Udang
Vannamei, atau yang sering juga disebut udang putih oleh masyarakat umum,
adalah jenis udang yang sedang semarak dibudidayakan oleh masyarakat hampir di
seluruh Indonesia, ternyata adalah jenis udang yang berasal dari Pantai Pasifik
Barat Amerika Latin, untuk pertama kalinya dikenalkan pada tahun 1970 di
Tahiti. Lalu dibudidayakan secara intensif di Hawai (Utara Barat pantai
Pasitik), South Carolina (pantai timur Atlantik), Texas (teluk Meksiko),
Belize, Nikaragua, Kolombia, Venezuela, dan Brazil.
Sebenarnya
udang Vannamie telah diperkenalkan ke benua Asia pada tahun 1978-1979, tetapi
baru diperkenalkan secara komersial di Indonesia pada tahun 2001. Dan
berdasarkan data dari South East Asian Fisheries Development Centre (SEAFDEC)
pada tahun 2005, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 419.282 Ha tambak air
payau dan sekitar 913.000 Ha lahan yang berpotensi untuk tambak.
Udang
Vannamie dengan nama latin Litopenaeus Vannamei, memiliki tubuh yang terbentuk
oleh 2 Cabang (biramous), dan tubuh Udang Vannamei berbuku-buku. Kepala udang
Vannamie terbentuk dari Antenula, Antena, Mandibula dan dua pasang Maxillae
serta tiga pasang Maxiliped. Antenula dan Antena berfungsi sebagai organ
sensor. Maxiliped setelah mengalami modifikasi akan berfungsi sebagai organ
makan. Terdapat lima pasang kaki dan enam ruas pada badan udang Vannamie,
karena carapace udang Vannamei transparan maka perkembangan Ovarium pada betina
dapat terlihat.
Habitat
udang Vannamei adalah dilaut tropis dengan suhu air lebih dari 20 derajat
Celcius, mereka bertelur di laut terbuka dan pada Stadia postlarva mereka
bermigrasi ke pantai sampai stadia juvenil mereka akan kembali kelaut lagi
setelah dewasa dan bertelur lagi disana. Siklus hidup udang Vannamei adalah
telur → naupli →mysis → post larva → juvenil → dewasa → telur.
Udang
jenis Vannamei semakin diminati untuk dibudidayakan karena udang Vannamei memiliki
karakteristik yang unggul yaitu :
Kemampuan adaptasi yang tinggi, udang
Vannamei mampu beradaptasi terhadap suhu, dan salinitas.
Laju pertumbuhan yang cepat pada bulan I
dan II
Kelangsungan hidup yang tinggi
Memiliki pangsa pasar yang fleksibel, Udang
jenis Vannamei memiliki pasar mulai ukuran kecil hingga besar.Seperti telah
dijabarkan pada post sebelumnya, ada banyak jenis hama dalam budidaya udang
Vannamei. Pada post ini akan diuraikan cara-cara penangganannya, antara lain
dengan mengunakan:
Saponin
Saponin
adalah racun dari bungkil biji teh, dengan dosis 150-200 kg bungkil biji teh
untuk per ha tambak akan dapat secara efektif membunuh ikan - ikan buas, dan
karena racun saponin bereaksi 50 X lebih kuat terhadap ikan daripada terhadap
udang, maka saponin akan meracuni dan memberantas ikan-ikan ditambak, tanpa
mempengaruhi udang yang di pelihara.
Perlu
di ingat bahwa pada air dengan salinitas rendah maka kekuatan racun saponin
akan berkurang. Dosis pemberian saponin adalah antara 150-200 kg, tetapi pada
pengaplikasiannya dapat dikurangi dengan cara mengurangi tinggi air di dalam
kolam.
Cara
pengaplikasian:
Bungkil
teh ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian direndam dalam air semalaman,
kemudian pada saat tengah hari antara pukul 12.00-13.00 (waktu paling efektif),
air rendaman dipercik-percikan kedalam tambak dengan keadaan kincir di tambak
dihidupkan, agar saponin dapat merata ke semua bagian tambak. Jika air tambak
dikurangi ketingiannya, maka air tambak dapat dinaikan lagi ketingiannya setelah
6 jam. Kekuatan racun saponin akan berangsur-angsur hilang dalam waktu 2-3
hari, dan endapan bubuk bungkil teh dapat menambah kesuburan tambak, maka tidak
diperlukan pengantian air tambak.
