Saturday, March 5, 2011

Budidaya ikan Patin pada kolam terpal

March 05, 2011 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Untuk mengembangkan kolam terpal dengan rangka pemanfaatan pekarangan dan saluran maupun sumur yang dangkal sumbernya, maka bisa dikembangkan kolam terpal untuk budidaya ikan Patin di halaman rumah dan pekarangan. Usaha ini sangat manfaat dan bisa dikembangkan menjadi usaha untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan serta kondisi ketersediaan air dapat dilakukan lancar.
Persiapan awal :
1)        Persiapan pembelian terpal ukuran 4 X 6 atau 6 X 8 untuk pembuatan wadah budidaya Patin.
2)        Dasar tanah diratakan,  di beri pasir atau jerami, plastik terpal disesuaikan dengan kebutuhan panjang dan lebar kolam, diatur dijahit, pasang ajir atau tiang bambu untuk memperkuat kolam sebagai batas kolam.
3)        Minimal kepemilikan kolam 2 buah kolam Patin, bertujuan untuk di sortir 10 hari atau 2 minggu sekali.
4)        Jenis-jenis Patin di Indonesia:
Jenis-jenis ikan patin menurut Khairuman, Amd dan Ir. Dodi Sudenda (Budi Daya Patin Secara Intensif, 2002) antara lain :
a.       Patin lokal dengan nama ilmiah Pangasius spp. Salah satu jenis populer yang berpeluang menjadi komoditas ekspor adalah patin jambal (Pangasius djambal Bleeker) yang hidup di sungai-sungai besar di Indonesia. Jenis lain adalah Patin kunyit yang hidup di sungai-sungai besar di Riau.
  1. Pangasius Polyuranodo (ikan juaro), Pangasius macronema (ikan rios, riu, lancang), Pangasius micronemus (wakal, rius caring), Pangasius nasutus (pedado) dan Pangasius nieuwenbuissii (ikan lawang) yang penyebarannya hanya di Kalimantan Timur.
  2. Patin bocourti yang terdapat di perairan umum di Vietnam dan merupakan komoditas ekspor ke Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara Asia.
  3. Patin siam dengan nama latin Pangasius hypopthalmus adalah patin bangkok atau lele bangkok lantaran asalnya dari Bangkok (Thailand).
Budidaya ikan patin lokal di Indonesia sudah mulai dirintis sejak tahun 1985, setelah Balai Penelitian Perikanan Air Tawar berhasil mengembangkan belum disebarluaskan kepada masyarakat. Sampai tahun 1991 produksi ikan patin diperoleh dengan cara penangkapan di perairan umum Sumatera dan Kalimantan dengan menggunakan peralatan tradisional seperti jaring, pancing, sero, bubu dan lain-lain. Dengan cara penangkapan tersebut, produksi ikan patin sangat terbatas. Disamping itu meningkatnya aktivitas pembangunan yang merusak lingkungan menyebabkan kualitas lingkungan perairan umum tidak selamanya dapat dipertahankan sehingga ikan patin terancam punah.
Syarat hidup ikan Patin ;
a.       Patin dapat hidup di daerah rendah sampai daerah dataran tinggi hingga ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Pada air yang kualitasnya rendah dapat tahan karena mempunyai alat pernafasan dari oksigen udara bebas.
e.         Teknik budidaya :
a.       Persiapan air dalam kolam diisi dan di tunggu sampai tumbuh plankton berwarna hijau.
b.      Setelah air berwarna hijau baru penebaran benih ukuran 5 – 8 cm dengan cara memasukan benih beserta bungkus plastiknya sampai ngembun dan baru dibuka kemudian.
c.       Setelah 2 - 3 hari baru diberi pakan cruemble (pellet yang dihancurkan) sebanyak 3 – 5 % dari berat total Patin, pemberian pakan pagi dan sore bila perlu tambahan pada malam hari, pakan diberikan 3 kali sehari.
d.      Perlua sirkulasi air pada malam hari sebagai penambah oksigen.
e.       Karena ikan patin termasuk kanibal perlu diadakan sortasi 10 – 15 hari sekali agar ukuran patin dalam kolam seragam.
f.          Dilakukan pemanenan sesuai ukuran permintaan pasar.
Saran saran
1)      Sebaiknya benih Patin yang ditebar ukuranya yang agak besar hasil agar lebih tahan dan kuat ± 8 -11 mm
2)    Catat dan perhitungkan besarnya komponen biaya produksi agar nantinya dapat dianalisis untung ruginya.
3)      Pemberian pakan crumble yang berkualitas agar merata dan dipertimbangkan kondisi ukuran ikan Patin bisa efisien dalam penggunaan biaya pakan dengan catatan ;
a. Tepat jenis pakan ikan patin yang diberikan.
b. Tepat waktu pemberian pakan ikan
c. Tepat ukuran dalam pemberian pakan berapa besar ikan dan berapa banyaknya.

0 comments:

Post a Comment