Ikan Koi merupakan ikan hias yang menarik, dengan warnaya yang berbagai ragam dan harganya yang terjangkau, ikan tersebut merupakan ikan sejenis dengan ikan mas. Dan semakin merebaknya ikan Koi maka kita juga perlu tahu cara budidayanya dan syukur bisa memijahkan sendiri dan membudidayakan sendiri dan mengembangkan sebagai pelaku utama bidang ikan hias.
Persiapan
Budidaya
ikan mas koki bisa dikerjakan di akuarium. ukuran akuarium yang bisa dipakai
panjang 80 cm lebar 40 cm serta tinggi 40 cm.
Jumlah
akuarium yang bisa dipakai dapat 4 buah akuarium.Wadah akuarium yang dapat
dipakai untuk memijahkan induk mas koki terlebih dulu diisi oleh air dengan
ketinggian 20 cm. air didiamkan sepanjang 1 hari. lantas diberi substrat
berbentuk eceng gondok. eceng gondok dipakai untuk tempelkan telur ikan koki
serta untuk merangsang pemijahan.
Seleksi
induk
Induk
ikan yang dapat dipijahkan situasinya mesti sehat, lincah serta sudah masak
telur.
Ciri
induk jantan
-
Apabila diurut di bagian perut dapat keluar cairan berwarna putih susu
-
Ada benjolan kecil warna putih pada tutup insang atau kadang-kadang pada
jari-jari pertama sirip dada
-
Wujud dubur oval serta kecil
Ciri
induk betina
-
Apabila diurut di bagian perut dapat keluar cairan kuning berbentuk telur ikan
koki
-
Di bagian perut agak membesar
-
Wujud dubur besar serta bulat
Sistem
pemijahan
Induk
yang dapat dipijahkan diseleksi dahulu. perbandingan induk jantan serta betina
yakni 1 : 2. Sistem pemijahan dapat berjalan dicirikan dengan saling berkejaran
pada induk jantan serta induk betina. Induk dapat berhenti memijah apabila
sudah mengeluarkan telur serta spermanya serta dicirikan dengan tidak saling
berkejaran lagi.
Apabila
selesai memijah maka induk mas koki dipisahkan dari akuarium dikarenakan
apabila tidak dipisahkan maka induk tersebut dapat mengonsumsi telurnya sendiri
Penetasan
Sistem
penetasan dapat berjalan lebih kurang 2 - 4 hari. apabila telur ikan yang tidak
terbuahi dapat membusuk serta tak lagi menetas hingga dapat gampang diserang
oleh jamur. Suhu air pada akuarium lebih kurang 24-28 derajat celcius. akuarium
juga butuh diberi aerasi untuk mensuplai oksigen.
Sesudah
menetas larva tetap memiliki kandungan kuning telur hingga belum butuh diberi
pakan. sesudah kuning telur habis larva dapat diberi saringan dapnia atau
kuning telur ayam yang sudah direbus.
Prinsip
Dasar Perawatan Ikan Koi (akuariumhias) -Pada prinsipnya yaitu ikan mas biasa.
Langkah pemeliharaannya tidak jauh lain. Namun, yang perlu diingat sebagai ikan
hasil kawin silang, koi tidak mempunyai ketahanan tubuh sebagaimana induknya.
Belum lagi tidak layaknya ikan mas, koi dipelihara bukan hanya untuk pembesaran
namun untuk dipandang keindahannya. menurut tan peng long serta bolly prabanto,
sekurang-kurangnya ada tiga perihal basic untuk jadikan ikan koi kita cantik
serta sehat. di bawah ini tuturannya.
Mutu
air.
Sehat
tidaknya air diantaranya ditentukan oleh tingkat ph, suhu, zat besi, serta
amoniak. ph ideal pada 7-8 atau ph netral. bila ph-nya terlampau tinggi dengan
kata lain terlampau basa maka warna hitam dapat makin jelas. pikirkan saja bila
tiba-tiba di sisik kohaku ; kita nampak noda hitam.
Zat
besi yang terdapat didalam air kolam juga tidak bisa terlampau tinggi. itu
dapat bikin warna koi yang paling disayangi kita kusam. suhu ideal air kolam
yaitu 24 derajat celcius. dikarenakan itu, yakinkan kolam senantiasa terkena
cahaya matahari.
