PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BBAT Jambi sebagai salah satu UPT Direktorat
Jenderal Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan memiliki tugas untuk
merintis dan membina kawasan budidaya perikanan air tawar. Untuk itu BBAT Jambi
melakukan langkah awal yaitu survei lokasi, perencanaan ujicoba komoditas dan
teknologi yang sesuai. Komoditas ikan patin siam (Pangasiadon hypophthalmus)
merupakan salah satu komoditas yang sudah berkembang luas di 3 propinsi di
Sumatera, yaitu Sumatera Selatan, Jambi dan Riau. Hal tersebut didukung oleh
budaya masyarakat di tiga propinsi
tersebut yang menyukai ikan patin dalam berbagi jenis masakannya.
Budidaya pembesaran ikan patin yang sudah berkembang di tiga propinsi ini
adalah budidaya dalam karamba di sungai dan dikolam. Kebanyakan kolam yang
digunakan di tiga propinsi ini adalah kolam tanah dengan kisaran luas 150–500
m2 dan kedalaman air 1–2 m dengan padat tebar 10 m2. Hal ini menjadi penyebab
tidak stabilnya hasil produksi karena cepat menurunnya produktifitas kolam dan
tidak stabilnya kualitas air. Hal ini menyebabkan menurunnya produktifitas
lahan per satuan luas setiap tahunnya. Permasalahan lain yang terjadi adalah
semakin seringnya terjadi serangan penyakit dan semakin lamanya waktu tanam
(dari 4 bulan menjadi 6 bulan) sebagai indikasi terjadinya penurunan daya
dukung lingkungan.
Melihat permasalahan
tersebut BBAT Jambi melakukan kegiatan dengan mengadopsi dan memodifikasi
sistem budidaya dari negara Vietnam yang telah mengembangkan budidaya ikan
patin siam ini lebih dahulu dibandingkan Indonesia. Vietnam sebagai pengekspor
ikan patin terbesar di dunia sudah melakukan pengembangan ikan patin siam dalam
berbagai wadah budidaya. Kecenderungan yang terjadi adalah pembudidaya sudah
mulai beralih dari budidaya ikan patin siam dalam karamba di sungai ke budidaya
ikan di perkolaman. Kolam yang dipakai adalah kolam yang memiliki kedalaman air
yang tinggi (3 – 4 m) dengan padat tebar 15 ekor/m2. Pada tahun 2008 ini BBAT
Jambi akan mencoba teknologi tesebut sebagai kolam percontohan untuk masyarakat
di tiga propinsi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan
produktivitas lahan dan dapat menciptakan teknologi budidaya yang
berkelanjutan.
1.2. Tujuan
Kegiatan
ini bertujuan untuk :
1. Memodifikasi suatu sistem budidaya
pembesaran ikan patin siam di kolam dalam ( ± 3 m) untuk meningkatkan
produktiftas lahan.
2. Menciptakan satu sistem budidaya patin
siam yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
II. BAHAN DAN METODE
Kegiatan dilakukan di
kolam dalam BBAT Jambi, Desa Sei Gelam, Kec. Sei Gelam, Muaro Jambi pada tahun
2008.
Kolam yang digunakan
adalah kolam dengan luas 1500 m2 dan kedalaman air ± 3 m. Ikan yang ditebar
adalah ikan patin siam berukuran 8–10 cm dengan rerata berat 6–7 gram dengan
padat tebar 15 ekor/m2 (sebanyak 22.500 per kolam).
Penebaran dilakukan
pada bulan Januari (2 kolam), Maret (2 kolam) dan Mei (2 kolam) Pakan yang diberikan adalah pakan komersial
dengan kadar nutrisi sebagai berikut :
Protein 30 s.d. 32 %, Lemak kasar minimal 5 %, Serat kasar maksimal 2,5
%, Kalsium maksimal 2,5 %, Phospor maksimal 1,5 %, Abu maksimal 12 %.
