KAJIAN PUSTAKA
2.1 Produk Hasil Perikanan Tangkap
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairanyang tidak dibudidayakan dengan alat atau cara apapun. Produk hasil perikanan
tangkap adalah berupa ikan dan biota perairan lainnya
a yang berasal dari hasil
kegiatan penangkapan di laut. Ikan laut dalam penelitian ini mencakup semua ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat yaitu tongkol, bandeng, kembung,
tenggiri, tuna, kakap bawal dan lain-lain.
Produk hasil perikanan tangkap mempunyai ciri-ciri yang dapat mempengaruhi atau menimbulkan masalah dalam tataniaganya. Ciri
-ciri yang dimaksud antara lain adalah:
a. Produksinya musiman dan panennya (penangkapannya) terbatas dalam periode tertentu yang relatif singkat. Keadaan ini biasan
ya menimbulkan beban musiman (peak load) dalam pembiayaan, penyimpanan, pengangkutan dan penjualan. Produksi hasil perikanan tangkap dilakukan oleh nelayan terpencar
di daerah-daerah dimana perairan dan iklimnya memberi kemungkinan cocok untuk berproduksi karena kadang-kadang berjauhan dengan pusat-pusat konsumsi atau pasar.
b.Konsumsi hasil perikanan berupa bahan makanan relatif stabil sepanjang tahun. Sifat demikian biasanya dihubungkan dengan sifat musiman dan jumlahnya
tidak menentu karena pengaruh cuaca akan menimbulkan masalah dalam penyimpanan dan pembiayaan.
c.Barang-barang hasil perikanan tangkap berupa bahan makanan mempunyai sifat cepat rusak (perishable); dan
d.Jumlah atau kualitas hasil perikanan tangkap dapat berubah-ubah, kenyataan menunjukkan bahwa umlah dan kualitas dari hasil perikanan tidak selalu tetap,
tetapi berubah-ubah dari tahun ke tahun. Ada tahun-tahun dengan jumlah dan kualitas hasil perikanan baik dan ada pula tahun
-tahun dengan jumlah dan kualitas hasil perikanan merosot, karena sangat tergantung pada keadaan cuaca.
2.2.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk memberi kepuasan dari barang-barang atau jasa yang dipertukarkan kepada konsumen atau pemakai (Kotler 2002). Pemasaran adalah segala bentuk kegiatan atau usaha yang dilakukan agar barang yang diproduksi dapat mengalir secara langsung ke sektor
konsumsi. Definisi ini menunjukan bahwa pemasaran itu meliputi kegiatan-kegiatan melakukan perdagangan (merchandising), promosi (promotion), penentuan harga (pricing), penjualan (selling) dan transportasi (transportation).Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasimengenai barang atau jasadalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuha
n manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia (Anief 2000).
2.2.2 Teori Strategi Pemasaran Panjang-pendeknya saluran pemasaran yang harus dilalui oleh suatu hasil perikanan tangkap dipengaruhi oleh faktor
-faktor, diantaranya: a). Jarak antara produsen sampai ke konsumen. Semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen maka makin panjang saluran distribusi yang ditempuh oleh produk tersebut. b). Daya tahan produk. Produk yang cepat rusak harus segera sampai ke tangan konsumen dan sebaiknya me
nggunakan saluran pemasaran yang pendek.
2.2.3 Saluran Distribusi Hasil Perikanan Tangkap
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini memperlancar arus pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non isik. Saluran distribusi merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung 8 yang terlibat dalam proses menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler 2002). Distribusi hasil tangkapan merupakan kegiatan positif dalam menunjang hasil pemasaran. tanpa kegiatan distribusi, hasil tangkapan berupa ikan laut tidak dapat dikonsumsi oleh konsumen. Sistem distribusi atau tataniaga dari suatu
komoditas perlu diketahui untuk menentukan jalur mana yang lebuh efisien dari semua kemungkinan jalur
-jalur yang dapat ditempuh mengingat pduk perikanan yang mempunyai sifat mudah rusak atau busuk. Selain itu sistem distribusi yang baik dan efisien dapat mempermudah dalam mengetahui besarnya marjin yang diterima tiap lembaga yang terlibat.Dilihat dari jauh pendeknya rantai distribusi, saluran distribusi
dikelompokan menjadi dua (Kotler 2002) yaitu :
1.Saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara atau penyalur.
2.Saluran distribusi tidak langsung, yaitu perusahaan dalam mendistribusikan produk menggunakan penyalur/agen perantara dan juga pengecer sebelum
sampai ke tangan konsumen.
2.2.4 Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran memegang peranan penting dalam menentukan saluran pemasaran. Fungsi lembaga pemasaran,
berbeda satu dengan yang lain dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan maupun skala usahanya. Dalam proses
penyampaian barang dari produsen ke konsumen diperlukan berbagai kegiatan atau tindakan lembaga pemasaran yang dapat memperlancar proses penyampaian
barang yang bersangkutan. Hal ini juga terjadi pada kelembagaan tradisional, di mana para pedagang besar bisa langsung datang ke petani atau kepedagang desa untuk memperoleh komoditas yang diperlukan karena adanya hubungan sosial
yang dekat sehingga petani tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya transportasi. Kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh suatu kelembagaan akan makin mendorong petani untuk menjual hasil produksinya pada kelembagaan tersebut (Soekartawi 1989 dalam Anindita 2008)9
Lembaga pemasaran adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga/pemasaran, dimana barang-barang yang berasal dari pihak produsen sampai ke tangan pihak konsumen. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran adalah sebagai berikut :
1.Produsen, dalam
kondisi ini yang menjadi produsen adalah nelayan. Produsen
mempunyai tugas utama sebagai pengahsil barang. Dimana selain berproduksi, mereka juga aktif melakukan beberapa fungsi tataniaga tertentu untuk
menyalurkan hasil produksinya kepada konsumen (Hanafiah dan Saefudin 1983).
2.Pedagang pengumpul lokal, adalah pedagang lokal yang mengumpulkan hasil tangkapan nelayan dan menjualnya kembali kepada lembaga pemasaran yanglain.
3.Pedagang besar, adalah pedagang yang memperdagangkan barang dalam jumlah lebih besar. Pedagang ini memperoleh barang dari pengumpul lokal
atau sering juga mendatangi pasar pelelangan di daerah produksi untuk membeli barang dan kerap kali membeli barang secara langsung dari produsen,
kemudian barang tersebut dijual dalam jumlah yang lebih kecil kepada pedagang eceran maupun kepada hotel, restoran, pabrik pengolahan, dan lembaga lainnya (Hanafiah dan Saefudin 1983).
4. Pedagang pengecer merupakan perantara yang menjual barang-barang dalam jumlah kecil secara langsung kepada konsumen akhir (Hanafiah dan Saefudin 1983). Biasanya lembaga ini menerima barang dari pedagang besar dan terkadang dari pengumpul lokal (tengkulak) atau produsen.
5.Lembaga-lembaga pemberi jasa, menurut Hanafiah dan Saefudin (1983) yaitu badan yang membantu memberi jasa atau asilitas untuk memudahkan
pelaksaan kegiatan tataniaga.
102.2.5 Saluran Pemasaran
Pemilihan saluran pemasaran yang tepat merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen. Meskipun barang
yang disalurkan sudah sesuai dengan selera konsumen, tetapi apabila saluran yamg digunakan tidak mempunya kegiatan dan inisiatif maka usaha
penyaluran barang akan mengalami hambatan (Nitisemito 1981).Agar usaha pemasaran dapat berlangsung baik, lancar dan tidak merugikan produsen maka prosesnya harus memperhatikan segi mental dan fisik dengan maksud agar tercapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar (Kartasapoetra 1986). Cara yang paling umum ditempuh oleh produsen dalam menyalurkan produk mereka ke konsumen adalah melalui saluran pemasaran, selanjutnya menurut Hanafiah dan Saefudin (1986) bahwa panjang-
pendeknya
saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
a.Jarak antara produsen dan konsumen, karena makin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk;
b.Cepat atau tidaknya kerusakan produk, karena produk yang cepat atau mudah rusak harus segera diterima oleh konsumen, dengan demikian menghendaki
saluran yang pendek dan cepat;
c.Skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil, maka jumlah yang dihasilkan berukuran kecil juga dan kehadiran pedagang perantara
diharapkan keberadaannya. Dengan demikian saluran yang dilalui produk cende
rung panjang; dan
d.Posisi keuangan pengusaha, karena produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung akan memperpendek saluran tataniaga.Produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka di pasar (Kotler 2002). Perantara membentuk sebuah saluran pemasaran yang dapat terdiri dari beberapa tingkat :111.Saluran non-tingkat (saluran pemasaran langsung) terdiri dari seorang produsen yang langsung ke konsumen.Produsen Konsumen2.Saluran satu tingkat mempunyai satu perantara penjualan. Dalam pasar konsumen, perantara itu sekaligus sebagai pengecer.Produsen Pengecer Konsumen3.
Saluran dua tingkat mempunyai dua perantara. Di dalam pasar Konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar sekaligus pengecer.Produsen Grosir Pengecer Konsumen
2.2.6 Struktur dan Keragaan Pasar
Struktur pasar adalah sifat-sifat atau karakteristik pasar yang ditentukan oleh faktor-faktor penentu, yaitu jumlah atau ukuran pasar, sifat produk,
kemudahan keluar masuk pasar dan informasi pasar yang dimiliki oleh partisipan dalam pemasaran, misalnya biaya, harga dan kondisis pasar antar partisipan (Dahl
dan Hammond 1977). Ditinjau dari strukturnya, pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar bersaing sempurna
dan pasar tidak bersaing sempurna (Limbong dan Panggabean 1988). Suatu pasar dikatakan bersaing sempurna jika menjual produk
tunggal yang identik, jumlah penjual dan pembeli demikian banyaknya sehingga tidak seorang pun dapat mempengaruhi harga, pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar, penjual dan pembeli leluasa dalam mengambil keputusan, serta produk yang dipasarkan bersifat homogen. Pasar tidak bersaing sempurna dapat dilihat dari sisi pembeli dan sisi penjual. Dari sisi pembeli terdiri atas pasar monopsoni, pasar oligopsoni dan lain sebagainya.Pasar persaingan monopolistik disebut juga pasar monopoli tidak sempurna atau pasar persaingan tidak sempurna. Pada pasar monopolistik terdapat suatu perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil sebagai penjual dimana perusahaan besar mempunyai pengaruh lebih besar atas suplai dan harga pasar sedangkan pada pasar monopoli, seorang atau sekelompok penjual mempunyai pengaruh sangat besar atas penawaran produk tertentu sehingga dapat menentukan harga (Hanafiah1983).12Dalam pasar oligopoli, proya bersifat homogen. Terdapat hambatan yang besar untuk memasuki pasar sehingga hanya terdiri dari sedikit penjual. Hambatan tersebut berupa kebutuhan modal yang besar, pengendalian bahan baku, pengetahuan yang sifatnya perorangan (Limbong dan Panggabean 1988).Keragaan pasar adalah sampai berapa jauh pengaruh suatu keadaan sebagai akibat dari struktur dan perilaku pasar dalam kenyataan sehari-hari yang ditunjukan dengan harga, biaya dan volume produksi yang pada akhirnya akan memberikan penilaian baik atau tidaknya suatu sistem pemasaran (Azzaimo 1982 dalam Fransiska 2003). Struktur pasar dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar yang dapat diukur melalui perbah harga, biaya dan margin pemasaran serta jumlah komoditas yang diperdagangkan (Dahl dan Hammond 1977 dalam Fransiska 2003).Deskripsi keragaan pasar dilihat dari : Pertama, harga dan penyebarannya di tingkat produsen dan di tingkat konsumen. Harga adalah nilai pasar atau nilaitukar barang tersebut yang dinyatakan dalam jumlah uang (Hanafiah 1983).
Faktor-faktor pembentuk harga digolongkan dalam kekuatan permintaan dan penawaran, dimana besarnya berubah-ubah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Harga ditentukan oleh konsumen akhir. Grosir, pedagang eceran, maupun produsen (nelayan) tidak dapat menentukan harga terhadap jumlah pembelian barang. Apabila tidak diketahui harga pasaran umum maka pihak penjual berusaha untuk memperkirakan harga terbaik yang akan memberikan keuntungan terbesar (Hanafiah 1983).Perubahan harga dapat terjadi akibat perubahan permintaan dan penawaran suatu barang yang meliputi : a) perubahan harga umum yang dipengaruhi tingkat upah dan skala output keseluruhan; b) perubahan siklus, terjadi akibat produk perikanan terbentur waktu yang sulit disesuaikan dengan cepat dan tepat terhadap keadaan harga karena hasil perikanan adalah organisme hidup yang memiliki biological process; c) perubahan musiman, karena adanya perbedaan produksi
dalam tataniaga secara musiman; d) kecenderungan perubahan menuju ke satu arah/trend, terjadi karena adanya perubahan perlahan-lahan dalam penawaran atau permintaan sepanjang periode bersangkutan; e) fluktuasi harga jangka pendek,
2.1 Produk Hasil Perikanan Tangkap
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairanyang tidak dibudidayakan dengan alat atau cara apapun. Produk hasil perikanan
tangkap adalah berupa ikan dan biota perairan lainnya
a yang berasal dari hasil
kegiatan penangkapan di laut. Ikan laut dalam penelitian ini mencakup semua ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat yaitu tongkol, bandeng, kembung,
tenggiri, tuna, kakap bawal dan lain-lain.
Produk hasil perikanan tangkap mempunyai ciri-ciri yang dapat mempengaruhi atau menimbulkan masalah dalam tataniaganya. Ciri
-ciri yang dimaksud antara lain adalah:
a. Produksinya musiman dan panennya (penangkapannya) terbatas dalam periode tertentu yang relatif singkat. Keadaan ini biasan
ya menimbulkan beban musiman (peak load) dalam pembiayaan, penyimpanan, pengangkutan dan penjualan. Produksi hasil perikanan tangkap dilakukan oleh nelayan terpencar
di daerah-daerah dimana perairan dan iklimnya memberi kemungkinan cocok untuk berproduksi karena kadang-kadang berjauhan dengan pusat-pusat konsumsi atau pasar.
b.Konsumsi hasil perikanan berupa bahan makanan relatif stabil sepanjang tahun. Sifat demikian biasanya dihubungkan dengan sifat musiman dan jumlahnya
tidak menentu karena pengaruh cuaca akan menimbulkan masalah dalam penyimpanan dan pembiayaan.
c.Barang-barang hasil perikanan tangkap berupa bahan makanan mempunyai sifat cepat rusak (perishable); dan
d.Jumlah atau kualitas hasil perikanan tangkap dapat berubah-ubah, kenyataan menunjukkan bahwa umlah dan kualitas dari hasil perikanan tidak selalu tetap,
tetapi berubah-ubah dari tahun ke tahun. Ada tahun-tahun dengan jumlah dan kualitas hasil perikanan baik dan ada pula tahun
-tahun dengan jumlah dan kualitas hasil perikanan merosot, karena sangat tergantung pada keadaan cuaca.
2.2.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk memberi kepuasan dari barang-barang atau jasa yang dipertukarkan kepada konsumen atau pemakai (Kotler 2002). Pemasaran adalah segala bentuk kegiatan atau usaha yang dilakukan agar barang yang diproduksi dapat mengalir secara langsung ke sektor
konsumsi. Definisi ini menunjukan bahwa pemasaran itu meliputi kegiatan-kegiatan melakukan perdagangan (merchandising), promosi (promotion), penentuan harga (pricing), penjualan (selling) dan transportasi (transportation).Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasimengenai barang atau jasadalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuha
n manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia (Anief 2000).
2.2.2 Teori Strategi Pemasaran Panjang-pendeknya saluran pemasaran yang harus dilalui oleh suatu hasil perikanan tangkap dipengaruhi oleh faktor
-faktor, diantaranya: a). Jarak antara produsen sampai ke konsumen. Semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen maka makin panjang saluran distribusi yang ditempuh oleh produk tersebut. b). Daya tahan produk. Produk yang cepat rusak harus segera sampai ke tangan konsumen dan sebaiknya me
nggunakan saluran pemasaran yang pendek.
2.2.3 Saluran Distribusi Hasil Perikanan Tangkap
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini memperlancar arus pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non isik. Saluran distribusi merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung 8 yang terlibat dalam proses menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler 2002). Distribusi hasil tangkapan merupakan kegiatan positif dalam menunjang hasil pemasaran. tanpa kegiatan distribusi, hasil tangkapan berupa ikan laut tidak dapat dikonsumsi oleh konsumen. Sistem distribusi atau tataniaga dari suatu
komoditas perlu diketahui untuk menentukan jalur mana yang lebuh efisien dari semua kemungkinan jalur
-jalur yang dapat ditempuh mengingat pduk perikanan yang mempunyai sifat mudah rusak atau busuk. Selain itu sistem distribusi yang baik dan efisien dapat mempermudah dalam mengetahui besarnya marjin yang diterima tiap lembaga yang terlibat.Dilihat dari jauh pendeknya rantai distribusi, saluran distribusi
dikelompokan menjadi dua (Kotler 2002) yaitu :
1.Saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara atau penyalur.
2.Saluran distribusi tidak langsung, yaitu perusahaan dalam mendistribusikan produk menggunakan penyalur/agen perantara dan juga pengecer sebelum
sampai ke tangan konsumen.
2.2.4 Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran memegang peranan penting dalam menentukan saluran pemasaran. Fungsi lembaga pemasaran,
berbeda satu dengan yang lain dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan maupun skala usahanya. Dalam proses
penyampaian barang dari produsen ke konsumen diperlukan berbagai kegiatan atau tindakan lembaga pemasaran yang dapat memperlancar proses penyampaian
barang yang bersangkutan. Hal ini juga terjadi pada kelembagaan tradisional, di mana para pedagang besar bisa langsung datang ke petani atau kepedagang desa untuk memperoleh komoditas yang diperlukan karena adanya hubungan sosial
yang dekat sehingga petani tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya transportasi. Kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh suatu kelembagaan akan makin mendorong petani untuk menjual hasil produksinya pada kelembagaan tersebut (Soekartawi 1989 dalam Anindita 2008)9
Lembaga pemasaran adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga/pemasaran, dimana barang-barang yang berasal dari pihak produsen sampai ke tangan pihak konsumen. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran adalah sebagai berikut :
1.Produsen, dalam
kondisi ini yang menjadi produsen adalah nelayan. Produsen
mempunyai tugas utama sebagai pengahsil barang. Dimana selain berproduksi, mereka juga aktif melakukan beberapa fungsi tataniaga tertentu untuk
menyalurkan hasil produksinya kepada konsumen (Hanafiah dan Saefudin 1983).
2.Pedagang pengumpul lokal, adalah pedagang lokal yang mengumpulkan hasil tangkapan nelayan dan menjualnya kembali kepada lembaga pemasaran yanglain.
3.Pedagang besar, adalah pedagang yang memperdagangkan barang dalam jumlah lebih besar. Pedagang ini memperoleh barang dari pengumpul lokal
atau sering juga mendatangi pasar pelelangan di daerah produksi untuk membeli barang dan kerap kali membeli barang secara langsung dari produsen,
kemudian barang tersebut dijual dalam jumlah yang lebih kecil kepada pedagang eceran maupun kepada hotel, restoran, pabrik pengolahan, dan lembaga lainnya (Hanafiah dan Saefudin 1983).
4. Pedagang pengecer merupakan perantara yang menjual barang-barang dalam jumlah kecil secara langsung kepada konsumen akhir (Hanafiah dan Saefudin 1983). Biasanya lembaga ini menerima barang dari pedagang besar dan terkadang dari pengumpul lokal (tengkulak) atau produsen.
5.Lembaga-lembaga pemberi jasa, menurut Hanafiah dan Saefudin (1983) yaitu badan yang membantu memberi jasa atau asilitas untuk memudahkan
pelaksaan kegiatan tataniaga.
102.2.5 Saluran Pemasaran
Pemilihan saluran pemasaran yang tepat merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen. Meskipun barang
yang disalurkan sudah sesuai dengan selera konsumen, tetapi apabila saluran yamg digunakan tidak mempunya kegiatan dan inisiatif maka usaha
penyaluran barang akan mengalami hambatan (Nitisemito 1981).Agar usaha pemasaran dapat berlangsung baik, lancar dan tidak merugikan produsen maka prosesnya harus memperhatikan segi mental dan fisik dengan maksud agar tercapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar (Kartasapoetra 1986). Cara yang paling umum ditempuh oleh produsen dalam menyalurkan produk mereka ke konsumen adalah melalui saluran pemasaran, selanjutnya menurut Hanafiah dan Saefudin (1986) bahwa panjang-
pendeknya
saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
a.Jarak antara produsen dan konsumen, karena makin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk;
b.Cepat atau tidaknya kerusakan produk, karena produk yang cepat atau mudah rusak harus segera diterima oleh konsumen, dengan demikian menghendaki
saluran yang pendek dan cepat;
c.Skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil, maka jumlah yang dihasilkan berukuran kecil juga dan kehadiran pedagang perantara
diharapkan keberadaannya. Dengan demikian saluran yang dilalui produk cende
rung panjang; dan
d.Posisi keuangan pengusaha, karena produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung akan memperpendek saluran tataniaga.Produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka di pasar (Kotler 2002). Perantara membentuk sebuah saluran pemasaran yang dapat terdiri dari beberapa tingkat :111.Saluran non-tingkat (saluran pemasaran langsung) terdiri dari seorang produsen yang langsung ke konsumen.Produsen Konsumen2.Saluran satu tingkat mempunyai satu perantara penjualan. Dalam pasar konsumen, perantara itu sekaligus sebagai pengecer.Produsen Pengecer Konsumen3.
