Thursday, June 2, 2016

PRODUK HASIL PERIKANAN TANGKAP

June 02, 2016 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Produk Hasil Perikanan Tangkap
Penangkapan  ikan  adalah  kegiatan  untuk  memperoleh  ikan  di  perairanyang  tidak  dibudidayakan  dengan  alat  atau  cara  apapun.  Produk  hasil  perikanan
tangkap  adalah  berupa  ikan  dan  biota  perairan  lainnya
a  yang  berasal  dari  hasil
kegiatan penangkapan di laut. Ikan laut dalam penelitian ini mencakup semua ikan laut  yang  biasa  dikonsumsi  oleh  masyarakat  yaitu  tongkol,  bandeng,  kembung,
tenggiri, tuna, kakap bawal dan lain-lain.
Produk    hasil    perikanan    tangkap mempunyai    ciri-ciri    yang    dapat mempengaruhi  atau  menimbulkan  masalah  dalam  tataniaganya.  Ciri
-ciri  yang dimaksud antara lain adalah:
a. Produksinya musiman dan panennya (penangkapannya) terbatas dalam periode tertentu   yang   relatif   singkat.   Keadaan   ini   biasan
ya   menimbulkan   beban musiman  (peak  load)  dalam  pembiayaan,  penyimpanan,  pengangkutan  dan penjualan.  Produksi  hasil  perikanan  tangkap  dilakukan  oleh nelayan  terpencar
di  daerah-daerah  dimana  perairan  dan  iklimnya  memberi  kemungkinan  cocok untuk   berproduksi karena  kadang-kadang   berjauhan   dengan   pusat-pusat konsumsi atau pasar.
b.Konsumsi hasil perikanan berupa bahan makanan relatif stabil sepanjang tahun. Sifat  demikian  biasanya  dihubungkan  dengan  sifat  musiman  dan  jumlahnya
tidak  menentu  karena  pengaruh  cuaca akan  menimbulkan  masalah  dalam penyimpanan dan pembiayaan.
c.Barang-barang  hasil  perikanan  tangkap  berupa  bahan  makanan  mempunyai sifat cepat rusak (perishable); dan
d.Jumlah  atau  kualitas  hasil  perikanan  tangkap  dapat  berubah-ubah,  kenyataan menunjukkan bahwa umlah dan kualitas dari hasil perikanan tidak selalu tetap,
tetapi  berubah-ubah  dari  tahun ke  tahun.  Ada  tahun-tahun dengan  jumlah  dan kualitas  hasil  perikanan  baik  dan  ada  pula  tahun
-tahun  dengan  jumlah  dan kualitas hasil perikanan merosot, karena sangat tergantung pada keadaan cuaca.
2.2.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk memberi kepuasan dari barang-barang atau jasa yang  dipertukarkan kepada konsumen atau pemakai (Kotler 2002). Pemasaran adalah segala bentuk kegiatan atau usaha yang dilakukan agar barang  yang diproduksi dapat mengalir secara langsung ke sektor
konsumsi.  Definisi  ini  menunjukan  bahwa  pemasaran  itu  meliputi  kegiatan-kegiatan    melakukan    perdagangan    (merchandising),    promosi    (promotion), penentuan harga (pricing), penjualan (selling) dan transportasi (transportation).Pemasaran  adalah  proses  penyusunan  komunikasi  terpadu  yang  bertujuan untuk
memberikan informasimengenai barang  atau jasadalam kaitannya dengan memuaskan   kebutuhan   dan   keinginan   manusia.   Pemasaran   dimulai   dengan pemenuhan  kebutuha
n  manusia  yang  kemudian  bertumbuh  menjadi  keinginan manusia (Anief 2000).
2.2.2 Teori Strategi Pemasaran Panjang-pendeknya saluran pemasaran  yang harus dilalui oleh suatu hasil perikanan  tangkap  dipengaruhi  oleh  faktor
-faktor,  diantaranya:  a).  Jarak  antara produsen   sampai   ke   konsumen.   Semakin   jauh   jarak   antara   produsen   dan konsumen  maka  makin  panjang  saluran  distribusi  yang  ditempuh  oleh  produk tersebut. b). Daya tahan produk. Produk yang cepat rusak harus segera sampai ke tangan konsumen dan sebaiknya me
nggunakan saluran pemasaran yang pendek.
2.2.3 Saluran Distribusi Hasil Perikanan Tangkap
Distribusi  adalah  kegiatan  pemasaran  yang  bertujuan  menciptakan  nilai tambah  produk  melalui  fungsi  pemasaran  dengan  menyalurkan,  menyebarkan, mengirimkan  atau  menyampaikan  barang  dan  jasa  dari  produsen  ke  konsumen yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini  memperlancar  arus  pemasaran  (marketing  channel  flow)  secara  fisik  dan  non isik. Saluran distribusi merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung 8 yang terlibat dalam proses menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler 2002).  Distribusi  hasil  tangkapan  merupakan  kegiatan  positif  dalam  menunjang hasil pemasaran. tanpa kegiatan distribusi, hasil tangkapan berupa ikan laut tidak dapat  dikonsumsi  oleh  konsumen.  Sistem  distribusi  atau  tataniaga  dari  suatu
komoditas  perlu  diketahui  untuk  menentukan  jalur  mana  yang  lebuh  efisien  dari semua kemungkinan jalur
-jalur yang dapat ditempuh mengingat pduk perikanan yang  mempunyai  sifat  mudah rusak  atau busuk.  Selain  itu  sistem  distribusi  yang baik  dan  efisien  dapat  mempermudah  dalam  mengetahui  besarnya  marjin  yang diterima tiap lembaga yang terlibat.Dilihat    dari    jauh    pendeknya    rantai    distribusi,    saluran    distribusi
dikelompokan menjadi dua (Kotler 2002) yaitu :
1.Saluran   distribusi   langsung,   yaitu   saluran   distribusi   dimana   produk   dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara atau penyalur.
2.Saluran  distribusi  tidak  langsung,  yaitu  perusahaan  dalam  mendistribusikan produk  menggunakan  penyalur/agen  perantara  dan  juga  pengecer  sebelum
sampai ke tangan konsumen.
2.2.4 Lembaga Pemasaran
Lembaga   pemasaran   memegang   peranan   penting   dalam   menentukan saluran  pemasaran.  Fungsi  lembaga  pemasaran,
berbeda  satu  dengan  yang  lain dicirikan  oleh  aktivitas  yang  dilakukan  maupun  skala  usahanya.  Dalam  proses
penyampaian  barang  dari  produsen  ke  konsumen  diperlukan  berbagai  kegiatan atau tindakan lembaga pemasaran  yang dapat memperlancar proses penyampaian
barang  yang  bersangkutan.  Hal  ini  juga  terjadi  pada  kelembagaan  tradisional,  di mana  para  pedagang  besar bisa  langsung  datang  ke  petani  atau  kepedagang  desa untuk  memperoleh  komoditas  yang  diperlukan  karena  adanya  hubungan  sosial
yang dekat sehingga petani tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya transportasi. Kemudahan  transaksi  yang  ditawarkan  oleh  suatu  kelembagaan  akan  makin mendorong  petani  untuk  menjual  hasil  produksinya  pada  kelembagaan  tersebut (Soekartawi 1989 dalam Anindita 2008)9
Lembaga    pemasaran adalah    badan-badan    yang    menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga/pemasaran, dimana barang-barang yang berasal dari pihak  produsen  sampai  ke  tangan  pihak  konsumen.  Lembaga-lembaga  yang terlibat dalam pemasaran adalah sebagai berikut :
1.Produsen, dalam
kondisi ini  yang menjadi produsen adalah nelayan. Produsen
mempunyai tugas utama sebagai pengahsil barang. Dimana selain berproduksi, mereka   juga   aktif   melakukan   beberapa   fungsi   tataniaga   tertentu   untuk
menyalurkan  hasil  produksinya  kepada  konsumen  (Hanafiah  dan  Saefudin 1983).
2.Pedagang  pengumpul  lokal,  adalah  pedagang  lokal  yang  mengumpulkan  hasil tangkapan  nelayan  dan  menjualnya  kembali  kepada  lembaga  pemasaran  yanglain.
3.Pedagang   besar,   adalah   pedagang   yang   memperdagangkan   barang   dalam jumlah  lebih  besar.  Pedagang  ini  memperoleh  barang  dari  pengumpul  lokal
atau   sering   juga   mendatangi   pasar   pelelangan   di   daerah   produksi   untuk membeli barang dan kerap kali membeli barang secara langsung dari produsen,
kemudian   barang   tersebut   dijual   dalam   jumlah   yang   lebih   kecil   kepada pedagang  eceran  maupun  kepada  hotel,  restoran,  pabrik  pengolahan,  dan lembaga lainnya (Hanafiah dan Saefudin 1983).
4. Pedagang  pengecer  merupakan  perantara  yang  menjual  barang-barang  dalam jumlah kecil  secara  langsung  kepada  konsumen  akhir  (Hanafiah  dan  Saefudin 1983).  Biasanya  lembaga  ini  menerima  barang  dari  pedagang  besar  dan terkadang dari pengumpul lokal (tengkulak) atau produsen.
5.Lembaga-lembaga  pemberi  jasa,  menurut  Hanafiah  dan  Saefudin  (1983) yaitu badan   yang   membantu   memberi   jasa   atau asilitas   untuk   memudahkan
pelaksaan kegiatan tataniaga.
102.2.5 Saluran Pemasaran
Pemilihan  saluran  pemasaran  yang  tepat  merupakan  faktor  penting  dalam usaha  memperlancar  arus  barang  dari  produsen  ke  konsumen.  Meskipun  barang
yang  disalurkan  sudah  sesuai  dengan  selera  konsumen,  tetapi  apabila  saluran yamg digunakan tidak mempunya kegiatan dan inisiatif maka usaha
penyaluran barang akan mengalami hambatan (Nitisemito 1981).Agar usaha pemasaran dapat berlangsung baik, lancar dan tidak merugikan produsen  maka  prosesnya  harus  memperhatikan  segi  mental  dan  fisik  dengan maksud  agar  tercapai  keseimbangan  antara  penawaran  dan  permintaan  di  pasar (Kartasapoetra  1986).  Cara  yang  paling  umum  ditempuh  oleh  produsen  dalam menyalurkan  produk  mereka  ke  konsumen  adalah  melalui  saluran  pemasaran, selanjutnya  menurut  Hanafiah  dan  Saefudin  (1986)  bahwa  panjang-
pendeknya
saluran  pemasaran   yang  dilalui  oleh  suatu  hasil  perikanan  tergantung  pada beberapa faktor, antara lain :
a.Jarak antara produsen dan konsumen, karena makin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk;
b.Cepat  atau tidaknya  kerusakan  produk,  karena  produk  yang  cepat  atau mudah rusak  harus  segera  diterima  oleh  konsumen,  dengan  demikian  menghendaki
saluran yang pendek dan cepat;
c.Skala  produksi.  Bila  produksi  berlangsung  dalam  ukuran  kecil,  maka  jumlah yang dihasilkan berukuran kecil juga dan kehadiran pedagang perantara
diharapkan  keberadaannya.  Dengan  demikian  saluran  yang  dilalui  produk cende
rung panjang; dan
d.Posisi  keuangan  pengusaha,  karena  produsen  yang  posisi  keuangannya  kuat cenderung akan memperpendek saluran tataniaga.Produsen  bekerja  sama  dengan  perantara  pemasaran  untuk  menyalurkan produk-produk  mereka  di  pasar  (Kotler  2002).  Perantara  membentuk  sebuah saluran pemasaran yang dapat terdiri dari beberapa tingkat :111.Saluran non-tingkat (saluran pemasaran langsung) terdiri dari seorang produsen yang langsung ke konsumen.Produsen        Konsumen2.Saluran   satu   tingkat   mempunyai   satu   perantara   penjualan.   Dalam   pasar konsumen, perantara itu sekaligus sebagai pengecer.Produsen        Pengecer         Konsumen3.
Saluran  dua  tingkat  mempunyai  dua  perantara.  Di  dalam  pasar  Konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar sekaligus pengecer.Produsen        Grosir         Pengecer       Konsumen
2.2.6 Struktur dan Keragaan Pasar
Struktur  pasar  adalah  sifat-sifat  atau  karakteristik  pasar  yang  ditentukan oleh   faktor-faktor   penentu,   yaitu   jumlah   atau   ukuran   pasar,   sifat   produk,
kemudahan keluar masuk pasar dan informasi pasar yang dimiliki oleh partisipan dalam pemasaran, misalnya biaya, harga dan kondisis pasar antar partisipan (Dahl
dan  Hammond  1977).  Ditinjau  dari  strukturnya,  pasar  dibedakan  menjadi  dua, yaitu  pasar bersaing  sempurna
dan  pasar  tidak  bersaing  sempurna  (Limbong  dan Panggabean 1988). Suatu pasar dikatakan bersaing sempurna jika menjual produk
tunggal  yang  identik,  jumlah  penjual  dan  pembeli  demikian  banyaknya  sehingga tidak  seorang  pun  dapat  mempengaruhi  harga,  pembeli  dan  penjual  bebas  keluar masuk  pasar,  penjual  dan  pembeli  leluasa  dalam  mengambil  keputusan,  serta produk  yang  dipasarkan  bersifat  homogen.  Pasar  tidak  bersaing  sempurna  dapat dilihat  dari  sisi  pembeli  dan  sisi  penjual.  Dari  sisi  pembeli  terdiri  atas  pasar monopsoni, pasar oligopsoni dan lain sebagainya.Pasar   persaingan   monopolistik   disebut   juga   pasar   monopoli   tidak sempurna atau pasar persaingan tidak sempurna. Pada pasar monopolistik terdapat suatu  perusahaan  besar  dan  beberapa  perusahaan  kecil  sebagai  penjual  dimana perusahaan  besar  mempunyai  pengaruh  lebih  besar  atas  suplai  dan  harga  pasar sedangkan  pada  pasar  monopoli,  seorang  atau  sekelompok  penjual  mempunyai pengaruh sangat besar atas penawaran produk tertentu sehingga dapat menentukan harga (Hanafiah1983).12Dalam  pasar  oligopoli,  proya  bersifat  homogen.  Terdapat  hambatan yang  besar  untuk  memasuki  pasar  sehingga  hanya  terdiri  dari  sedikit  penjual. Hambatan  tersebut  berupa  kebutuhan  modal  yang  besar,  pengendalian  bahan baku, pengetahuan yang sifatnya perorangan (Limbong dan Panggabean 1988).Keragaan   pasar   adalah   sampai   berapa   jauh   pengaruh   suatu   keadaan sebagai  akibat  dari  struktur  dan  perilaku  pasar dalam  kenyataan  sehari-hari  yang ditunjukan  dengan  harga,  biaya  dan  volume  produksi  yang  pada  akhirnya  akan memberikan penilaian baik atau tidaknya suatu sistem pemasaran (Azzaimo 1982 dalam  Fransiska  2003).  Struktur  pasar  dan  perilaku  pasar  akan  menentukan keragaan  pasar  yang  dapat  diukur  melalui  perbah  harga,  biaya  dan  margin pemasaran  serta  jumlah  komoditas  yang  diperdagangkan  (Dahl  dan  Hammond 1977 dalam Fransiska 2003).Deskripsi keragaan pasar dilihat dari : Pertama, harga dan penyebarannya di  tingkat  produsen  dan  di  tingkat  konsumen.  Harga  adalah nilai  pasar  atau  nilaitukar  barang  tersebut  yang  dinyatakan  dalam  jumlah  uang  (Hanafiah  1983).
Faktor-faktor  pembentuk  harga  digolongkan  dalam  kekuatan  permintaan  dan penawaran,  dimana  besarnya  berubah-ubah  baik  dalam  jangka  pendek  maupun jangka panjang. Harga ditentukan oleh konsumen akhir. Grosir, pedagang eceran, maupun  produsen  (nelayan)  tidak  dapat  menentukan  harga  terhadap  jumlah pembelian  barang.  Apabila  tidak  diketahui  harga  pasaran  umum  maka  pihak penjual  berusaha  untuk  memperkirakan  harga  terbaik  yang  akan  memberikan keuntungan terbesar (Hanafiah 1983).Perubahan harga dapat terjadi akibat perubahan permintaan dan penawaran suatu barang yang meliputi : a) perubahan harga umum yang dipengaruhi tingkat upah  dan  skala  output  keseluruhan;  b)  perubahan  siklus,  terjadi  akibat  produk perikanan terbentur waktu yang sulit disesuaikan dengan cepat dan tepat terhadap keadaan  harga  karena  hasil  perikanan  adalah  organisme  hidup  yang  memiliki biological  process;  c)  perubahan  musiman,  karena  adanya  perbedaan  produksi
dalam  tataniaga  secara  musiman;  d)  kecenderungan  perubahan  menuju  ke  satu arah/trend, terjadi karena adanya perubahan perlahan-lahan dalam penawaran atau permintaan  sepanjang  periode  bersangkutan;  e)  fluktuasi  harga  jangka  pendek,

0 comments:

Post a Comment