Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.504 pulau dan 95.181 kilometer persegi garis pantai. 80% penduduk Indonesia hidup di kawasan pesisir dan bergantung pada ekosistem laut. Laut adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Meskipun pemerintah telah berinisiatif dalam berbagai upaya konservasi, masih terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu ekosistem laut kita.1. Jenis ancaman terhadap kawasan konservasi perairan dan cara menghadapinya
Sekarang anda telah mengidentifikasi sumber daya sasaran prioritas yang akan dijadikan alasan untuk menyusun rencana pengelolaan KKP. Selanjutnya, tim perencana harus bekerja bersama untuk mengidentifikasi semua kemungkinan ancaman yang dihadapi atau dialami oleh sumberdaya sasaran tersebut.
Apa sesungguhnya yang kita maksud dengan ancaman?
Dalam konteks perencanaan pengelolaan KKP, yang dimaksud dengan ancaman adalah berbagai hal yang dapat menyebabkan dampak berupa kondisi buruk atau dampak pada sumber daya sasaran. Sangat diharapkan, ancaman tersebut dapat ditangani (dikurangi atau dihilangkan) dengan menerapkan strategi pengelolaan KKP. Pada banyak kasus, membicarakan ancaman adalah membicarakan berbagai kegiatan manusia di dalam dan di luar KKP yang mempengaruhi sumber daya sasaran. Oleh karena itu, ketika kita membahas ancaman terhadap KKP yang berlokasi di wilayah pesisir, kita juga perlu mempertimbangkan berbagai hal yang terjadi di daerah aliran sungai, sepanjang pesisir sampai ke laut lepas. Selanjutnya, ketika kita membahas ancaman terhadap KKP, baik di wilayah pesisir maupun di laut lepas, perhatikan juga berbagai hal yang terjadi di luar batas-batas KKP karena air mengalir tidak mengenal batas.
Seluruh KKP juga menghadapi ancaman yang disebabkan oleh berbagai peristiwa alam dan perubahan iklim. Walaupun kita tidak secara khusus mengidentifikasi dampaknya seperti yang dilakukan terhadap dampak dari kegiatan manusia, ancaman-ancamanalami ini perlu juga dipertimbangkan selama proses perencanaan pengelolaan. Banyak KKP menerapkan strategi pengelolaan yang disertai dengan strategi agar KKP memiliki daya tahan(resilience) terhadap ancaman-ancaman alam dan perubahan iklim.
Pendekatan terbaik untuk menghadapi ancaman akibat gangguan alamiah dan perubahan iklim adalah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian(precautionary approach), yaitu ketika situasi sangat sulit dipastikan maka konservasi harus dijadikan pegangan, terlepas dari pendapat apakah strategi konservasi ini benar atau salah. Dalam mengidentifikasi dan menganalisis ancaman, kita harus mencari berbagai strategi inovatif untuk menangani ancaman walaupun kita mungkin tidak memiliki seluruh informasi atau pengetahuan yang diperlukan untuk memahami berbagai dampak, ancaman, atau sumber ancaman. Berbagai ancaman tersebut berasal dari kegiatan manusia yang terjadi di dalam dan di luar tata batas KKP.
Kiat menghadapi ancaman yang dialami sumberdaya sasaran
Ketika mempertimbangkan ancaman terhadap sumber daya sasaran di KKP, perhatikan juga:
1. Kegiatan manusia.
2. Dampak alami.
3. Akumulasi pengaruh dari kombinasi kedua jenis sumber ancaman di atas.
Anda mungkin tidak dapat langsung mengatasi dampak alami melalui strategi pengelolaan, tetapi Anda harus mempertimbangkan untuk membangun prinsip-prinsip daya pulih (resilience) dan ketahanan (resistance) ke dalam rencana pengelolaan. Hal ini akan membantu kita dalam mengatasi baik tekanan manusia maupun tekanan alam.
Langkah-langkah dalam proses mengidentifikasi ancaman adalah sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi berbagai hal yang dapat mengancam sumber daya yang ada di dalam kawasan konservasi perairan.
(2) Memetakan ancaman.
(3) Mengidentifikasi sumber ancaman, yaitu kegiatan dan/atau pelaku kegiatan yang menyebabkan dampak buruk pada sumber daya yang ada di dalam kawasan konservasi perairan.
(4) Mengelompokkan ancaman menurut jenis sumber daya yang menjadi sasaran prioritas pengelolaan.
(5) Mengidentifikasi dan memahami penyebab dan akibat dari setiap ancaman ini.
(6) Mengidentifikasi perilaku atau kegiatan manusia yang terkait dengan ancaman tersebut.
(7) Mengidentifikasi kemampuan KKP (kekuatan dan kelemahan) untuk mengatasi ancaman.
(8) Memprioritaskan ancaman yang akan menjadi fokus perhatian dari strategi pengelolaan.
(9) Mengidentifikasi kelompok-kelompok pengguna yang terkait dengan berbagai ancaman ini.
2. Keterlibatan masyarakat dalam mengidentifikasijenis ancaman terhadap kawasan konservasi perairan
Proses untuk mengidentifikasi ancaman terhadap sumber daya sasaran dimulai dengan melakukan curah pendapat (brain storming) untuk setiap sumber daya sasaran prioritias yang telah diidentifikasi sebelumnya. Apakah tim perencana telah melakukan curah pendapat mengenai seluruh kemungkinan ancaman pada setiap sasaran dan telah mencatat setiap ide?Ketika Anda telah memiliki cukup informasiuntuk bekerja, mulailah mengelompokkan ancaman-ancaman yang serupa atau mirip dan hilangkan ancaman-ancamanlain yang tidak perlu dicatat karena tidak seberapa manfaatnya jika dicatat (redundant). Catatlah setiap ancaman yang mempengaruhi beberapa jenis sumber daya sasaran yang berbeda sekaligus. Sepertinya, Anda akan melihat suatu pola yang muncul. Terakhir, mintalah tim manajemen untuk meninjau daftar ancaman berdasarkan ancaman-ancaman yang dapat ditangani oleh manajemen. Langkah ini akan memberikan pemahaman mengenai berbagai macam ancaman yang dihadapi oleh KKP dan ancaman yang umum dialami oleh beberapa sumber daya sasaran.
Manfaat dari mengidentifikasi ancaman:
(1) Kesempatan untuk melibatkan para pihak.
(2) Mendapatkan masukan berdasarkan pengetahuan lokal.
(3) Memahami batas-batas geografi atau lokasi ancaman.
(4) Memahami keterkaitan di antarasumber daya sasaran dan ancaman.
(5) Mengidentifikasi kesenjangan .
Satu hal yang perlu Anda perhatikan, bila tim perencana terdiri dari perwakilan dari kelompok pemangku kepentingan KKP, setiap kelompok pemangku kepentingan biasanya akan cenderung hanya memperhatikan ancaman yang secara langsung menjadi perhatian mereka. Itulah sebabnya mengapa penting untuk mendengarkan seluruh pandangan peserta diskusi dan bila memungkinkan memberikan contoh-contohnya. Biasanya melalui diskusi, berbagai ancaman yang dikatakan oleh kelompok pemangku kepentingan yang berbeda akan mulai menyatu.
SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.004.01 Merumuskan Masalah Yang Akan Ditangani pada Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.
Meskipun pemerintah telah berinisiatif dalam berbagai upaya konservasi, masih terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu ekosistem laut kita.1. Jenis ancaman terhadap kawasan konservasi perairan dan cara menghadapinya
Sekarang anda telah mengidentifikasi sumber daya sasaran prioritas yang akan dijadikan alasan untuk menyusun rencana pengelolaan KKP. Selanjutnya, tim perencana harus bekerja bersama untuk mengidentifikasi semua kemungkinan ancaman yang dihadapi atau dialami oleh sumberdaya sasaran tersebut.
Apa sesungguhnya yang kita maksud dengan ancaman?
Dalam konteks perencanaan pengelolaan KKP, yang dimaksud dengan ancaman adalah berbagai hal yang dapat menyebabkan dampak berupa kondisi buruk atau dampak pada sumber daya sasaran. Sangat diharapkan, ancaman tersebut dapat ditangani (dikurangi atau dihilangkan) dengan menerapkan strategi pengelolaan KKP. Pada banyak kasus, membicarakan ancaman adalah membicarakan berbagai kegiatan manusia di dalam dan di luar KKP yang mempengaruhi sumber daya sasaran. Oleh karena itu, ketika kita membahas ancaman terhadap KKP yang berlokasi di wilayah pesisir, kita juga perlu mempertimbangkan berbagai hal yang terjadi di daerah aliran sungai, sepanjang pesisir sampai ke laut lepas. Selanjutnya, ketika kita membahas ancaman terhadap KKP, baik di wilayah pesisir maupun di laut lepas, perhatikan juga berbagai hal yang terjadi di luar batas-batas KKP karena air mengalir tidak mengenal batas.
Seluruh KKP juga menghadapi ancaman yang disebabkan oleh berbagai peristiwa alam dan perubahan iklim. Walaupun kita tidak secara khusus mengidentifikasi dampaknya seperti yang dilakukan terhadap dampak dari kegiatan manusia, ancaman-ancamanalami ini perlu juga dipertimbangkan selama proses perencanaan pengelolaan. Banyak KKP menerapkan strategi pengelolaan yang disertai dengan strategi agar KKP memiliki daya tahan(resilience) terhadap ancaman-ancaman alam dan perubahan iklim.
