Tuesday, September 2, 2014

PENGARUH ALKALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN PATIN SIAM (Pangasius sp.)

September 02, 2014 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments


PENDAHULUAN
Penyediaan benih yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik sangat ditentukan oleh cara pemeliharaan saat stadia larva. Keberhasilan usaha pembesaran juga dipengaruhi oleh kondisi benih itu sendiri. Ikan patin siam (Pangasius sp.) merupakan salah satu ikan potensial untuk dikembangkan yang didukung oleh aspek biologinya yaitu memiliki ukuran per individu yang besar serta fekunditas yang tinggi.
Periode kritis dalam daur hidup ikan patin siam adalah pada umur 0-15 hari (Hardjamulia et al., 1981). Kualitas induk, pakan dan kondisi lingkungan berpengaruh besar pada tingginya tingkat kematian larva dan benih terutama pada mas kritisnya.
Beberapa parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan ikan adalah suhu, oksigen terlarut, pH, ammonia, CO2 serta alkalinitas.  
BAHAN & METODE
Larva ikan patin siam (Pangasius sp.) dipelihara selama 30 hari dengan beberapa tingkat alakalinitas yang berbeda di Laboratorium Lingkungan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ikan dipelihara dalam akuarium dengan kepadatan 4 ekor/L pada alkalinitas media 15 ppm CaCO3 sebagai kontrol serta beberapa perlakuan masing-masing 25, 50 serta 75 ppm CaCO3. Selama 7 hari pertama, pakan yang diberikan berupa Artemia sp. setiap 4 jam sekali dan diteruskan dengan cacing sutera (Tubifex sp.) untuk hari berikutnya sampai akhir pemeliharaan.
Larutan alkalinitas induk yang digunakan diperoleh dari serbuk kalsium karbonat (CaCO3) yang dilarutkan dalam 1000 L air. Setelah larut dan mengendap, dilakukan pengukuran terhadap tingkat salinitas yang dihasilkan dari pelarutan tersebut. Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan tingkat alkalinitas sesuai dengan perlakuan yaitu 25, 50 dan 75 ppm CaCO3. Untuk mengetahui pengaruh alkalinitas terhadap ikan uji, dilakukan pengukuran terhadap tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian serta beberapa parameter kualitas air (suhu, pH, DO, ammonia total dan nitrit).
HASIL & PEMBAHASAN
Peningkatan alkalinitas pada media pemeliharaan memberikan  pengaruh yang nyata terhadap kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius sp.). Dengan selang kepercayaan 95%, kelangsungan hidup larva yang dipelihara dalam media alkalinitas 15 ppm CaCO3 berbeda nyata dengan alkalinitas 50 dan 75 ppm CaCO3. Konsentrasi alkalinitas sebesar 50 ppm CaCO3 terbukti dapat meningkatkan kelangsungan hidup sampai 94,16% dalam waktu 30 hari pemeliharaan (Gambar 1). Hal ini sesuai dengan yang kemukakan oleh Herdiansyah (1999) bahwa alkalinitas dengan konsentrasi 50 ppm CaCO3 yang berasal dari Natrium Karbonat dapat meningkatkan kelangsungan hidup hingga mencapai 95%. 
Alkalinitas yang optimal akan mampu menyangga perubahan pH perairan serta dapat mendukung laju pertumbuhan yang optimum. Media pemeliharaan dengan tingkat alkalinitas 50 ppm CaCO3 memberikan kondisi yang optimal sehingga laju pertumbuhan ikan lebih tinggi daripada konsentrasi alkalinitas lainnya yaitu sebesar
6,65%. Sedangkan pertumbuhan terendah (6,23%) dicapai oleh kontrol dengan konsentrasi alkalinitas 15 ppm CaCO3.
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau kuantitas anion air yang dapat menetralkan kation hidrogen serta sebagai kapasitas penyangga terhadap perubahan pH perairan (Effendie, 2000). Selama pemeliharaan larva ikan patin, nilai pH pada semua perlakuan cenderung meningkat dengan meningkatnya konsentrasi alkalinitas. Nilai pH yang tercatat selama percobaan berkisar antara 7,02 – 7,77 yang masih masuk dalam kisaran layak untuk kehidupan ikan patin yaitu antara 6,5 – 8,0 (Arifin dan Tupang, 1983). Sedangkan kandungan oksigen terlarut cenderung menurun dari awal sampai akhir penelitian. Hal ini diakibatkan semakin tingginya bahan organik dalam perairan sebagai hasil masukan pakan secara terus menerus kedalam sistem percobaan sehingga terjadi proses dekomposisi. Menurut Forteath et al. (1993), buangan metabolik dapat bersifat racun yang bisa menyebabkan stress dan kematian pada ikan.
Parameter kualitas air lain yang diukur pada percobaan ini adalah nitrit dan ammonia total. Senyawa ini berasal dari perombakan bahan organic yang berasal dari sisa pakan dan sisa metabolisme ikan. Konsentrasi ammonia total diperairan yang dapat ditoleransi oleh ikan berada dibawah 0,5 ppm NH3-N (Forteath et al., 1993). Konsentrasi ammonia selama percobaan berkisar dibawah ambang batas yaitu antara 0,026- 0,086 mg/L sehingga layak untuk hidup ikan.
Peningkatan ammonia dan nitrit diakibatkan oleh proses dekomposisi bahan organik dalam media percobaan yang berasal dari sisa pakan dan sekresi ikan.
             
KESIMPULAN

Nilai kelangsungan hidup (94,16%) dan pertumbuhan harian (6,65%) larva ikan patin         Siam    (Pangasius             sp.)      tertinggi diperoleh pada perlakuan alkalinitas 50 ppm CaCO3.
  
 Gambar 1. Rata-rata kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius sp.) pada beberapa konsentrasi alkalinitas
 

Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan larva ikan patin siam (Pangasius sp.) pada beberapa konsentrasi alkalinitas


Tabel 1.  Kualitas air selama pemeliharaan larva ikan patin siam (Pangasius sp.) pada beberapa konsentrasi alkalinitas.

Parameter
Satuan

Perlakuan

15 ppm CaCO3 (Kontrol)
25 ppm CaCO3
50 ppm CaCO3
75 ppm CaCO3
Suhu
°C
27
27
27
27
DO
mg/L
6,17 – 6,34
5,20 – 5,93
5,82 – 6,07
6,13 – 6,37
pH
mg/L
7,02 – 7,14
7,13 – 7,23
7,34 – 7,45
7,61 – 7,77
Nitrit
mg/L
0,023 – 0,079
0,043 – 0,067
0,069 – 0,410
0,102 – 0,109
Ammonia
mg/L
0,042 – 0,086
0,026 – 0,034
0,032 – 0,039
0,026 – 0,028
Hasil Karya Ilmiah dan telah di publikasikan oleh :
D. Djokosetiyanto, R. K. Dongoran dan E. Supriyono
Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680 
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. and B. Tupang. 1983. Report on Training Course of Pangasius Breeding and Culture Technique in Thailand. Sub Balai Penelitian Perikanan Darat Palembang. Palembang. 11p.

Effendie. 2000. Telaahan kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor. 258 hal.






















Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33–39. In P. Hart and D. O. Sullivan (Eds.): Recirculation Systems: Design, Construction and Management. University of Tasmania. Launceston,
Australia. 

Hardjamulia, A., T. H. Prihadi dan Subagya. 1981. Pembenihan ikan jambal Siam (Pangasius sutchi Fowler) dengan suntikan ekstrak kelenjar hipofisa ikan mas (Cyprinus carpio). Bull. Pen.
Perikanan. 1(2): 183–190.

Herdiansyah, H. 1999. Pengaruh alkalinitas dan kalsium karbonat terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan jambal Siam (Pangasius sutchi
F.)        Fakultas           Perikanan        dan      Ilmu
Kelautan. IPB.

0 comments:

Post a Comment