Rotenon
Rotenon
adalah racun yang terdapat pada akar tuba (deris), biasanya kandungannya antara
5-8%, tergantung besar kevil nya akar, karena semakin kecil akarnya, maka
semakin tinggi kadar rotenonnya. Bertolak belakang dengan racun saponin yg
bereaksi lebih kuat pada salinitas yg lebih tinggi, sedangkan rotenon bereaksi
lebih kuat pada salinitas rendah.
Perlu
diperhatikan, daya tahan udang terhadap rotenon tidak jauh beda dengan daya
tahan ikan terhadap rotenon. Jadi pemakaiannya harus sangat hati-hati. Dan
tidak disarankan untuk digunakan pada saat pembesaran udang berlangsung.
Pengunaan rotenon biasa pada saat pengolahan dasar tanah disistem semi
intensif, setiap dimulainya siklus.
Cara
pengaplikasian:
Akar
Tuba dipotong kecil-kecil lalu direndam dalam air hingga 24 jam lamanya,
setelah direndam akar tadi tumbuk hingga hancur dan dimasukan dalam air sambil
diperas hingga air berwarna putih seperti santan. Racun rotenon akan hilang
dengan sendirinya setelah 4 hari.
Nikotin
Nikotin
adalah zat yang terdapat pada tembakau, ternyata dapat menberantas ikan - ikan
liar dan buas serta siput, dengan dosis nikotin 12 - 15 kg/ha atau sekitar 200
- 400 kg/ha dari sisa - sisa tembakau.
Perlu
diperhatikan pengunaan nikotin dipakai hanya pada saat pengolahan lahan dan
saat dimulainya siklus baru.
Cara
pengaplikasiannya:
Tanah
dasar tambak yang sudah dikeringkan diisi air dengan ketinggian ± 10cm,
kemudian sisa tembakau ditebarkan kedalam
tambak. dan biarkan hingga air menguap sampai habis ± 7 hari. Karena
kadar nikotin dari tembakau setelah 2-3 hari akan ternetralisir dengan
sendirinya, maka setelah penguapan air selama ± 7 hari tambak dapat langsung
diisi air dan siap untuk memulai siklus baru, tanpa harus mengangkat sisa daun
tembakau, sebab sisa tembakau akan berfungsi sebagai pupuk.
Brestan
Brestan
biasa digunakan untuk pemberantasan trisipan atau siput, tetapi ada cara yg
lebih alami untuk memberantas trisipan, yaitu dengan menggunakan bubuk tembakau
yang mengandung kadar nikotin 3%. .
Perlu
diperhatikan, bahwa jika terdapat sumber
air tawar di daerah tempat pembudidayaan,
maka pemberantasan hama trisipan dapat dilakukan dengan mengunakan air
tawar dengan cara melakukan perendaman selama 1 minggu. Trisipan tidak dapat
hidup pada kadar amonia tinggi, sehingga pengunaan pupuk amonium sulfat juga
dapat memberantas trisipan.
Cara
pengaplikasiannya:
Sama
seperti pengaplikasian Nikotin di atas.
Sekam padi
Kepiting
termasuk hama predator, sekam padi dapat digunakan untuk memberantas hama
kepiting, selain dari menangkap dan membunuhnya. Walaupun ada sebagian dari
petambak yang mengunakan bahan kimia.
Cara
pengaplikasiannya:
Sekam
padi ditumbuk/dihaluskan, lalu sekam padi ditaburkan kedalam lubang-lubang yang
menjadi rumah kepiting. Gunanya selain untuk mengusir kepiting pindah ketempat
lain, adalah agar sekam - sekam halus tadi dapat melekat pada insang kepiting
dan membunuh kepiting itu sendiri.
Demikianlah
cara-cara penangganan hama-hama pada tambak udang Vannamei.
0 comments:
Post a Comment