Wednesday, July 5, 2017

VARIASI JENIS IKAN BOTIA ( Chromobotia macracanthus )

July 05, 2017 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Ikan Botia ( Chromobotia macracanthus )
a. Pengertian
Ikan Botia ( Chromobotia macracanthus ) merupakan ikan alam asli Indonesia yang berasal dari Sungai Barito, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sungai Batanghari, Jambi. Ikan botia menjadi primadona ekspor ikan hias sampai saat ini.
Harga satu ekor ikan dengan ukuran 5 cm mencapai 13 euro (183 ribu) di pasaran Eropa.  Tetapi di Indonesia sendiri, ikan itu dijual ke petani dengan harga sekitar Rp. 6.000 – 10.000/ekor.
b. Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Phylum       : Chordata
Class           : Osteichthyes
Sub Class    : Actinopterygii
Ordo            : Teleostei
Sub Ordo     : Cyprinoidea
Family         : Cobitidae
Spesies        : Botia macracanthus
c.       Habitat
Ikan botia yang berasal dari beberapa DAS di Sumatera dan Kalimantan. Penyebaran benih ikan botia di daerah banjiran sepanjang sungai Batang Hari mulai dari terusan sampai ke londerang pada musim penghujan. Penyebaran induk ikan botia mulai dari Muara Tembesi sampai Dusun Teluk Kayu Putih Kabupaten Tebo. Habitat ikan ini banyak ditemukan berkumpul di perairan yang tenang (tidak berarus deras). Ikan botia hidup di dasar perairan (termasuk ikan dasar), yang aktif mencari makan pada malam hari (nocturnal). Suhu untuk pertumbuhan adalah 24-28o
C, pH: 6-7,5, kesadahan air 5-15 mg/ldan kadar oksigen 3-5 ppm.
d.      Morfologi
Ikan Botia memiliki bentuk tubuh yang indah dengan punggung agak membungkuk sehingga tampak seperti pesawat tempur, warna tubuh kuning cerah dengan 3 (tiga) garis lebar atau hitam lebar.
Ikan Botia memiliki bentuk tubuh memanjang dan pipih, perut hampir lurus, posisi lengkung sirip punggung lebih depan daripada sirip perut, memiliki empat pasang sungut. Warna dasar tubuh merah jingga kekuning-kuningan, yang dibalut warna hitam di tiga tempat. Satu memotong di kepala persis melintas di mata, di tengah tubuh agak lebar, terakhir di pangkal ekor merambat sampai sirip punggung. Sirip ekor tebal terbagi dengan ujung lancip, warna oranye dengan ujung kemerahan. Sirip anus hitam, dengan tulang sirip kuning, sirip dada berwarna merah darah. Botia memiliki duri di bagian bawah matanya.

