Thursday, January 5, 2017

NILA LARASATI DARI JAWA TENGAH

January 05, 2017 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Pada tanggal 23 Nopember 2009, Jawa Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah erhasil merelease Nila Merah strain baru yang diberi nama ” LARASATI ” (Nila Merah strain Janti), sebagai Benih Bermutu. Secara seremonial Larasati direlease oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bp. Fadel Muhammad melalui SK No. KEP.79/MEN/2009. Nama Larasati diambil dari nama seorang dewi dalam tokoh pewayangan yang merupakan isteri dari Arjuna yang sangat terkenal. Dikatakan strain Janti karena kegiatan pemuliaannya dilakukan di Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Janti (Satker PBIAT Janti), terletak di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Satker PBIAT Janti merupakan salah satu dari tiga satuan kerja di bawah Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Muntilan (BPBIAT Muntilan).

Kegiatan pemuliaan ikan Nila di Satker PBIAT Janti dimulai sejak tahun 2004 setelah Satker PBIAT Janti ditunjuk menjadi Pusat Pengembangan Induk Ikan Nila Regional (PPIINR) melalui SK Dirjen Budidaya No. 6378/DPB-1/PB.110.D1/12/03. Pada tahap awal dimulai dengan mendatangkan ikan Nila berbagai strain seperti Gift, Nifi, Singapura, Citralada dan Nila Putih. Kemudian pada tahun 2005 dilakukan perkawinan secara inbreeding dan cross breeding untuk mendapatkan gambaran performa benih yang dihasilkan. Pada tahun 2006 diketahui persilangan (cross breeding) antara induk strain Gift (GG) dan pejantan strain Singapura (SS) menghasilkan benih hibrid (GS) terbaik. Pemuliaan induk dilakukan menggunakan metode seleksi individu. Generasi pertama (F1) dihasilkan tahun 2006, generasi kedua (F2) tahun 2007 dan generasi ketiga (F3) tahun 2008. Berbagai uji terhadap benih hibrid (GS) generasi ketiga seperti uji pertumbuhan, multi lokasi, salinitas, dan hama penyakit dilakukan tahun 2008. Benih hibrid (GS) generasi ketiga inilah yang direlease pada tanggal 23 Nopember 2009 dengan nama Larasati.

Kegiatan pemuliaan ikan Nila di Satker PBIAT Janti dilakukan dalam 2 tahap :

Tahap I.  Seleksi Ikan Nila Merah Hibrida Terbaik
Tahap II. Perbaikan Induk dengan Seleksi Individu untuk Perbaikan Hibrida
Tabel 1.  Deskripsi ikan Nila Larasati ukuran konsumsi/dewasa :
I
    Karakter Morfologi    

1.1
    Jumlah jari-jari sirip dorsal    

D. XVII. 13

1.2
    Jumlah jari-jari sirip perut    

V. I. 5

1.3
    Jumlah jari-jari sirip dada    

P. 13 – 14

1.4
    Jumlah jari-jari sirip dubur    

A. III. 10 – 11

1.5
    Jumlah jari-jari sirip ekor    

C. II. 17 – 18

1.6
    Jumlah Linea Lateralis (LL)    

33 – 35

1.7
    Lebar mata (cm)    

1,54 – 1,70

1.8
    Panjang Total (PT) (cm)    

26,6 – 32,5

1.9
    Panjang Standar (PS) (cm)    

20,6 – 26,5

1.10
    Tinggi Badan (TB) (cm)    

9,7 – 11,0

1.11
    Panjang Standar/Tinggi Badan (PS/TB)    

2,12 – 2,40

1.12
    Warna    

Merah


         

II
    Ketebalan Daging (cm)    

4,75 – 4,90


         

