Gurame
adalah jenis ikan yang banyak dikonsumsi. Protein dan tekstur daging lembut.
Ikan jenis ini juga untuk kepentingan restoran dan juga untuk kepentingan se
asia.
Budidaya
ikan Gurame sangat menjanjikan dengan pasar atau bahkan harga yang stabil terus
meningkat. Sementara pasokan ikan gurame yang tidak cukup banyak.
Terutama
ikan gurame, petani ikan gurame masih cukup sedikit. sedangkan kebutuhan
meningkat. Apalagi sekarang banyak restoran atau restoran yang menyediakan dan
melayani ikan gurame panggang dan berbagai penawaran lainnya.
Begitu
juga di pasar-pasar tradisional dan pasar modern banyak jual ikan gurame
disiapkan untuk konsumsi.
Harga
ikan gurame relatif lebih mahal dibandingkan ikan lainnya membuat banyak orang
memilih untuk bertani ikan gurame. Usaha ikan gurame dapat dilakukan sesuai dengan
kondisi modal,meskipun hanya denga modal yang pas-pasan kita masih bisa
melakukan budidaya ikan gurame.
Oleh
karena itu, budidaya ikan gurame terbuka bagi siapa saja baik itu kelas bawah
dan kelas atas sekalipun.
Budidaya ikan gurame (Osphronemus
gourame) tidak semudah budidaya ikan mas dan nila. Meski dapat memijah
secara alami, ikan ini perlu penanganan khusus, terutama pada saat pemijahan,
penetasan dan pemeliharaan larva. Namun demikian, budidaya ikan gurame telah berhasil dikembangkan, karena
peluang usahanya tetap menjanjikan.
Pematangan Gonad
Pematangan gonad ikan gurame bisa dilakukan di kolam tanah. Caranya,
siapkan kolam ukuran 50 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh
bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan
40 ekor induk ukuran 2,5 – 4 kg; beri pakan tambahan berupa daun talas sebanyak
2 persen dan 1 persen setiap hari.
Seleksi
Seleksi induk dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk
betina yang matang gonad : berdagu (atas kepala) datar, perut agak gendut;
tubuh agak kusam; gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda induk
jantan : berdagu menonjol, gerakan lincah, tubuh lebih terang dan bercahaya;
lubang kelamin kemerahan.
Pemijahan
Pemijahan ikan gurame dilakukan di kolam tanah. Kolam tersebut harus jauh
dari keramaian. Caranya : siapkan kolam ukuran 50 m2; perbaiki seluruh
bagiannya; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 60 cm dan alirkan
secara kontinyu; pasang 4 buah sosog (sarang terbuat dari bambu atau tempat
sampah plastik) di empat sudut kolam; masukan 30 ekor induk betina; pasang
empat buah rak bambu 5 cm di atas permukaan air; letakan ijuk atau sabuk kelapa
sebagai bahan sarang; masukan pula 10 ekor induk jantan; ambil sarang sudah
berisi telur (biasanya sarang sudah tertutup dengan ijuk atau sabuk kelapa dan
air sekitar sarang berminyak); tetaskan di tempat penetasan.
Penetasan dalam akuarium
Penetasan telur ikan gurame dilakukan di akuarium.
Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi
40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 30 cm; pasang dua buah titik
aerasi dan hidupkan selama penetasan; masukan telur dari sebuah sarang yang
sudah dibersihkan dari sampah dan telur-telur yang busuk; penetasan akan
berlangsung selama 10 hari; pada hari kelima sebagian airnya dibuang dan
diganti dengan air baru; panen larva atau beni dengan sekup net dan siap
ditebar ke kolam pendederan I.
Penetasan dalam baskom plastik
Penetasan telur ikan gurame bisa juga dilakukan di baskom plastik. Caranya
: siapkan sebuah baskom plastik besar (volume 50 liter); keringkan selama 2
hari; isi air setinggi 20 cm; masukan telur dari sebuah sarang yang sudah
dibersihkan dari sampah dan telur-telur yang busuk; penetasan akan berlangsung
selama 10 hari; pada hari kelima sebagian airnya dibuang dan diganti dengan air
baru; panen larva atau beni dengan sekup net dan siap ditebar ke kolam
pendederan I.
Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran
100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya;
ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air
setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 10.000
ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 0,5 – 1 tepung pelet atau pelet
yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3
minggu.
Pendederan II
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah.
Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh
bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung
kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air
tidak dialirkan); tebar 8.000 ekor benih dari pendederan I (telah diseleksi);
beri 1 - 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen
benih dilakukan setelah berumur sebulan.
Pendederan III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran
100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya;
ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air
setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 6.000 ekor
hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg pelet kecil (khusus
gurame); panen benih dilakukan sebulan kemudian.
Pembesaran
Pembesaran ikan gurame dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah
kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam
atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan
10.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap
hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan;
alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat
menghasilkan ikan konsumsi ukuran 0,5 kg sebanyak 400 – 500 kg.
0 comments:
Post a Comment