Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) dalam Harsoyo (2002) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi/pesan instruksional. Yusuf hadi Miarso memandang media secara luas/makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:
• memotivasi belajar peserta didik
• memperjelas informasi/pesan pengajaran
• memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
• memberi variasi pengajaran
• memperjelas struktur pengajaran.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lebih lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (Behaviour)yang merupakan perwujudan dari Pengetahuan , Sikap dan Keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/ pihak lain , baik secara langsung atau tidak langsung. Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) dalam Harsoyo (2002) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan pelatih/guru untuk:
Memotivasi belajar peserta didik
Memperjelas informasi/pesan pengajaran
Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
Memberi variasi pengajaran
Memperjelas struktur pengajaran.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lebih lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (Behaviour) yang merupakan perwujudan dari Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/ pihak lain , baik secara langsung atau tidak langsung. Sehingga media penyuluhan memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut :
Media Penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses penyampaian pesan.
Media Penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat.
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap perikanan.
Peran Media Dalam Penyuluhan Perikanan
Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan perikanan sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan perikanan sebagai berikut :
Media Penyuluhan Perikanan Mempertinggi Efektivitas belajar.
Meningkatkan Interaksi Pelaku utama dengan Lingkungannya
Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan Keterampilan
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan perikanan antara lain adalah :
Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
Media dapat memperjelas informasi.
Media dapat mempermudah pengertian
Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
Media dapat memperlancar komunikasi
Media penyuluhan perikanan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan perikanan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Penyerapan Materi Dalam Kegiatan Penyuluhan
Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang, Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila ia menggunakan lebih dari satu indera.
Apa yang bisa kita ingat :
10% dari yang kita baca
20% dari yang kita dengar
30% dari yang kita lihat
50% dari yang kita lihat dan dengar
80% dari yang kita ucapkan
90% dari yang kita ucapkan dan lakukan
Klasifikasi dan Perangkat Media Penyuluhan
Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Gerlach dan Ely, dan (5)Ibrahim.
Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon.
Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.
Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan.
Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain : Siapa yang akan dilatih ?
Apa yang diharapkan dan mampu dilakukan oleh peserta didik ?
Dimana pelatihan akan diadakan dan berapa lama ?
Metode belajar apa yang digunakan ?
Media penyuluhan apa yang akan digunakan ?
Bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan ?
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan perikanan, media penyuluhan dibagi menjadi 3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran),flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi perikanan.
Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, suda dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar.
Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi,sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
Prinsip Umum Penggunaan Media
Prinsip Umum Dalam Penggunaan Media Adalah :
Tidak ada satu media pun yang sesuai untuk segala macam kegiatan pembelajaran
Media tertentu cenderung lebih tepat dipakai untuk menyajikan suatu unit pelajaran dari pada media lain.
Tidak ada satu media pun yang harus digunakan untuk meniadakan media yang lain
Penggunaan media yang terlalu banyak akan membingungkan media belajar
Untuk menggunakan media pembelajaran harus diadakan persiapan yang matang
Media harus merupakan bagian integral dari seluruh proses pembelajaran
Peserta harus dipersiapkan perpartisipasi aktif
Media jangan digunakan sebagai hiburan
PUSTAKA
-----------. 2001. Buku 2 Media Visual dalam Pelatihan dan Penyuluhan. Pusat Manajemen Pengembangan SDM Perikanan. Ciawi.
Garnadi, A. 1997. Penggunaan Visual Aid dalam Penyuluhan Perikanan. Direktorat Penyuluhan Perikanan. Jakarta
Sudjana, N. dan A. Rivai. 1990. Media Pengajaran. Sinar Baru. Bandung
Widodo, S dan Nuraeni. I. 2006. Media Penyuluhan Perikanan. Universitas Terbuka. Jakarta
(Rika Putri, S.St.Pi, Widyaiswara BPPP Tegal)
Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi/pesan instruksional. Yusuf hadi Miarso memandang media secara luas/makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:
• memotivasi belajar peserta didik
• memperjelas informasi/pesan pengajaran
• memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
• memberi variasi pengajaran
• memperjelas struktur pengajaran.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lebih lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (Behaviour)yang merupakan perwujudan dari Pengetahuan , Sikap dan Keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/ pihak lain , baik secara langsung atau tidak langsung. Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) dalam Harsoyo (2002) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan pelatih/guru untuk:
Memotivasi belajar peserta didik
Memperjelas informasi/pesan pengajaran
Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
Memberi variasi pengajaran
Memperjelas struktur pengajaran.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lebih lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (Behaviour) yang merupakan perwujudan dari Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/ pihak lain , baik secara langsung atau tidak langsung. Sehingga media penyuluhan memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut :
Media Penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses penyampaian pesan.
Media Penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat.
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap perikanan.
Peran Media Dalam Penyuluhan Perikanan
Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan perikanan sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan perikanan sebagai berikut :
Media Penyuluhan Perikanan Mempertinggi Efektivitas belajar.
Meningkatkan Interaksi Pelaku utama dengan Lingkungannya
Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan Keterampilan
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan perikanan antara lain adalah :
Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
Media dapat memperjelas informasi.
Media dapat mempermudah pengertian
Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
Media dapat memperlancar komunikasi
Media penyuluhan perikanan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan perikanan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Penyerapan Materi Dalam Kegiatan Penyuluhan
Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang, Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila ia menggunakan lebih dari satu indera.
Apa yang bisa kita ingat :
10% dari yang kita baca
20% dari yang kita dengar
30% dari yang kita lihat
50% dari yang kita lihat dan dengar
80% dari yang kita ucapkan
90% dari yang kita ucapkan dan lakukan
Klasifikasi dan Perangkat Media Penyuluhan
Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Gerlach dan Ely, dan (5)Ibrahim.
Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon.
Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.
Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan.
Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain : Siapa yang akan dilatih ?
Apa yang diharapkan dan mampu dilakukan oleh peserta didik ?
Dimana pelatihan akan diadakan dan berapa lama ?
Metode belajar apa yang digunakan ?
Media penyuluhan apa yang akan digunakan ?
Bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan ?
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan perikanan, media penyuluhan dibagi menjadi 3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran),flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi perikanan.
Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, suda dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar.
Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi,sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
Prinsip Umum Penggunaan Media
Prinsip Umum Dalam Penggunaan Media Adalah :
Tidak ada satu media pun yang sesuai untuk segala macam kegiatan pembelajaran
Media tertentu cenderung lebih tepat dipakai untuk menyajikan suatu unit pelajaran dari pada media lain.
Tidak ada satu media pun yang harus digunakan untuk meniadakan media yang lain
Penggunaan media yang terlalu banyak akan membingungkan media belajar
Untuk menggunakan media pembelajaran harus diadakan persiapan yang matang
Media harus merupakan bagian integral dari seluruh proses pembelajaran
Peserta harus dipersiapkan perpartisipasi aktif
Media jangan digunakan sebagai hiburan
PUSTAKA
-----------. 2001. Buku 2 Media Visual dalam Pelatihan dan Penyuluhan. Pusat Manajemen Pengembangan SDM Perikanan. Ciawi.
Garnadi, A. 1997. Penggunaan Visual Aid dalam Penyuluhan Perikanan. Direktorat Penyuluhan Perikanan. Jakarta
Sudjana, N. dan A. Rivai. 1990. Media Pengajaran. Sinar Baru. Bandung
Widodo, S dan Nuraeni. I. 2006. Media Penyuluhan Perikanan. Universitas Terbuka. Jakarta
(Rika Putri, S.St.Pi, Widyaiswara BPPP Tegal)
0 comments:
Post a Comment