III
    Ratio Edible Portion (%) Larasati dengan bobot 1.000 – 1.300 g    

3.1
    Berat daging    

46,4 – 53,0

3.2
    Berat tulang    

7,1 – 8,0

3.3
    Berat kepala    

18,5 – 20,0

3.4
    Berat ekor    

1,7 – 1,8

3.5
    Berat sisik    

1,2 – 2,1

3.6
    Berat sirip    

4,1 – 5,6

3.7
    Berat organ dalam    

14,4 – 16,1
       

IV
    Deskripsi Larasati ukuran konsumsi/dewasa    

4.1
    Warna punggung    

Merah orange

4.2
    Warna perut    

Putih kemerahan

4.3
    Warna overculum    

Kemerahan

4.4
    Umur (hari)    

130

4.5
    Bobot pembesaran di kolam air tenang (g)    

560 – 620

4.6
    Bobot pembesaran di KJA selama 150 hari (g)    

930,0 – 954,7

Larasati sebagai benih sebar telah teruji sebagai produk benih hibrid Nila Merah yang berkualitas unggul baik dipelihara di kolam, air tenang, air deras maupun keramba jaring apung (KJA). Larasati sangat digemari masyarakat karena cepat tumbuh, daging tebal, pertumbuhan seragam, SR tinggi (> 90%), FCR rendah (1,2 – 1,3), tahan terhadap perubahan lingkungan, dan secara laboratoris terbukti tahan terhadap bakteri Streptococcus agalactiae. Pengembangan budidaya Larasati masih terbuka luas baik pangsa pasar maupun lahan budidayanya. Kegiatan budidaya Larasati telah memberikan dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat dengan terbukanya lapangan pekerjaan dan peluang usaha dibidang budidaya serta terbukanya kawasan wisata kuliner.

Budidaya Larasati di Kabupaten Klaten sudah sangat berkembang terutama di kawasan minapolitan Desa Nila KALUNGHARJO (meliputi 8 desa di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Karanganom, Tulung dan Polanharjo). Ikan konsumsi yang dihasilkan dipasarkan ke beberapa wilayah seperti Solo, Yogyakarta, Semarang, dan wilayah lain ex-Karesidenan Surakarta. Untuk wilayah Klaten sendiri terutama dipasarkan di kawasan wisata kuliner Janti dan Rowo Jombor. Sampai tahun 2010 jumlah rumah makan/pancingan yang menyajikan menu serba ikan di Janti berjumlah sekitar 45 buah dan menyerap tenaga kerja sekitar 250 orang, serta di Rowo Jombor berjumlah sekitar 25 buah dan menyerap tenaga kerja sekitar 250 orang.

Tabel 2. Target Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

KOMODITAS
   

2010
   

2011
   

2012
   

2013
   

2014
Udang Windu    

5.327
   

5.758
   

6.343
   

7.327
   

8.664
Udang Vaname    

4.042
   

4.824
   

6.048
   

6.687
   

8.040
Rumput Laut    

84.053
   

128.694
   

200.146
   

312.767
   

492.814
Kerapu    

7
   

10
   

11
   

14
   

20
Bandeng    

58.693
   

70.107
   

80.568
   

94.679
   

108.740
Kakap    


   


   


   


   


Nila    

29.449
   

37.763
   

46.732
   

57.681
   

65.965
Patin    

750
   

1.431
   

2.354
   

3.335
   

5.009
Mas    

5.997
   

6.746
   

7.643
   

8.707
   

10.377
Gurame    

7.567
   

9.040
   

10.780
   

12.830
   

15.315
Lele    

43.926
   

70.362
   

95.526
   

125.333
   

166.938
Lainnya    

46.200
   

52.800
   

66.100
   

74.000
   

75.000
JUMLAH    

286.011
   

387.535
   

522.251
   

703.360
   

956.882

Satuan : ton

Sampai dengan tahun 2014, proyeksi kebutuhan benih dan induk ikan Nila sangat besar agar target produksi yang telah direncanakan dapat tercapai.

Tabel 3.   Proyeksi Kebutuhan Benih dan Induk Ikan Nila Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

Tahun
   

Target Produksi (ton)
   

Keb. Benih (ekor)
   

Keb. Induk (paket)

2010
   

29.449
   

110.434.000
   

614

2011
   

37.763
   

141.612.000
   

787

2012
   

46.732
   

175.245.000
   

974

2013
   

57.681
   

216.304.000
   

1.202

2014
   

65.965
   

247.369.000
   

1.375

1 paket induk = ♀ 300 ekor dan ♂ 100 ekor

Untuk mencapai target produksi di atas, Satker PBIAT Janti memiliki tugas untuk menyediakan benih dan calon induk berkualitas yang akan digunakan untuk memproduksi benih Larasati. Benih dan calon induk yang telah dihasilkan dari kegiatan pemuliaan (broodstock program) secara bertahap telah disebarluaskan kepada BBI Lokal dan UPR ke kabupaten/kota di Jawa Tengah. Diharapkan dengan penggunaan benih dan calon induk yang berkualitas akan mempercepat peningkatan produksi ikan Nila dan mendukung industrialisasi perikanan budidaya.
Selain release Larasati, pada tanggal 6 Januari 2011 Satker PBIAT Janti dinyatakan lulus Sertifikasi Cara Perbenihan Ikan Yang Baik (CPIB) dengan predikat SANGAT BAIK (EXCELLENT). Adanya release Larasati dan sertifikat CPIB menunjukkan jaminan mutu dari Satker PBIAT Janti dalam hal produksi benih dan calon induk yang berkualitas bagi masyarakat.

Info Pemesanan Calon Induk Nila :

Sutarno ( 085642203402 )

Toni Kuswoyo ( 085643146859 / 081392025819 )

0 comments:

Post a Comment