Produk ikan sebagai
bahan makanan yang cepat terjadi penurunan apabila tidak diproses olahan dengan
baik. Dari berbagai jenis ikan yang sangat tinggi nilai ekonominya bisa menjadi
rendah bahkan tak bernilai. Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi
masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan
dibandingkan dengan bahan
makanan lain. Bakteri
dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan.
Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Dengan carapenanganan
yang benar, cepat dan baik maka bisa diharapkan ada pertambahan nilai ikan
tersebut. Ada beberapa tanda-tanda ikan berkualitas rendah atau busuk antara
lain :
Tanda-tanda ikan yang
sudah busuk:
- mata suram dan tenggelam;
- sisik suram dan mudah lepas;
- warna kulit suram dengan lendir
tebal;
- insang berwarna kelabu dengan lendir
tebal;
- dinding perut lembek;
- warna keseluruhan suram dan berbau
busuk.
Tanda-tanda ikan yang
masih segar:
- daging kenyal;
- sisik kuat dan mengkilat;
- sirip kuat;
- warna keseluruhan termasuk kulit
cemerlang;
- insang berwarna merah;
- dinding perut kuat;
- bau ikan segar.
Ikan merupakan salah
satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Tetapi ketika
mendapatkan ikan yang baik harus secara cepat dan tepat mendapat penanganan
yang benar agar ikan tersebut dapat baik dan tidak rusak. Ikan cepat
mengalami proses pembusukan.
Oleh sebab itu
pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat.
Pengawetan ikan secara
tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga
tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil
awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses
pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,
menggunakan ikan yang
masih segar, serta
garam yang bersih. Ada
bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan,
perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.
Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN
|
KADAR (%)
|
Kandungan air
|
76,00
|
Protein
|
17,00
|
Lemak
|
4,50
|
Mineral dan vitamin
|
2,52-4,50
|
Dari tabel di atas,
dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya
rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Manfaat makan ikan
sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan
makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek
awet muda dan
harapan hidup lebih
tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai
cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Ikan asin adalah
makanan awetan yang diolah dengan cara penggaraman dan pengeringan.
Ada 3 cara pembuatan :
1) Penggaraman kering
dengan pengeringan;
2) Penggaraman basah
(perebusan dalam air garam) dengan pengneringan;
3) Penggaraman yang
dikombinasikan peda).
BAHAN dengan peragian (pembuatan ikan
1) Ikan laut (ikan
tawar)
2) Garam dapur
10 kg
3 kg
3. ALAT
1) Bak (tong kayu)
tempat penggaraman
2) Pisau
3) Tampah (nyiru)
4) Peti Kayu (keranjang
bambu)
4. CARA PEMBUATAN
1) Buang isi perut ikan
(jangan sampai empedunya pecah);
2) Sayat-sayat (untuk
ikan yang ukuran besar) dengan tebal 2~3 cm, belah dari punggungnya (untuk ikan
sedang atau kecil);
3) Cuci, masukkan ke
dalam bejana (tong kayu) dan taburi garam;
4) Susun dalam bak
(tong kayu) yang diselang-silang dengan lapisan garam kemudian tutup dengan
kayu;
5) Simpan dalam
ruangan yang tidak
mendapat sinar matahari
langsung selama 3 hari;
6) Jemur sampai kering
kurang lebih selama 3 hari;
7) Masukkan dalam
keranjang bambu atau peti kayu.
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN
IKAN ASIN CARA PENGGARAMAN KERING
2.
|
3) Penggaraman yang dikombinasikan peda).
BAHAN
|
dengan
|
peragian (pembuatan
|
ikan
|
|
1) Ikan laut (ikan tawar)
2) Garam
dapur
|
|
10 kg
3 kg
|
|
3.
|
ALAT
|
|
|
|
|
1) Bak
(tong
kayu)
tempat penggaraman
2)
Pisau
3) Tampah (nyiru)
4) Peti
Kayu (keranjang bambu)
|
|
|
|
Catatan:
1) Ikan asin yang bermutu baik adalah jika memenuhi syarat
Standar Industri
Indonesia (SII), yaitu
:
a. Mempunyai bau, rasa,
dan warna normal, serta bentuk yang baik;
b. Berkadar air paling
tinggi 25 %
c. Berkadar garam
(NaCl) antara 10 % ~ 20 %;
d. Tidak mengandung
logam jamur, juga tidak terjadi pemerahan bakteri;
2) Ada beberapa cara
untuk mempercepat pengeringan ikan asin :
a. Menjemur ikan
di atas para-para
setinggi 1
m dari atas
tanah, di halaman terbuka;
b. Menjemur ikan di
dalam ruang pengering dari plastik (solar dryer);
c. Mengalir udara panas
ke permukaan ikan dalam ruangan (mechanical dryer);
d. Mengatur cara
penjemuran ikan, jangan sampai bertumbuk;
e. Membelah daging
ikan;
f. Membuat sayatan pada daging ikan.
3. Perbandingan
komposisi ikan asin dan ikan teri kering per 100 gram bahan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Komposisi Ikan Asin dan Ikan Teri
KOMPONEN IKAN ASIN
(%) IKAN TERI KERING (%)
Protein 42,00 33,40
Lemak 1,50 3,00
Fosfor 0,30 1,50
Besi 0,002 0,0036
Vitamin B1 0,01
mg 0,15
0 comments:
Post a Comment