Penyakit yang menyerang pada ikan budidaya kususyauntuk jenis ikan air tawar bisa dicoba dengan penanggulangan jenis obat herbal. Obat herbal memiliki khasiat yang baik, tetapi kadang masih kurangnya reverensi dan jeins serta manfaat obat herbal. Di Tanah air sangat banyak jenis tanaman yang bisa di manfaatkan untuk mencegah maupun mengobati penyakit pada ikan.
Ada jenis herbal yang untuk mencegah penyakit dengan cara meningkatkan nafsu makan, ada obat yang mengobati ketika ikan terkena penyakit. Obat herbal sangat banyak di sekitar kita dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Apabila kita memanfaatkan obat anorganik seringkali harus di lihat dahulu apa obat tersebut berbahaya pada manusia apa tidak. Misalnya ; penggunaan antibiotik tidak boleh dipergunakan karena memiliki residu yang berbahaya pada manusia, Chlorin dan banyak obat kimia yang sudah dilarang.
Untuk mengembangkan obat yang bersifat herbal bisa dicoba dan untuk pedoman sebagai berikut :
1. Penyebab
penyakit ikan golongan Parasit
Penyakit ikan golongan parasit dibagi
menjadi penyakit yang disebabkan oleh protozoa, helminthes (cacing), dan
crustacea (udang-udangan). Parasit protozoa yang dilaporkan menyerang ikan air
tawar antara lain meliputi Costia, Chilodonella, Trichodina, Ichthyophthirius
multifiliis, Myxobolus dan Myxosoma cerebralis. Penyakit yang disebabkan oleh
parasit cacing dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar yaitu Platyhelminthes,
Nematoda, dan Acanthocephala. Di Indonesia dikenal antara lain 2 genus dari
kelas Trematoda yang banyak ditemukan menyerang ikan air tawar yaitu
Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Walaupun masih ada jenis-jenis lain namun kedua
jenis cacing tersebut di atas yang paling sering ditemukan pada ikan.
2. Penyebab
penyakit ikan golongan jamur
Beberapa jenis penyakit jamur yang
termasuk berbahaya untuk ikan antara lain adalah Aphanomyces, Branchiomyces,
dan Ichthyophonus. Jamur yang paling sering ditemukan pada ikan air tawar
adalah Saprolegnia sp. dan Achlya sp.
3. Penyebab
penyakit ikan golongan bakteri
Beberapa jenis penyebab penyakit ikan
golongan bakteri yang sering menimbulkan kerugian dalam usaha budidaya ikan
antara lain meliputi Aeromonas hydrophila, Aeromonas salmonicida, Mycobacterium
spp, Nocardia sp., Edwardsiella tarda, Edwardsiella ictaluri, Streptococcus
spp., Pasteurella sp, Yersinia ruckeri, Pseudomonas sp. dan Streptomyces sp.
4. Penyebab
penyakit ikan golongan virus
Beberapa jenis virus diketahui dapat menyerang
ikan-ikan budidaya dan menimbulkan permasalahan yang serius antara lain Channel
Catfish Virus Disease (CCVD), Spring Viraemia of Carp (SVC), Infectious
Pancreatic Necrosis (IPN), Lymphocystis Disease (LD), Infectious Hematophoietic
Necrosis (IHN), Viral Nervous Necrosis (VNN) dan Koi Herpes Virus (KHV).
PENCEGAHAN PENYAKIT
IKAN
Ada beberapa pendekatan
diantaranya :
Pendekatan lingkungan
dilakukan dengan menjaga kualitas air supaya tetap mendukung bagi kehidupan
ikan, menjaga wadah budidaya tetap bersih dan sehat dan menghindari
pengggantian air yang mendadak sehingga tidak menyebabkan ikan menjadi stress.
Selain itu penggunaan probiotik/bioremediasi kini sudah banyak dilaksanakan.
Pendekatan inang
dilakukan dengan cara penanganan ikan yang baik/tidak kasar, sehingga tidak
mengakibatkan ikan menjadi luka/lecet dan tidak stress, pengaturan kepadatan
ikan yang disesuaikan dengan ukuran ikan dan daya dukung lahan, pemberian pakan
yang tepat mutu (mengandung bahan nutrisi yang diperlukan oleh ikan). Pakan yang
diberikan harus sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan (tepat ukuran). Selain
itu pemberian pakan harus tepat waktu pemberian artinya kapan waktu yang tepat
untuk memberi pakan. Misalnya untuk ikan yang sifatnya nocturnal (misalnya ikan
Lele) pakan porsi terbanyak sebaiknya diberikan pada waktu sore atau malam
hari. Sedangkan bagi ikan yang non-nocturnal maka pakan bisa diberikan pagi,
siang dan sedikit pada waktu sore hari.
Guna menjaga kesehatan
ikan juga dapat dilakukan dengan menimbulkan kekebalan ikan. Kekebalan pada
ikan dapat dibedakan menjadi kekebalan :
1.
Kekebalan specific (humoral) dan
kekebalan non-specific (selular/cell-mediated immunity). Kekebalan spesifik
artinya kekebalan yang dibentuk hanya efektif untuk mencegah terhadap suatu
patogen tertentu. Misalnya pemberian vaksin anti Vibrio pada ikan maka
kekebalan yang terbentuk hanya mampu untuk mencegah penyakit akibat infeksi
bakteri Vibrio sp.
2.
Sedang kekebalan yang non-spesific
adalah kekebalan yang dibentuk untuk sebagai anti dari berbagai infeksi.
Kekebalan seperti ini biasa diproduksi dengan cara pemberian immunomodulator
yaitu antara lain Vitamin C, Lypopolysaccharide (LPS).
Pendekatan patogen,
pada prinsipnya kita menjaga supaya virulensi patogen tidak meningkat.
Virulensi patogen biasanya berkaitan erat dengan makin memburuknya lingkungan
dan juga dengan derajat stres dari inangnya. Jadi supaya patogen tidak
meningkat patogenitasnya kita harus menjaga agar kondisi lingkungan tidak
semakin buruk dan menjaga agar inang tetap dalam keadaan kondisi yang prima.
Kondisi lingkungan yang makin buruk akan memacu perkembangan patogen lebih
meningkat.
Pada intinya, mencegah
penyakit dapat dilakukan melalui :
a). Manajemen Budidaya
secara menyeluruh, termasuk di dalamnya penerapan padat tebar yang disesuaikan
dengan daya dukung lahan, melaksanakan
b). Manajemen
lingkungan Manajemen lingkungan adalah menjaga lingkungan perairan supaya
selalu berada dalam kondisi yang kondusif bagi kehidupan ikan dan tidak banyak
menimbulkan tekanan.
c). Manajemen pakan.
Pakan yang diberikan pada ikan harus tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu
pemberian dan tepat ukuran.
Pemanfaatan Tanaman
Obat Tradisional Untuk pengendalian Penyakit Ikan
Salah satu alternatif
penanggulangan penyakit ikan air tawar yang aman adalah dengan menggunakan
tanaman obat. Bahan obat lain yang relatif lebih aman untuk lingkungan dan
efektif dalam mengobati penyakit ikan dapat menggunakan bermacam-macam tanaman
obat tradisional. Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan tanaman
yang berpotensi menjadi obat. Banyak jenis tanaman yang mengandung senyawa yang
bersifat antimikroba. Sejumlah tanaman mengandung senyawa bersifat bakterisidal
(pembunuh bakteri), dan bakteristatik (penghambat pertumbuhan bakteri).
Hasil penelitian
fitofarmaka terbukti efektif mengatasi penyakit ikan air tawar dan memiliki
beberapa keuntungan, seperti : Pertama, dapat menjadi bahan alami pengganti
antibiotik untuk pengendali penyakit yang disebabkan bakteri. Kedua, ramah
terhadap lingkungan, mudah hancur/terurai, dan tidak menyebabkan residu pada
ikan dan manusia.Ketiga, mudah diperoleh dan tersedia cukup banyak, keempat
harganya ekonomis dan cukup murah.
Fitofarmaka dapat
dijadikan pengganti antibiotik untuk mengatasi penyakit ikan air tawar adalah
bawang putih (Allium sativum), dan daun ketapang (Termmalia cattapa). Hasil
penelitian lainnya menginformasikan bahan lain yang dijadikan bahan antibiotik
adalah daun sirih (Piper betle L), daun jambu biji (Psidium guajava L), jombang
(Taraxacum officinale) dan daun sambiloto (Androgaphis paniculata). Daun sirih
diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida, dan fungisida. Tanaman
sambiloto bersifat anti bakteri, sedangkan daun jambu biji selain bersifat anti
bakteri juga bersifat anti viral.
Jenis Tanaman Dosis
Perlakuan Peruntukan/Khasiat
1). Meniran
Penggunaan daun meniran
dengan dosis 5000 mg/l direndam selama (5 jam) untuk obat anti serangan Aeromonas
hydrophila.
2). Kipahit
Daun Kipahit untuk obat
anti Mycobacteriosis dengan dosis 10.000 mg/l direndam selama (3 jam) baru
kemudian di pergunakan untuk anti Mycobacteriosis
3). Daun Semboja
Obat alami dari daun semboja dengan dosis sebanyak 600-700mg/l
direndam sebagai obat anti Aeromonas hydrophila
4). Sambiloto
Obat alami dari daun Sambiloto dengan dosis sebanyak 200-300
mg/l direndam sebagai obat anti Aeromonas hydrophila apabila dengan dosis 400
mg/l direndam (lama) Meringankan KHV.
Potensi ekstrak daun
kipahit (Picrasma javanica) dalam penanggulangan penyakit “mycobacteriosis”
pada ikan Gurame telah dilakukan di Laboratorium penyakit ikan Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor. Ekstrak daun kipahit secara invitro pada
berbagai dosis diuji efektifitasnya terhadap bakteri Mycobacterium fortuitum.
LC50 bakteri Mycobacterium fortuitum dan toksisitas ektrak daun juga diuji
terhadap ikan uji. Kegunaan ekstrak daun juga diuji bagi pengobatan ikan Gurame
yang telah diinfeksi oleh bakteri Mycobacterium fortuitum pada level 108
cfu/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kipahit pada level
konsentrasi 10.000 mg/l dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji, sedangkan
perendaman ikan uji yang terinfeksi bakteri dengan dosis yang sama dengan lama
perendaman 3 jam dapat digunakan untuk pengobatan penyakit Mycobacteriosis.
Penggunaan bahan-bahan
alami digunakan untuk pengendalian jamur antara lain dapat menggunakan kunyit,
bawang putih, daun sirih, daun pepaya dan brotowali. Bahan-bahan ini dapat
berguna untuk membasmi penyakit jamur yang menempel pada tubuh ikan, walaupun
dalam membasmi suatu penyakit dengan menggunakan bahan-bahan alami memiliki
waktu yang lama. Kemudian dari ke-5 bahan-bahan alami yang dapat menyembuhkan
penyakit jamur pada ikan yaitu bawang putih. Jenis Tanaman Dosis
Peruntukan/Khasiat
1. Bawang putih 25mg/l
Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan patin
2. Daun sirih 2gr/60ml
Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
3. Daun jambu biji
0,2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
4. Daun sambiloto
2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
5. Daun jombang dan
ketapang 60gr/l Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan patin
(Zainal Abidin, 2005)
Penggunaan tumbuhan
obat tradisional dalam pencegahan dan pengobatan penyakit ikan memiliki
kelebihan antara lain mudah diperoleh, murah, efektif untuk mencegah dan
mengobati penyakit ikan, dan relatif aman bagi ikan, lingkungan, dan manusia
yang mengonsumsinya (konsumer). Selain itu, kelebihan lainnya adalah tidak
menimbulkan resistensi pada pathogen.
1. Bawang
putih
Fungsi : pencegahan
atau pengobatan penyakit bakteri dosis : 10-20 gr/ kg pakan
aplikasi : tumbuk
bawang putih, campurkan ke dalam telur ayam yg sdh di kocok terlebih dahulu
lalu dicampur dengan pakan atau pelet. setelah dicampur rata, keringkan dgn
pelet.
2. Kunyit
Fungsi : pencegahan a/
pengobatan penyakit bakteri dosis : 2,5 gr perasan kunyit/liter air
aplikasi : -
tumbuk/blender kunyit, peras, lalu tambah air campurkan dalam pelet atau pakan.
3. Ragi/Yeast
Fungsi : pencegahan
atau pengobatan penyakit bakteri dosis : 0.1 - 1 % ragi roti dalam pakan
aplikasi : campurkan ke
dalam telur ayam (sudah kocok) dan campur dgn pakan atau pele
4. Daun
Sirih
Fungsi : pencegahan
atau pengobatan penyakit bakteri, parasit (8,3ppt) dan anti jamur dosis : 2
gr/60 ml air aplikasi : direbus dgn air,setelah dingin rendam ikan yg terkena
penyakit
5. Daun
pepaya
Fungsi : pencegahan
atau pengobatan penyakit bakteri dosis : 2 gr/60 ml air aplikasi : diremas lalu
campur dgn air, rendam ikan yg terkena penyakit selama 24 jam
6. Buah
Mengkudu
Fungsi : pencegahan
atau pengobatan penyakit bakteri,dosis : 5 buah / 10mtr2 luas kolam
Aplikasi : Buah
Mengkudu diiris kecil-kecil, direndam dalam air probiotik 1 x 24 jam Ditebarkan ke kolam secara
merata beserta air rendamannya.
7. Buah
Mahkota Dewa
Fungsi : pencegahan
atau pengobatan penyakit bakteri, dosis
: 5 buah/ 10mtr2 luas kolam

0 comments:
Post a Comment