e.       Makanan
Ikan botia merupakan ikan omnivora yang memakan cacing, krustasea dan material tanaman (Fishbase, 2007), sedangkan di lingkungan budidaya,ikan ini menyukai pakan berupa udang-udang kecil, cacing rambut ( Tubifex sp), dan cacing darah (Satyani et al , 2006). Menurut Kamal (1992), jenis makanan ikan botia terdiri dari krustasea, insekta, nematoda, moluska, alga dan material yang tidak teridentifikasi. Ikan botia aktif  mencari makan pada malam hari ( nocturnal ) sedangkan pada siang  hari hanya bersembunyi saja (Satyani et al. , 2006).
f.       Reproduksi
Botia yang sudah matang gonad akan berenang melawan arus menuju hulu sungai yang berair dangkal. Disepanjang sungai yang dangkal dan jernih itu induk botia akan memijah. Setelah memijah, ikan akan kembali ke hilir mengikuti aliran sungai. Saat memijah, botia melepaskan semua telur – telurnya secara serempak. Telur botia yang telah dibuahi akan menetas 14 – 26 jam setelah pembuahan. Benih ikan botia berkelompok dalam jumlah besar sehingga mudah ditangkap. Botia mulai matang gonad setelah ukurannya ± 40 gram, untuk botia jantan  dan untuk botia betina ± 70 gram, atau panjangnya lebih dari 15 cm.
Pengamatan histologi gonad ikan botia yang dilakukan oleh Susanto (1996), membagi tingkat kemetangan gonad (TKG) menjadi 6 fase, yaitu sebagai berikut :
1.      TKG I.  Sel telur baru mengalami perbanyakan dari sel epitel dan membentukoogonia.  Kumpulan oogeniaberbentuk bulat yang dilapisi oleh satu dinding epitel.  Sitoplasmanya berwarna merah jambu dengan nucleus yang besar.
2.      TKG II.  Ootgonia berkembang menjadi oositdenagn sitoplasma yang bertambah besar dengan nucleus yang terletak ditengah – tengahnya.  Selama perkembangannya, oosit ditutupi satu baris epitel.  Diameter oosit berkisar antara 100 – 150 um.
3.      TKG III.  Fase ini adlah fase berkembangnya dinding sel.  Oosit semakin membesar dan inti sel mulai tampak.  Sitoplasma yang berwarna biru merupakan awal / persiapan vitelogenesis.  Diameter telur antara 200 – 300um
4.      TKG IV.  Membrane inti mulai tampak berwarna terang, melingkari inti sel. Inti berwarna merah jambu sedangkan sitoplasma berwarna biru yang lebih terang dibandingkan pada TKG II dan III.  Pada fase ini vitelogenesis berlangsung dan mulai terbentuk granula dan vakuola pada sitoplasma.  Juga mulai terbentuk zona radiate yang berasal dari sel epitel.  Diameter telur antara 300 – 500 um.
5.      TKG V.  Pada fase ini nucleus tampak jelas dengan granula yang masih kasar. Sitoplasma berwarna biru, sedangkan nucleus berwarna merah jambu agak cerah dibandingkan dengan cairan yang mulai mengalami deregerasi.  Lapisan zona radiate tampak lebih jelas, tersusun dari sel berbentuk kubus dan sel tiang.  Diameter telur antara 500 – 600 um.

6.      TKG VI.  Fase ini merupakan fase maksimum perkembangna oosit, dimana sudah mengalami perkembangna optimal dengan vakuola yang berukuran besar dan jumlahnya sangat banyak.  Nucleus serta granula tampak lebih jelas, memenuhi sitoplasma.  Dinding folikel terdiri atas zona radiate, teka interna dan eksterna.  Pada bagian tertentu dari teka terdapat epitel yang menipis, membentuk mikrofil.  Diameter telur mencapai kisaran antara 600 – 700 um.Botia itu adalah kelompok ikan dari suku Cobtidae yang kebanyakan juga laku sebagai ikan hias. Secara ilmiah, beberapa ikan berubah nama marganya dari Botia menjadi Chromobotia, Syncrossus, Yasuhikotakia dll. Sehingga penyebutan ikan Botia hanya tinggal terjadi di dunia ikan hias.

Botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih. Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia.

Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang “lembut” karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.Botia dapat menerima berbagai jenis pakan. Meskipun demikian perlu diingat bahwa mereka sebenarnya adalah karnivora, sehingga perlu diberi pakan dengan diet protein tinggi.
Jenis Kelamin
Betina pada umumnya memiliki tubuh lebih ramping dibandingkan dengan jantan. Sedangkan jantan ditandai dengan sirip ekor lebih panjang dibandingkan dengan betina.
Breeding
Pemijahan dilaporkan berhasil dilakukan dalam akuarium, akan tetapi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Beberapa aquaris menyebutkan bahwa sering kali yang menjadi penghambat adalah faktor umur. Banyak yang menyangka ikan ini termasuk ikan berukuran kecil sehingga sering mencoba dipijahkan pada usia yang sebenarnya belum dewasa. Ikan dengan panjang 15-20 cm dalam akuarium boleh dikatakan sudah matang untuk dipijahkan. Beberapa hobiis melaporkan bahwa botia betina mengandung terlur setelah mencapai panjang tersebut. Botia termasuk dalam golongan egg layer.  Ikan Botia sangat banyak sekali jenisnya bahkan mungkin terbanyak di antara species ikan hias yang lainnya namun beberapa jenis Botia yang paling terkenal diantaranya adalah:
* Botia Badut (Chromobotia macracanthus)
   Nama lainnya dari Botia Badut adalah Clown Loach, Clown Botia. Merupakan botia yang paling terkenal dan indah dipandang. Mulut ikan ini menghadap ke bawah, tubuhnya belang kuning dan hitam. Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan botia badut bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun. Panjang bisa mencapai 30 – 40 cm. Botia betina biasanya berukuran lebih besar. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut. Ikan botia jenis ini yang dijual di pasar ikan hias berukuran sekitar 5-10 cm.
Botia Badut
* Botia Macan (Syncrossus hymenophysa)
   Botia macan disebut juga Tiger Loach dapat tumbuh sampai 25 cm, mulut lancip dan mempunyai duri yang dapat membuka dan menutup dibagian rahang sampingnya. Warna belang-belang vertikal dan keperakan. Distribusi dan habitat alam terdapat di Indonesia yaitu di Sumatra dan Kalimantan. Botia macan termasuk ikan pendamai, pemakan dedritus, cacing, zooplankton dan berbagai hewan kecil yang terdapat di dasar sungai/danau. Ikan ini suka berada di dasar mengaduk-aduk substrat untuk mencari makanan. Bila dipelihara sering membenamkan diri di dasar pasir. Botia macan dijual dengan harga sedang.
Botia Macan
* Botia Morleti (Yasuhikotakia morleti)
   Botia Morleti ini hanya dapat tumbuh sampai ukuran 10 cm paling kecil diantara botia botia lainnya, mulut lancip dan mempunyai duri yang dapat membuka dan menutup dibagian rahang sampingnya. Warna abu-abu keperakan dan mempunyai corak vertikal hitam tebal dibagian pangkal ekor. Habitat aslinya terdapat di sungai Mekong, Chao Phraya dan sekitar perairan Thailand Sedangkan di Indonesia sendiri hanya terdapat di pasar ikan hias.
Botia Morleti
* Botia India (Botia lohachata)
   Dikenal di dunia ikan hias dengan nama Reticulate Loach yang berasal dari India. Ikan ini dapat tumbuh sampai 15 cm, mulut lancip dan mempunyai duri yang dapat membuka dan menutup di bagian rahang sampingnya. Warna belang tidak teratur seperti corak batik. Botia India termasuk ikan pendamai, pemakan dedritus, cacing, zooplankton dan berbagai hewan kecil yang terdapat di dasar sungai/danau. Ikan ini suka berada di dasar mengaduk-aduk substrat untuk mencari makanan. Bila dipelihara sering membenamkan diri di dasar pasir. Botia macan dijual dengan harga sedang.
Botia India
* Botia Myanmar (Botia kubotai)
Sering disebut juga Angelicus Loach habitat asalnya berada di sungai-sungai Burma (Myanmar). Dapat tumbuh sampai 13 cm (5 Inchi). Botia Myanmar memiliki bentuk tubuh yang khas, bentuk tubuh yang memanjang, punggung yang agak melengkung, memiliki kepala yang tajam dengan mulut ke arah bawah dari tubuhnya dan dikelilingi oleh beberapa duri yang berfungsi untuk mencari makanan berbentuk substrat. Botia myanmar mempunyai warna tubuh cokelat dan emas. Ikan ini merupakan ikan pendamai bahkan lebih pendamai daripada sepupunya yaitu botia badut. Walaupun demikian mereka suka bertengkar di antara jenis mereka sendiri untuk menentukan siapa yang berkuasa.
Botia Myanmar    
Sumber: rajaikan.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment