Ikan hias jenis Koki sangat terkenal di Indonesia. hampir semua orang sudah mengenalnya,
termasuk jenis-jenisnya. Karena ikan ini banyak dijual di toko-toko ikan hias
dan juga penjual ikan hias di pinggiran jalan, bahkan penjual asongan. Yang
perlu diketahui adalah budidayanya. Karena tidak semua orang tahu, terutama
pembenihannya.
Beda
jantan dan betina
Jantan
dan betina ikan koki dapat dibedakan dengan melihat tanda-tanda pada tubuhnya.
Jantan dicirikan dengan tubuh lebih langsing dari betina dan memiliki sirip dada
yang kasar di bagian belakangnya, dengan bentuk seperti gundukan pasir. Jantan
yang matang kelamin akan keluar cairan berwarna putih susu, bila dipijit ke
arah lubang kelamin.
Sedangkan
betina bertubuh lebih gendut dan memiliki sirip dada yang halus di bagian
belakangnya. Kemudian betina yang sudah bertelur dan matang gonad perutnya
terasa lembek, bila diraba, berbeda sekali dengan betina yang belum matang
gonad. Induk jantan dan betina harus sudah berumur 6 bulan.
Pematangan
gonad
Pematangan
gonad dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pematangan gonad; masukan
10 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila
telur ingin bagus ditambah jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara
terpisah.
Pematangan
gonad bisa juga dilakukan di bak semen. Caranya, siapkan sebuah bak semen
ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi
air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi; masukan 40 – 50 ekor induk;
beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin
bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.
Pematangan
gonad bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya, Caranya, siapkan sebuah
bak fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama
3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm dan biarkan mengalir selama pematangan gonad;
masukan 20 – 25 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah
secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan
betina dipelihara terpisah.
Pemijahan
Pemijahan
dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40
cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm;
hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan sebuah
alat penempel telur berupa ijuk (kakaban kecil) atau 3 rumpun eceng gondok;
masukan 1 ekor induk betina; masukan 2 ekor induk jantan; biarkan memijah.
Pemijahan biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi hari.
Pemijahan
bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya, siapkan sebuah fibreglass
ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi
air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi dan biarkan hidup selama
pemijahan; pasang hapa halus dengan ukuran yang sama dengan fibreglass; masukan
ijuk atau dua buah kakaban kecil; masukan 5 ekor induk betina; masukan juga 10
ekor induk jantan; biarkan memijah dengan sendirinya. Pemijahan ini juga
biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi hari.
Penetasan
dan pendederan I
Penetasan
dilakukan di akuarium pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang telah
memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap pula induk
betina yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad;
periksa aerasi dan biarkan hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan
berlangsung selama 2 – 3 hari. Setelah menetas, kakaban atau tanaman air
diangkat.
Pada
budidaya ikan koki, penetasan umumnya dilanjutkan dengan pendederan I, dengan
perlakuan pemberian pakan. Dua hari setelah menetas atau ketika larva mulai
berenang diberi pakan berupa emulsi kuning telur yang sudah direbus (1/4
bagian) hingga umur 9 hari (kuning telur rebus yang disaring dengan kain
halus). Setelah umur 10 hari diberi pakan berupa cacing rambut atau dapnia yang
sudah disaring. Panen dilakukan setelah satu bulan.
Penetasan
bisa dilakukan di bak fibreglass pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang
telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap pula
induk betina yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad;
periksa aerasi dan biarkan hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan
berlangsung selama 2 – 3 hari. Pada penetasan di fibreglass juga dilanjutkan
dengan pendederan I, dengan perlakuan yang sama.
Pendederan
II
Pendederan
II dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 50
ekor benih koki yang berasal dari pendederan I dan sudah diseleksi; beri pakan
berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai
dengan kebutuhan; panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.
Pendederan
III
Pendederan
III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 30
ekor benih koki yang berasal dari pendederan II dan sudah diseleksi; beri pakan
berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai
dengan kebutuhan; panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.
Pembesaran
Pendederan
III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 20
ekor benih koki yang berasal dari pendederan III dan sudah diseleksi; beri pakan
berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai
dengan kebutuhan; panen setelah dua bulan; seleksi ukurannya. Ikan koki hasil
dari pembesaran berukuran 5 – 7 cm dan sudah bisa dijual.
0 comments:
Post a Comment