Perubahan
air dengan teratur amat disarankan untuk menetralkan kandungan amoniak dari
kotoran ikan. tiap-tiap hari kurang lebih 10 % dari jumlah air kolam baiknya
diganti. perubahan ini tidak dapat merepotkan bila kolam kita telah dilengkapi
sistem pengatur air. perbandingan volume air dengan besar serta jumlah ikan
yang ideal juga butuh di perhatikan.
Makanan.
Ada
bermacam merk makanan koi yang beredar di pasaran baik lokal akan lalu impor.
makanan impor banyak dipakai oleh pehobi. Pilihan pada makanan impor juga
sesuai dengan type koi yang dipelihara. namun, apabila mempunyai cukup waktu
senggang, anda juga dapat meracik sendiri dengan nilai gizi yang tinggi.
makanan koi umumnya terdiri dari tiga jenis : wheatgerm, spirulina, serta
daily.
Wheatgerm
- Spirulina
Dipakai
untuk perkembangan ikan sekalian menajamkan warna putih. Spirulina untuk
mencerahkan warna merah serta hitam, namun daily untuk keperluan teratur
harian. untuk memperoleh hasil optimal baiknya pemberian makanan diatur. jangan
sempat kita berikan makanan spirulina sepanjang berapakah bln. berturut-turut.
warna koi dapat rusak serta beralih kuning. di antara pilihan pola pengaturan
didalam 1 minggu yaitu tiga hari untuk spirulina, tiga hari untuk wheatgerm, 1
hari untuk daily. pemberian makanan seringkali dengan porsi kecil jauh tambah
baik dikarenakan usus koi pendek.
Penentuan
bibit.
Bibit
ikan koi yang sangat baik sudah pasti yang asli dari jepang. namun tak perlu
cemas. saat ini ini telah banyak toko serta peternakan koi yang jual bibit
impor. terlebih beberapa dari mereka telah sukses menyilangkan dengan koi
lokal. kualitasnya lalu tidak kalah dengan koi impor.
Cara
Seleksi Induk Koi
Pilih
induk koi matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin yaitu induk jantan
sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur matang.
Matang tubuh yaitu secara fisik mereka sudah siap menjadi induk produktif.
Fisik
prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang , tidak
loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar
dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding punggung. Jantan
sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat dari punggung. Sirip
induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor
induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau jantan
lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan
pemijahan bisa dihindari.
Tidak
disarankan menggunakan induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya
jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induk. Pilih koi biasa saja,
tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warna pekat. Kalau seleksi
benih nanti bisa pilih mana yang terbaik.
Syarat
Kolam Pemijahan Koi
Kolam
pemijahan dibuat terpisah dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai
pintu masuk dan pintu keluar air tersendiri. Seluruh kolam harus diplester dan
dapat dikeringkan.
Luas
kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit boleh seluas 3-6 m2 dengan
kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapat sinar matahari, tidak terlalu
berisik, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.
Sediakan
juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa
persegi panjang atau bulat. Kalau bulat diameter 1,5 sampai 2 m.
Tambah
satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami dipakai
untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam
sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Dinding
kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass.
Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan
efek dari semen bisa dihilangkan.
Persiapan
Kolam Koi
Kolam
dikeringkan dibawah terik matahari, pintu masuk dipasang saringan untuk
mencegah telur yang mungkin hanyut.
Biasanya
koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk
menempelkan telur. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar
telur koi bisa selamat.
Penempel
telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijah ikan mas. Kakaban
dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik
terbuat dari ijuk panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban
sesuaikan dengan besar induk betina, 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Agar
bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diatas
kakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak
tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban
dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.
Kakaban
dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk
merangasang pasangan koi untuk memijah. Selain kakaban tempat penempel telur
bisa menggunakan tanaman air seperti Hydrilla disusun atau potongan tali rafia
sebagai pengganti ijuk.
Pelaksanaan
Pemijahan Ikan Koi
Induk
dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk
betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di
belakang. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan
badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan
mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini
segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur
yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lain
dan sulit lepas. Juga ada sebagian telur jatuh ke dasar kolam. Perkawinan
selesai pada pagi hari. Segera Induk dipisah dari telurnya. Jika terlambatm
telur bisa habis dimakan induknya.
Ada
dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan. Pertama, dengan
memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di
kolam tersebut. Cara kedua dengan memindah telur ke kolam penetasan. Cara
pertama lebih praktis karena lebih menghemat kolam.
Untuk
mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan
Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di
kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban
digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa
terlepas.
0 comments:
Post a Comment