Monday, December 8, 2014

MENGENAL IKAN TONGKOL (Auxis thazard)

December 08, 2014 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment
Wilayah perairan laut Indonesia memiliki kandungan sumberdaya alamkhususnya sumberdaya hayati (ikan) yang berlimpah dan beraneka ragam.Pemanfaatan sumberdaya ikan laut Indonesia di berbagai wilayah tidak merata.Di beberapa wilayah perairan masih terbuka peluang besar untukpengembangan pemanfaatannya, sedangkan di beberapa wilayah yang lainsudah mencapai kondisi padat tangkap atau overfishing
Hal tersebut dapatdisebabkan karena pengelolaan potensi sumberdaya perikanan tidak dikelolasecara terpadu. Salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya data daninformasi mengenai potensi sumberdaya perikanan wilayah Indonesia.Kurangnya data dan informasi menyebabkan potensi perikanan tidak dapaPerairan Teluk Bone Secara administratif terletak di Propinsi SulawesiSelatan (di sebelah barat dan utara) dan Propinsi Sulawesi Tenggara (di sebelahtimur). Wilayah administratif dari Propinsi Sulawesi Selatan yang berbatasanperairan Teluk Bone adalah Kabupaten Bulukumba, Kab. Sinjai, Kab. Bone, Kab.Wajo, Kab. Luwuk, Kodya Polopo, Kab. Luwuk Utara, Kab. Luwuk Timur.Sedangkan wilayah administratif di Propinsi Sulawesi Tenggara yang berbatasandengan perairan Teluk Bone adalah Kabupaten Bombana dan Kab. Kolaka. LautFlores adalah batas sebelah selatan dari perairan Teluk Bone. Teluk Bonedicirikan sebagai tempat bermuaranya Sungai Cenrana. Secara geografis SungaiCenrana menjadi muara dari sejumlah sungai besar dan kecil di SulawesiSelatan. Dimana air dari Sungai Cenrana ini kemudian mengalir ke Teluk Bone(Wagey T, 2004).
II. 2 Aspek Biologi iKan Tongkol
Ikan tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae,genus Auxis, spesies Auxis thazard. Ikan tongkol masih tergolong pada ikanScombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dadamelengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakanperenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirippunggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan padatubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut,sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet (Nainggolan E, 2009)Ikan tongkol dapat mencapai ukuran panjang 60 – 65 cm dengan berat1.720 gr pada umur 5 tahun. Panjang pertama kali matang gonad ialah 29 – 30cm. ikan tongkol temasuk ikan pelagis yang hidup pada kedalaman hingga 50 mdi daerah tropis dengan kisaran suhu 27 – 28o
C. Ikan tongkol merupakan jenisikan migratory yang tersebar disekitar perairan samudera atlantik, hindia danpasifik.Ikan tongkol memiliki 10 – 12 jari-jari sirip punggung, 10 – 13 jari-jari halussirip punggung, 10 – 14 jari-jari halus sirip dubur, dengan warna punggungkebiru-biruan, ungu tua bahkan berwarna hitam pada bagian kepala. Sebuahpola 15 garis-garis halus, miring hampir horisontal, garis bergelombang gelap didaerah scaleless diatas gurat sisi (linea lateralis). Bagian bawah agak putih(cerah). Dada dan sirip perut ungu, sisi bagian dalam mereka hitam. Badan kuat,memanjang dan bulat. Gigi kecil dan berbentuk kerucut, dalam rangkaiantunggal. Sirip dada pendek, tapi mencapai garis vertikal melewati batas anteriordari daerah scaleless atas corselet. Sebuah flap tunggal besar (prosesinterpelvic) antara sirip perut. Tubuh telanjang kecuali untuk corselet, yangdikembangkan dengan baik dan sempit di bagian posterior (tidak lebih dari 5skala yang luas di bawah asal-sirip punggung kedua). Sebuah keel pusat yangkuat pada setiap sisi dasar sirip ekor-kecil antara 2 keel.
Auxisthazard
Klasifikasi Ikan Tongkol.
Kingdom
:
Animalia
Phylum            
:
Chordata
Sub phylum
:
Vertebrata
Class
:
Pisces
Sub class
:
Teleostei
Ordo
:
Percomorphi
Family
:
Scromboidae
Genus
:
Auxis
Species
:
Auxis thazard
Local name
:
Tongkol
Bersifat epipelagic di perairan neretik dan samudra . makanannya berupaikan kecil, cumi-cumi, krustasea planktonik (megalops), dan larva stomatopod.Karena kelimpahan mereka, mereka dianggap sebagai elemen penting darirantai makanan, khususnya sebagai hijauan untuk spesies lain bagi kepentingankomersial. Diincar oleh ikan yang lebih besar, termasuk tuna lainnya. Dipasarkansegar dan beku juga digunakan kering atau asin, asap, dan kaleng. (fishbase.org,2010).
