Di dalam sistem Penyuluhan Perikanan
dikenal Sistem Penyuluhan Pertisipatif, belajar dari pengalaman Pelaku Utama
dan Usaha Experience Learning Cicle
(ELC). Untuk keberhasilan Penyuluhan Perikanan diperlukan evaluasi
pelaksanaan, yang sering kali ditafsirkan kata
evaluasi sebagai mencari-cari kesalahan, mendiskreditkan, dan memberi penilaian
yang buruk.
Oleh karena itu
banyak orang dalam sebuah organisasi alergi dengan kegiatan evaluasi. Padahal Evaluasi sebagai bagian dari manajemen yang sering kali dilupakan, dipakai hanya sebagai ”alat cuci piring setelah pesta
usai”, dan dianaktirikan, bahkan dihindari. Mungkin disebabkan pengalaman buruk yang sukar dilupakan ketika praktik
evaluasi dimaknai dan dilakukan sebagai upaya bukan untuk memperbaiki kinerja
dan memberikan yang terbaik untuk organisasi dan kelompok penerima manfaat dari
program kerja organisasi. Disamping itu kurangnya informasi peranan evaluasi,
tidak tahu manfaat, dan tidak mengenal cara melaksanakannya.
Mengapa orang
enggan melakukan evaluasi, diantaranya:
1.
Tidak tahu
peranan evaluasi, takut ada
kesalahan yang diketemukan, takut akan kegagalan
2.
Pengelola kegiatan, program atau proyek tidak terbuka (transparan)
3.
Tidak
punya skill dalam evaluasi
4.
Terlalu sibuk tidak ada waktu
5.
Biaya tidak
dianggarkan atau anggaran terbatas, rancangan proyek lemah atau buruk
I.
APA ITU
EVALUASI.
Sudah banyak rumusan evaluasi yang di kemukakan oleh para ahli
dan praktisi manajemen dan evaluasi. Ada beberapa definisi evaluasi antara lain :
1. Evaluasi adalah menilai dampak dari serangkaian kerja dan tingkat yang
sudah dicapai dalam rentang waktu tertentu. (Toolkits. A Practical Guide to
Assessment, Monitoring, Review dan Evaluation. Save the Children: 1999)
2. Berupaya mengukur relevansi, efisiensi dan efektivitas program. Ia mengukur
apakah atau seberapakah masukan atau layanan program telah memperbaiki kualitas
kehidupan manusia. (Bahan Bacaan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi,
diselenggarakan oleh CSSP untuk NGO-NGO mitra CSSP-USAID di Jakarta, 2002)
3. Kegiatan yang dibatasi waktu, yang bertujuan untuk menilai sesuatu hal
dengan perbandingan pada serangkaian kriteria tertentu (hasil yang diharapkan).(Herizal,
Nori, dan Fatima. Manual Pemantauan dan Evaluasi. CSSP: Agustus 2004)
Dari ketiga rumusan di atas
dapat dilihat kata kunci evaluasi adalah menilai dan mengukur
relevansi, efektivitas, efisiensi, dan dampak suatu program dengan kriteria tertentu. Evaluasi
bukanlah menilai kinerja personal atau kapasitas organisasi. Meski keduanya
mempengaruhi hasil hasil-hasil program. Untuk menilai kinerja personal (staf)
dan organisasi perlukan cara dan alat lain, seperti asesmen. Istilah
evaluasi seringkali dikacaukan dengan istilah
asesmen, kajiulang (review), dan monitoring dalam pelaksanaannya.
Apa Beda Evaluasi dengan Asesmen, Review, dan
Monitoring? Walaupun ketiganya merupakan alat manajemen untuk menilai dan mengukur,
tapi mereka berbeda satu sama lain. Mari kita bandingkan:
Asesmen (assessment) adalah
sebuah proses mengidentifikasi dan memahami sebuah masalah dan perencanaan
serangkaian tindakan-tindakan untuk dilakukan. Hasil akhirnya adalah memiliki
rencana kegiatan yang jelas dan realistik yang dirancang untuk mencapai maksud
dan tujuan tertentu.
Monitoring adalah penilaian (assessment)
secara sistematis dan terus-menerus kemajuan kegiatan yang
dilaksanakan. Monitoring sebagai alat manajemen dasar dan universal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
program. Tujuannya adalah membantu semua orang yang terlibat dalam program
membuat keputusan yang tepat pada saat yang tepat dan untuk memperbaiki kualitas pekerjaan. Informasi hasil monitoring digunakan sebagai bahan evaluasi. Hasil evaluasi
merupakan bahan untuk perencanaan. Jadi Sukar melakukan evaluasi tanpa
melakukan monitoring.
Kaji ulang (review) adalah
menilai kemajuan rangkaian pekerjaan dalam rentang waktu tertentu. Tujuan utama
(basic pupose) kaji ulang adalah melihat lebih dekat perjalanan suatu
program dibandingkan melalui proses monitoring. Review dapat dilaksanakan untuk
melihat aspek-aspek yang berbeda dari serangkaian kegiatan, dan dapat
menggunakan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan.
II. Mengapa
Evaluasi Penting
Evaluasi adalah
penilaian yang sistematis mengenai relevansi, progres, efisiensi, efektivitas,
dan dampak dari suatu program penyuluhan perikanan. Evaluasi penting dilakukan dengan banyak alasan, seperti di bawah ini:
1.