Pendekatan terbaik untuk menghadapi ancaman akibat gangguan alamiah dan perubahan iklim adalah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian(precautionary approach), yaitu ketika situasi sangat sulit dipastikan maka konservasi harus dijadikan pegangan, terlepas dari pendapat apakah strategi konservasi ini benar atau salah. Dalam mengidentifikasi dan menganalisis ancaman, kita harus mencari berbagai strategi inovatif untuk menangani ancaman walaupun kita mungkin tidak memiliki seluruh informasi atau pengetahuan yang diperlukan untuk memahami berbagai dampak, ancaman, atau sumber ancaman. Berbagai ancaman tersebut berasal dari kegiatan manusia yang terjadi di dalam dan di luar tata batas KKP.
Kiat menghadapi ancaman yang dialami sumberdaya sasaran
Ketika mempertimbangkan ancaman terhadap sumber daya sasaran di KKP, perhatikan juga:
1. Kegiatan manusia.
2. Dampak alami.
3. Akumulasi pengaruh dari kombinasi kedua jenis sumber ancaman di atas.
Anda mungkin tidak dapat langsung mengatasi dampak alami melalui strategi pengelolaan, tetapi Anda harus mempertimbangkan untuk membangun prinsip-prinsip daya pulih (resilience) dan ketahanan (resistance) ke dalam rencana pengelolaan. Hal ini akan membantu kita dalam mengatasi baik tekanan manusia maupun tekanan alam.
Langkah-langkah dalam proses mengidentifikasi ancaman adalah sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi berbagai hal yang dapat mengancam sumber daya yang ada di dalam kawasan konservasi perairan.
(2) Memetakan ancaman.
(3) Mengidentifikasi sumber ancaman, yaitu kegiatan dan/atau pelaku kegiatan yang menyebabkan dampak buruk pada sumber daya yang ada di dalam kawasan konservasi perairan.
(4) Mengelompokkan ancaman menurut jenis sumber daya yang menjadi sasaran prioritas pengelolaan.
(5) Mengidentifikasi dan memahami penyebab dan akibat dari setiap ancaman ini.
(6) Mengidentifikasi perilaku atau kegiatan manusia yang terkait dengan ancaman tersebut.
(7) Mengidentifikasi kemampuan KKP (kekuatan dan kelemahan) untuk mengatasi ancaman.
(8) Memprioritaskan ancaman yang akan menjadi fokus perhatian dari strategi pengelolaan.
(9) Mengidentifikasi kelompok-kelompok pengguna yang terkait dengan berbagai ancaman ini.
2. Keterlibatan masyarakat dalam mengidentifikasijenis ancaman terhadap kawasan konservasi perairan
Proses untuk mengidentifikasi ancaman terhadap sumber daya sasaran dimulai dengan melakukan curah pendapat (brain storming) untuk setiap sumber daya sasaran prioritias yang telah diidentifikasi sebelumnya. Apakah tim perencana telah melakukan curah pendapat mengenai seluruh kemungkinan ancaman pada setiap sasaran dan telah mencatat setiap ide?Ketika Anda telah memiliki cukup informasiuntuk bekerja, mulailah mengelompokkan ancaman-ancaman yang serupa atau mirip dan hilangkan ancaman-ancamanlain yang tidak perlu dicatat karena tidak seberapa manfaatnya jika dicatat (redundant). Catatlah setiap ancaman yang mempengaruhi beberapa jenis sumber daya sasaran yang berbeda sekaligus. Sepertinya, Anda akan melihat suatu pola yang muncul. Terakhir, mintalah tim manajemen untuk meninjau daftar ancaman berdasarkan ancaman-ancaman yang dapat ditangani oleh manajemen. Langkah ini akan memberikan pemahaman mengenai berbagai macam ancaman yang dihadapi oleh KKP dan ancaman yang umum dialami oleh beberapa sumber daya sasaran.
Manfaat dari mengidentifikasi ancaman:
(1) Kesempatan untuk melibatkan para pihak.
(2) Mendapatkan masukan berdasarkan pengetahuan lokal.
(3) Memahami batas-batas geografi atau lokasi ancaman.
(4) Memahami keterkaitan di antarasumber daya sasaran dan ancaman.
(5) Mengidentifikasi kesenjangan .
Satu hal yang perlu Anda perhatikan, bila tim perencana terdiri dari perwakilan dari kelompok pemangku kepentingan KKP, setiap kelompok pemangku kepentingan biasanya akan cenderung hanya memperhatikan ancaman yang secara langsung menjadi perhatian mereka. Itulah sebabnya mengapa penting untuk mendengarkan seluruh pandangan peserta diskusi dan bila memungkinkan memberikan contoh-contohnya. Biasanya melalui diskusi, berbagai ancaman yang dikatakan oleh kelompok pemangku kepentingan yang berbeda akan mulai menyatu.
SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.004.01 Merumuskan Masalah Yang Akan Ditangani pada Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.
0 comments:
Post a Comment