Dalam persiapan kolam pemeliharaan ikan bandeng sistem polikultur, langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya ikan bandeng sistem polikultur, untuk itu diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan.
Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
1. Pengurasan
air kolam
Untuk
permeliharaan dibutuhkan persiapan persiapan
seperti halnya persiapan yang dilakukan oleh tambak air tawar lainnya, pompanisasi air dari
dalam kolam untuk di keluarkan.
2. Pengeringan tanah
dasar tambak
Tujuanya
adalah untuk membuang
gas beracun H2S agar sisa gas beracun tidak mengganggu dalam
budidaya ikan,.meningkatkan kondisi tanah hingga dapat mempercepat penguraian
bahan organik dan menumbuhkan
pakan alami dalam jumlah yang cukup.
3. Pengeringan bisa dipercepat dengan
pembuatan parit/caren keliling, atau ditengah, pengeringan hingga tanah
retak-retak kadar air sekitar 20%.
4. Aerasi udara lancar dan pertukaran
udara disela-sela tanah yang dikeringkan, tanah yang baik untuk
pemeliharaan kolam adalah jenis tanah liat yang mengandung 40-60
prosen kadar liat
bila tanah ini sulit didapatkan
kita bias memilih tanah yang kedua
yang memiliki 30 prosen kadar liat,
5.
Membasmi ikan predator
Jenis ikan predator seperti ikan Gabus,
cara membasmi ikan-ikan predator
atau (competitor) penyaing makanan, dan maupun hama yang lain bisa saponin 25 kg/100 m3 dengan
kedalaman air 5 cm atau manual, yaitu dengan tenaga
manusia.
Menata lahan kolam :
1. Servis
lahan tambak, setelah tambak itu
steril dari racun maupun hama maka proses selanjutnya yaitu memperbaiki pematang tambak yang kurang
baik, serta pengangkatan lumpur organik
yang ditimbulkan dari lumut maupun klekap yang mati dicirikan dengan warna
hitam dan bau yang menyengat, maka harus diangkat dari dasar tambak, dan juga
menutup kebocoran-kebocoran yang ada di pematang tambak.
2. Bila
kandungan bahan organik tanah itu tinggi dibuktikan dengan banyaknya trisipan,
besusul, maupun kijing, maka perlu dilakukan penambahan sumber karbon yaitu
dengan tepung tapioka dan tetes tebu yaitu dengan 20-40kg/Ha, semuanya itu bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan bakteri untuk meningkatkan proses penguraian bahan organik yang
berada didasar tambak
Tehnik pemberantasan trisipan/siput dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Pemberantasan hama trisipan sebaiknya
dilakukan secara manual yaitu dengan
pengeringan secara berlahan sehingga trisipan berkumpul.
b. Pemberantasan dengan cara mengobatan
saponin yang ditaburkan dicaren yang ada kumpulan trisipan tersebut.
Proses pengapuran dan pemupukan organik
:
a. Pengapuran
Setelah dasar
kolam benar2 bersih dan kering
maka Pengapuran
tanah dasar tambak dilakukan bila nilai pH tanah kurang
dari 6,5 pengapuran dilakukan setelah proses
pencucian dan tanah masih lembek, adapun kapur yang cocok untuk menaikkan PH tanah adalah kapur
pertanian /dolomit dengan
dosis 200-400kg/Ha, dan juga dapat untuk membunuh hama maupun pathogen yang
masih dalam tahap pengeringan
b. Pemupukan
organik
Sebelum tambak itu dimasuki air
untuk pembibitan maupun pembesaran maka sebaiknya dasar tambak ditaburi dengan
pupuk organik 500-1000kg/Ha,
yaitu dengan pupuk kandang yang sudah
difermentasi kemudian ditaburkan di permukaan tambak sampai merata yang akan menimbulkan banyak
plankton yang
nantinya sangat dibutuhkan oleh
ikan yang kita budidaya
Persiapan Air /Pengisian air
Setelah kualitas dasar tambak
sudah memenuhi syarat
dengan ketentuan diatas
tahap terakhir adalah
Pengisian tambak dengan air yang berkwalitas diantaranya tidak busuk ,bau,warna yang hitam paling
tidak dengan air yang sedikit
hijau kecoklatan , dan
ketinggian air dalam
petakan tambak minimal 70 cm, dan
harus pakai penyaring
misal hafa dan lain lain.
PERALATAN DAN KEBUTUHAN BUDIDAYA IKAN
1. Tambak 9. Air
2. Cangkul 10. Bibit
ikan
3. Sabit 11. Pupuk
organik dan an organik
4. Waring 12. Pakan
Pelet
5. Hafa 13. Alat2
Panen
6. Bak
7. Ember
8. Pompa
air
0 comments:
Post a Comment