Memantau
kemajuan dari suatu program
2.
Memperlihatkan
efektivitas program, termasuk efisiensi biaya
3.
Menyediakan
umpan balik kepada siapa pun yang terlibat dalam program, memastikan komitmen dengan tindakan
4.
Memahami
bagaimana sebuah inisiatif (program) berjalan, membangun kerjasama, menilai dampak
5.
Sebagai pedoman
bagi pengelola sebuah program
III.
Apa Saja Pendekatan
dalam Evaluasi
Pendekatan yang lazim dipakai dalam melakukan evaluasi, antara lain :
1.
Pendekatan
konvensional
2.
Pendekatan
partisipatif.
Evaluasi Konvensional
|
Evaluasi Partisipatoris
|
|
Siapa yang
merencanakan dan mengelola proses
|
Ketua, penasehat
|
Pengurus kelompok bersama dibantu anggota yang
dipilih
|
Perananstakeholder Utama
(Kelompok sasaran)
|
Pelaku utama hanya memberi
informasi, bahkan sering tidak diterlibatkan
|
Pelaku utama dan usaha mendesain, mengadaptasi
metodologi, mengumpulkan dan menganalisis, menyebarluaskan temuan dan
mengaitkannya dengan tindakan, partisipasi
|
Bagaimana sukses diukur
|
Ditentukan dari luar, terutama
indikator kuantitatif
|
Indikator ditentukan secara
internal, termasuk penilaian yang lebih kualitatif
|
Pendekatan
|
Ditentukan sebelumnya
|
Adaptif, partisipatif
|
Fokus
|
Akuntabilitas
|
Pembelajaran
|
Metode
|
Metode formal
|
Metode partipatif
|
Outsiders
|
Evaluator
|
Fasilitator
|
Bagaimana Memulai Evaluasi
Partisipatif.
Rencana evaluasi menentukan, antara lain :
1.
Apa (data)
2.
Bagaimana
(metode)
3.
Siapa
(orang/tim)
4.
Seberapa sering
(jadual)
Apa saja elemen lingkup kerja
evaluasi.
Lingkup kerja
evaluasi, antara lain :
1.
Memutuskan
pendekatan evaluasi partisipatif yang baik.
Evaluasi partisipatif secara khusus bermanfaat ketika ada
pertanyaan-pertanyaan tentang kesukaran-kesukaran implementasi atau pengaruh
atau akibat program pada mitra-mitra, atau ketika informasi diinginkan tentang
pengetahuan pelaku utam dan usaha dari goal
program atau pandangan mereka tentang progres diperlukan.
2.
Aspek yang
Dievaluasi: kegiatan, hasil, dan sasaran strategis.
Apa yang akan dievaluasi, mungkin satu kegiatan tunggal atau serangkai kegiatan yang saling berkait untuk mencapai hasil tertentu. Mungkin juga evaluasi
dilakukan terhadap strategi lebih luas untuk mencapai sasaran strategis
tertentu.
3.
Unsur-unsur yang dievaluasi biasanya meliputi :
Unsur-Unsur
Evaluasi
|
|
Perencanaan
Tujuan
Sasaran
Kegiatan
Jadual
Asumsi
|
Dukungan
Struktur
program atau proyek
Sistem
keuangan
Ssitem
adminsitrasi
Sistem
informasi
Kepemimpinan
Keterampilan
staf
|
Implementasi
Kegiatan
|
Pemantauan
Pemantauan
|
Prestasi
Keluaran
(outputs) dan hasil
Sasaran
dan akibat
Tujuan
dan dampak
Asumsi
|
Hubungan
Eksternal
Hubungan
dengan donatur, jika ada
Hubungan
dengan sakeholder lain.
|
4.
Latar Belakang
Latar Belakang adalah penjelasan singkat tentang riwayat dan status kegiatan atau program saat
ini, organisasi pelaksana kegiatan dan pihak yang terlibat, informasi, tambahan lain yang membantu tim
evaluasi memahami laar belakang dan konteks dari kegiatan yang akan dievaluasi
5.
Sumber
informasi yang tersedia
Sebutkan sumber informasi yang tersedia, informasi yang relevan
menggambarkan kinerja. Misalnya, sistem pemantauan kinerja atau laporan
evaluasi sebelumnya. Jika ada keterangan mengenai jenis data yang tersedia,
jadwal kerja, dan uraian tentang mutu dan keterandalan pekerjaan; tim evaluasi
akan lebih muda bekerja dengan menggunakan data yang sudah tersedia.
6.
Tujuan
Evaluasi
Ada beberapa tujuan umum evaluasi
antara lain :
1.
Seberapa besar hasil yang
diperoleh sesuai atau tidak sesuai dengan harapan
2.
Melihat apakah
kebutuhan dari berbagai kelompok khusus (jender, umur, kelompok etnis, status
sosial, dll) sudah terpenuhi?
3.
Mendaftar dan
mempelajari dampak-dampak yang tidak diinginkan dari kegiatan.
4.
Melihat
keberlanjutan kegiatan dan hasilnya
5.
Belajar dari
pengalaman pelaku lainnya mungkin
berguna
Sangat bermanfaat bagi Penyuluh ... Salam kenal
ReplyDelete