Udang galah adalah
komoditi ikan air tawar yang bisa di pasarkan baik untuk keperluan didalam
ataupun luar negeri. ukurannya mulai 100 gr s. d. 200 gr per ekor. apalagi
udang yang tertangkap diperairan umum bisa meraih 300 gr per ekor. udang galah
bisa dipelihara di kolam-kolam oleh beberapa pembydidaya udang, baik dengan
polikultur ataupun monokultur.
Udang galah
(Macrobrachium rosenbergii de Man) merupakan salah satu komoditas perikanan
yang bernilai ekonomis tinggi baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor.
Permintaan pasarnya pun semakin meningkat, sedangkan penangkapan udang galah di
alam semakin sulit sehingga perlu dikembangkan usaha pembudidayaannya. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan benih dalam jumlah yang cukup dan
kualitas yang baik, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan
pembenihan.
BIOLOGI
Udang galah termasuk
famili Palamonidae dengan species Macrobrachium rosenbergii. Badan udang
terdiri atas 3 bagian : kepala dan dada (Cephalothorax), badan (Abdomen) serta
ekor (Uropoda). Cephalothorax dibungkus oleh kulit keras, di bagian depan
kepala terdapat tonjolan karapas yang bergerigi disebut rostrum pada bagian
atas sebanyak 11-13 buah dan bagian bawah 8-14 buah. Pada udang jantan pasangan
kaki jalan kedua tumbuh panjang dan cukup besar dapat mencapai 1,5 kali panjang
badan, Sedangkan pada betina relatif kecil.
Udang galah hidup pada
dua habitat, pada stadia larva hidup di air payau dan kembali ke air tawar pada
stadia juvenil hingga dewasa. Pada stadia larva perubahan metamorfose terjadi
sebanyak 11 kali dan berlangsung selama 30-35 hari. Udang galah bersifat
omnivora, cenderung aktif pada malam hari.
Sistem Pemeliharaan
1. Sistem
Pemeliharaan Tunggal ( Monokultur )
Pada pemerilhaarann
udang galah secar tunggal, kolam yang dipergunakan baiknya berukuran kian lebih
500 m2 Serta kedalaman air minimal 1, 0 m. basic kolam pemeliharaan yaitu tanah
yang sedikit berpasir, namun pematang kolah bisa berbentuk tanah atau tembokan
semen. Air yang dipakai untuk pemeliharaan ini mesti bebas polusi, baik yang
berasla dari limbah produksi, pabrik pertanian ataupun tempat tinggal tangga.
debit air yang dibutuhkan yaitu 1 s/d 5 liter per detik untuk luasan 1000 m2.
2. Sistem
Pemeliharaan Campuran ( Polikultur )
Pemeliharaan udang
galah dengan system polikultur banyak dikerjakan oleh pembudidaya. gabungan
yang disarankan yaitu dengan ikanikan type herbivore ( pemakan tumbuhan )
layaknya tawes, gras crap serta gurami. perlakuan kolam untuk pemeliharaan
campuan tersebut hamper sama juga dengan yang dikerjakan untuk pemeliharaan
tunggal. dibutuhkan air yang mengalir secar terus serta pemupukan dengan
kandungan lebih tingg dari 100-250 gram/m2 ditambah makan buatan ( pellet ).
PEMBENIHAN
1. Seleksi Induk
Beberapa persyaratan
induk :
Ukuran induk betina diatas 40 gr dan jantan
diatas 50 gr
Jumlah telur cukup banyak
Badan bersih baik dari kotoran maupun
organisme yang bersifat parasit
Umur induk antara 8-20 bulan
Memilih induk yang sudah matang telur untuk
yang kedua kali dan seterusnya
Berasal dari udang yang pertumbuhannya
cepat
2. Pemeliharaan induk
Induk dipelihara di
kolam dengan kepadatan 4 ekor/m2, diberi pakan berupa pelet dengan kandungan
protein 30% sebanyak 5% dari berat tubuh. Pada pemeliharaan induk ini, induk
jantan dan betina sebaiknya dipelihara secara terpisah, baik di kolam maupun di
bak beton dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran dengan kedalaman
80-100 cm.
3. Pemijahan
Udang galah memijah
sepanjang tahun, biasanya terjadi pada malam hari. Udang galah yang siap pijah
dapat dilihat dari gonadnya dengan warna merah orange yang menyepar keseluruh
bagian gonad sampai ke Cephalothorax.
