Saturday, December 14, 2013

Bagaimana Pemilihan Lokasi Tambak

December 14, 2013 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments


Tambak merupakan salah satu wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan air payau atau laut. Letak tambak biasanya berada di sepanjang pantai dan mempunyai luas berkisar antara 0,3 – 2 ha.  Luas petak tambak sangat bergantung kepada sistem budidaya yang diterapkan.
Bentuk dan konstruksi tambak bandeng relatif sama dengan kolam di air tawar. Perbedaan keduanya adalah jenis air yang digunakan, yaitu kolam menggunakan air tawar sedangkan tambak menggunakan air.
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi tambak yang akan digunakan untuk budidaya ikan bandeng, antara lain :
Aspek Teknis
            Secara teknis lokasi tambak yang baik dan benar sangat berpengaruh terhadap konstruksi tambak yang akan dibangun serta biaya operasional pemeliharaan tambak. Faktor teknis yang harus diperhatikan antara lain adalah :
1. Elevasi
Elevasi merupakan ketinggian tempat/lokasi tambak terhadap permukaan laut. Hal ini dapat diketahui dengan memantau gerakan air pasang dan air surut. Air pasang atau air laut naik terjadi pada saat bulan berada dekat sekali dengan bumi dan waktu bumi serta bulan berputar, bergerak mengarungi angkasa dan terjadi daya tarik terhadap lautan. Air surut atau air laut turun terjadi pada saat bumi menjauhi bulan.
Bagi petambak yang akan membudidayakan ikan bandeng harus mengetahui kapan terjadinya pasang tertinggi dan pasang terendah, hal ini untuk mengetahui cocok tidaknya lokasi tersebut untuk dibuat menjadi tambak. Lokasi Pasang surut air laut tambak yang baik bila lokasi tersebut terletak diantara pasang tertinggi dan pasang terendah.
2. Jenis Tanah
 Tambak pada umumnya dibuat secara alami artinya tidak dilapisi dengan tembok, sehingga jenis tanah sangat menentukan dalam memilih lokasi tambak yang baik. Jenis tanah yang dipilih harus dapat menyimpan air atau kedap air sehingga tambak yang akan dibuat tidak bocor. Jenis tanah yang baik untuk membuat tambak adalah campuran tanah liat dan endapan lempung yang mengandung bahan organik. Tanah liat berlempung tersebut dikenal dengan silty loam. Untuk mengetahui jenis tanah ini dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur atau secara manual.  Tanah yang mengandung liat tinggi akan dapat dipilin mamanjang.  Namun, tanah yang mengandung debu atau pasir tinggi hanya akan mengahasilkan pilinan tanah yang pendek saja.
Jenis tanah liat saja kurang baik untuk dijadikan lokasi tambak, karena jenis tanah ini bersifat kaku kalau kering dan lekat/lengket kalau becek dan menjadi lembek kalau diairi. Oleh karena itu jika tanah liat ini  bercampur dengan tanah dan endapan maka kekakuannya akan berkurang dan kemampuan     Metode sederhana penentuan memegang airnya lebih besar.        jenis tanah
3. Kualitas Air
 Kualitas air atau mutu air yang akan digunakan untuk memelihara ikan bandeng di tambak harus diperhatikan. Dengan kualitas air yang baik, maka ikan bandeng akan tumbuh  dan berkembang dengan baik. Parameter kualitas air yang baik untuk membudidayakan ikan bandeng seperti tertera pada tabel berikut.
Kualitas air yang layak untuk budidaya ikan bandeng
No.      Parameter        Kisaran Nilai
1          Suhu air           28 – 30 0C
2          Kecerahan       >  25 cm
3          Salinitas           12  – 20 ppt
4          Oksigen terlarut          >  5  mg/liter
5          pH       6 ,5 –  9
6          Amonia           <  0,3 mg/liter

Alat pengukur kualitas air.
Pematang
Pematang tambak harus dibuat kokoh, karena fungsi pematang tambak adalah menahan air didalam tambak. Oleh karena itu pematang harus diperbaiki setiap akan digunakan untuk budidaya. Perbaikan ini meliputi penambalan kebocoran dan meninggikan pematang.   Ketinggian  pematang tambak sangat bergantung kepada sistem budidayanya. Pada sistem budidaya bandeng intensif kedalaman air tambak bila mencapai satu meter, maka ketinggian pematang  1,5 m. Pada sistem budidaya bandeng tradisional. Kedalaman air tambak hanya mencapai 50 cm, maka ketinggian pematang hanya sekitar 1 m.
Saluran air
 Saluran air pada tambak budidaya bandeng ada dua macam yaitu saluran air masuk dan saluran air keluar.  Tinggi  dasar  saluran air masuk lebih rendah daripada dasar tambak untuk mengurangi pelumpuran dalam tambak. Dasar saluran air keluar minimal 15 cm lebih rendah dari dasar tambak terendah agar tambak dapat dikeringkan dengan sempurna.
Dasar Tambak
  Dasar tambak budidaya ikan bandeng biasanya adalah tanah. Oleh sebab itu, dalam persiapan tambak bandeng harus dilakukan pengelolaan tanah dasar agar pakan alami (klekap) yang sangat dibutuhkan oleh ikan  bandeng dapat tumbuh subur.
Pengelolaan tanah dasar tambak itu meliputi :
1.      Pengeringan tanah dasar kolam. Hal ini bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit yang ada didasar tambak. Pengeringan dilakukan dengan mengeluarkan semua air dalam tambak kemudian dilakukan penjemuran. Selama proses tersebut dilakukan kegiatan pengolahan tanah dasar, misalnya pencangkulan, lalu dikeringkan selama 3-5         Tanah dasar tambak retak-retak akibat penjemuran di siang hari sampai tanah dasar tambak tersebut mengering.
2.         Pengapuran dan pemupukan.
 Tujuan pengapuran adalah mempertahankan kestabilan derajat keasaman (pH) tanah dasar kolam dan air, serta memberantas hama penyakit.
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dasar
Pengapuran dan pemupukan   kolam.
Pintu Air
Dalam satu petak tambak sebaiknya terdapat pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air. Pintu tempat air masuk dan keluar dibuat untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran air didalam tambak sehingga sangat memudahkan untuk pergantian air selama pemeliharaan ikan bandeng.
Pembuatan pintu air masuk dan keluar dalam petak tambak dapat dibuat dari papan atau pipa paralon yang dilengkapi dengan pipa tegak untuk pergantian air. Selain itu pada pintu pemasukan sebaiknya dilengkapi dengan waring untuk mencegah ikan
1.         Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempersiapkan tambak adalah :
a.         Perbaikan pematang dan saluran
b.         Perbaikan kedalaman air tambak dan peralatan
c.         Pengelolaan tanah dasar tambak
2.         Pengelolaan tanah dasar tambak yang baik adalah pengeringan tanah dasar kolam dengan melakukan pencangkulan tanah dasar dan dikeringkan selama 3-5 hari, pengapuran dan pemupukan tanah dasar tambak untuk menyertakan kestabilan pH tanah dan menyuburkan tambak.
3.         Bagian tambak yang harus diperbaiki pematang, saluran air, dasar tambak dan pintu air.
4.         Fungsi pematang diantaranya adalah untuk menahan air di dalam tambak agar tidak keluar, menahan gelombang terutama bila tambak langsung berhadapan dengan laut, sebagai jalan untuk orang dan kendaraan!
5.         Tujuan pengeringan dan penjemuran dasar tambak antara lain adalah membasmi hama dan penyakit, mempercepat mineralisasi bahan organik dan menguapkan senyawa racun dalam tanah.

0 comments:

Post a Comment