Seperti diketahui,
produk perikanan merupakan komoditas yang cepat busuk atau rusak apabila tidak
segera ditangani dengan baik. Agar suatu olahan bermutu baik, khususnya olahan
hasil perikanan, persyaratan mutu bahan baku merupakan syarat utama yang harus
dipenuhi. Apabila bahan makanan yang mengandung protein mengalami kerusakan
mikrobiologis, biasanya akan menghasilkan bau busuk khas protein yang dikenal
sebagai bau putrid. Kerusakan tersebut sering disebut sebagai kerusakan
putrefaktif. Mikroba yang paling berperan dalam kerusakan ini adalah bakteri.
Cara kerja bakteri-bakteri tersebut adalah dengan memecah protein menjadi
senyawa-senyawa sederhana seperti cadaverin; putrescin; skatola; atau H2S dan
NH3, yang menyebabkan bau busuk. Ikan yang sudah busuk biasanya juga mengalami
kerusakan struktur jaringan sehingga menjadi lembek dan membuat cita rasa ikan
menjadi tidak enak dan berair akibat dari pencairan jaringan protein.
Bakteri-bakteri
tersebut juga memecah lemak dan minyak yang terdapat pada bahan makanan menjadi
asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, asam lemak (khususnya asam lemak tak
jenuh) yang memiliki ikatan rangkap akan mengalami pemecahan lebih lanjut
menjadi senyawa sederhana seperti aldehid dan keton serta senyawa lain yang
menimbulkan bau khas tengik. Proses terjadinya kerusakan makanan karena
aktivitas mikroba biasanya terjadi secara simultan dan bersama-sama.
Sebagai bahan baku,
ikan bandeng termasuk jenis pangan yang mudah rusak. Oleh karena itu, perlu
dijaga kesegarannya, dimulai dari pemanenan hingga pengolahan dengan cara
menggunakan pola penanganan rantai dingin. Cuaca saat melakukan transportasi
bahan baku juga perlu diperhatikan, yakni bila cuaca panas, jumlah es yang
digunakan sebagai bahan pendingin menjadi lebih banyak daripada saat tidak
panas. Begitu pula dengan lama penyimpanan, ikan bandeng jika disimpan pada
suhu 0°C bisa bertahan sampai 16 hari,
pada suhu 10°C bertahan selama 6 hari, dan pada suhu 20°C bias bertahan sampai
2 hari.
Cara yang paling mudah
dan murah untuk mempertahankan mutu ikan agar tetap segar selama penyimpanan
adalah dengan menggunakan es. Wadah yang biasa digunakan untuk menempatkan ikan
di antaranya sebagai berikut.
Oblong (tong dari plastik).
Kotak pendingin (cool box) yang terbuat dari
bahan polystyrene.
Ruang pendingin (chill room).
Kotak berinsulasi (insulated box).
Wadah berinsulasi dapat
dibuat sendiri berupa peti berkonstruksi kuat dengan menggunakan insulator dari
styrofoam atau poliuretan, kemudian peti dilapisi pelat aluminium setebal 0,6
mm - 0,7 mm, seng BWG 30, atau fiber glass dengan ketebalan 0,8 mm. Penggunaan
es yang dianjurkan adalah dalam bentuk, pecahan, atau curah, perbandingan yang paling ideal antara es
dengan ikan minimal 1:1. Es dengan bentuk curah lebih efektif dalam
mendinginkan dari pada bentuk es balok. Hal itu karena semakin kecil ukuran
butiran es, semakin cepat kemampuan mendinginkannya dan semakin mudah mencair.
Selain faktor
Ikan bandeng adalah
ikan yang enak dan gurih rasanya tetapi durinya yang sangat banyak dapat
mengganggu selera pada waktu menikmatinya. Ada beberapa cara pengolahan dari
ikan bandeng di antaranya adalah otak-otak ikan bandeng. Pengolahan hasil
perikanan budidaya ini akan menambah nilai jual produk dan akan lebih menarik
selera. Otak-otak bandeng bisa langsung dinikmati tanpa nasi ataupun dengan
nasi yang masih hangat. Wah benar-benar nikmat dan lezat.Satu porsi otak-otak
(1 ekor ikan bandeng) bisa dinikmati kira-kira 3 sampai 4 orang. Setelah makan
kami melanjutkan dengan minuman khas gresik yaitu legen.
