Penyediaan benih yang
bermutu dalam jumlah cukup dan berkesinambungan adalah faktor penting dalam
upaya pengembangan budidaya ikan untuk konsumsi.
Adapun pembenihan ikan
tawes terdapat beberapa teknik yakni pembenihan ikan di kolam, pembenihan di
sawah dan pembenihan di hapa. Berikut adalah teknik pembenihannya:
Peluang usaha di bidang
perikanan di indonesia sangatlah besar, mengingat Indonesia memiliki sumber air
dan juga beragam jenis ikan konsumsi yang melimpah. Salah satu jenis ikan
konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat yaitu ikan tawes. Pada intinya,
kegiatan usaha di bidang perikanan yakni meliputi produksi, pengolahan, dan
pemasaran. Di sini kita akan membicarakan tentang kegiatan yang pertama, yaitu
proses produksi. Oleh sebab itu, teknik budidaya ikan tawes akan kita pelajari
di sini.
Klasifikasi ikan tawes
:
Fillum : Chordata
Class (Kelas) : Pisces
Sub Class : Actinopterygii
Inferior Class : Teleostei
Super Order : Ostariophysi
Ordo (bangsa) : Cypriniformes
Sub Ordo : Cyprinoidae
Famili (Suku) : Cyprinidae
Subfamily : Cyprininae
Genus (Marga) : Puntius
Spesies (Jenis) : Puntius javanicus Bleeker
Proses Pembenihan Ikan
Tawes
Sebetulnya kita bisa
langsung membeli bibit ikan tawes yang telah siap untuk dibesarkan di
kolam-kolam kita, akan tetapi bagi Anda yang ingin mempelajari cara pembenihan
atau pembibitan ikan tawes, berikut informasinya. Langkah yang pertama yaitu
kita mulai dengan memilih induk jantan dan betina ikan tawes yang baik.
Indukan-indukan yang telah siap untuk dipijahkan yakni induk jantan yang telah
berusia satu tahun dan induk betina yang telah berusia satu setengah tahun.
Induk-induk yang telah
dipilih selanjutnya dimasukan ke dalam kolam pemijahan. Jumlah perbandingan
induk jantan dan betina di dalam kolam pemijahan yaitu kurang lebih 50 ekor
induk jantan dan 25 ekor induk betina. Setelah itu induk akan bertelur di
sekitar kolam, kemudian telur akan menetas kira-kira setelah 3 hari kemudian.
Selanjutnya anak-anak ikan tawes tetap kita pelihara di kolam tersebut hingga
berusia sekitar tiga minggu.
Pengambilan Benih Ikan
Tawes
Proses selanjutnya di
dalam teknik beternak ikan tawes yaitu memindahkan benih yang telah siap.
Setelah berumur 21 hari, benih-benih selanjutnya akan dideder di dalam kolam
khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan dilakukan dengan menebar benih ke
kolam yang telah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kurang lebih 20 ekor per
meter kubik.
Selanjutnya benih-benih
tersebut bisa kita jual ataupun kita pindah ke kolam-kolam lain untuk kita
besarkan sendiri. Biasanya jika benih yang didapat sangat banyak sedangkan
kolam pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil sebagian
untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual. Itulah cara ternak ikan tawes dari
sisi pembenihan. Selanjutnya akan kita lanjutkan ke proses pembesaran ikan
tawes.
Pemeliharaan Ikan Tawes
di Kolam Pembesaran
Benih yang sudah siap
untuk dibesarkan panjang ukuran tubuhnya yaitu sekitar 5 cm sampai 8 cm. Kita
bisa langsung memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap dibesarkan dengan
tingkat kepadatan kira-kira 4 ekor ikan per meter kubik. Perlu dicermati agar
jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan mempengaruhi hasil
panen yang akan di dapat.
Selanjutnya kita
memelihara ikan dengan cara memberi pakan secara teratur maupun merawat kebersihan
kolam. Kita harus selalu memastikan bahwa air di dalam kolam mendapatkan
pasokan oksigen yang cukup. Selain itu kita juga perlu melancarkan proses
sirkulasi air agar ikan tidak mudah terkena penyakit.
Pakan tambahan yang
biasa diberikan untuk proses pembesaran ikan tawes sehingga memenuhi kriteria
ukuran sebagai ikan konsumsi yaitu daun-daun, dedak, singkong, kangkung, dan
lain-lain. Ketika memberi makan, kita akan melihat kerakusan ikan tawes yang
dengan cepat akan menyambar makanan yang kita berikan. Masa panen dilakukan
biasanya ketika ikan telah berumur 6 bulan.
1. Pemilihan induk
Untuk mendapatkan benih
yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih
induk yang baik dengan ciri-ciri:
a. Letak lubang dubur
terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor.
b. Kepala relatif lebih
kecil dan meruncing.
c. Sisik-sisiknya besar
dan teratur.
d. Pangkal ekor lebar
dan kokoh.
Biasanya ikan tawes
jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina
pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah
matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tandatanda sebagai berikut:
a. Induk betina
- Perutnya mengembang
kearah genetal (pelepasan) bila dirabalebih lembek.
- Lubang dubur berwarna
agak kemerah-merahan.
- Tutup insang bila
diraba lebih licin.
- Bila perut diurut
dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-hitaman.
b. Induk jantan
Bila perut diurut dari
arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma).
Tutup insang bila diraba
terasa kasar.
- Bila perut diurut
dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma).
- Tutup insang bila
diraba terasa kasar.
2. Persiapan Kolam
Kolam pemijahan ikan
tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum
dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
Perbaikan pematang dan
dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah
pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
3. Pelepasan Induk
- Induk ikan tawes yang
telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan
induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari.
Setelah diberok
kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan.
- Pemasukan induk ke
kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm.
- Jumlah induk yang
dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor.
- Pada sore hari kurang
lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih
deras.
- Biasanya induk ikan
tawes memijah pada pukul 19.00-22.00.
- Induk yang akan
memijah biasanya pada slang hari sudah mulai berkejar-kejaran di sekitar tempat
pemasukan air.
4. Penetasan Telur
- Setelah induk ikan
tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak
terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga.
- Pagi hari diperiksa
bila ada telur-telur yang menumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang
dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam.
- Telur ikan tawes
biasanya menetas semua setelah 2-3 hari.
- Dari ikan hasil
penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
5. Pemungutan Hasil
Benih Ikan
- Panen dilakukan pada
pagi hari
- Menyurutkan/mengeringkan kolam.
- Setelah benih berada
dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser.
- Benih ditampung di
hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak
deras.
- Benih lersebut
selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
6. Pendederan
- Mula-mula kolam
dikeringkan selama 2-3 hari.
- Perbaikan pematang,
pembuatan caren/saluran.
- Dasar kolam diolah
dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 10 gr/m2 dan pupuk kandang
1-1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
- Sesudah kolam dipupuk
kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam
ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm.
- Lalu benih ditebar di
kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2.
- Proses pemeliharaan
dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
- Kemudian bisa dipanen
dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
Trims infonya gan SUKSES selalu
ReplyDelete