Sunday, November 11, 2012

CARA BERBUDIDAYA UDANG WINDU DI KOLAM AIR TAWAR

November 11, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 2 comments


Cara Budidaya Udang bisa dibilang cukup mudah, selain itu budidaya udang windu ini juga sangat menjanjikan keuntungannya. Kamu tertarik untuk memulai bisnis budidaya udang air tawar ini? Kalau iya, silahkan disimak baik-baik cara yang benar dalam budidaya udang windu air tawar agar menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Budidaya udang windu dan vaname sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan di tambak air payau. Dengan menerapkan sistem tradisional dan semiintensif, budidaya udang windu dan vaname juga bisa dilakukan pada tambak air tawar. Ketut Sugama, Kepala Pusat Riset Perikanan Budidaya-BRKP dalam makalahnya mengatakan, udang bisa hidup dalam kisaran kadar garam yang sangat lebar, antara 0,5 ppt sampai 45 ppt.
Tak sekadar bisa, budidaya udang di air tawar ini juga mempunyai keunggulan, terutama untuk mengurangi risiko udang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang banyak menginfeksi perairan air payau. “Salahsatu latarbelakangnya memang untuk mengurangi risiko penyakit,” ujar Achmad Sudradjat, peneliti dari Pusat Riset Perikanan Budidaya.
Dengan latarbelakang tersebut, tak mengherankan jika pengembangan budidaya udang di air tawar ini pun telah banyak dilakukan secara serius di luar negeri, seperti Thailand, Amerika dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin dengan tingkat keberhasilan yang cukup memuaskan.
Jika ingin memulai bisnis Budidaya Udang Windu Air Tawar yang perlu diperhatikan tentunya lokasi budidayanya sendiri. Kita tidak boleh sembarang dalam memilih lokasi budidaya udang air tawar ini, karena nanti akan berdampak tidak maksimalnya budidaya udang kita. Oke, untuk lokasi budidaya udang windu air tawar yang dianjurkan yaitu seperti berikut ini :
Selama ini agroindustri udang selalu identik dengan air laut dan payau. Udang putih (banana prawn/shrimp, Penaeus merguiensis) maupun udang windu (jumbo tiger prawn/shrimp,  Penaeus monodon) yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, memang merupakan satwa laut. Berkat teknologi modern, pembudidayaannya sudah bisa dilakukan secara massal di tambak air payau. Udang putih, biasanya tidak pernah dibudidayakan secara khusus. Selain merupakan hasil tangkapan nelayan dari laut, udang putih adalah hasil ikutan dari budidaya bandeng dan udang windu di tambak. Sementara udang windu sendiri, berhasil dibiakkan secara massal setelah diketemukan teknologi ablasi (pemencetan salah satu mata), hingga udang bisa dipijahkan di dalam kolam. Teknologi ini pulalah yang kemudian juga digunakan untuk memijahkan udang air tawar atau lazim disebut sebagai udang galah (giant river prawn, Macrobrachium resenbergii de Man).
Lokasi yang cocok untuk tambak udang adalah pada daerah dengan suhu rata-rata 26-28 derajat C. Tanah yang ideal untuk tambak udang adalah yang bertekstur liat atau liat berpasir, karena dapat menahan air. Tanah dengan tekstur ini mudah dipadatkan dan tidak pecah-pecah. Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur liat berdebu atau lumpur berpasir, dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20%. Tanah tidak boleh porous (ngropos).
Jenis perairan yang dikehendaki oleh udang adalah air payau atau air tawar tergantung jenis udang yang dipelihara. Daerah yang paling cocok untuk pertambakan adalah daerah pasang surut dengan fluktuasi pasang surut 2-3 meter.
Parameter fisik: suhu/temperatur=26-30 derajat C; kadar garam/salinitas=0- 35 permil dan optimal=10-30 permil; kecerahan air=25-30 cm (diukur dengan secchi disk). Parameter kimia: pH=7,5-8,5; DO=4-8 mg/liter; Amonia (NH3). Nah untuk tambak budidaya udang windu sendiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil budidaya bisa maksimal yaitu :
Tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang dan banjir. Jarak minimum pertambakan dari pantai adalah 50 meter atau minimum 50 meter dari bantara sungai.
Lingkungan tambak beserta airnya harus cukup baik untuk kehidupan udang sehingga dapat tumbuh normal sejak ditebarkan sampai dipanen.
Tanggul harus padat dan kuat tidak bocor atau merembes serta tahan terhadap erosi air.
 Desain tambak harus sesuai dan mudah untuk operasi sehari-hari, sehingga menghemat tenaga.
    Sesuai dengan daya dukung lahan yang tersedia.
    Menjaga kebersihan dan kesehatan hasil produksinya.
    Saluran pemasuk air terpisah dengan pembuangan air.

Lokasi budidaya udang air tawar sudah ditentukan dan syarat sudah mencukupi, selanjutnya yaitu menyiapkan benih udang windu untuk dibudidayakan. Benur/benih udang bisa didapat dari beli di tempat pembenihan (Hatchery) atau dari alam.

Di alam terdapat dua macam golongan benih udang windu (benur) menurut ukurannya, yaitu :
a) Benih yang masih halus, yang disebut post larva.
Terdapat di tepi-tepi pantai. Hidupnya bersifat pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus atau sedikit melengkung seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornya membentang seperti kipas.
b) Benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil.
Biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. Hidupnya bersifat benthis, yaitu suka berdiam dekat dasar perairan atau kadang menempel pada benda yang terendam air. Sungutnya berbelang-belang selangseling coklat dan putih atau putih dan hijau kebiruan. Badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. Pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru.

Perlakuan dan Perawatan Benih
1. Cara Pengipukan/pendederan benur di petak pengipukan

    Petak terbuat dari daun kelapa atau daun nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik matahari atau hujan.
    Benih yang baru datang, diaklitimasikan dulu
    Kepadatan pada petak Ini 1000-3000 ekor. Pakan yang diberikan berupa campuran telur ayam rebus dan daging udang atau ikan yang dihaluskan.
    Pakan tambahan berupa pellet udang yang dihaluskan. Pemberian pelet dilakukan sebanyak 10-20 % kali jumlah berat benih udang per hari dan diberikan pada sore hari.

2. Cara Pengipukan di dalam Hapa

    Hapa adalah kotak yang dibuat dari jaring nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
    Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1,5 m, tinggi 0,5-1 m.
    Kepadatan benur di dalam hapa 500-1000 ekor/m 2 .
    Pakan benur dapat berupa kelekap atau lumut-lumut dari petakantambak di sekitarnya.
    Lama pemeliharaan benur dalam ipukan 2-4 minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
    Jaring sebagai dinding hapa harus dibersihkan seminggu sekali.
    Hapa sangat berguna bagi petani tambak, yaitu untuk tempat aklitimasi benur, atau sewaktu-waktu dipergunakan menampung ikan atau udang yang dikehendaki agar tetap hidup.

3. Cara pengangkutan:

    Pengangkutan menggunakan kantong plastik:
    Kantong plastik yang berukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, dan tebal 0,008 mm, diisi air 1/3 bagian dan diisi benih 1000 ekor.
    Kantong plastik tersebut dimasukkan dalam kotak kardus yang diberi styrofore foam sebagai penahan panas dan kantong plastik kecil yang berisi pecahan-pecahan es kecil yang jumlahnya 10% dari berat airnya. Benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat C selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
    Jumlah benih yang dapat diangkut antara 500-700 ekor/liter. Selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematiannya sekitar 6%.
    Untuk menurunkan suhunya bisa menggunakan es batu.

4. Waktu Penebaran Benur
Sebaiknya benur ditebar di tambak pada waktu yang teduh.


Pemeliharaan dan pembesaran benih udang windu
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami, yaitu:
kelekap, lumut, plankton, dan bentos.
Pemberian Pakan
Makanan untuk tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. Makanan udang
yang dapat digunakan dalam budidaya terdiri dari:
1. Makanan alami:

    Burayak tingkat nauplius, makanan dari cadangan isi kantong telurnya.
    Burayak tingkat zoea, makanannya plankton nabati, yaitu Diatomaeae (Skeletonema, Navicula, Amphora, dll) dan Dinoflagellata (Tetraselmis, dll).
    Burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, Protozoa, Rotifera, (Branchionus), anak tritip (Balanus), anak kutu air (Copepoda), dll.
    Burayak tingkat post larva (PL), dan udang muda (juvenil), selain makanan di atas juga makan Diatomaee dan Cyanophyceae yang tumbuh di dasar perairan (bentos), anak tiram, anak tritip, anak udanng-udangan (Crustacea) lainnya, cacing annelida dan juga detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membususk).
    Udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau Mollusca (kerang, tiram, siput), cacing Annelida, yaitut cacing Pollychaeta, udang-udangan, anak serangga (Chironomus), dll.
    Dalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, dan bentos.

2. Makanan Tambahan
Makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah masa pemeliharaan 3 bulan. Makanan tambahan tersebut dapat berupa:

    Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah.
    Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah, ketam, siput, dan udang-udangan.
    Kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. Kulit kerbau dipotong-potong 2,5 cm 2 , kemudian ditusuk sate.
    Sisa-sisa pemotongan katak.
    Bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
    Makanan anak ayam.
    Daging kerang dan remis.
    Trisipan dari tambak yang dikumpulkan dan dipech kulitnya.

3. Makanan Buatan (Pelet):
Takaran Ransum Udang dan Cara Pemberian Pakan:

    Udang diberi pakan 4-6 x sehari sedikit demi sedikit.
    Jumlah pakan yang diberikan kepada benur 15-20% dari berat tubuhnya per hari.
    Jumlah pakan udang dewasa sekitar 5-10% berat tubuhnya/ hari.
    Pemberian pakan dilakukan pada sore hari lebih baik.

Nah, yang terakhir yaitu proses panen Udang Windu Air Tawar. Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.

Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.

Oke, itu tadi sedikit Cara Budidaya Udang Windu Air Tawar yang bisa kami bagikan. Owh ya, sebaiknya jika ingin memulai budidaya udang windu ini. Carilah orang yang sudah sukses dalam budidaya udang ini, lalu mintalah bimbingan agar usaha budidaya udang windu kita juga sukses seperti mereka. Oke selamat memulai usaha budidaya udang windu air tawar.

Kamu Suka?
16

Berikan Komentarmu :

2 comments:

  1. Posting yang sangat bermanfaat pak
    saya mau menanyakan, apakah udang windu sendiri dapat dibudidayakan di air tawar murni?

    Terimakasih
    Salam Sukses
    Arif slpaquaculture.com

    ReplyDelete

  2. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan bio aqua untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    ReplyDelete