Thursday, November 5, 2015

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA UDANG VANAME PADA TAMBAK DEMFARM

November 05, 2015 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
PENDAHULUAN
Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas tambak udang perlu dilakukan penerapan teknologi untuk mencegah penularan penyakit dan mengendalikan kualitas lingkungan agar stabil pada parameter kualitas air yang sesuai dengan kehidupan dan pertumbuhan udang. Oleh karena itu diperlukan pedoman teknis budidaya udang sebagai acuan dasar operasional kegiatan pembesaran udang.
Dalam pelaksanaan di lapangan perlu disesuaikan  dengan kondisi lokasi, mulai dari pengaturan tata letak tambak, persiapan tambak, penebaran benih, pengelolaan air, pengelolaan pakan, pengendalian penyakit dan panen.
Petunjuk teknis ini merupakan pedoman pelaksana dalam melakukan kegiatan pembesaran udang vaname  khususnya pada kawasan tambak Demonstration Farm (Demfarm).
II.    KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME
2.1.     Pemilihan Lokasi
Lokasi tambak untuk kegiatan budidaya udang harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Sesuai penggunaan tata ruang dan wilayah yang diperuntukkan untuk kegiatan budidaya udang.
b. Dekat dengan sumber air dengan kualitas dan kuantitas  yang cukup untuk proses produksi.
c. Bebas dari banjir dan bahan pencemar.
d. Infrastruktur memadai.
2.2.    Desain, Tata Letak dan Konstruksi Tambak
    Desain dan tata letak tambak pembesaran udang vaname dengan penerapan biosekuriti dengan persyaratan sebagai   berikut :
a. Biosekuriti pada kawasan/cluster tambak dibatasi oleh barier atau pagar berupa pematang yang kedap, saluran atau petak tambak yang dikelola sebagai biofilter dan pagar biosekuriti untuk mencegah carier. 
b. Sumber air payau/laut berasal dari inlet berupa saluran sekunder/tersier.
c. Petak tandon/biofilter untuk mencampur air tawar dan laut atau sebagai petak penampungan air pasok yang sehat untuk petak pembesaran.
d. Petak pembesaran udang diupayakan kedap air untuk meminimalisir perembesan dari petak lainnya.
e. Petak/tandon atau saluran buang digunakan sebagai penampungan limbah sebelum dibuang ke saluran umum.
f. Saluran buang/tandon dilengkapi sistem biofilter (ikan dan tanaman air).
2.3.     Petak Tandon/Biofilter/Resevoar
    Petak tandon/biofilter/resevoar berfungsi sebagai petak penampungan air sehat. Petak ini juga berfungsi untuk memperbaiki kualitas air secara dengan cara pengendapan untuk menurunkan bahan organik dan mencegah karier udang liar.
a. Berisi tanaman air berupa makroalga (lumut, ganggang) dengan kepadatan maksimum 40% menutupi (covered) dari luas petak biofilter dan ikan herbivora ikan nila dan bandeng, padat tebar disesuaikan dengan kelimpahan tanaman air (makroalga).
b. Berisi ikan karnivora/herbivora berfungsi mencegah karier penyakit seperti udang liar dan krustacea liar lainnya dan ditebari ikan predator kecil.
c.Dilakukan pemberantasan udang liar dengan crustaesida setiap penambahan air baru.
2.4.     Petak Sterilisasi/Tandon
Petak sterilisasi berfungsi untuk membasmi patogen penyakit sebelum digunakan untuk menambah/mengganti air petak pembesaran udang, luas petakan sekitar 20% dari luas/volume petak pembesaran udang.
2.5.     Petak Pembesaran Udang
a. Petak pembesaran udang dikelilingi oleh petak tandon/ biofilter dan saluran buang dengan pematang yang kedap, luas petak berkisar 0,2 – 0,5 ha per petak.
b. Petak pembesaran kedap air dengan tingkat rembesan air maksimum 10% per minggu.
c. Kedalaman air petak pembesaran minimal 80 cm.
d. Petak pembesaran dilengkapi sistem pasok air (inlet) dan sistem buang (outlet).
2.6.     Saluran Buang Air (out let)
Air buang sebelum digunakan untuk resirkulasi atau dibuang ke saluran umum harus diolah dengan biofilter untuk menghindari cemaran bahan organik dan cemaran lingkungan.
III.      PERSIAPAN TAMBAK
3.1.     Persiapan Konstruksi Tambak
3.1.1. Pengedapan Pematang Utama
a. Pengeringan, pengedapan dan peninggian pematang utama yang membatasi kawasan/cluster tambak dengan kawasan tambak lain.
b. Ketinggian pematang utama disesuaikan dengan kondisi lahan sehingga terhindar limpasan air pasang atau banjir.
3.1.2. Pengedapan dan Peninggian Pematang Antara
a. Pengedapan pematang antara petak tambak pembesaran dalam kawasan tambak.
b. Peninggian pematang antara agar mampu menampung air minimal 80 cm.
3.1.3. Pemasangan Pagar Biosekuriti (fencing)
a. Pemasangan pagar biosekuriti dilakukan pada pematang utama yang mengelilingi kawasan tambak.
b. Pagar biosekuriti dapat menggunakan plastik, waring kasa dengan cara pemasangan tegak dan ketinggian minimal 30 cm untuk mencegah masuknya hewan dan krustacea lainnya.
c. Plastik masuk ke dalam pematang sekitar 10 cm.
3.2.    Perbaikan Dasar Tambak
3.2.1. Pengeringan Tambak
a. Keringkan seluruh petak tambak baik petak tandon/biofilter, petak pembesaran udang dan saluran buang untuk memperbaiki kualitas tanah dasar, untuk mempercepat pengeringan tanah dasar perlu dibuat caren atau parit.
b. Pemberatasan hama baik ikan liar atau udang liar dengan menggunakan saponin dan chlorin.

Oleh:
Supito, S.Pi.M.Si
Perekayasa BBPBAP Jepara

0 comments:

Post a Comment