Sangat nikmat sekali
otak-otaknya, rasa bandengnya yang masih segar dipadu dengan rasa gurih dan
pedas dari isi bandeng yang ada di dalamnya. Ternyata otak-otak yang kami
jumpai disini berbeda dengan otak-otak yang ada di daerah Jakarta atau Batam.
Otak-otak bandeng khas Gresik, benar-benar berbahan dasar bandeng. bagi
sebagian besar warga ibukota, wujud panganan otak-otak adalah serupa siomay
ikan tengiri yg dibungkus daun pisang yg disajikan dengan cara dibakar diatas
arang dan ditemani sambal kacang.
Namun, kata otak-otak
bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya adalah panganan yg terbuat dari daging
ikan bandeng yg telah dipisahkan duri dan dibumbui, kemudian dibungkus oleh
kulit asli dari bandeng itu sendiri. di banten, orang mengenalnya dengan nama
sate bandeng. masing-masing daerah memiliki keunikan cita-rasa tersendiri.
Bahan:
Ikan bandeng dibersihkan
sisiknya dan dicuci sampai bersih seberat 500 gram ikan bandeng,
Sediakan 200 gram udang
kupas, direbus sebentar, lalu dicincang halus, sediakan 2 butir telur ayam dan
sediakan kelapa untuk membuat 50 ml santan dari 1/4 butir kelapa
Bumbunya antara lain :
2 batang serai,
dimemarkan.
4 lembar daun jeruk
Bumbu dihaluskan:
7 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 cm kunyit
1 cm jahe
1 sendok teh ketumbar
1/4 sendok teh jintan
2 buah cabai merah
1/4 sendok teh gula
1/2 sendok teh garam
Cara membuat:
1. Bandeng dikeluarkan
isinya, agar dijaga jangan sampai kulitnya rusak.
2. Keluarkan durinya,
lalu buang. Campur daging ikan, udang, telur, santan, dan bumbu halus.
3. Isikan ke dalam
perut ikan, kukus 10 menit. Angkat dan sajikan.
4. Celupkan ke dalam
telur lalu goreng hingga kering dan matang.
5. Pukul-pukul ikan
bandeng. Patahkan tulang ekornya. Keluarkan tulang dari bagian leher ikan.
6. Keruk daging ikan
bandeng yang memenpel di tulang dan kulit ikan. Buang durinya. Giling ikan
sampai halus.
7. Aduk rata bumbu
halus, santan, telur dan ikan bandeng. Isi perut ikan bandeng. Alasi ikan
bandengan dengan daun pisang.
8. Kukus 20 menit
dengan api sedang sampai matang. Dinginkan.
9. Celup ikan bandenga
ke telur. Goreng dalam minyak yang dipanaskan di atas api sedang sampai
kecoklatan.
Ada tips- cara membuat
Otak-Otak Bandeng khas gresik jawa timur, Otak-Otak Bandeng Tak hanya nasi
krawu, namun otak-otak bandeng ini juga merupakan penganan khas yang wajib
dicicipi jika Anda berkunjung ke Gresik. Rasanya yang gurih pedas sangat pas
bersanding dengan legen yang manis segar.
Otak-otak Bandeng produksi lokalan Pati pun ga kalah nendangnya dengan produksi Gresik, Kami memproduksi Otak-otak bandeng dengan nama "OTAK-OTAK BANDENG JUWANA IBUKU' dengan cita rasa yang lebih pas dengan lidah orang Pati dan Jawa Tengah pada umumnya.
ReplyDeleteCuma selama ini Kami kesulitan dalam penjualan dan promosinya, maka dari itu Kami minta Dinas terkait untuk bisa membantu solusinya.
Mungkin Bandeng Juwana lebih populer di Semarang dari pada di Pati sendiri, untuk itu sudah seharusnya kalau kita tunjukkan bahwa itu sebenarnya punya Kita.
Bgm caranya agar otak2 bandeng ini bisa awet dan bgm pengemasan yg baik
ReplyDelete