Sebelum terjadi
pemijahan udang betina terlebih dahulu berganti kulit (premating moult). Pada
kondisi ini udang lemah, setelah pulih kembali terjadilah pemijahan. Pemijahan
dapat dilakukan di kolam tanah, akuarium, bak beton atau fibreglass dengan
padat tebar 4 ekor/m2. Perbandingan induk jantan dan betina 1 : 3. Selama proses
pemijahan induk diberi pakan pelet dengan kandungan protein 30% sebanyak 5% per
hari dari berat biomass dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari, lama
pemijahan 21 hari.
4. Penetasan Telur
Setelah dilakukan
pemijahan seiama 21 hari, induk diseleksi yang matang telur dengan warna telur
abu-abu. Induk tersebut diberi perlakuan dengan larutan Malachite green
sebanyak 1,5 mg/liter, dengan cara perendaman selama 25 menit.
Bak penetasan yang
digunakan berukuran (1 x1 x0,5)m3dengan media air payau bersalinitas 3-5 ppt,
padat penebaran induk 25 ekor per bak. Selama penetasan telur, induk diberi
makanan berupa ketela rambat, singkong atau kentang dipotong-potong kecil. Hal
ini untuk menghindari dampak negatif kualitas air. Pada suhu 28-30°C telur akan
menetas dalam waktu 6 – 12 jam.
5. Pemeliharaan larva
Pemeliharaan larva
udang galah dilakukan pada bak bulat atau Conicle tank dari fibreglass. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tersebut antara lain kualitas air
dan pemberian pakan. Ukuran pakan harus disesuaikan dengan bukaan mulut larva.
Pada hari ketiga setelah menetas diberi pakan nauplii “Artemia” dengan
frekuensi 3 jam sekali kemudian pada hari kesebelas diberi pakan Artemia
diselingi pakan buatan sampai menjadi post larva dengan frekuensi pemberian
pakan tiga jam sekali.
Pergantian air
dilakukan setiap hari sebanyak 25- 50% sebelumnya kotoran dibersihkan dengan
cara disipon, salinitas media pemeliharaar larva dipertahankan 10-12 ppt.
Setelah menjadi juvenil salinitas media diturunkaa secara bertahap menjadi 0
ppt kemudian juvenil siap dipasarkan atau ditebar ke kolam untuk dibesarkan
sampai ukuran konsumsi.
PENYAKIT
Penyakit merupakan
salah satu faktor pembatas keberhasilan pembenihan udang galah.. Penyakit yang
biasa timbul adalah penyakit bakterial yangberupa Vibro sp. dengan ditandai
semacam stress, Fluorisensi pada larva yang mati dan terjadi kematian massal
dalam waktu yang singkat.
Untuk mencegah
terjadinya serangan bakterial perlu adanya “Chlorinisasi” media dan pengeringan
fasilitas selama 7 hari, jika sudah terserang pengobatannya menggunakan
Furozolidone dengan dosis 11-13 ppm, dengan cara perendaman selama 3 hari.
Persiapan Budidaya
1. Kolam
Persiapan kolam
pemeliharaan udang galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang,
pengolahan tanah basic kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam,
serta pembuatan kemalir. pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m2 mempunyai tujuan
untuk sanitasi kolam. pemupukan sejumlah 100-250 gram/m2 dpat dikerjakan apabila
udang cuma diberi sedikit makanan tambahan, namun apabila makanan tambahan
penuh diberikan, pemumpukan kolah tak perlu dikerjakan. untuk menghindar hewan
liar, pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. penebaran udang
dikerjakan sesudah 5 s. d 7 hari dari pengisian air kolam.
2. Penebaran
Benih
Benih udang galah yang
ditebarkan baiknya berukuran tokolan suapay lebih tahan dibanding juvenile.
padar penebaran pada sistem pemeliharaan tunggal adlah 5-10 ekor/m2 untuk
tokolam berukuran 3-5 cm. menurut james p. mc. vey, ph. d bahwa padat penebaran
benih udang galah bisa 15 ekor per m2 jika situasi air serta makanan tambahan
cukup, namun jika ada cukup air, tak ada makanan tambahan ( makan udang cuma
dari pemupukan saja ), maka kepadatan benih udang cuma 10 ekor per/m2, namun
apabila tak ada air yang cukup serta juga tidak ada pupuk untuk kolam maka bisa
dicoba kepadatan 2 ekor udang /m2.
Padat penebarab per m2
yang disarankan pada pemeliharaan polikultur denga pemupukan organic serta
tambahan tumbuhan yaitu 10 ekor udang galah ditambah pupuk organic saja, padat
penebaran per m2 yang disarankan yaitu udang galah 10 ekor. untuk
pemeliharaan udang galah dengan system pemanenan dengan bertahap, bisa
dikerjakan penebaran lagi pada tiap-tiap panen 50% dari jumlah udang yang
dipanen.
3. Pemberian
Pakan
Selama pemeliharaan,
udang galah diberi makanan tambahan berbentuk pellet ( 25% protein ) dengan
jumlah pakan 5% dari berat keseluruhan biomas populasi udang /hari. frekwensi
pemberiannya yaitu 2 kali /hari, yakni pada sore hari serta malam hari,
dikarenakan pada saat itu udang lebih aktif.
Untuk memastikan jumlah
berat populasi udang yang ada yakni dengan langkah mengambil sedikit udang
untuk sample yang lantas kita dapat tahu berat rara-ratanya. berat rata-rata
tadi dikalikan dengan jumlah yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk
mendapatkan jumlah berat semuanya. jumlah pemberian 5% /hari mesti sesuai
tiap-tiap dua minggu sekali.
Jika seluruh didalam
situasi baik untuk perkembangan udang kita dapat menginginkan moralitas cuma
kurang lebih 5% per bulannya. karena bisa diperkirakan jumlah udang yang akan
dipanen urangi 5% setiap bulannya. makanan udang didalam bentuk pellet bisa dibeli
di pasaran bisa juga dibikin sendiri dengan mencampurkan seluruh bahan yang
dibutuhkan serta menghancurkannya dengan mesin penggiling.
4. Pengelolaan
Air
Pada kolam pemeliharaan
udang galah, untuk melindungi kesehatan udang, mutu serta jumlah air mesti senantiasa
dipantau. umumnya untuk pemeliharaan udang system tunggal, mutu air condong
alami penurunan ( buruk ) sesudah 1 bulan. Masa pemeliharaan. untuk melakukan
perbaikan mutu air tersebut bisa ditebarkan ikan-ikan type pemakan plangton
dengan kepadatan rendah. mutu air yang redah ditandai dengan banyaknya udang
dipermukaan saat pagi hari. langkah lain yang bisa ditempuh yaitu ganti jumlah
air sejumlah sepertiga sisi dengan air baru.
5. Penyakit
Penyakit udang yang
sangat serius adlah yang dikarenakan oleh ingkungan serta situasi yang tidak
menyenangkana layaknya terlampau padat, kekurangan makanan, penanganan yang
tidak baik dan seterusnya. bermakna langkah penanggulangan yang sangat baik
serta efisien adalah memberikan situasi yang terbaik pada kolam udang. sekali
kolam dirundung penyakit yang serius maka umumnya terlambat untuk untuk
bertindak apa pun. pengobatan memberikan anti biotika atau fungisida keseluruh
kolam mahal sekali biayanya. oleh dikarenakan itu lebih murah untuk
mengeringkan kolam serta mulai menyiakan dari permulaan.
6. Pemanenan
Sesudah periode
pemeliharaan 3 hingga 5 bln. udang bisa diapanen. pada waktu panen keseluruhan
ukurang beragam beratnya yakni 20 – 50 gram per ekor.
Sistem pemanenan bisa
dikerjakan secar bertahap dimanan cuma dipilih ukuran mengonsumsi isi 30 hingga
40 ekor/kg ( ukuran pasar ). pada step pertama dikerjakan sesudah 2 bln.
periode pemeliharaan ( dari tokolan ) gunakan jarring serta setaip bln.
selanjutnya. produksi udang galah bisa menncapai 2 hingga 4 ton/hektar.
Teknik memanen yang
sangat mudah serta sangat murah yaitu meringkan kolam baik beberapa ataupun
menyeluruh. umumnya jika dapat memanen seluruh udang maka kolam dikeringkan
sekalipun, namun bila dapat memanen beberapa saja maka cuma beberapa air yang
dibuang.
Pada waktu pemanenan
baiknya dimasukkan air fresh kedalam kolam melewati saluran air masuk.
disamping itu pemanenan baiknya dikerjakan saat pagi hari diman temperature
tetap rendah.
0 comments:
Post a Comment