Kawasan rawa merupakan
masalah bagi penduduk Kecamatan Kayen dan sekitarnya, karena sebagai kawasan
lahan yang tidak produktif. Berbagai cara berbudidaya pertanian selalu
mengalami kegagalan, karena sering kali terkena banjir atau apabila kemarau
terkena serangan tikus atau hama dan penyakit pada tanaman semusim.
Dari berbagai upaya
yang dilakukan akhirnya bisa di budidayakan ikan bandeng di bekas rawa dengan
sistem polikultur bersama ikan mas, nila dan patin, dengan keberhasilan yang
cukup tinggi.
Kandungan Gizi Ikan Mas
Protein 16.0 g
Lemak 2.0 g
Kalsium 20 mg
Fosfor 150 mg
Besi 2.0 mg
Sumber: Oey Kam Nio.
Daftar Analisis Bahan Makanan.1995
Materi yang kita bahas
kali ini adalah bagaimana berbudidaya ikan mas bagian dari sistem polikultur
tersebut.
1.
Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan mas (Cyprinus
carpio) merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk famili Cyprinidae,
subordo Cyprinoidea, ordo ostariophysi, sub kelas Teleostei.
Diantara jenis ikan air
tawar, ikan mas memang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama
ikan mas, ikan jenis ini juga disebut ikan karper atau ikan tombro. ikan mas
yang dikenal selama ini ternyata berasal dari negeri Cina dan Eropa atau
persilangannya. oleh karena itu. Tidaklah heran kalau akibat persilangan itu,
kini telah banyak dikenal berbagai ras ikan mas. beberapa contoh ras ikan mas
itu adalah ikan mas merah, ikan mas si nyonya, ikan mas taiwan, ikan mas
majalaya, ikan mas punten, ikan mas kaca dan ikan mas kumpay.
2. Persyaratan
Budidaya
a.
Daerah kolam budidaya berada pada
ketinggan 150 - 600 m dpl
b.
pH perairan antara 7 – 8
c.
Ikan ini dapat memijah pada suhu optimal
20 0C – 25 0C
d.
Arus air yang tidak begitu deras dan
terus mengalir
e.
Kolam disarankan berada dekat dengan
sumber air tetapi bukan daerah yang rawan banjir. serta jauh dari pendemaran
karena ikan ini sangat sensitif terhadap pencemaran.
f.
Jenis tanah untuk kolam tidak mudah
porous.
Dapat dibudidayakan dalam berbagai cara
misalnya kolam beton, kolam tanah, karamba dan lain lain.
3. Persyaratan Lain
Kegiatan budidaya harus
bersifat ramah lingkungan. artinya kegiatan budidaya tidak merusak lingkungan
dan kelestarian alam.
Kemanan dari kegiatan budidaya
terjamin dan terhindar dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Menggunakan tenaga
kerja dari masyarakat sekitar sehingga akan meyerap tenaga kerja, selain meningkatkan pendapatan, jegiatan
budidaya juga dapat mengurangi pengangguran.
4. Teknik Budidaya
Apabila persyaratan tersebut diatas telah
terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan usaha budidaya ikan. berikut
teknik budidaya ikan mas pada keramba jaring apung.
a. Merancang Ukuran
Jaring Apung. Ukuran jaring apung tidak terbatas namun umumnya menggunakan
ukuran 2x2x2 meter atau 9x9x2 meter. jaring bisa didapat di toko toko penjual
alat perikanan berupa jaring polyethylene nomer 380 D/15 ukuran 1 inci sebagai
tempat buidaya dan kemudian di desain sesuai dengan keinginan.
b. Merancang Rakit.
Buat rakit yang sesuai dengan ukuran jaring yang telah di buat. rakit dapat
dibuat dari berbagai bahan misalnya bambu, kayu, atau pipa-pipa besi. sebagai
pelampung, rakit dapat diikatkan dengan
ban bekas yang diisi stereofoam, drum plastik dan sebagainya.
c. Memberi Jangkar Pada
Rakit. Fungsi jangkar ini adalah agar jaring tidak berpindah pindah terbawa
arus. jangkar dapat dibuat dari patokan kayu.
Teknik budidaya pada
kolam bekas rawa yang merupakan lahan tidak produktif.
a.
Pembuatan kolam tanah dengan alat berat
Eksavator
b.
Ukuran biasanya sesuai dengan
kepemilikan tanah, misal : mulai ukuran 0,3 Ha s/d 2 Ha.
c.
Mempersiapkan waring danperalatan
lainya.
d.
Pupuk Urea, SP-36
e.
Pengapuran
5. Pembudidayaan pada karamba
a. Penebaran Benih Ikan
Mas. Padat penebaran bibit ikan tergantung dari ukuran dan jenis ikan mas serta
sistem budidaya yang dilakukan. namun biasanya padat penebaran berkisar antara
5-10 kg/m kubik dengan ukuran bibit berkisar antara 50-100 gram/ekor. penebaran
bibit dilakukan pada pagi atau sore saat suhu perairan tidak terlalu panas
sehingga ikan yang ditebar tidak mudah stress. selain itu sebelum ditebar, ikan
dilakukan aklimatisasi sekitar 5- 10 menit agar ikan menyesuaikan diri pada
suhu perairan.
b. Pemberian Pakan.
Pada bulan pertama diberi pellet dengan takaran 4% dari berat total ikan. pada
bulan kedua dikurangi menjadi 3,5% demikian terus tiap bulan dikurangi hingga
2%. pemberian pellet sebanyak 3x sehari yaitu pagi, siang dan sore hari.
pemberian pakan juga selain pellet dapat menggunakan pakan alternatif atau
pakan tambahan seperti dedak, tanaman air, daun daun, sisa-sisa makanan di
dapur dan lain lain.
c. Pengontrolan. Selain
memberi makan juga harus diperhatikan kondisi kesehatan ikan dengan memberi
probiotik dan ;ain lain. selain itu juga kondisi perairan harus terus terjaga
agar pertumbuhan ikan menjadi optimal.
Pada kolam tanah
a. Dengan
mengadakan pemupukan urea dan SP-36 maka dapat menumbuhkan Plankton dan dapat
dipergunakan untuk pakan dari ikan mas tersebut, karena ikan mas bersifat herbivora
tetapi juga bisa menjadi omnivora tergantung dari pemberian kebiasaan pakan.
b. Pengeringan
dasar kolam sampai pecah-pecah
c. Pengapuran
dengan dolomit atau kapur pertanian
d. Penggunaan
saponin
6. Pemanenan
Panen dilakukan setelah 3 – 4 bulan saat
ikan mencapai ukuran konsumsi yaitu 250-500 gram/ ekor. Pemanenan dapat
dilakukan secara selektif atau panen total, mempergunakan alat waring.
Jenis Ikan
|
Kualitas Air
|
|||||||
Suhu (0C)
|
pH
|
DO (ppm)
|
NH3 (ppm)
|
CO2 (ppm)
|
NO2 (ppm)
|
Alkalinitas (ppm)
|
Total Alkalinitas (ppm)
|
|
Tawes
|
20-33
|
6,5-7,5
|
>5
|
<0 span="">0>
|
2-11
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Nilem
|
18-28
|
6,5-7,5
|
>5
|
<0 span="">0>
|
2-11
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Mas
|
20-25
|
7-8
|
>5
|
<0 span="">0>
|
2-11
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Patin
|
28-30
|
6-7
|
4,5-6,5
|
<0 span="">0>
|
9-20
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Bawal
|
25-30
|
7-8
|
>4
|
<0 span="">0>
|
<25 span="">25>
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>50
|
Gurami
|
24-28
|
6,5-8
|
>5
|
<0 span="">0>
|
15-25
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Nila
|
25-30
|
6,5-8,5
|
4-5
|
<0 span="">0>
|
<15 span="">15>
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Sidat
|
28-29
|
7-8
|
5-6
|
<0 span="">0>
|
>50
|
>20
|
||
Lele
|
25-30
|
6,5-8,5
|
>4
|
<0 span="">0>
|
2-11
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Gabus
|
25-30
|
6-7,5
|
>4
|
<0 span="">0>
|
2-11
|
<0 span="">0>
|
>20
|
>20
|
Jenis Ikan
|
Tempat Budidaya
|
Golongan Pakan
|
Berat Benih dan Jumlah tebar
|
|||
Berat
Benih (gr)
|
Kolam
(ekor)
|
Karamba
(ekor)
|
KJA (ekor)
|
|||
Tawes
|
Air Deras
|
Herbivora
|
20
|
125
|
100
|
100
|
Nilem
|
Air Deras
|
Herbivora
|
3,5
|
125
|
100
|
100
|
Mas
|
Air Deras
|
Herbivora
|
25
|
100
|
50
|
50
|
Patin
|
Air Deras
|
Omnivora
(cenderung carnivore)
|
20
|
50
|
25
|
50
|
Bawal
|
Air Deras
|
Omnivora
(cenderung carnivore)
|
5
|
50
|
25
|
50
|
Gurami
|
Air Tenang
|
Herbivora
|
50
|
25
|
25
|
50
|
Nila
|
Air Tenang
|
Omnivora
(cenderung Herbivora)
|
15
|
20
|
50
|
50
|
Sidat
|
Air Tenang
|
Carnivora
|
20
|
5
|
5
|
10
|
Lele
|
Air Tenang
|
Carnivora
|
5
|
150
|
150
|
250
|
Gabus
|
Air Tenang
|
Carnivora
|
5
|
100
|
100
|
150
|
0 comments:
Post a Comment