Pemberian pakan dengan
menggunakan perkiraan berdasarkan FR (Feeding Rate) ikan patin siam di BBAT
Jambi (hasil penelitian BBAT Jambi dan JICA) untuk suhu berkisar 27 s.d. 30 oC
yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Feeding
Rate Patin Siam (10 s.d 100 gr)
Bobot tubuh (gr)
|
10-30
|
30-50
|
50-70
|
70-100
|
Feeding Rate (%)
|
8
|
7
|
6
|
5
|
Tabel 2. Feeding
Rate Patin Siam
Bobot tubuh (gr)
|
<10 span="" style="mso-spacerun: yes;"> 10>
|
10-100
100-200
200-400
400-800
800-1200
>1200
Feeding Rate (%)
10
8-5
4
3
2
1,5
1,2
Jumlah pakan
disesuaikan setiap minggu, berdasarkan tabel jumlah pakan dan jumlah aktual
pakan yang diberikan. Jumlah pemberian pakan juga disesuaikan tiap bulan
berdasarkan total bobot yang diperkirakan dari rerata bobot tubuh hasil
sampling. Konversi pakan dihitung berdasarkan data pemberian pakan, sintasan
dan total bobot tubuh setelah ikan dipanen. Dari pola yang telah diterapkan
tersebut terbukti dapat memperbaiki pengelolaan dalam pemberian pakan dan
mengurangi biaya pakan dalam produksi.
Dari hasil perhitungan
akan ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 1. Penghitungan
rencana pemberian pakan berdasarkan feeding rate ikan patin siam : Bulan :
FCR/1,3
|
Pakan
/hari(kg)
|
Pakan /minggu (kg)
|
Gain
|
Berat Total
(gram)
|
Jml Ikan
|
Rerata
Berat
|
FR (%)
|
Period (Tanggal)
|
|||||||
Minggu ke 1
|
|||||||
Minggu ke 2
|
|||||||
Minggu ke 4
|
|||||||
Minggu ke 5
|
Sebagai data
penghitungan pakan, maka disediakan tabel kontrol pemberian pakan untuk
pelaksana pemberian pakan sebagai berikut :
Tabel 2. Catatan Harian Pemberian Pakan
Karamba :
Hari/
Tanggal
|
Ikan
|
Wakt
|
u
|
Jml Pakan
|
Sisa Pakan
|
Keterangan (Jml ikan mati/Buka karung,
ikan sakit, dll)
|
||
Jenis
|
No
|
|||||||
Senin
|
Patin
PASUPATI
|
A
|
||||||
B
|
||||||||
C
|
||||||||
D
|
||||||||
E
|
Sebagai pembanding
dilakukan pengambilan data dari kegiatan pembesaran ikan patin siam dalam kolam
di pembudidaya ikan di Jambi (Desa Tangkit Baru dan Kumpeh)
Selain pengaturan dan
penghitungan pemberian pakan, juga dilakukan beberapa pengamatan parameter
kualitas air, penghitungan hasil panen, dan analisa usaha.
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Gambar 1.a. Pertumbuhan
rerata bobot pada ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi untuk yang ditebar
pada bulan Januari (Jan), Maret (Mar) dan Mei (Mei) tahun 2008.
Gambar 1.b. Pertumbuhan
rerata panjang pada ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi untuk yang
ditebar pada bulan Januari (Jan), Maret (Mar) dan Mei (Mei) tahun 2008.
Dari hasil pemeliharaan
ikan patin siam di kolam dalam dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan tingkat
pertumbuhan pada ikan yang ditebar pada bulan Januari jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ikan pada bulan Maret dan Mei. Hal tersebut diduga karena perbedaan
kualitas air pada media pemeliharaan yang berbeda. Pada penebaran di bulan Januari,
air di kolam BBAT Jambi masih melimpah karena masih adanya hujan pada bulan
Januari s.d. Mei 2008. Sedangkan pada bulan Maret dan Mei curah hujan semakin
menurun, sehingga kualitas air semakin menurun yang berakibat pada menurunnya
tingkat pertumbuhan ikan (Tabel 1.).
Pertumbuhan ikan di
kolam dalam di BBAT Jambi pada bulan Januari lebih baik jika dibandingkan
dengan pertumbuhan ikan patin siam yang dilakukan oleh pembudidaya ikan di
Jambi (Desa Tangkit Baru dan Kumpeh). Pertumbuhan ikan patin siam di
pembudidaya ikan dengan padat tebar berkisar 10 s.d. 12 ekor/m2, mencapai
ukuran ± 450 gram pada umur 6 bulan. Sedangkan di Kolam dalam di BBAT Jambi
bisa mencapai 600 gram pada bulan Januari dengan kepadatan 15 ekor/m2
3.2. Kelangsungan hidup
dan Konversi Pakan
Tabel 3. Konversi pakan
(FCR) pada pembesaran ikan patin dikolam dalam BBAT Jambi pada tahun 2008.
Waktu tebar
|
Jumlah panen (kg)
|
Jumlah pakan (kg)
|
Konversi
pakan
|
Sintasan
|
Januari
|
11.000
|
12.900
|
1,17
|
83 %
|
Maret
|
10.300
|
13.650
|
1,28
|
87 %
|
Mei
|
9.700
|
12.800
|
1,32
|
95 %
|
Pada konversi pakan
ikan patin siam yang dipelihara di kolam dalam BBAT Jambi juga lebih baik
( berkisar
1,1–1,3) jika dibandingkan dengan pemeliharaan
pada kolam pembudidaya ikan di Jambi (Desa Tangkit Baru dan Kumpeh) yaitu
berkisar antara 1,–1,45). Dari Tabel 3. juga dapat dijelaskan bahwa semakin
tinggi kelangsungan
hidup, maka konversi pakan Gambar 3. Pemberian pakan di semakin baik.
Kelangsungan hidup dilihat dari kolam dalam BBAT Jambi jumlah ikan yang mati
pada tiap harinya. Kematian sering terjadi pada awal penebaran (1-2 bulan
pertama) ketika ikan masih berukuran > 100 gram. Untuk menghindari kesalahan
dalam penghitungan pakan maka jumlah ikan yang mati terus dipantau.
3.4. Pengamatan
Parameter Kualitas Air
Tabel 4. Kisaran parameter kualitas air yang diukur
selama pemeliharaan ikan patin siam dikolam dalam BBAT jambi tahun 2008.
Parameter
yang diamati
|
Januari -
April
|
Mei -
Agustus
|
Sept - Okt
|
Suhu
|
26-30oC
|
26-31oC
|
26-31oC
|
pH
|
6 – 7,5
|
6-9
|
5-9
|
Oksigen
|
2-4 mg/l
|
1-3 mg/l
|
1-3 mg/l
|
Kedalaman air
|
3 – 3,5 m
|
2,7 – 3 m
|
2,5 – 2,7 m
|
Kecerahan
|
40 – 70 cm
|
20 – 30 cm
|
10 – 20 cm
|
Warna air
|
Coklat transparan
|
Coklat pekat (keruh)
|
Coklat kehijauan pekat (keruh berbusa)
|
Kualitas air di kolam dalam BBAT Jambi
mengalami fluktuasi pada musim kemarau dan hujan. Pada bulan Januari sampai
dengan April 2008 masih terjadi hujan, sehingga kualitas air masih cukup bagus.
Setelah bulan Juni kualitas air mulai menurun karena tidak terjadinya hujan di
BBAT Jambi. Puncaknya pada bulan September dan Oktober kualitas air mulai tepat
jenuh, sehingga ikan-ikan yang tidak tahan terhadap oksigen rendah harus
mendapat tambahan aerasi. Pada tahun 2008 ini kembali terjadi kemarau panjang
seperti tahun 2006 (siklus 2 tahunan) sehingga BBAT Jambi kekurangan air selama
5 bulan. Hal ini menyebabkan menurunnya produktifitas kolam (karena pertumbuhan
ikan terganggu).
3.5. Pemanenan
konsumsi di kolam dalam BBAT Jambi
Pemanenan dilakukan
oleh penjual ikan selama 1–1,5 ton/truk tiap harinya. Pemanenan dilakukan
menggunakan jaring dengan pelampung dan pemberat. Pengangkutan dilakukan dengan
menggunakan drum dengan kapasitas drum 25 s.d 50 kg per drum tergantung dari
jarak tempuh (lihat Tabel 5).
Tabel 5. Kapasitas drum
pada pengangkutan ikan patin siam ukuran konsumsi
Jumlah
ikan
|
Waktu
tempuh
|
Keterangan
|
50 kg/drum
|
2 jam
|
-
|
40 kg/drum
|
4 jam
|
-
|
30 kg/drum
|
6 jam
|
Menggunakan garam dan es
|
25 kg/drum
|
8 jam
|
Menggunakan garam dan es
|
Pada pengangkutan jarak jauh menggunakan es dan garam
untuk mengurangi stress pada ikan.
IV. KESIMPULAN DAN
SARAN
Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa
pemeliharaan ikan patin siam di kolam dalam adalah salah satu alternatif usaha
yang dapat direkomendasikan karena :
1. Lebih menjaga kestabilan kualitas air
lingkungan
2. Pertumbuhan ikan lebih cepat
dibandingkan sistem konvensional
3. Keuntungan meningkat 1,5 kali
dibandingkan sistem konvensional
Dari kegiatan ini
disarankan untuk melakukan kegiatan lanjutan untuk menyempurnakan sistem kolam
dalam, yaitu :
1. Pembesaran ikan patin siam di kolam
dalam pada lahan yang masih mendapat pengaruh pasang surut (air payau).
2. Pembesaran ikan patin siam di kolam
dalam yang terdapat pergantian air sepanjang tahun.
Kegiatan tersebut akan
menjadi alternatif penyempurnaan sistem pembesaran ikan patin siam untuk
ekspor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 1992. Studi
Identifikasi dan Inventarisasi Plasma Nutfah Perikanan Jambi. Laporan Akhir
Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I Jambi.
Arifin, Z dan Ansyari
1992. Pembesaran ikan patin (Pangasius pangasius) dalam sangkar di kolam dengan
kualitas air yang berbeda. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air
Tawar. Balitkanwar Bogor. Hal. 201 – 204
Handoyo, B., dan
Soleman. 2003. Produksi induk/ calon induk ikan patin jambal (Pangasius
djambal) dan ikan baung (Mystus nemurus). Laporan Hasil Rekayasa Teknologi BBAT
Jambi. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Jambi.
Hardjamulya, A. 1988.
Penyediaan Induk Untuk Usaha Pembenihan Ikan Budidaya Air Tawar. Balai
Penelitian Perikanan Air Tawar Bogor, Badan Litbang Pertanian. 25 Hlm.
Roberts, T.R. and
Chavalit Vidthayanon. 1991 Systematic Revision of the Asian Catfish Family
Pangasiidae with Biological Observation and Descriptions of Three New Species.
Proceedings of the Academy of Natural Sciences of Philadelphia 143: 97-144.
Sumantadinata, K. 1988.
Aplikasi Bioteknologi dalam Pembenihan Ikan. Jurusan Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 22 hlm
Widiyati, A., H.
Djajasewaka dan E. Tarupay 1992. Pengaruh padat tebar induk ikan patin
(Pangasius pangasius) yang dipelihara di karamba jaring apung. Prosiding
Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar. Balitkanwar Bogor. Hal. 201 –
204.
Rekapitulasi data
pembesaran ikan patin Pasupati di Sungai Batanghari 2006
Umur
(hari ke) No Karamba BWt
(gr) BW0
(gr) BWt-0
(gr) Laju tumbuh Jumlah ikan Biomas
ikan (kg) gain
biomas SR
30 1 66,85
10,09 56,76
6,99 1481
99,00 84,06
98,73
2
59,73 10,09 49,64 6,56 1478
88,28 73,37
98,53
3
60,48 10,09 50,39 6,60 1483
89,69 74,73
98,87
Rerata
62,35 52,26
6,72 98,71
Total
4442
276,98 232,16
60 1 181,59
10,09 171,50 4,69 1399 254,04
239,92 93,27
2
185,65 10,09 175,56 4,73 1389 257,87 243,85 92,60
3
172,84 10,09 162,75 4,61 1386 239,55 225,57 92,40
Rerata
180,02 169,93
4,68 92,76
Total
4174
751,46 709,34
90 1 322,00
10,09 311,91 3,84 1370 441,14
427,32 91,3
2
316,00 10,09 305,91 3,81 1371 433,24 419,40 91,4
3
317,33 10,09 307,24 3,82 1360 431,57 417,85 90,7
Rerata
318,44 3,82
91,1
Total
4101
1305,95 1264,57
120 1 508,66
10,09 498,57 3,01 1333 678,04
664,59 88,9
2
526,33 10,09 516,24 3,04 1339 704,76 691,25 89,3
3
529,66 10,09 519,57 3,05 1323 700,74 687,39 88,2
Rerata
521,55 3,03
88,78
Total
3995
2084 2043
Umur
(hari) No
Karamba BWt
(gr) BW0
(gr) BWt-0
(gr) Laju
tumbuh Jumlah ikan Biomas ikan
(kg) gain
biomas
(kg) SR
30 1 71
10,4 60,60 7,10 1432 101,67
86,78 95 , 47
2
77 11 66,00 7,20 1415
108,96 93,39
94 , 33
3
64 12 52,00 6,16 1442
92,29 74,98
96 , 13
Rerata
70,67 59,53
6,82 95
, 31
Total
4289
302,92 255,15
60 1 134,5
10,4 124,10 4,69 1390
186,96 172,50
92 , 67
2
145,7 11 134,70 4,73 1368
199,32 184,27
91 , 20
3
132,09 12 120,09 4,61 1356
179,11 162,84
90 , 40
Rerata
137,43 126,30 4,68 91
, 42
Total
4114
565,39 519,61
90 1 204,46
10,4 194,06 3,29 1376 281,34
267,03 91,7
2
286,42 11 275,42 3,61 1336
382,66 367,96
89,1
3
204 12 192,00 3,13 1345
274,38 258,24
89,7
Rerata
231,63 3,34
90,2
Total
4057
938,37 893,23
120 1 309,11
10,4 298,71 2,60 1363 421,32
407,14 90,9
2
333,79 11 322,79 2,62 1309
436,93 422,53
87,3
3
287,03 12 275,03 2,43 1344
385,77 369,64
89,6
Rerata
309,98 2,55
89
, 24
Total
4016
1244 1199
150 1 319,06
10,4 308,66 2,63 1353 431,69
417,62 90,2
2
384 11 373,00 2,73 1290
495,36 481,17
86,0
3
312,39 12 300,39 2,50 1332
416,10 400,12
88,8
Rerata
338,48 2,62
88
, 33
Total
3975
1343 1299
180 1 484,98
10,4 474,58 2,95 1353 656,18
642,11 90,2
2
540,67 11 529,67 2,99 1267
685,03 671,09
84,5
3
447,26 12 435,26 2,78 1332
595,75 579,77
88,8
Rerata
490,97 2,91
87
, 82
Total
3952
1937 1893
Bandar CAPSA SUSUN Online Terpercaya ya di Ligapoker
ReplyDelete#ligapoker #lgpkr #180.215.12.116 #lpkiukiu #ligapkr #taingqq
link : http://180.215.12.116