Wednesday, February 9, 2011

TEKNIS BERBUDIDAYA IKAN TAWES

February 09, 2011 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment


Penyediaan benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan berkesinambungan adalah faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan untuk konsumsi.
Adapun pembenihan ikan tawes terdapat beberapa teknik yakni pembenihan ikan di kolam, pembenihan di sawah dan pembenihan di hapa. Berikut adalah teknik pembenihannya:
Peluang usaha di bidang perikanan di indonesia sangatlah besar, mengingat Indonesia memiliki sumber air dan juga beragam jenis ikan konsumsi yang melimpah. Salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat yaitu ikan tawes. Pada intinya, kegiatan usaha di bidang perikanan yakni meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. Di sini kita akan membicarakan tentang kegiatan yang pertama, yaitu proses produksi. Oleh sebab itu, teknik budidaya ikan tawes akan kita pelajari di sini.
Klasifikasi ikan tawes :
Fillum                          : Chordata
Sub fillum                   :Vertebrata
Class (Kelas)               : Pisces
Sub Class                    : Actinopterygii
Inferior Class              : Teleostei
Super Order                : Ostariophysi
Ordo (bangsa)          : Cypriniformes
Sub Ordo                    : Cyprinoidae
Famili (Suku)              : Cyprinidae
Subfamily                    : Cyprininae
Genus (Marga)            : Puntius
Spesies (Jenis)             : Puntius javanicus Bleeker
Proses Pembenihan Ikan Tawes
Sebetulnya kita bisa langsung membeli bibit ikan tawes yang telah siap untuk dibesarkan di kolam-kolam kita, akan tetapi bagi Anda yang ingin mempelajari cara pembenihan atau pembibitan ikan tawes, berikut informasinya. Langkah yang pertama yaitu kita mulai dengan memilih induk jantan dan betina ikan tawes yang baik. Indukan-indukan yang telah siap untuk dipijahkan yakni induk jantan yang telah berusia satu tahun dan induk betina yang telah berusia satu setengah tahun.
Induk-induk yang telah dipilih selanjutnya dimasukan ke dalam kolam pemijahan. Jumlah perbandingan induk jantan dan betina di dalam kolam pemijahan yaitu kurang lebih 50 ekor induk jantan dan 25 ekor induk betina. Setelah itu induk akan bertelur di sekitar kolam, kemudian telur akan menetas kira-kira setelah 3 hari kemudian. Selanjutnya anak-anak ikan tawes tetap kita pelihara di kolam tersebut hingga berusia sekitar tiga minggu.
Pengambilan Benih Ikan Tawes
Proses selanjutnya di dalam teknik beternak ikan tawes yaitu memindahkan benih yang telah siap. Setelah berumur 21 hari, benih-benih selanjutnya akan dideder di dalam kolam khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan dilakukan dengan menebar benih ke kolam yang telah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kurang lebih 20 ekor per meter kubik.
Selanjutnya benih-benih tersebut bisa kita jual ataupun kita pindah ke kolam-kolam lain untuk kita besarkan sendiri. Biasanya jika benih yang didapat sangat banyak sedangkan kolam pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil sebagian untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual. Itulah cara ternak ikan tawes dari sisi pembenihan. Selanjutnya akan kita lanjutkan ke proses pembesaran ikan tawes.
Pemeliharaan Ikan Tawes di Kolam Pembesaran
Benih yang sudah siap untuk dibesarkan panjang ukuran tubuhnya yaitu sekitar 5 cm sampai 8 cm. Kita bisa langsung memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap dibesarkan dengan tingkat kepadatan kira-kira 4 ekor ikan per meter kubik. Perlu dicermati agar jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan mempengaruhi hasil panen yang akan di dapat.
Selanjutnya kita memelihara ikan dengan cara memberi pakan secara teratur maupun merawat kebersihan kolam. Kita harus selalu memastikan bahwa air di dalam kolam mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Selain itu kita juga perlu melancarkan proses sirkulasi air agar ikan tidak mudah terkena penyakit.
Pakan tambahan yang biasa diberikan untuk proses pembesaran ikan tawes sehingga memenuhi kriteria ukuran sebagai ikan konsumsi yaitu daun-daun, dedak, singkong, kangkung, dan lain-lain. Ketika memberi makan, kita akan melihat kerakusan ikan tawes yang dengan cepat akan menyambar makanan yang kita berikan. Masa panen dilakukan biasanya ketika ikan telah berumur 6 bulan.
1. Pemilihan induk
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri:
a. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor.
b. Kepala relatif lebih kecil dan meruncing.
c. Sisik-sisiknya besar dan teratur.
d. Pangkal ekor lebar dan kokoh.
Biasanya ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tandatanda sebagai berikut:
a. Induk betina
- Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila dirabalebih lembek.
- Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan.
- Tutup insang bila diraba lebih licin.
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-hitaman.
b. Induk jantan
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma).
Tutup insang bila diraba terasa kasar.
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma).
- Tutup insang bila diraba terasa kasar.
2. Persiapan Kolam
Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
Perbaikan pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
3. Pelepasan Induk
- Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari.
Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan.
- Pemasukan induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm.
- Jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor.
- Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
- Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00.
- Induk yang akan memijah biasanya pada slang hari sudah mulai berkejar-kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
4. Penetasan Telur
- Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga.
- Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang menumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam.
- Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari.
- Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
5. Pemungutan Hasil Benih Ikan
- Panen dilakukan pada pagi hari
-  Menyurutkan/mengeringkan kolam.
- Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser.
- Benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras.
- Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
6. Pendederan
- Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari.
- Perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran.
- Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 10 gr/m2 dan pupuk kandang 1-1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
- Sesudah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm.
- Lalu benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2.
- Proses pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
- Kemudian bisa dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.

1 comment: