Wednesday, November 11, 2015

CARA BUDIDAYA IKAN GORAMI

November 11, 2015 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Jenis ikan Gorami adalah ikan yang memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan lebih sering bergerak horisontal.
Klasifikasi ikan gurame
Di berbagai Daerah, gurame dikenal dengan berbagai sebutan, di antaranya, gurameh (Jawa), gurame (Sunda, Betawi), kalau, kala, alui (Sumatera). Dalam bahasa Inggris, gurami disebut giant gouramy. Menurut Bleeker yang kemudian disempurnakan oleh Sunier, Weber, dan De Beaufort, klasifikasi gurami sebagai berikut.
    Filum          : Cordata
    Subfilum       : Vertebrata
    Kelas          : Pisces
    Bangsa         : Labirinthici
    Suku           : Anabantidae
    Marga          : Osphronemus
    Spesies        : Osphronemus gouramy Lac.
Sementara itu, morfologi gurami sebagai berikut.
    Bentuk badan oval agak panjang, pipih, dan punggung tinggi
    Mulut kecil, dengan rahang atas dan bawah tidak rata. Di bagian rahang terdapat gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. Deretan gigi sebelah luar lebih besar dibandingkan dengan gigi sebelah dalam. Ikan yang sudah tua memiliki dagu menonjol.
    Badan berwarna kecoklatan dengan bintik hitam pada sirip dada. Ukuran sisik besar.
    Pada jari pertama sirip perut terdapat alat peraba berupa benang panjang.
    Memiliki alat pernapasan tambahan (labirin) yang berfungsi menghirup oksigen langsung dari udara. Alat berupa selaput yang berkelok-kelok dan menonjol ini terdapat di tepi atas insang pertama. Pada labirin terdapat pembuluh kapiler yang memungkinkan gurami untuk mengambil oksigen langsung dari udaha dan menyimpannya.
    Pada gurame muda, di depan sirip duburnya terdapat bintik hitam yang menandakan bahwa gurami itu masih berusia muda.
    Pada ikan yang sudah tua, terdapat duri di sirip punggung dan sirip dubur yang ukurannya akan semakin besar.Perkembangbiakan dan Pertumbuhannya
Gurame berkembang biak sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Kematangan kelamin biasanya dicapai saat gurame berumur 2-3 tahun. Sebelum induk betina bertelur, induk jantan akan membuat sarang untuk meletakkan telur. Sarang telur dibuat dari ijuk, serpihan bambu, atau tanaman kering yang ada di dalam kolam. Sarang berdiameter 30 – 40 cm ini diletakkan di tempat yang tersembunyi.
Setelah induk betina meletakkan telur ke sarang, induk jantan akan membuahi telur tersebut. Induk jantan juga akan menjaga telur hingga menetas. Biasanya telur akan menetas setelah berumur lima hari. Usai perkawinan, menjaga keturunan menjadi kewajiban induk betina. Telur yang menetas menghasilkan larva yang akan terus tumbuh membesar. Berikut tahap pertumbuhan gurame berdasarkan umurnya.Dilihat dari kebiasaan makannya, ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dapat digolongkan sebagai ikan herbivora, yakni ikan pemakan tanaman. Di antara jenis tana­man, tampaknya daun talas / keladi masih menjadi pilihan pembudidaya ikan sebagai pakan alami utama ikan gurami.
Selain talas, sebenarnya masih banyak bisa dijumpai ragam jenis tanaman air yang potensial untuk pakan ikan Gurami. Tanaman air ini, bahkan sering terlihat tumbuh melimpah di kolam dan sawah menjadi gulma. Lantas, je­nis tanaman air apa saja yang poten­sial untuk pakan ikan gurami?
Kebiasaan Makan
Di alam bebas, gurame mempunyai kebiasaan makan makanan yang spesifik pada setiap stadium pertumbuhannya. Gurame stadium larva dan benih umumnya memakan jasad renik seperti fitoplankton, zooplankton, chlorella, kutu air, larva serangga, dan serangga air.
Sementara itu, gurame dewasa cenderung lebih menyukai tumbuhan. Gurame dewasa biasanya memakan tumbuhan air yang lunak seperti azolla, hydrilla, kangkung air, genjer, dan apu-apu. Di kolam budi daya, gurame dewasa juga menyukai daun singkong, daun pepaya, dan daun talas atau sente, yang diberikan oleh petani. Namun dalam budi daya secara intensif, pemberian pakan alami belum cukup. Petani biasanya juga memberikan pelet atau pakan buatan pabrik agar pertumbuhanya optimal. .Tanamanair
Ada beberapa jenis tanaman air mengapung  jenis biah (istilah  Bali) yang potensial untuk pakan ikan gurami karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Di antarnya adalah  biah sawah (Monocharia vaginalis). Ciri utama tanaman ini, memiliki lembar daun berbentuk jantung berwarna hi­jau dan tangkainya panjang.
Tanaman air mengapung yang memiliki akar serabut yang lebat ini biasa tumbuh di areal persawahan. Bila diberikan se­bagai pakan gurami, tanaman ini per­lu dicincang tcrlebih dulu. Dilihat dari nilai gizinya, biah sawah mengandung protein sekitar 12,1 persen.
Jenis tanaman air mengapung lainnya adalah Eceng Gondok (Eichomia crassipes) Tanaman ini memiliki daun lebar yang ditopang oleh tangkai bergelombang menggondok di pangkalnya. Tan­aman yang sering tumbuh sebagai gul­ma ini, memiliki kandungan protein sekitar 13,2 persen dan serat kasar lebih dari 17 persen. Setelah dicincang, tanaman ini dapat diberikan untuk ikan gurami sebagai pakan. Pemberian pakan dari je­nis tanaman ini, sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari total ransum.
Aneka ganggang
Selain itu, aneka gang­gang yang tumbuh di perairan bisa juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan gurami. Tercatat ada tiga jenis ganggang yang potensial untuk pakan ikan gurami. Jenis ganggang ini adalah ganggang hidrilla, ganggang rumput dan lenatopikan.
Jenis pertama, yakni ganggang hidrilla (Hydrilla ver­ticilata) biasa tumbuh di dalam air. Ciri utama tanaman ini, memiliki daun kecil memanjang dengan tepian bergerigi. Daun ini tersusun melingkar pada batang yang tumbuh memanjang. Kandungan protein ganggang ini sekitar 12,9 persen dan tergolong tanaman air yang disukai untuk pakan ikan gurami.
Jenis ganggang kedua adalah ganggang rumput (Najas graminal). Ganggang ini memiliki batang berukuran ramping dan tumbuh bercabang. Sosok daunnya mirip dengan sosok daun hidrilla, namun lebih ramping dan bertekstur agak kaku. Ganggang yang tumbuh terendam di dalam air ini, memiliki nilai protein yang ter­golong tinggi, yakni mencapai sekitar 22,2 persen.
Berikutnya adalah Ganggang Lenatopikan (Ceratophylum sp). Sama seperti jenis ganggang di atas, ganggang ini juga tumbuh terendam di dalam air. Sepintas,  ganggang ini tampak seperti hidrilla. Namun bila diamati lebih seksama, daun ganggang Lenatopikan bercabang dua. Kandungan protein ganggang ini berkisar antara 12 persen. Sama seperti ganggang hidrilla dan ganggang rumput, jenis ganggang Lenatopikan ini bisa langsung diberikan pada ikan gurami tanpa  dicincang terlebih dahulu.
Tanaman lain
Selain jenis tanaman apung dan ganggang yang sudah disebutkan di atas, ada lagi beberapa jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan gurami. Beberapa di antaranya adalah kapu-kapu, emping-emping dan toko-toko.
Kapu-kapu (Pistia stratistes) dikenal petani di Bali dengan nama Kol air. Sosok kapu-kapu sepintas memang tampak seperti sosok tanaman kubis (kol). Tanaman  air yang memiliki kandungan protein  sekitar 7,4 persen ini, sering terlihat tumbuh terapung di perairan kolam dan sawah.
Tanaman air lainnya yang tumbuh terapung adalah emping-emping (Lemna  perpussila). Tanaman ini berukuran kecil dan daunnya berupa lembaran bentuk membulat berukuran lebar 1,5 mm dan panjang 3 mm. Pada tiap lembar daun ini, tumbuh sehelai akar tunggal yang menjuntai ke dalama air. Kandungan protein Emping-emping ini, tercatat sekitar 12,3 persen.
Tanaman air potensial berikutnya adalah toko-toko atau azolla  (Azolla pinnata) yang memiliki kandungan protein sekitar 30 persen. Tanaman yang tumbuh terapung ini, tergolong berukuran kecil. Lebar daunnya hanya sekitar 1 mm. Daun ini tersusun  bertumpuk pada percabangan tangkai. Daun toko-toko atau azolla  ini biasanya berwarna hijau muda dan bisa berubah menjadi hijau tua sampai ungu jika media tumbuhnya kekurangan unsur Nitrogen.
Selain dimanfaatkan untuk pakan ikan gurami, aneka tanaman air tersebut di atas juga bisa dimanfaatkan untuk jenis ikan herbivore lainnya seperti Tawes dan karper rumput. Bahkan belakangan seiring mahalnya harga pellet (pakan ikan buatan pabrik), tanaman air tersebut juga dimanfaatkan untuk pakan ikan lele, patin, karper dan ikan budidaya lainnya

0 comments:

Post a Comment