Mengingat
wilayah Indonesia yang memiliki sumber air dan juga beragam jenis ikan konsumsi
yang melimpah, menjadi peluang usaha di bidang perikanan di indonesia yang
sangat besar. Ikan tawes adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat
digemari oleh masyarakat. Pada intinya, kegiatan usaha di bidang perikanan
yakni meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. Di sini kita akan
membicarakan tentang kegiatan yang pertama, yaitu proses produksi. Oleh sebab
itu, teknik budidaya ikan tawes akan kita pelajari di sini.panen ikan tawes
konsumsi
Bagi
Anda yang ingin membudidayakan ikan tawes sangatlah penting untuk memahami cara
budidaya ikan ini dengan baik. Cara budidaya yang benar akan menentukan hasil
panen yang kita dapatkan. Berikut ini kami akan memberikan beberapa informasi
penting terkait bagaimana cara beternak ikan tawes, mulai dari proses
pembenihan, pembesaran, hingga waktu panen tiba.
Proses
Pembenihan Ikan Tawes
Sebetulnya
kita bisa langsung membeli bibit ikan tawes yang telah siap untuk dibesarkan di
kolam-kolam kita, akan tetapi bagi Anda yang ingin mempelajari cara pembenihan
atau pembibitan ikan tawes, berikut informasinya. Langkah yang pertama yaitu
kita mulai dengan memilih induk jantan dan betina ikan tawes yang baik.
Indukan-indukan yang telah siap untuk dipijahkan yakni induk jantan yang telah
berusia satu tahun dan induk betina yang telah berusia satu setengah tahun.
Atau jika kita kesulitan menentukan umur ikan, maka kita bisa melihat bagian
kelaminnya apakah sudah matang atau siap.
Induk-induk
yang telah dipilih selanjutnya dimasukan ke dalam kolam pemijahan. Jumlah perbandingan
induk jantan dan betina di dalam kolam pemijahan yaitu kurang lebih 50 ekor
induk jantan dan 25 ekor induk betina. Setelah itu induk akan bertelur di
sekitar kolam, kemudian telur akan menetas kira-kira setelah 3 hari kemudian.
Selanjutnya anak-anak ikan tawes tetap kita pelihara di kolam tersebut hingga
berusia sekitar tiga minggu.
Pengambilan
Benih Ikan Tawes
Proses
selanjutnya di dalam teknik beternak ikan tawes yaitu memindahkan benih yang
telah siap. Setelah berumur 21 hari, benih-benih selanjutnya akan dideder di
dalam kolam khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan dilakukan dengan menebar
benih ke kolam yang telah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kurang lebih 20
ekor per meter kubik.
Selanjutnya
benih-benih tersebut bisa kita jual ataupun kita pindah ke kolam-kolam lain
untuk kita besarkan sendiri. Biasanya jika benih yang didapat sangat banyak
sedangkan kolam pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil
sebagian untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual. Itulah cara ternak ikan
tawes dari sisi pembenihan. Selanjutnya akan kita lanjutkan ke proses
pembesaran ikan tawes.
Pemeliharaan
Ikan Tawes di Kolam Pembesaran
Benih
yang sudah siap untuk dibesarkan panjang ukuran tubuhnya yaitu sekitar 5 cm
sampai 8 cm. Kita bisa langsung memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap
dibesarkan dengan tingkat kepadatan kira-kira 4 ekor ikan per meter kubik.
Perlu dicermati agar jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan
mempengaruhi hasil panen yang akan di dapat.
Selanjutnya
kita memelihara ikan dengan cara memberi pakan secara teratur maupun merawat
kebersihan kolam. Kita harus selalu memastikan bahwa air di dalam kolam
mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Selain itu kita juga perlu melancarkan
proses sirkulasi air agar ikan tidak mudah terkena penyakit.