Dalam pengoperasiannya jaring ini bisa dilabuh (diset), lapisan tengahmaupun dibawah lapisan atas, tergantung dari panjang tali yangmenghubungkan pelampung dengan pemberat (jangkar). Jaring insang labuh inisama dengan jaring klitik yaitu jaring insang dasar menetap yang sasaran utamapenangkapannya adalah udang dan ikan-ikan dasar.Cara pengoperasian jaring insang labuh ini disamping didirikan secarategak lurus, dapat juga diatur sedemikian rupa yang seakan-akan menutuppermukaan dasar atsau dihamparan tepat di atas karang-karang ( Genisa. A. S,1998).c. Jaring LingkarJaring insang lingkar adalah jaring insang yang dalam pengoperasiannyadengan cara melingkarkan ke sasaran tertentu yaitu kawanan ikan yangsebelumnya dikumpulkan melalui alat bantu sinar lampu. Stelah kawanan ikanterkurung kemudian dikejutkan dengan suara dengan cara memukul-mukulbagian perahu, karena terkejut ikan-ikan tersebut akan bercerai-berai danakhirnya tersangkut karena melanggar mata jaring ( Genisa. A. S, 1998).
Encircling gill-net
)d. Jaring angkatJaring angkat adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaringpersegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkan atau dibentangkandengan menggunakan kerangka dari batang kayu atau bambu (bingkai kantong jaring) agar diupayakan jaring angkat membentuk kantong. Pengoperasiannyadengan cara menurunkan atau menenggelamkan jaring angkat ke dalamperairan atau ke dekat permukaan air.4. BaganBagan adalah suatu alat penangkapan ikan yang menggunakan jaringdan lampu sehingga alat ini dapat digolongkan kepada light fishing
. Baganpertama-tama diperkenalkan oleh orang-orang Makassar dan Bugis di SulawesiSelatan dan Tenggara pada tahun 1950-an. Kemudian dalam waktu yang relativesingkat sudah dikenal hamper diseluruh daerah perikanan laut Indonesia dandalam perkembangannya telah mengalami perubahan-perubahan bentuk.Bagan terdiri dari komponen-komponen penting, yaitu; jaring bagan,rumah bagan (anjang-anjang, kadang tanpa anjang-anjang), serok dan lampu.Jaring bagan umumnya berukuran 9 x 9 m, dengan mata jaring 0,5 – 1 cm,terbuat dari benang katun atau nilon. Jaring tersebut diikatkan pada bingkaiberbentuk bujur sangkar yang terbuat dari bamboo atau kayu. Rumah bagan(anjang-anjang) terbuat dari bamboo / kayu yang berukuran bagian bawah berukuran 10 x 10 m, sedang bagian atas berukuran0,5 x 0,5 m (bagan tancap).Pada bagian atas rumah bagan (pelataran bagan) terdapat alat penggulung(roller) yang berfungsi untuk menurunkan dan mengankat jaring bagan padawaktu penangkapan.Penangkapan dengan bagan hanya dilakukan pada malam hari (light fishing ) terutama pada hari gelap bulan dengan menggunakan lampu sebagaialat bantu penangkapan. Dilihat dari bentuk dan cara pengoperasiannya bagandapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu; bagan tancap, bagan rakit dan baganperahu ( Genisa. A. S, 1998).a. Bagan tancapBagan merupakan alat tangkap terdiri dari susunan bambu berbentukpersegi empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh di atas perairan. PadaBagian tengah bangunan dipasang jaring yang disebut Wareng dengan ukuranbervariasi tergantung selera pemiliknya dengan mata jaring 0.4 cm, biasanyaukurannya 7 x 7 meter.Pada dasarnya alat ini terdiri dari bangunan bagan yang terbuat daribambu/kayu, jaring yang berbentuk segi empat yang diikatkan pada bingkai yangterbuat dari bambu/kayu. Pada keempat sisinya terdapat beberapa batangbambu/kayu melintang dan menyilang yang dimaksudkan untuk memperkuatberdirinya bagan. Di atas bangunan bagan dibagian tengah terdapat bangunanrumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, pelindung lampu dari hujan dantempat untuk melihat ikan/hasil tangkapan. Di atas bangunan ini terdapat roller(semacam pemutar) yang terbuat dari bambu /kayu yang berfungsi untukmenarik jaring.Umumnya alat tangkap ini berukuran 9 x 9 meter, sedangkan tinggi daridasar perairan rata-rata 12 meter, dengan demikian, kedalaman perairan untuktempat pemasangan alat tangkap ini rata-rata pada kedalaman 8 meter.

1 comment:

  1. Tulisannya bermanfaat sekali menambah wawasan. Apakah bisa disertakan dengan pustakanya? Terima kasih.

    ReplyDelete