Saluran dua tingkat mempunyai dua perantara. Di dalam pasar Konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar sekaligus pengecer.Produsen Grosir Pengecer Konsumen
2.2.6 Struktur dan Keragaan Pasar
Struktur pasar adalah sifat-sifat atau karakteristik pasar yang ditentukan oleh faktor-faktor penentu, yaitu jumlah atau ukuran pasar, sifat produk,
kemudahan keluar masuk pasar dan informasi pasar yang dimiliki oleh partisipan dalam pemasaran, misalnya biaya, harga dan kondisis pasar antar partisipan (Dahl
dan Hammond 1977). Ditinjau dari strukturnya, pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar bersaing sempurna
dan pasar tidak bersaing sempurna (Limbong dan Panggabean 1988). Suatu pasar dikatakan bersaing sempurna jika menjual produk
tunggal yang identik, jumlah penjual dan pembeli demikian banyaknya sehingga tidak seorang pun dapat mempengaruhi harga, pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar, penjual dan pembeli leluasa dalam mengambil keputusan, serta produk yang dipasarkan bersifat homogen. Pasar tidak bersaing sempurna dapat dilihat dari sisi pembeli dan sisi penjual. Dari sisi pembeli terdiri atas pasar monopsoni, pasar oligopsoni dan lain sebagainya.Pasar persaingan monopolistik disebut juga pasar monopoli tidak sempurna atau pasar persaingan tidak sempurna. Pada pasar monopolistik terdapat suatu perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil sebagai penjual dimana perusahaan besar mempunyai pengaruh lebih besar atas suplai dan harga pasar sedangkan pada pasar monopoli, seorang atau sekelompok penjual mempunyai pengaruh sangat besar atas penawaran produk tertentu sehingga dapat menentukan harga (Hanafiah1983).12Dalam pasar oligopoli, proya bersifat homogen. Terdapat hambatan yang besar untuk memasuki pasar sehingga hanya terdiri dari sedikit penjual. Hambatan tersebut berupa kebutuhan modal yang besar, pengendalian bahan baku, pengetahuan yang sifatnya perorangan (Limbong dan Panggabean 1988).Keragaan pasar adalah sampai berapa jauh pengaruh suatu keadaan sebagai akibat dari struktur dan perilaku pasar dalam kenyataan sehari-hari yang ditunjukan dengan harga, biaya dan volume produksi yang pada akhirnya akan memberikan penilaian baik atau tidaknya suatu sistem pemasaran (Azzaimo 1982 dalam Fransiska 2003). Struktur pasar dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar yang dapat diukur melalui perbah harga, biaya dan margin pemasaran serta jumlah komoditas yang diperdagangkan (Dahl dan Hammond 1977 dalam Fransiska 2003).Deskripsi keragaan pasar dilihat dari : Pertama, harga dan penyebarannya di tingkat produsen dan di tingkat konsumen. Harga adalah nilai pasar atau nilaitukar barang tersebut yang dinyatakan dalam jumlah uang (Hanafiah 1983).
Faktor-faktor pembentuk harga digolongkan dalam kekuatan permintaan dan penawaran, dimana besarnya berubah-ubah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Harga ditentukan oleh konsumen akhir. Grosir, pedagang eceran, maupun produsen (nelayan) tidak dapat menentukan harga terhadap jumlah pembelian barang. Apabila tidak diketahui harga pasaran umum maka pihak penjual berusaha untuk memperkirakan harga terbaik yang akan memberikan keuntungan terbesar (Hanafiah 1983).Perubahan harga dapat terjadi akibat perubahan permintaan dan penawaran suatu barang yang meliputi : a) perubahan harga umum yang dipengaruhi tingkat upah dan skala output keseluruhan; b) perubahan siklus, terjadi akibat produk perikanan terbentur waktu yang sulit disesuaikan dengan cepat dan tepat terhadap keadaan harga karena hasil perikanan adalah organisme hidup yang memiliki biological process; c) perubahan musiman, karena adanya perbedaan produksi
dalam tataniaga secara musiman; d) kecenderungan perubahan menuju ke satu arah/trend, terjadi karena adanya perubahan perlahan-lahan dalam penawaran atau permintaan sepanjang periode bersangkutan; e) fluktuasi harga jangka pendek,
0 comments:
Post a Comment