Pakan
tambahan yang biasa diberikan untuk proses pembesaran ikan tawes sehingga
memenuhi kriteria ukuran sebagai ikan konsumsi yaitu daun-daun, dedak,
singkong, kangkung, dan lain-lain. Ketika memberi makan, kita akan melihat
kerakusan ikan tawes yang dengan cepat akan menyambar makanan yang kita
berikan. Masa panen dilakukan biasanya ketika ikan telah berumur 6 bulan.Penyediaan
benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting
dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi.
Usaha
pembenihan banyak dilakukan di Kabupaten Magelang, seperti di Desa Paremono
Kecamatan Mungkid oleh karena didukung ketersediaan air cukup baik musim kemarau
maupun penghujan. Disamping itu usaha pembenihan dirasa lebih rnenguntungkan
karena waktu yang digunakan relatif singkat kurang lebih 3 minggu - 1 bulan,
serta pemasarannya pun mudah.
Pembenihan
ikan tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di
sawah dan pembenihan di hapa. Pengalaman Pembenihan Ikan Tawes di kolam yang
dilakukan oleh MARZANI KTNA Paremono Mungkid ternyata cukup menggembirakan.
1. PEMILIHAN INDUK
1) Untuk mendapatkan benih yang
berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk
yang baik dengan ciri-ciri : a. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat
ke pangkal ekor
b. Kepala relatif lebih kecil dan
meruncing
c. Sisik-sisiknya besar dan teratur
d. Pangkal ekor lebar dan kokoh
2) Pada umumnya ikan tawes jantan mulai
dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur
kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang
kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda sebagai berikut : a. Induk
betina
- Perutnya mengembang kearah genetal
(pelepasan) bila diraba lebih lembek
- Lubang dubur berwarna agak
kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
- Bila perut diurut dari arah kepala ke
anus akan keluar cairan kehitamhitaman.
b. lnduk jantan
- Bila perut diurut dari arah kepala ke
anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
- Tutup insang bila diraba terasa kasar
2. PERSIAPAN KOLAM
1) Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus
merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk
pemijahan, kolam dikeringkan.
2) Perbaikan pematang dan dasar kolam
dibuat saluran memanjang ( caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran
air dengan lebar 40 cm dan dalamnya
20-30 cm.
3. PELEPASAN INDUK
1) Induk ikan tawes yang telah terpilih
untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan
dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2) Setelah diberok kemudian induk ikan
dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
3) Pemasukan induk ke kolam pada saat air
mencapai kurang lebih 20 cm
4) Jumlah induk yang dilepas induk betina
25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5) Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00
air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
6) Biasanya induk ikan tawes memijah pada
pukul 19.00-22.00
7) Induk yang akan memijah biasanya pada
siang hari sudah mulai berkejarkejaran di sekitar tempat pemasukan air.
4. PENETASAN TELUR
1) Setelah induk ikan tawes bertelur, air
yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan
dilakukan di kolam pemijahan juga
2) Pagi hari diperiksa bila ada
telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal
disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
3) Telur ikan tawes biasanya menetas semua
setelah 2-3 hari
4) Dari ikan hasil penetasan dipelihara di
kolam tersebut selama kurang lebih 21
hari.
5. PEMUNGUTAN HASIL BENIH IKAN
1) Panen dilakukan pada pagi hari
2) Menyurutkan/mengeringkan kolam
3) Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
4) Benih ditampung di hapa yang telah
ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
5) Benih lersebut selanjutnya dipelihara
lagi di kolam pendederan atau dijual.
6. PENDEDERAN
1) Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3
hari
2) Perbaikan pematang, pembuatan
caren/saluran
3) Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian
dipupuk dengan Urea & SP 36 1 0 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2
tergantung kesuburannya.
4) Setelah kolam dipupuk kemudian diairi
setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi
sedikit sampai kedalaman 50 cm
5) Kemudian benih ditebar di kolam
pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
6) Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3
minggu - 1 bulan.
7) Selanjutnya dapat dipanen dan hasil
benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete