Sunday, December 4, 2011

TEKNIK BUDIDAYA IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KAWASAN BEKAS RAWA

December 04, 2011 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments


Kawasan rawa merupakan masalah bagi penduduk Kecamatan Kayen dan sekitarnya, karena sebagai kawasan lahan yang tidak produktif. Berbagai cara berbudidaya pertanian selalu mengalami kegagalan, karena sering kali terkena banjir atau apabila kemarau terkena serangan tikus atau hama dan penyakit pada tanaman semusim.
Dari berbagai upaya yang dilakukan akhirnya bisa di budidayakan ikan bandeng di bekas rawa dengan sistem polikultur bersama ikan mas, nila dan patin, dengan keberhasilan yang cukup tinggi.

Kandungan Gizi  Ikan Mas                          
Protein 16.0 g
Lemak  2.0 g
Kalsium 20 mg
Fosfor 150 mg
Besi 2.0 mg
Sumber: Oey Kam Nio. Daftar Analisis Bahan Makanan.1995




Materi yang kita bahas kali ini adalah bagaimana berbudidaya ikan mas bagian dari sistem polikultur tersebut.
1.        Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk famili Cyprinidae, subordo Cyprinoidea, ordo ostariophysi, sub kelas Teleostei.
Diantara jenis ikan air tawar, ikan mas memang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan jenis ini juga disebut ikan karper atau ikan tombro. ikan mas yang dikenal selama ini ternyata berasal dari negeri Cina dan Eropa atau persilangannya. oleh karena itu. Tidaklah heran kalau akibat persilangan itu, kini telah banyak dikenal berbagai ras ikan mas. beberapa contoh ras ikan mas itu adalah ikan mas merah, ikan mas si nyonya, ikan mas taiwan, ikan mas majalaya, ikan mas punten, ikan mas kaca dan ikan mas kumpay.
2.      Persyaratan Budidaya
a.       Daerah kolam budidaya berada pada ketinggan 150 - 600 m dpl
b.      pH perairan antara 7 – 8
c.       Ikan ini dapat memijah pada suhu optimal 20 0C – 25 0C
d.      Arus air yang tidak begitu deras dan terus mengalir
e.       Kolam disarankan berada dekat dengan sumber air tetapi bukan daerah yang rawan banjir. serta jauh dari pendemaran karena ikan ini sangat sensitif terhadap pencemaran.
f.       Jenis tanah untuk kolam tidak mudah porous.
    Dapat dibudidayakan dalam berbagai cara misalnya kolam beton, kolam tanah, karamba dan lain lain.
3. Persyaratan Lain
Kegiatan budidaya harus bersifat ramah lingkungan. artinya kegiatan budidaya tidak merusak lingkungan dan kelestarian alam.
Kemanan dari kegiatan budidaya terjamin dan terhindar dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Menggunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar sehingga akan meyerap tenaga kerja,  selain meningkatkan pendapatan, jegiatan budidaya juga dapat mengurangi pengangguran.
4. Teknik Budidaya
     Apabila persyaratan tersebut diatas telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan usaha budidaya ikan. berikut teknik budidaya ikan mas pada keramba jaring apung.
a. Merancang Ukuran Jaring Apung. Ukuran jaring apung tidak terbatas namun umumnya menggunakan ukuran 2x2x2 meter atau 9x9x2 meter. jaring bisa didapat di toko toko penjual alat perikanan berupa jaring polyethylene nomer 380 D/15 ukuran 1 inci sebagai tempat buidaya dan kemudian di desain sesuai dengan keinginan.
b. Merancang Rakit. Buat rakit yang sesuai dengan ukuran jaring yang telah di buat. rakit dapat dibuat dari berbagai bahan misalnya bambu, kayu, atau pipa-pipa besi. sebagai pelampung, rakit dapat diikatkan dengan  ban bekas yang diisi stereofoam, drum plastik dan sebagainya.
c. Memberi Jangkar Pada Rakit. Fungsi jangkar ini adalah agar jaring tidak berpindah pindah terbawa arus. jangkar dapat dibuat dari patokan kayu.
Teknik budidaya pada kolam bekas rawa yang merupakan lahan tidak produktif.
a.       Pembuatan kolam tanah dengan alat berat Eksavator
b.      Ukuran biasanya sesuai dengan kepemilikan tanah, misal : mulai ukuran 0,3 Ha s/d 2 Ha.
c.       Mempersiapkan waring danperalatan lainya.
d.      Pupuk Urea, SP-36
e.       Pengapuran
5. Pembudidayaan pada karamba
a. Penebaran Benih Ikan Mas. Padat penebaran bibit ikan tergantung dari ukuran dan jenis ikan mas serta sistem budidaya yang dilakukan. namun biasanya padat penebaran berkisar antara 5-10 kg/m kubik dengan ukuran bibit berkisar antara 50-100 gram/ekor. penebaran bibit dilakukan pada pagi atau sore saat suhu perairan tidak terlalu panas sehingga ikan yang ditebar tidak mudah stress. selain itu sebelum ditebar, ikan dilakukan aklimatisasi sekitar 5- 10 menit agar ikan menyesuaikan diri pada suhu perairan.
b. Pemberian Pakan. Pada bulan pertama diberi pellet dengan takaran 4% dari berat total ikan. pada bulan kedua dikurangi menjadi 3,5% demikian terus tiap bulan dikurangi hingga 2%. pemberian pellet sebanyak 3x sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. pemberian pakan juga selain pellet dapat menggunakan pakan alternatif atau pakan tambahan seperti dedak, tanaman air, daun daun, sisa-sisa makanan di dapur dan lain lain.
c. Pengontrolan. Selain memberi makan juga harus diperhatikan kondisi kesehatan ikan dengan memberi probiotik dan ;ain lain. selain itu juga kondisi perairan harus terus terjaga agar pertumbuhan ikan menjadi optimal.
Pada kolam tanah
a.       Dengan mengadakan pemupukan urea dan SP-36 maka dapat menumbuhkan Plankton dan dapat dipergunakan untuk pakan dari ikan mas tersebut, karena ikan mas bersifat herbivora tetapi juga bisa menjadi omnivora tergantung dari pemberian kebiasaan pakan.
b.      Pengeringan dasar kolam sampai pecah-pecah
c.       Pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian
d.      Penggunaan saponin
6. Pemanenan
      Panen dilakukan setelah 3 – 4 bulan saat ikan mencapai ukuran konsumsi yaitu 250-500 gram/ ekor. Pemanenan dapat dilakukan secara selektif atau panen total, mempergunakan alat waring.
Jenis Ikan
Kualitas Air
Suhu (0C)
pH
DO (ppm)
NH3 (ppm)
CO2 (ppm)
NO2 (ppm)
Alkalinitas (ppm)
Total Alkalinitas (ppm)
Tawes
20-33
6,5-7,5
>5
<0 span="">
2-11
<0 span="">
>20
>20
Nilem
18-28
6,5-7,5
>5
<0 span="">
2-11
<0 span="">
>20
>20
Mas
20-25
7-8
>5
<0 span="">
2-11
<0 span="">
>20
>20
Patin
28-30
6-7
4,5-6,5
<0 span="">
9-20
<0 span="">
>20
>20
Bawal
25-30
7-8
>4
<0 span="">
<25 span="">
<0 span="">
>20
>50
Gurami
24-28
6,5-8
>5
<0 span="">
15-25
<0 span="">
>20
>20
Nila
25-30
6,5-8,5
4-5
<0 span="">
<15 span="">
<0 span="">
>20
>20
Sidat
28-29
7-8
5-6
<0 span="">


>50
>20
Lele
25-30
6,5-8,5
>4
<0 span="">
2-11
<0 span="">
>20
>20
Gabus
25-30
6-7,5
>4
<0 span="">
2-11
<0 span="">
>20
>20

Jenis Ikan
Tempat Budidaya
Golongan Pakan
Berat Benih dan Jumlah tebar
Berat Benih (gr)
Kolam (ekor)
Karamba (ekor)
KJA (ekor)
Tawes
Air Deras
Herbivora
20
125
100
100
Nilem
Air Deras
Herbivora
3,5
125
100
100
Mas
Air Deras
Herbivora
25
100
50
50
Patin
Air Deras
Omnivora (cenderung carnivore)
20
50
25
50
Bawal
Air Deras
Omnivora (cenderung carnivore)
5
50
25
50
Gurami
Air Tenang
Herbivora
50
25
25
50
Nila
Air Tenang
Omnivora (cenderung Herbivora)
15
20
50
50
Sidat
Air Tenang
Carnivora
20
5
5
10
Lele
Air Tenang
Carnivora
5
150
150
250
Gabus
Air Tenang
Carnivora
5
100
100
150

0 comments:

Post a Comment