Friday, January 25, 2013

TEKNIS PERSIAPAN PEMIJAHAN IKAN KARPER ( Cyprinus carpio )

January 25, 2013 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Di alam aslinya Ikan Karper hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 200 C derajat sampai 250 C. Ikan Karper termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan Karper berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya Ikan Karper lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Biasanya, tanda-tanda pemijahan sudah terjadi sekitar pukul 20.00-22.00 yaituadanya aktivitas ikan jantan yang mengejar-ngejar induk betina.Sesekali akan terdengar suara berkecipak karena induk betina ini menyembul kepermukaan air. Induk betina yang dikejar*kejar biasanya akan lebih sering melewatiair di bawah kakaban, terkadang malah menyembul dari bawah kakaban.Setelah puas berkejar-kejaran, induk betina ini akan mengeluarkan telur-telurnya dibawah kakaban. Telur tersebut langsung disemprot dengan sperma induk jantan.Induk tersebut melakukan penijahan tetap dalam posisi berkejar-kejaran.Telur-telur akan dengan mudah terlihat menempel di kakaban karena warna telur ini kuning cerah. Ada telur yang menggerombol dalam kakaban tersebut, ada pula yangmerata, tidak bertumpuk. Bila kakaban telah terisi penuh oleh telur, sedangkan ikan-ikan tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti sebaiknyakakaban diangkat dan diganti dengan yang barn. Setelah selesai memijah, ikanharus cepat diangkat untuk dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk karenasering kali induk akan memakan telur-telurnya sendiri.
E. Penetasan Telur
Telur-telur kemudian ditetaskan dalam hapa, yaitu kantong berbentuk balok denganukuran 1 M X 1 M X 2 m yang terbuat dari kain trilin. Hapa ini direntangkan dalamkolam pemijahan atau kolam lain dengan patok bambu pada bagian tengah danmenempel pematang di bagian pinggirnya.Banyaknya hapa disesuaikan dengan jumlah kakaban yang ada telurnya. Kakabantersebut diatur di atas bambu batangan sepanjang 2 m. Di atas kakaban dipasangbambu belah yang berada di kiri-kanan bambu pertama yang dipasang di bawahkakaban. Kemudian, di atas bambu belah ini ditempatkan gedebok pisang untukmenenggelamkan kakaban lebih kurang 10 cm.Pada saat penetasan telur, aliran air dijaga tetap stabil dan jangan sampai berhentikarena telur-telur tersebut membutuhkan air yang kaya oksigen dan stabil suhunya.Setelah 2 hari, telur akan mulai menetas. Penetasan biasanya tidak berlangsungsekaligus tetapi bertahap, sesuai dengan pengeluaran telurnya.Larva ikan yang barn menetas belum membutuhkan pakan tambahan dari luarkarena masih menyimpan pakan dalam tubuhnya berupa kuning telur (yolk sack).Selama memakan kuning telurnya, alat-alat pencernaan benih muda ini akanterbentuk sempurna sehingga siap menerima pakan dari luar. Namun, bukan berartibenih ini dapat diberi pakan sembarangan. Pakan yang diberikan harus sesuaidengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, pakan yang paling cocok bagi benihyang telah habis kuning telurnya adalah plankton yang diperoleh dengan pemupukandasar kolam.
F. Pendederan
Setelah 5 hari atau paling lambat seminggu semenjak telur menetas, benih ikan iniharus dipindahkan ke kolam pendederan. Pemindahan ini harus dilakukan denganhati-hati. Sebelum memindahkan benih, kakaban yang yang sudah tidak adatelurnya ini diangkat dengan terlebih dahulu menggerakkan secara naik-turun di

dalam air agar tidak ada benih yang terbawa.Kemudian, salah satu sisi hapa yang terpendek dilipat perlahan*lahan sehinggaruangnya menyempit. Setelah dirasa cukup, benih-benih yang terkumul tersebutdiciduk dengan mempergunakan gelas yang bersih. Pencidukan ini dilakukanmengikutsertakan sebagian airnya untuk menghindari stres pada benih-benih yangmasih lemah. Untuk memindahkannya, dapat menggunakan ember plastik ataubaskom yang permukaannya lebar.Pemindahan ini harus dilakukan pada saat suhu air masih rendah, yaitu pagi hariatau sore hari. Pemasukan benih dengan cara memasukkan ember plastik ataubaskom tersebut ke dalam air kolam, lalu secara perlahan digulingkan agar airnyabercampur dan benihnya akan keluar dengan sukarela.Kolam yang digunakan untuk mendederkan benih ikan mas ini harus dipersiapkanbersamaan dengan kegiatan pemijahan ikan mas. Tujuannya agar pada waktumemindahkan benih, kolam tersebut sudah siap.Persiapan yang perlu dilakukan adalah pengeringan dasar kolam untuk memperbaikikualitas kolam dan pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami ikan. Pemupukancukup dengan menggunakan pupuk organik (kotoran ayam) dengan dosis 1kg/m2 .Bila ada tempat-tempat yang becek yang tidak dapat kering, dapat digunakan kapurtohor untuk mematikan bibit ikan bugs dan penyakit yang ada. Banyaknya kapuryang digunakan tergantung kebutuhan, yaitu disesuaikan dengan luas tanah yangtidak dapat kering. Setelah pemupukan, air dimasukkan ke dalam kolam.Seminggu kemudian kolam tersebut sudah siap digunakan. Namun, tidak jarangbenih ikan yang tidak dikehendaki sudah duluan masuk ke dalam kolam pendederansehingga pintu pemasukan harus dipasang saringan yang halus. Akan lebih baik, bilaair dapat melewati bak filter sehingga lebih terjamin kebersihannya.Air kolam pendederan pertama ini sebaiknya setinggi 40 cm di bagian tengah (rata-rata) karena benih yang masih lemah tidak kuat berada pada dasar kolam yangdalam. Kolam pendederan ikan mas setiap, harinya harus dimasukkan airsecukupnya untuk menjaga agar kualitas air tetap baik, terutama kandunganoksigen mencukupi untuk perkembangan benih-benih ikan tersebut. Pada pintupemasukan dan pengeluaran air harus dipasang dari kasa nyamuk atau bahanlainnya untuk menjaga benih-benih ikan mas ini ke luar.Pendederan pertama biasanya selama satu bulan karena kolam sudah kurangmampu lagi menyediakan pakan alami ikan mas. Oleh karena itu, benih-benih ikanini harus dipindahkan ke kolam lain yang tersedia pakan alaminya. Namunsebenarnya, gejala kekurangan plankton di kolam pendederan ini sudah mulai sejaklo benih ditebarkan di kolam. Kekurangan pakan ini masih dapat ditanggulangidengan pemberian pakan tambahan seperti dedak, tepung kedelai, dan lainsebagainya.Setelah sebulan maka benih-benih harus dipenen untuk dapatdipindahkan ke kolamlain yang telah dipersiapkan dengan pengeringandan pemupukan. Pemanenan inidilakukan juga dengan maksud untuk mengetahui jumlah benih yang yang dihasilkanoleh induk yang dipijahkan.Pendederan kedua dilakukan dengan penebaran ikan yang berukuran 2-3 cm ke

dalam kolam yang telah dipersiapkan dengan kepadatan setiap meter per seginyaantara 4-6 ekor. Bila lugs kolam yang digunakan sebagai tempat pendederan keduaini 600 m2 maka benih yang dapat ditebarkan antara 2.400-3.600 ekor benih. Pakantambahan yang diberikan biasanya dedak halus yang berasal dari penggilingan padiatau dapat pula dicampurkan dengan tepung ikan. Lamanya pendederan kedua inipun sebaiknya tidak lebih dari satu bulan karena bila lebih, kolam tidal; dapatmenyediakan pakan alami secara optimal dan efisien.Selain itu, pendederan kedua juga untuk memotong sikus hama dan penyakit dari jasad-jasad pengganggu di kolam yang biasanya tumbuh dan berkembangbersamaan dengan perkembangan benih ikan mas yang dipelihara.Benih yang dihasilkan ini pun masih harus didederkan kembali untuk mendapatkanbenih yang berukuran 5-8 cm. Semakin bertambah besar, kepadatan penebaran punharus dikurangi. Oleh karena itu, pendederan ketiga dapat dilakukan dengankepadatan yang relatif kecil, yaitu antara 3-4 ekor benih/m2. Bila pada pendederankedua dalam kolam seluas 600 m2 dapat ditebarkan benih yang berukuran 2-3 cmsebanyak 2.400-3.600 ekor maka untuk pendederan ketiga ini jumlahnya dikurangimenjadi 1.800-2.400 ekor. Persiapan kolam dan perawatannya masih sama denganpendederan terlebih dahulu. Pemasukan air pun masih diperlukan selama masapemeliharaan. Hal tersebut untuk menjaga kualitas air (kadar oksigen terlarut) tetaptinggi sehingga diharapkan benih akan tumbuh seperti yang diharapkan.
G. Pembesaran
Benih hasil pendederan ketiga ini (berukuran 5-8 cm) barn bisa dinikmati sebagaiikan konsumsi (lank) setelah terlebih dulu disebarkan dalam kolam pembesaranselama lebih kurang 4-6 bulan.Persiapan Wara dapat dilakukan seperti persiapan kolam untuk pendederan.Pematang kolam harus diperkokoh lagi dengan menaikkan sebagian tanah bagianpinggir kolam pada sisi dalam pematang. Hal ini penting untuk dilakukan karena ikansuka mengaduk-aduk dasar kolam, khususnya pematang dasar.Tentu saja dengan memperkuat pematang kolam, akan dapat mengurangikehilangan ikan ini nantinya karena kebocoran dapat dengan mudah dicegah. Tinggipermukaan air untuk pendederan sekitar 40-50 cm, sedang*kan untuk pembesarandapat dipertinggi hingga mencapai 6o-8o cm atau disesuaikan dengan daya tahanikan terhadap tekanan air. Ikan yang lebih besar tentunya akan dapat lebih tahanterdapat tekanan air dibandingkan dengan benih ikan yang masih kecil.Oleh karena itu, dengan kedalaman air 60-8o cm, ikan yang agak besar ini dapatdengan mudah mencapai dasar kolam untuk mengambil pakannya.Penambahan pakan tambahan yang kandungan proteinnya tinggi dapat berpengaruhbesar terhadap, pertumbuhan badannya. Pada proses pembesaran ini biasanyadiberikan pakan tambahan yang berupa pelet yang kadar proteinnya sekitar 40%.Pakan diberikan berkisar 3-5% dari berat badan seluruh ikan yang ditebarkan. Pakandiberikan pada waktu pagi dan sore hari di tempat yang sama. Dengan pemberianpakan secara teratur, diharapkan kehilangan pakan tambahan dapat dihindarkansekecil mungkin.Setelah 4-6 bulan, dari benih yang berukuran 5-8 cm akan dapat dipanen ikan mas

yang berukuran 40-60, g/ekor. Ikan -ikan yang berukuran sebesar biasanya cukup untuk dijadikan teman nasi yang nikmat, tanpa harus memotong-motongnya.
Read more:http://www.forumkami.net/forum-hewan/41263-cara-pemijahan-ikan-mas.html#ixzz1vGB7Y9xu

0 comments:

Post a Comment