coklat muda karena dipengaruhi oleh kandungan pigmen dari alga
uniseluler (zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan
polip; dan
7. Axis pada Isis spp. kering
beruas-ruas dan berwarna putih, yang dihubungkan dengan ruas pendek berwarna
hitam.
B. MANFAAT Isis spp.
Berbagai manfaat yang dapat diambil dari bambu laut (Isis spp.) adalah
sebagai berikut:
1. Bambu laut mempunyai kerangka
dalam yang terdiri dari gorgoin yang keras dan padat, sama dengan zat tanduk
yang mengandung substansi kolage dan senyawa protein. Senyawa-senyawa tersebut
berkhasiat sebagai anti bakteri dan anti virus. Sehingga diperlukan sebagai
bahan baku farmasi.
2. Sebagai bahan campuran pembuatan
keramik porselin.
3. sebagai bahan hiasan karena
bentuk indahnya yang beruas-ruas.
C. MENGAPA Isis spp. PERLU
DILINDUNGI?
Isis spp. perlu
dilindungi karena:
1. Kelimpahan jumlah populasinya
semakin menurun. Penurunan jumlah polupasi ini dapat ditemui di Perairan
Indonesia bagian timur seperti Perairan Spermonde Kota Makassar, Perairan
Gorontalo Utara, Perairan Konawe, Pulau Wanci Kepulauan Wakatobi, dan perairan
lainnya.
2. Terjadi kerusakan ekosistem
terumbu karang karena proses pengambilan Isis spp. tidak ramah
lingkungan. Pengambilan bambu laut sangat mudah, hanya dengan bermodalkan alat
selam dan alat potong sederhana, bambu laut dapat dipotong dari koloninya.
Selain dapat diambil dalam jumlah yang banyak karena mudah mengambilnya,
pemotongan pada bambu laut juga dapat menyebabkan kerusakan pada batu karang
utamanya karena pada proses pemotongan bambu laut juga dilakukan pencungkilan.
3. Eksploitasi yang luas disebabkan
karena adanya permintaan pasar yang tinggi. Permintaan pasar banyak dari pasar
Eropa, Amerika dan sebagian Asia. Khusus di Asia, pasar tertinggi adalah dari
Negara China, harga yang ditawarkan pun termasuk harga yang tinggi. Sepanjang
tahun 2011 telah terjadi pengiriman bambu laut sebanyak 23 ton ke daerah
transit Surabaya dan Makassar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengambilan Isis
spp. maka semakin tinggi pula ancaman terhadap populasinya.
D. BAGAIMANA UPAYA PERLINDUNGAN Isis
spp.?
Upaya perlindungan yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik pihak
Pemerintah dan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Upaya penetapan status
perlindungan oleh pemerintah dan pemerintah Daerah. Berbagai landasan hukum
telah mengatur upaya perlindungan Isis spp. seperti:
·
Undang-Undang No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang No. 45 Tahun 2009,
·
Undang-Undang no. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil,
·
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan,
·
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER-03/MEN/2010 tentang Tata Cara
Penetapan Perlindungan Jenis Ikan,
·
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 46/KEPMEN-KP/2014 tentang
Penetapan Status Perlindungan Terbatas Bambu Laut (Isis spp.),
·
Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah kepada Bupati/Walikota Seluruh
Sulawesi Tengah Nomor : 523/529/DISKANLUT tanggal 27 Oktober 2009 perihal
: pelarangan pengumpulan dan pemasaran bambu laut (Isis hippuris) dan
batang merah (Melitodes/Sealipress),
·
Surat Edaran Bupati Sinjai Nomor : 660/943/SET, tanggal 23 Juni 2005 tentang
pelarangan pengambilan bambo laut dan sejenisnya, serta
·
Hasil Konsultasi Publik yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan di
Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara:
masyarakat dan pemerintah daerah mendukung adanya upaya perlindungan bambu
laut.
2. Upaya penyamaan pandangan kepada
masyarakat bahwa status perlindungan bambu laut hanya dan hanya dilakukan untuk
menjaga keberlanjutan dan kelestarian ekosistem terumbu karang di Perairan
Indonesia bagi generasi muda yang akan datang. Sehingga Pemerintah dan
masyarakat dapat seiring sejalan dalam pelaksanaan perlindungan bambu laut.
Upaya penghentian pengambilan bambu laut dapat disosialisasikan ke masyarakat
karena:
·
Pengambilan bambu laut bukan merupakan mata pencaharian utama masyarakat,
profesi masyarakat yang mengambil bambu laut adalah nelayan. Penghentian
pengambilan bambu laut pada dasarnya hanya untuk menambah pendapatan masyarakat
dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang justru akan memiskinkan masyarakat
karena akan menimbulakn kerusakan ekosistem terumbu karang.
·
kerusakan ekosistem bambu laut akan mengancam kelestarian ekosistem dan
kelimpahan sumber daya ikan yang justru menjadi sumber pendapatan utama
masyarakat.
·
Nilai jual bambu laut yang diterima oleh masyarakat sangat rendah dibandingkan
nilai lestarinya. Sehingga nilai manfaat ekonomi yang diterima masyarakat tidak
seimbang dengan nilai kerusakan yang ditimbulkan.
Sumber:
Direktorat Konservasi Kawasan dan
Jenis Ikan
Haris, A., Tuwo, A., dan Anas, A., 2010. Kelimpahan dan Distribusi I.
hippuris di Perairan Spermonde Kota Makassar. Jurnal Torani/Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan. UNHAS, Makassar.
0 comments:
Post a Comment